- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Aati, Guru Honorer TK Tinggal Di Bekas Kandang Ayam


TS
proletar08
Aati, Guru Honorer TK Tinggal Di Bekas Kandang Ayam
DEGORONTALO – Jika Januari 2015 silam, pernah heboh dengan berita seorang polisi, Bripda M Taufik Hidayat, yang tinggal di kandang sapi, tepatnya di Dusun Jongke Tengah RT 04 RW 23 Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DIY. Maka kali ini, nasib yang hampir serupa dialami seorang guru honorer di Taman Kanak-kanak Beringin, Desa Talumelito, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
Adalah Hapsah Ham (34), ia yang juga seorang ibu rumah tangga ini, terpaksa harus tinggal di kandang ayam yang tidak terpakai lagi, bersama suami dan dua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat ditemui di rumahnya usai mengajar, Hapsah menceritakan awal mula kenapa ia beserta keluarganya terpaksa tinggal di bekas kandang ayam. (simak videonya disini [youtube]16)
Sedang[/youtube]kan untuk honor mengajar di TK Beringin, juga diakuinya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, apalagi honornya diterima setiap 3 bulan.
“Sejak Januari tahun 2004 saya mulai mengajar, saat itu gaji baru Rp100 ribu sampai naik 300 ribu. Nanti pada tahun 2015 honornya sudah 450 ribu per bulan, itu diterima tiap 3 bulan sekali. Alhamdulillah gajinya lancar,” tuturnya.
Meski hidup dengan kondisi seperti itu, ia memilih untuk tetap melajutkan kuliah di Universitas Terbuka (UT), agar impiannya untuk terangkat menjadi PNS bisa terwujud.
“Sekarang sudah semester 10. Saya memilih di UT, karena kalau di UNG kan, setiap harinya tatap muka, jadi pasti bayar . Sedangkan di UT kuliahnya tidak setiap hari, dan juga baru-baru ini ada beasiswa. Saat masuk kuliah pertama cuma pakai uang pinjaman di koperasi, untuk membayar iuran,” terangnya.
Hapsah juga mengaku terpaksa harus merasa nyaman atau menikmati dengan kondisi tempat tinggalnya sekarang. Meski beberapa kali ia diserang penyakit, ia dan keluarganya masih bersabar dan tetap menabung sedikit-sedikit, untuk keperluan membangun rumah kelak.
“Sering sakit-sakitan juga. Pernah demam tinggi, saya pikir demam berdarah, tapi syukurlah setelah diperiksa dokter, ternyata bukan,” katanya.
Saat ini ia menunggu selesai kuliah, supaya bisa mengikuti pengangkatan CPNS nanti. Saat ditanyai harapannya kepada pemerintah setempat, ia ingin agar pemerintah bisa membantu meringankan beban hidup keluarganya.
Adalah Hapsah Ham (34), ia yang juga seorang ibu rumah tangga ini, terpaksa harus tinggal di kandang ayam yang tidak terpakai lagi, bersama suami dan dua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat ditemui di rumahnya usai mengajar, Hapsah menceritakan awal mula kenapa ia beserta keluarganya terpaksa tinggal di bekas kandang ayam. (simak videonya disini [youtube]16)
Sedang[/youtube]kan untuk honor mengajar di TK Beringin, juga diakuinya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, apalagi honornya diterima setiap 3 bulan.
“Sejak Januari tahun 2004 saya mulai mengajar, saat itu gaji baru Rp100 ribu sampai naik 300 ribu. Nanti pada tahun 2015 honornya sudah 450 ribu per bulan, itu diterima tiap 3 bulan sekali. Alhamdulillah gajinya lancar,” tuturnya.
Meski hidup dengan kondisi seperti itu, ia memilih untuk tetap melajutkan kuliah di Universitas Terbuka (UT), agar impiannya untuk terangkat menjadi PNS bisa terwujud.
“Sekarang sudah semester 10. Saya memilih di UT, karena kalau di UNG kan, setiap harinya tatap muka, jadi pasti bayar . Sedangkan di UT kuliahnya tidak setiap hari, dan juga baru-baru ini ada beasiswa. Saat masuk kuliah pertama cuma pakai uang pinjaman di koperasi, untuk membayar iuran,” terangnya.
Hapsah juga mengaku terpaksa harus merasa nyaman atau menikmati dengan kondisi tempat tinggalnya sekarang. Meski beberapa kali ia diserang penyakit, ia dan keluarganya masih bersabar dan tetap menabung sedikit-sedikit, untuk keperluan membangun rumah kelak.
“Sering sakit-sakitan juga. Pernah demam tinggi, saya pikir demam berdarah, tapi syukurlah setelah diperiksa dokter, ternyata bukan,” katanya.
Saat ini ia menunggu selesai kuliah, supaya bisa mengikuti pengangkatan CPNS nanti. Saat ditanyai harapannya kepada pemerintah setempat, ia ingin agar pemerintah bisa membantu meringankan beban hidup keluarganya.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 3 suara
Pendidikan
Pendidikan
100%
Pendidika
0%




suekethos dan tien212700 memberi reputasi
2
3.1K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan