- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Save Earth,Kurangi Penggunaan plastik!


TS
renkyousha
Save Earth,Kurangi Penggunaan plastik!
Anjer jadi HaTe 

Spoiler for DKI akan mengenakan biaya Rp5.000 utk kantong plastik:
-JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merancang Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur pembayaran Rp 5.000 untuk penggunaan plastik keresek ketika berbelanja.
Meski demikian, kini Pemprov DKI Jakarta masih akan mengikuti Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor S.1230/PSLB3-PS /2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar.
Di dalam aturan itu, disepakati kantong plastik berbayar Rp 200 sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
"Kementerian LHK akan mengevaluasi selama enam bulan, karena ternyata tarifnya berbeda-beda. Kayak di Ambon, kantong plastiknya harganya Rp 5.000, Balikpapan Rp 1.500."
"Pak Wagub maunya Jakarta jangan Rp 200, tapi Rp 5.000 per kantong plastik," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji, kepada Kompas.com, di Plaza Barat Senayan, Jakarta, Minggu (21/2/2016).
Adji mengatakan, aturan pemerintah pusat itu bisa diubah menggunakan Pergub. Hanya saja, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI yang dapat merancang aturan tersebut. Nantinya ritel moderen serta pasar tradisional akan menerapkannya.
"Harapannya warga enggak pakai plastik lagi. Tapi pakai tas ramah lingkungan, daur ulang, atau bekas kain," kata Adji.
Ia mengungkapkan, ada banyak dampak buruk penggunaan plastik. Pertama, plastik baru dapat terurai ratusan hingga ribuan tahun. Kedua, plastik mengandung zat kimia yang menyebabkan polusi tanah. Terakhir, plastik keresek tidak bisa didaur ulang.
"Sudah saatnya warga berpikir bisa bikin plastik dari tepung tapioka yang biogradeable, itu bisa hancur tapi harganya lebih mahal. Intinya kami mengajak warga, ayo berubah, kurangi sampah dan gunakan kantong plastik yang ramah lingkungan," ajak Adji
Meski demikian, kini Pemprov DKI Jakarta masih akan mengikuti Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor S.1230/PSLB3-PS /2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar.
Di dalam aturan itu, disepakati kantong plastik berbayar Rp 200 sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
"Kementerian LHK akan mengevaluasi selama enam bulan, karena ternyata tarifnya berbeda-beda. Kayak di Ambon, kantong plastiknya harganya Rp 5.000, Balikpapan Rp 1.500."
"Pak Wagub maunya Jakarta jangan Rp 200, tapi Rp 5.000 per kantong plastik," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji, kepada Kompas.com, di Plaza Barat Senayan, Jakarta, Minggu (21/2/2016).
Adji mengatakan, aturan pemerintah pusat itu bisa diubah menggunakan Pergub. Hanya saja, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI yang dapat merancang aturan tersebut. Nantinya ritel moderen serta pasar tradisional akan menerapkannya.
"Harapannya warga enggak pakai plastik lagi. Tapi pakai tas ramah lingkungan, daur ulang, atau bekas kain," kata Adji.
Ia mengungkapkan, ada banyak dampak buruk penggunaan plastik. Pertama, plastik baru dapat terurai ratusan hingga ribuan tahun. Kedua, plastik mengandung zat kimia yang menyebabkan polusi tanah. Terakhir, plastik keresek tidak bisa didaur ulang.
"Sudah saatnya warga berpikir bisa bikin plastik dari tepung tapioka yang biogradeable, itu bisa hancur tapi harganya lebih mahal. Intinya kami mengajak warga, ayo berubah, kurangi sampah dan gunakan kantong plastik yang ramah lingkungan," ajak Adji
Spoiler for Ridwan Kamil:Anak keren itu gak minta kantong plastik!:
BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengajak semua warga Kota Bandung untuk tidak memakai kantong plastik setiap berbelanja di peritel. Selain harus membayar, penggunaan kantong plastik akan menambah jumlah sampah yang setiap harinya sudah mencapai 1.500 ton.
Pria yang akrab disapa Emil ini pun memiliki cara agar warga Kota Bandung bisa menjalankan hal tersebut.
Mau tahu caranya? Menurut Emil, warga Kota Bandung bisa mengikuti teladan nenek pada zaman dulu yang membawa tas belanja sendiri ketika datang ke pasar. Ia menegaskan, para konsumen jangan manja karena dunia semakin modern dan semakin nyaman.
"Ini pesan saya untuk ikuti teladan nenek kita dulu, kalau belanja bawa tas sendiri. Kalau dulu tasnya bolong seperti keranjang ayam. Sekarang tas belanjanya gaul, bisa dilipat, disakuin, dan desainnya keren. Jadi orang yang keren itu tas belanjanya bagus dan perilaku lingkungannya juga bagus," kata Emil kepada wartawan seusai peresmian kantong plastik berbayar di Jalan Ir Juanda, Kota Bandung, Minggu (21/2/2016).
Emil pun menegaskan, warga Kota Bandung jangan sampai diminta dulu baru melakukan kegiatan. Sebab, ia masih menemukan sejumlah warga Kota Bandung yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
"Ada orang duduk di kawasan Asia-Afrika, ada sampah di sebelahnya, tapi tidak memungutnya karena bukan sampahnya. Kalau orang Bandung, mau sampahnya milik kita atau bukan, diambil dan buang ke tempat sampah terdekat," ujar Emil.
Emil pun berharap, warga Kota Bandung bisa menyamai perilaku warga negara Jepang dengan membudayakan tidak menggunakan kantong plastik. Menurut dia, di tempat-tempat tertentu di Jepang memang jarang ditemukan tempat sampah. Namun hal tersebut tak membuat masyarakatnya membuang sampah sembarangan.
"Semua tempat sampah itu ada di rumah. Kalau di jalan tidak ada, sampahnyadimasukin saku, tas, dan baru dibuang di rumah. Suatu hari kita harus disiplin seperti bangsa Jepang. Ingat kalau ke toko atau warung kalau disebut anak keren itu tidak minta kantong plastik," kata Emil.
Pria yang akrab disapa Emil ini pun memiliki cara agar warga Kota Bandung bisa menjalankan hal tersebut.
Mau tahu caranya? Menurut Emil, warga Kota Bandung bisa mengikuti teladan nenek pada zaman dulu yang membawa tas belanja sendiri ketika datang ke pasar. Ia menegaskan, para konsumen jangan manja karena dunia semakin modern dan semakin nyaman.
"Ini pesan saya untuk ikuti teladan nenek kita dulu, kalau belanja bawa tas sendiri. Kalau dulu tasnya bolong seperti keranjang ayam. Sekarang tas belanjanya gaul, bisa dilipat, disakuin, dan desainnya keren. Jadi orang yang keren itu tas belanjanya bagus dan perilaku lingkungannya juga bagus," kata Emil kepada wartawan seusai peresmian kantong plastik berbayar di Jalan Ir Juanda, Kota Bandung, Minggu (21/2/2016).
Emil pun menegaskan, warga Kota Bandung jangan sampai diminta dulu baru melakukan kegiatan. Sebab, ia masih menemukan sejumlah warga Kota Bandung yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
"Ada orang duduk di kawasan Asia-Afrika, ada sampah di sebelahnya, tapi tidak memungutnya karena bukan sampahnya. Kalau orang Bandung, mau sampahnya milik kita atau bukan, diambil dan buang ke tempat sampah terdekat," ujar Emil.
Emil pun berharap, warga Kota Bandung bisa menyamai perilaku warga negara Jepang dengan membudayakan tidak menggunakan kantong plastik. Menurut dia, di tempat-tempat tertentu di Jepang memang jarang ditemukan tempat sampah. Namun hal tersebut tak membuat masyarakatnya membuang sampah sembarangan.
"Semua tempat sampah itu ada di rumah. Kalau di jalan tidak ada, sampahnyadimasukin saku, tas, dan baru dibuang di rumah. Suatu hari kita harus disiplin seperti bangsa Jepang. Ingat kalau ke toko atau warung kalau disebut anak keren itu tidak minta kantong plastik," kata Emil.
Spoiler for Mulus:

Save our earth,before we realize its to late

Spoiler for Testimoni tas belanja nih:
Quote:
Original Posted By habibulah►ane sudah menggunakan tas belanja yang bisa dilipat jadi kecil produk go green gan, bawaan jadi lebih kecil sekarang & hemat tempat tentunya
Quote:
Original Posted By renkyousha►Efek bayar ini cuma Gertakan bray..
Org indo kan mikir lbh baik gratis drpd bayar,maka pasti adalah inisiatif buat bawa tas belanjaan...
Bagaimanapun juga ayolah jaga ego kita demi masa depan bumi ini bray
Org indo kan mikir lbh baik gratis drpd bayar,maka pasti adalah inisiatif buat bawa tas belanjaan...
Bagaimanapun juga ayolah jaga ego kita demi masa depan bumi ini bray

Spoiler for :
Mangga cendol na

Spoiler for Sumur:
http://regional.kompas.com/read/2016/02/21/13020701/Ridwan.Kamil.Anak.Keren.Itu.Tidak.Minta.Kantong.Plastik
http://megapolitan.kompas.com/read/2...Bayar.Rp.5.000
http://megapolitan.kompas.com/read/2...Bayar.Rp.5.000
Diubah oleh renkyousha 21-02-2016 14:04
0
50.7K
Kutip
636
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan