Dicecar DPR soal Dukungan ke Rio Haryanto, Ini Jawaban Bos Pertamina
TS
agnezmon
Dicecar DPR soal Dukungan ke Rio Haryanto, Ini Jawaban Bos Pertamina
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Ada yang menarik dari rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senin (22/2/2016).
Rapat yang mengagendakan pembahasan kinerja PT Pertamina (Persero) itu berubah menjadi ibarat sirkuit liar.
Hal itu tak lain lantaran Pertamina sudah berkomitmen untuk memberikan dukungan pendanaan kepada pebalap muda Rio Haryanto senilai 5 juta euro, atau setara Rp 75 miliar, untuk melaju di Formula 1.
Beberapa anggota Dewan menuntut penjelasan direksi Pertamina atas aksi yang dinilai menghambur-hamburkan kocek itu.
Seusai sesi pertanyaan, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto pun menjelaskan, dukungan kepada Rio merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan perseroan untuk mencapai visi menjadi perusahaan migas nasional berskala dunia atau world class company.
“Dan ini bukan CSR, ini masuk biaya marketing,” kata Dwi.
Dwi menuturkan, komitmen Pertamina sampai Rio melaju ke F1 menjadi bukti konkret bahwa negara melakukan pembinaan di bidang olahraga, khususnya otomotif.
Langkah perseroan itu, ditegaskan Dwi, menunjukkan bahwa negara betul-betul memberikan kesempatan kepada warga negaranya yang berprestasi untuk meningkatkan prestasinya di kancah internasional.
Dwi sekaligus menjawab pertanyaan dari Primus Yustisio soal alasan Pertamina tidak mensponsori klub atau atlet luar, sebagaimana yang dilakukan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berkontrak dengan klub sepak bola Liverpool.
“Kita lebih mengarah pada anak bangsa yang berprestasi agar dapat memajukan Indonesia, dan meningkatkan nasionalisme di kalangan generasi muda,” terang Dwi.
Selain itu, Dwi berharap, dengan partisipasi Rio di ajang F1, maka Indonesia memiliki role model atlet muda berprestasi.
“Memang si Rio ini menjadi idola betul bagi anak muda, dan mudah-mudahan ini bisa membangkitkan kebanggaan dan percaya diri anak-anak muda kita,” jelas Dwi.
Lebih dari itu, Dwi menjelaskan, keikutsertaan Rio di F1 juga menjadi alat promosi bagi Indonesia di kancah internasional.
Sejak 2010 lalu, Pertamina telah membina Rio Haryanto melalui dukungan sponsorship.
Dwi bilang, pada tahun 2010 Pertamina telah memberikan dukungan sekitar 1,1 juta euro untuk ajang GP 2 Series.
Hasilnya, Rio berhasil naik podium dua kali, dan satu kali menyabet gelar juara.
Berikutnya, pada 2011 Pertamina kembali memberikan dukungan senilai yang sama di GP 3 Series.
Hasilnya, Rio dua kali menyabet gelar juara dan empat kali naik podium.
“Dana untuk Rio ini memang dari program marketing Pertamina, dan sudah dianggarkan sebelumnya. Kan sejak 2010 kita ikut terus. Akhir 2015 kita lihat potensi Rio bisa melaju ke F1. Sumber pendanaannya dari internal Pertamina,” ucap Dwi kepada wartawan seusai rapat.
Penulis : Estu Suryowati
Editor : M Fajar Marta
gw heran itu DPR masih aja kayak katak dalam tempurung, masih ribut2 didalem, padahal emang niat pertamina mau go internasional dgn sponsor ke manor,
jangan kaget ntar malah tetangga malaysia n singapur yang jadi sponsor kayak berita dibawah ini
Spoiler for Visit Malaysia Berminat Sponsori Rio Haryanto:
Bola.com, Barcelona - Setelah Rio Haryanto resmi bergabung dengan Manor Racing di arena balap jet darat paling bergengsi di dunia, Formula 1 (F1), tawaran kerja sama mulai berdatangan dari luar Indonesia. Singapura dan Malaysia, menjadi negara yang mulai mencoba menawarkan solusi kekurangan dana yang masih mengganjal manajemen Rio Haryanto.
"Setelah Rio resmi ke Manor, kami mulai dikontak beberapa perusahaan dari Jepang, Singapura, dan Malaysia," ujar manajer Rio Haryanto, Piers Hunnisett, saat ditemui langsung bola.com di Sirkuit Catalunya,Barcelona, Spanyol, Minggu (21/2/2016) siang waktu setempat.
Pria asal Inggris ini mengatakan tawaran tidak hanya datang dari perusahaan swasta mancanegara. Pendekatan kerja sama juga mulai dilirik pihak pemerintah asing. Salah satu yang sudah melakukan kontak adalah Kementerian Pariwisata Malaysia.
"Dari kementerian tourism (pariwisata) Malaysia sudah telepon saya. Tapi mohon maaf saya tidak bisa menjelaskan lebih terperinci," ucap Piers.
Pria yang sudah enam tahun menjadi manajer Rio Haryanto ini mengaku sangat terbuka kepada pihak manapun yang ingin menjalin kerja sama dengan Rio Haryanto. Manajemen Rio masih mencari sokongan dana sebesar 7 juta euro atau sekitar Rp 105 miliar untuk melunasi kekurangan pembayaran yang menjadi syarat mutlak bagi Rio Haryanto bergabung dengan Manor Racing.
"Saya tegaskan sekali lagi kepada Anda, hingga detik ini kami baru membayar ke Manor itu 3 juta euro dari sponsor pribadi dan 2 juta euro dari Pertamina. Selebihnya belum ada," ujar Piers.
Perihal ketertarikan Kementerian Pariwisata Negeri Jiran, Piers mengaku masih mempelajari lebih dalam bentuk kerja sama yang coba ditawarkan. Piers mengaku tidak heran dengan langkah pendekatan yang dilakukan pemerintah Malaysia di dunia olahraga, termasuk F1. Apalagi, Malaysia merupakan salah satu negara yang menjadi tuan rumah F1.
"Mereka punya (sirkuit) Sepang yang jadi venue F1. Tentu mereka ingin memanfaatkannya. Apalagi Rio merupakan satu-satunya pembalap Asia di musim ini. Jadi, bisa saja tulisan "Visit Malaysia" menempel di mobil Rio," kata Piers.
Promosi pemerintah Malaysia melalui Kementerian Pariwisata di dunia olahraga sudah lama dilakukan. Beberapa klub sepak bola top Eropa bahkan sudah pernah menjalin kerja sama. Salah satunya adalah klub kontestan La Liga, Sevilla. Di kostum tim Sevilla terpampang tulisan "Visit Malaysia". Klub di kancah Premier League, Cardiff City, pernah menjalin kerja sama serupa.
nah lo, gmn ini kemenpar Indonesia, malah diem2 aja ga mau ngambil kesempatan, padahal baginda Joko Widodo mau turis 20 juta, gmn caranya tuh turis 20 juta kalo ga promosi?
padahal olahraga salah satu sarana promosi paling efektif karna ditonton jutaan pasang mata tapi kemenpar diem aja