- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anak Buah Ridwan Kamil Belajar E-Budgeting ke Pemprov DKI Jakarta


TS
medyudhapradja
Anak Buah Ridwan Kamil Belajar E-Budgeting ke Pemprov DKI Jakarta
JAKARTA, KOMPAS.com - Proses penganggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang sudah dilakukan melalui sistem e-budgeting dan e-planning menarik daerah lainnya untuk belajar. Salah satunya dari jajaran kepemimpinan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang membawahi Pemkot Bandung, Jawa Barat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Yossi Irianto mengatakan, pihaknya sendiri sebenarnya sudah mulai menerapkan proses pengadaan barang berbasis teknologi. Hanya saja penerapannya belum terintegrasi secara bersama.
"Jadi SKPD memang sudah mulai buat, tapi masing-masing saja. Makanya kita ingin belajar banyak proses e-budgeting yang ada di DKI," ujarnya, Kamis (18/2/2016).
Menurut Yossi, para camat dan lurah sudah diminta aktif dan tanggap respon masyarakat berbasis media sosial. Hanya saja kendala birokrasi sipil yang masih kadang kurang siap.
Sementara Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Sylviana Murni mengatakan, dulunya proses penganggaran memang bisa terjadi tumpang tindih. Setelah dilakukan integrasi melalui e-Planning, lebih mudah dilakukan pengawasan.
"Terobosan demi terobosan terus diciptakan. Sama seperti kalau SKPD mau beli barang, langsung melalui LKPP dengan e-katalognya. Jadi percepatan pekerjaan bisa terus dilakukan," tandasnya.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...ov.DKI.Jakarta
sip lah...belajar dari tetangga untuk bekal buat beresin birokrasi di kota Bandung
benahin terus Bandungnya yaa kang RK
mugi2 sing janten Jabar 1 di masa depan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Yossi Irianto mengatakan, pihaknya sendiri sebenarnya sudah mulai menerapkan proses pengadaan barang berbasis teknologi. Hanya saja penerapannya belum terintegrasi secara bersama.
"Jadi SKPD memang sudah mulai buat, tapi masing-masing saja. Makanya kita ingin belajar banyak proses e-budgeting yang ada di DKI," ujarnya, Kamis (18/2/2016).
Menurut Yossi, para camat dan lurah sudah diminta aktif dan tanggap respon masyarakat berbasis media sosial. Hanya saja kendala birokrasi sipil yang masih kadang kurang siap.
Sementara Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Sylviana Murni mengatakan, dulunya proses penganggaran memang bisa terjadi tumpang tindih. Setelah dilakukan integrasi melalui e-Planning, lebih mudah dilakukan pengawasan.
"Terobosan demi terobosan terus diciptakan. Sama seperti kalau SKPD mau beli barang, langsung melalui LKPP dengan e-katalognya. Jadi percepatan pekerjaan bisa terus dilakukan," tandasnya.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...ov.DKI.Jakarta
sip lah...belajar dari tetangga untuk bekal buat beresin birokrasi di kota Bandung
benahin terus Bandungnya yaa kang RK

mugi2 sing janten Jabar 1 di masa depan
0
1.2K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan