Angkatan militer merupakan salah satu aspek penting dari sebuah negara. Kenapa begitu? Ya GanSis semua pasti udah tau, kalau militer itu fungsinya buat ngelindungin negar ama menjaga kedaulatan dari suatu negara. Tapi gimana kalau angkatan militernya itu kurang diperhatikan atau tidak adanya regenerasi senjata perang? Bisa gawat kan!?

{Kalau Baca Berarti Setuju}

Mohon maaf gambarnya belum ada.... Nyusul aja yak!?

Irak memang pernah memiliki angakatan militer paling greget sedunia, tapi itu dulu saat pemerintahan Sadam Husein. Tapi setelah Presiden ini lepas jabatan, militer Irak berevolusi menjadi yang terlemah dengan hanya 26 unit pasukan saja. Salah satu penyebabnya ya gempuaran dari ISIS.

Sepintas Korut memang terlihat jumawa soal militer. Ini terlihat dari adanya senjata nuklir dan tantangan mereka kepada Amerika, Tapi aslinya beda GanSis. Negara ini hanya pandai membungkus dengan baik saja padahal didalamnya, beuh....Kondisi tentaranya saja begitu memprihatinkan, karena selain menjaga negara tapi juga jadi buruhnya pemerintah. Dan lagi gizi mereka kurang diperhatikan sehingga tentaranya kurus-kurus.

Negara ini bisa dibilang Korutnya Afrika. Karena pemimpinya yang eksentrik dan juga diktator. Walaupun dibandingkan Korut yang asli negara ini lebih lemah. Militer negara ini rata-rata hanya diisi orang sipil tanpa adanya pendidikan kemiliteran.

Gangguan dari Boko Haram dan militer yang lemah membuat negara ini dalam posisi yang sulit. Meskipun memiliki tambang minyak, tapi tidak dipergunakan untuk memperkuat militernya. Ditambah kendaraan perang yang sudah tua dan mental militernya yang cupu.

Percaya atau tidak, negara ini hanya memiliki 7200 tentara aktif dan menurut kabar hampir sebagian besar merupakan sewaan dari Rusia. Sebenarnya negara ini pernah ingin membangun kekuatan militernya tapi hal ini justru memicu perang sauadara. Oleh karenaitu, tanpa bantuan Rusia, negara ini akan menjadi sasaran empuk.

Dimasa lalu bolehlah mongolia dikatan sebagai monster. Tapi itu hanya tinggal sejarah. Sekarang, negara ini hanya memiliki 9000an tentara aktif tanpa adanya alutsista yang memadai. Meskipun demikian tentaranya ikut dlam pasukan perdamaian di Irak dan Afganistan.