- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menteri Jokowi ini bergelar Professor Doktor, tapi dibilang anggota DPR, baik!


TS
pakdejoy
Menteri Jokowi ini bergelar Professor Doktor, tapi dibilang anggota DPR, baik!
Anggota DPR Sebut Menteri Yuddy bodoh
22 FEB 2016 20:51
Rimanews - Komisi II DPR RI kecewa dengan sikap dan pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi. Pasalnya, Menteri Yuddi tak menepati janjinya untuk menggangkat tenaga honorer K2.
Menteri Yuddy pun disemprot anggota Komisi II DPR saat rapat kerja Komisi II DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/02/2016).
"Saya kecewa dengan sikap Menteri Yuddi yang tidak menunjukkan itikad baik dalam menyelesaikan masalah terkait pengangkatan tenaga K2," kata anggota Komisi II DPR RI, Idham Samawi.
"Saya kecewa pada pak menteri, yang mengatasnamakan presiden. Jangan-jangan ada agenda lain," imbuh Idham.
Anggota Komisi II DPR RI lainnya, Arteria Dahlan pun ikut menimpali kekecewaan Idham. "Saya dari PDIP, tidak takut pada kekuasaan yang tidak berpihak kepada rakyat. Camkan itu pak Menteri," ketus Arteria.
Mendengar hal itu, Yuddy pun mencoba mengalihkan isu dengan mengancam anggota Komisi II DPR RI yang dinilai melecehkan Presiden Joko Widodo
Bukannya takut, anggota DPR justru berang. "Forum ini dicatat dan direcord, harusnya kami kecewa karena pemerintah tak juga angkat tenaga honorer. Jangan-jangan Presiden Jokowi tersesat dengan informasi yang disampaikan Yuddy," kata Arteria.
Apa yang disampaikan Yuddy, katanya, adalah upaya pengalihan isu karena ketidakmampuan Yuddy menepati janji untuk mengangkat tenaga honorer. "Presiden Jokowi harus tahu soal Yuddy," pungkasnya.
Dalam rapat kerja tersebut, anggota Komisi II DPR RI, Dadang S Muchtar menyebut, Yuddy tidak punya kemampuan sebagai menteri meski memiliki gelar doktor. "Percuma anda punya gelar doktor, tapi bodoh," kata politisi Partai Golkar itu.
http://nasional.rimanews.com/politik...ddy-i-bodoh-i-
Disebut Anggota DPR Bodoh, Menteri Yuddy: Jaga Etika Lah!
22 FEB 2016 21:27
Rimanews - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi mengatakan tak masalah kalau dirinya disebut seorang profesor dan doktor yang bodoh.
"Kalau itu tidak apa-apa, kalau ditujukan pada saya nggak apa-apa. Kalau kepada Presiden jangan," kata Yuddy usai rapat kerja Komisi II DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/02/2016).
Ia juga meminta anggota Komisi II DPR RI untuk menjaga etika dan tidak melecehkan Presiden.
"Jaga etika lah, kan sama-sama memiliki kedudukan yang sama dalam ketatanegaraan. Tidak etis lah, karena menghardik presiden, menyebut-nyebut namanya, saya menyayangkan," kata dia.
Anggota Komisi II DPR RI, Dadang S Muchtar menyebut Yuddy sebagai doktor dan profesor yang bodoh, Hal itu karena Yuddy tak menepati janjinya untuk mengangkat tenaga honorer K2.
http://nasional.rimanews.com/peristi...aga-Etika-Lah-
Benarkah Menteri Yuddy sampai dibilang "gebleg" gara-gara memberi janji pengangkatan hononer K2 sebagai PNS?
---------------------------------------
Yuddy sebelum diangkat menteri oleh Presiden Jokowi, adalah politisi HANURA, menjabat Sekjen. Begitu pula para anggota DPR itu, mereka semua adalah politisi yang mewakili parpolnya masing-masing. Saling tuding dengan kata-ata kasar "baik!" seperti itu, hanya saling membuka aib sesama rekan se professi mereka selaku politisi yang sedang berkuasa di negeri ini, bahwa mereka itu ternyata sesungguhnya memang 'baik' (bahkan kapan itu, kebaikan itu dipertontonkan di depan tivi dengan saling adu-jotossaatrapat dengan seorang menteri Jokowi). Fenomena ini hanya menambah keyakinan rakyat Indonesia saja, betapa kwalitas SDM para elit di negeri ini, ternyata pas-pasan aja! Makanya negara ini nggak maju-maju

