Derasnya kritik terhadap proyek kereta cepat, membuat pejabat di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas buka suara. Ternyata, proyek ini dirancang sejak 2008, ketika SBY berkuasa.
Menurut Direktur Transportasi Bappenas,Bambang Prihartono, proyek kereta cepat, bukanlah proyek ujug-ujug alias tiba-tiba muncul dari langit. Namun sudah digagas di era sebelum Presiden Joko Widodo."Jadi, kalau bicara kereta cepat, sebetulnya Bappenas dan Kementerian Perhubungan sudah membicarakannya sejak tahun 2008," papar Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (12/2).

Hanya saja, masih menurut Bambang, gagasan untuk membangun kereta cepat di era SBY itu, rutenya bukan Jakarta-Bandung, melainkan Jakarta-Surabaya.Namun, lanjut Bambang, pemerintah yang berkuasa kala itu, tidak mengalokasikan dana untuk merealisasikan proyek kereta cepat. Lantaran ada kebutuhan lain yang lebih mendesak. Alhasil, implementasi dari gagasan tersebut menjadi tertunda.

Selanjutnya, ungkap Bambang, pemerinntahan berganti, maka diputuskan untuk membangun kereta cepat dengan rute Jakarta-Bandung. "Karenanya, pembangunan kereta cepat dibangun secara bertahap. Maka dipilihlah rute Jakarta-Bandung. Sebab pertumbuhan regional Jakarta-Bandung luar biasa," ungkap Bambang.

Di mana, lanjut Bambang, potensi pendapatan penduduk Jawa Barat khususnya Bandung dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, diprediksi bakal mengalami lompatan ke level US$ 10ribu."Dengan pendapatan perkapita segitu tentu daya beli masyarakat akan meningkat,sehingga dipilihlah Jakarta-Bandung sebagai rutenya," pungkas Bambang.(


http://www.starberita.com/index.php?...tik&Itemid=717