Horee.... Akhirnya bisa ikut juga premiere film nasional. Kemaren adalah hari yang sangat menyenangkan buat gue, akhirnya mendapatkan undangan dari salah satu film yang akan tayang 25 Januari 2016. Jingga The Movie adalah film yang gw tonton dalam premier.



Lola Amaria, adalah nama yang tidak asing dalam dunia per-artisan, yang sekarang membanting setir membuat salah satu rumah produksi. “Jingga” adalah nama sebuah judul yang menceritakan pahit getirnya bagaimana menjadi seseorang penyandang disabilitas. Tuna netra atau kebutaan, ide cerita yang dibuat oleh Lola Amaria.





Berawal dari perbincangannya bersama salah seorang tuna netra yang berhasil melewati problematika tentang gelapnya kehidupan. Tri Bagyo nama beliau. Berhasil menyelesaikan pendidikan S3 nya dengan cemerlang walaupun memiliki keterbatasan indra penghelihatan. Ide tentang perjuangan hidup Tri Bagyo inilah yang mendasari film “Jingga”



Oke yuuk kita lihat jalan ceritanya, awal mula kisah tentang anak yang bernama “Jingga” (diperankan oleh Hifzane bob) , penderita low vision dari kecil yang sangat diperhatikan oleh kedua orang tuanya. Jingga sendiri dibekali sebuah bakat oleh Tuhan yaitu sangat pandai memainkan alat musik drum. Kisah ini terjadi karena Jingga yang awalnya penderita Low Vision karena sebuah pukulan lalu mengalami kebutaan.

Kebutaan Jingga lalu mengakibatkan ketidakpercayaan ayahnya (diperankan Ray Sahetapy), yang berusaha menyangka jika Jingga mengalami kebutaan. Jingga mengalami shock hebat dan putus asa untuk menjalani kehidupan. Bagi Jingga kebutaan merupakan akhir dari kehidupannya. Gelap selalu menjadi temannya kelak. Namun Ibu Jingga (diperankan oleh Keke Soeryokusumo Hawadi) berusaha meyakinkan Jingga untuk dapat lepas dari keputusasaan dalam menjalani hidup.



Jingga lalu bersekolah dalam sebuah Sekolah Luar Biasa. Disitu Jingga memulai awal hidupnya untuk menjadi seorang tuna netra. Dalam part ini diceritakan dimana Jingga belajar mengenai tata ruang, huruf braile untuk dapat melanjutkan hidupnya. Perjuangan seorang Ibu terlihat dari part ini. Bagaimana seorang ibu berusaha meyakinkan Jingga bahwa Jingga mampu untuk melewati ini, meyakinkan bahwa Jingga memiliki masa depan awalaupun tuna netra.





Di sekolah ini juga Jingga bertemu dengan Maroon (diperankan oleh Qausar Harta Yudana) Nila (diperankan oleh Hany Valery ) dan Magenta (diperankan oleh Aufa Assagaf). Musik menjadi penyatu persahabatan antara ketiga orang tersebut. Bakat terpendam yang dimiliki keempat orang tersebut menjadi kisah persahabatan yang luar biasa, apalagi mereka sama sama mengalami nasib yang sama. Kebutaan. Grup musik yang akhirnya membuat mereka menyatu seperti keluarga....








Lalu apa kisah selanjutnya? Wah kalo gw kasih tau semuanya jadi ga seru dong. Mendingan nonton aja deh, dijamin film ini merupakan film yang memiliki edukasi, film yang mengajarkan bagaimana kita bersyukur terhadap Tuhan akan semua karunia dan semua yang diberikan kepada kita semua. Nah mendingan kalian nonton deh, saya aja nangis lho nonton film ini. Sangat tersentuh juga dengan semua alur cerita yang digambarkan oleh Lola Amaria. Perfect untuk sebuah film.





Untuk Tanggal Mainnya catat ya dan tonton di bioskop kesayangan kamu
25 Februari 2016

#JINGGATHEMOVIE
#DiBioskop25Februari