22 FEB 2016 20:51
Rimanews - Komisi II DPR RI kecewa dengan sikap dan pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi. Pasalnya, Menteri Yuddi tak menepati janjinya untuk menggangkat tenaga honorer K2.
Menteri Yuddy pun disemprot anggota Komisi II DPR saat rapat kerja Komisi II DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/02/2016).
"Saya kecewa dengan sikap Menteri Yuddi yang tidak menunjukkan itikad baik dalam menyelesaikan masalah terkait pengangkatan tenaga K2," kata anggota Komisi II DPR RI, Idham Samawi.
"Saya kecewa pada pak menteri, yang mengatasnamakan presiden. Jangan-jangan ada agenda lain," imbuh Idham.
Anggota Komisi II DPR RI lainnya, Arteria Dahlan pun ikut menimpali kekecewaan Idham. "Saya dari PDIP, tidak takut pada kekuasaan yang tidak berpihak kepada rakyat. Camkan itu pak Menteri," ketus Arteria.
Mendengar hal itu, Yuddy pun mencoba mengalihkan isu dengan mengancam anggota Komisi II DPR RI yang dinilai melecehkan Presiden Joko Widodo
Bukannya takut, anggota DPR justru berang. "Forum ini dicatat dan direcord, harusnya kami kecewa karena pemerintah tak juga angkat tenaga honorer. Jangan-jangan Presiden Jokowi tersesat dengan informasi yang disampaikan Yuddy," kata Arteria.
Apa yang disampaikan Yuddy, katanya, adalah upaya pengalihan isu karena ketidakmampuan Yuddy menepati janji untuk mengangkat tenaga honorer. "Presiden Jokowi harus tahu soal Yuddy," pungkasnya.
Dalam rapat kerja tersebut, anggota Komisi II DPR RI, Dadang S Muchtar menyebut, Yuddy tidak punya kemampuan sebagai menteri meski memiliki gelar doktor. "Percuma anda punya gelar doktor, tapi bodoh," kata politisi Partai Golkar itu.
http://nasional.rimanews.com/politik...ddy-i-bodoh-i-
Disebut Anggota DPR Bodoh, Menteri Yuddy: Jaga Etika Lah!
22 FEB 2016 21:27
Rimanews - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi mengatakan tak masalah kalau dirinya disebut seorang profesor dan doktor yang bodoh.
"Kalau itu tidak apa-apa, kalau ditujukan pada saya nggak apa-apa. Kalau kepada Presiden jangan," kata Yuddy usai rapat kerja Komisi II DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/02/2016).
Ia juga meminta anggota Komisi II DPR RI untuk menjaga etika dan tidak melecehkan Presiden.
"Jaga etika lah, kan sama-sama memiliki kedudukan yang sama dalam ketatanegaraan. Tidak etis lah, karena menghardik presiden, menyebut-nyebut namanya, saya menyayangkan," kata dia.
Anggota Komisi II DPR RI, Dadang S Muchtar menyebut Yuddy sebagai doktor dan profesor yang bodoh, Hal itu karena Yuddy tak menepati janjinya untuk mengangkat tenaga honorer K2.
http://nasional.rimanews.com/peristi...aga-Etika-Lah-
Quote:
Benarkah Menteri Yuddy sampai dibilang "gebleg" gara-gara memberi janji pengangkatan hononer K2 sebagai PNS?
Quote:
---------------------------------------
Yuddy sebelum diangkat menteri oleh Presiden Jokowi, adalah politisi HANURA, menjabat Sekjen. Begitu pula para anggota DPR itu, mereka semua adalah politisi yang mewakili parpolnya masing-masing. Saling tuding dengan kata-ata kasar "baik!" seperti itu, hanya saling membuka aib sesama rekan se professi mereka selaku politisi yang sedang berkuasa di negeri ini, bahwa mereka itu ternyata sesungguhnya memang 'baik' (bahkan kapan itu, kebaikan itu dipertontonkan di depan tivi dengan saling adu-jotossaatrapat dengan seorang menteri Jokowi). Fenomena ini hanya menambah keyakinan rakyat Indonesia saja, betapa kwalitas SDM para elit di negeri ini, ternyata pas-pasan aja! Makanya negara ini nggak maju-maju

Diubah oleh pakdejoy 23-02-2016 02:50


tien212700 memberi reputasi
1
6.6K
56


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan