- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Berperan Besar dalam Mendorong Peningkatan Kunjungan Turis Di Indonesia
TS
agnezmon
Jokowi Berperan Besar dalam Mendorong Peningkatan Kunjungan Turis Di Indonesia

Quote:
Hadirnya kunjungan wisatawanmancanegara (wisman) asal Tiongkok ke 5 kota di Indonesia dalam kurun periode Imlek ke 2567 kali ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah karena yang berada di garis depan adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Arief Yahya menyatakan, hal tersebut terjadi karena promosi yang cerdik ke Negeri Kungfu Panda itu.
“Endroser-nya adalah Pak Presiden Jokowi sendiri. Ini adalah dampak pertemuan bilateral beliau dengan Presiden Xi Jinping, di sela-sela KTT G-20 tanggal 17 November 2015 lalu,” kata mantan Dirut PT Telkom Indonesia ini di Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Apa hubungannya? “Saat itu Presiden Jokowi sudah menyampaikan permintaan kepada Presiden Jinping agarwisatawan dari Tiongkok lebih banyak lagi yang ke Indonesia. Bahkan sudah menyebut angka 10 juta sampai tahun 2019. Itu berarti sudah 50% dari target nasional 20 juta,” jelas Arief Yahya.
Target 20 juta total itu, memang bukan target sembarangan. Proyeksi yang luar biasa tidak mungkin bisa diraih dengan cara-cara yang biasa. Karena itu, yang sedang dikerjakan secara serius oleh menteri yang lahir di Banyuwangi ini benar-benar di luar cara-cara yang biasa. Karena itu wajar, jika Februari 2016 ini Bali didarati 200 charter flight dari Tiongkok, berikut dengan Jakarta, Batam, Manado dan Singkawang. “Selain juga promosi yang efektif melalui semua saluran media di Tiongkok, dari CCTV, Xinhua, Baidu, CNS, dan lainnya,” ungkapnya.
Sejak 2015, Wonderful Indonesia ditancapkan dalam promosipariwisata ke banyak kota di sana. Dari Beijing, Kunming, Shanghai, Chengdo, Xiamen, dan lainnya. Dari 65 charter flight yang terbang dengan pesawat Garuda, itu berasal dari 11 provinsi, yakni Xinjiang, Helongjian, Hubei, Shanghai, Henan, Hunan, Liaoning, Beijing, Shenzen, Guangzhou, Hongzhou, Wuhan, Chengdu, Chongqing. “Itu baru yang dihandle Garuda, masih ada yang pesawat China dan masih ada yang regular flight,” jelasnya.
Kemenpar juga mengikuti sales mission di berbagai Travel Mart di China, termasuk bursa pasar pariwisata terbesar di sana, Internationnal China Travel Mart (ICTM) Kunming. Kami juga mendatangkan pelaku industry pariwisata bertemu seller v buyer di sana. Bahkan, untuk mendapatkan pasar China, Kemenpar sampai mencegat di Hongkong dan Singapore. “Istilahnya menjaring Ikan di Kolam yang banyak ikannya,” akunya.

Pertemuan antar dua presiden itu, langsung dilanjutkan dengan pertemuan Menpar RI Arief Yahya dengan Chairman of China National Tourism Administration (CNTA) atau Menpar RRT, Mr Li Jinzao.
“Bahkan, sudah tiga kali bertemu untuk menjalin kemitraan dalam pariwisata. Bahasannya lebih serius, lebih teknis dan komitmen-komitmen,” katanya.
Sebelum ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas kabinet untuk membahas masalah pariwisata.
Rapat terbatas ini digelar karena Indonesia diyakini mampu mendatangkan wisatawan mancanegara dalam jumlah yang banyak.
Menurut Presiden Jokowi, pariwisata Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik perhatian wisatawan dari luar negeri. Ia meyakini, potensi pariwisata Indonesia itu dapat digenjot dengan memperbanyak menggelar event-event pariwisata tingkat nasional.
“Dengan demikian, wisatawan berdatangan dan dapat mendongkrak roda perekonomian di lokasi wisata tersebut,” kata Presiden Jokowi, dikutip beritajokowi.com.
Presiden menjelaskan, wisata Indonesia sangat beragam dan kultur beragam jadi potensi. Lokasi wisata yang juga jadi sebuah potensi, meskipun potensi itu belum tergali secara maksimal.
“Ini yang harus menjadi perhatian kita. Kalau dibandingkan dengan negara tetangga, kita harusnya lebih,” tutur Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi meyakini, sektor pariwisata Indonesia yang sangat menjanjikan akan menimbulkan multiplier effect yang positif terutama di bidang perekonomian. Untuk itu, lanjut Presiden, diperlukan strategi agar pariwisata kita lebih baik lagi dan secepatnya melakukan aksi.
Namun Presiden Jokowi mengingatkan, adanya faktor-faktor lain untuk menunjang pariwisata, seperti penerbangan, infrastruktur, dan event-event yang diperbanyak.
Rapat terbatas bidang pariwisata itu dihadiri oleh Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menko Perekonomian Sofyan Jalil, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Mendikbud Anis Baswedan. (Pb)
Arief Yahya menyatakan, hal tersebut terjadi karena promosi yang cerdik ke Negeri Kungfu Panda itu.
“Endroser-nya adalah Pak Presiden Jokowi sendiri. Ini adalah dampak pertemuan bilateral beliau dengan Presiden Xi Jinping, di sela-sela KTT G-20 tanggal 17 November 2015 lalu,” kata mantan Dirut PT Telkom Indonesia ini di Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Apa hubungannya? “Saat itu Presiden Jokowi sudah menyampaikan permintaan kepada Presiden Jinping agarwisatawan dari Tiongkok lebih banyak lagi yang ke Indonesia. Bahkan sudah menyebut angka 10 juta sampai tahun 2019. Itu berarti sudah 50% dari target nasional 20 juta,” jelas Arief Yahya.
Target 20 juta total itu, memang bukan target sembarangan. Proyeksi yang luar biasa tidak mungkin bisa diraih dengan cara-cara yang biasa. Karena itu, yang sedang dikerjakan secara serius oleh menteri yang lahir di Banyuwangi ini benar-benar di luar cara-cara yang biasa. Karena itu wajar, jika Februari 2016 ini Bali didarati 200 charter flight dari Tiongkok, berikut dengan Jakarta, Batam, Manado dan Singkawang. “Selain juga promosi yang efektif melalui semua saluran media di Tiongkok, dari CCTV, Xinhua, Baidu, CNS, dan lainnya,” ungkapnya.
Sejak 2015, Wonderful Indonesia ditancapkan dalam promosipariwisata ke banyak kota di sana. Dari Beijing, Kunming, Shanghai, Chengdo, Xiamen, dan lainnya. Dari 65 charter flight yang terbang dengan pesawat Garuda, itu berasal dari 11 provinsi, yakni Xinjiang, Helongjian, Hubei, Shanghai, Henan, Hunan, Liaoning, Beijing, Shenzen, Guangzhou, Hongzhou, Wuhan, Chengdu, Chongqing. “Itu baru yang dihandle Garuda, masih ada yang pesawat China dan masih ada yang regular flight,” jelasnya.
Kemenpar juga mengikuti sales mission di berbagai Travel Mart di China, termasuk bursa pasar pariwisata terbesar di sana, Internationnal China Travel Mart (ICTM) Kunming. Kami juga mendatangkan pelaku industry pariwisata bertemu seller v buyer di sana. Bahkan, untuk mendapatkan pasar China, Kemenpar sampai mencegat di Hongkong dan Singapore. “Istilahnya menjaring Ikan di Kolam yang banyak ikannya,” akunya.

Pertemuan antar dua presiden itu, langsung dilanjutkan dengan pertemuan Menpar RI Arief Yahya dengan Chairman of China National Tourism Administration (CNTA) atau Menpar RRT, Mr Li Jinzao.
“Bahkan, sudah tiga kali bertemu untuk menjalin kemitraan dalam pariwisata. Bahasannya lebih serius, lebih teknis dan komitmen-komitmen,” katanya.
Sebelum ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas kabinet untuk membahas masalah pariwisata.
Rapat terbatas ini digelar karena Indonesia diyakini mampu mendatangkan wisatawan mancanegara dalam jumlah yang banyak.
Menurut Presiden Jokowi, pariwisata Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik perhatian wisatawan dari luar negeri. Ia meyakini, potensi pariwisata Indonesia itu dapat digenjot dengan memperbanyak menggelar event-event pariwisata tingkat nasional.
“Dengan demikian, wisatawan berdatangan dan dapat mendongkrak roda perekonomian di lokasi wisata tersebut,” kata Presiden Jokowi, dikutip beritajokowi.com.
Presiden menjelaskan, wisata Indonesia sangat beragam dan kultur beragam jadi potensi. Lokasi wisata yang juga jadi sebuah potensi, meskipun potensi itu belum tergali secara maksimal.
“Ini yang harus menjadi perhatian kita. Kalau dibandingkan dengan negara tetangga, kita harusnya lebih,” tutur Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi meyakini, sektor pariwisata Indonesia yang sangat menjanjikan akan menimbulkan multiplier effect yang positif terutama di bidang perekonomian. Untuk itu, lanjut Presiden, diperlukan strategi agar pariwisata kita lebih baik lagi dan secepatnya melakukan aksi.
Namun Presiden Jokowi mengingatkan, adanya faktor-faktor lain untuk menunjang pariwisata, seperti penerbangan, infrastruktur, dan event-event yang diperbanyak.
Rapat terbatas bidang pariwisata itu dihadiri oleh Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menko Perekonomian Sofyan Jalil, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Mendikbud Anis Baswedan. (Pb)
sumur
Lumayan buat nambah pemasukan

semoga bisa mengejar jumlah wisatawan negara tetangga
0
1.1K
Kutip
14
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan