- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bos Apple Tolak Berikan Kunci Sistem Keamanan IPhone kepada FBI


TS
webster21
Bos Apple Tolak Berikan Kunci Sistem Keamanan IPhone kepada FBI
sumber : pojoksatu.id

POJOKSATU.id, JAKARTA – CEO Apple Tim Cook menolak untuk meretas sistem keamanan yang ada di iPhone.
Pasalnya Apple diminta FBI untuk membantu pengungkapan kasus yang hanya tinggal satu tahap lagi yakni membongkar data-data tersangka yang ada dalam iPhone 5c milik tersangka.
“Ketika pemerintah bisa berargumen bila penggunaan alat tersebut sifatnya terbatas untuk kasus ini saja, tidak ada jaminan untuk memastikan kontrol akan hal itu,” kata CEO Apple, Tim Cook.
Cook hanya khawatir jika kemudahan meretas ini tidak menjadikan keamanan sistem Apple dalam iPhone menjadi eksklusif.
Seperti diketahui FBI tengah menangani kasus terorisme yang terjadi pada 2 Desember 2015 di San Benardino, Amerika Serikat.
Aksi penembakan massal dan percobaan bom bunuh diri itu menewaskan 14 orang. Tersangka pun sudah ditetapkan yaitu Syed Rizwan Farook yang terbunuh bersama istri, Tashfeen Malik, saat kejadian.
Beikut pernyataan lanjutan penolakan Tim Cook kepada FBI:
Di dunia digital seperti hari ini, ‘kunci’ untuk sebuah sistem terenkripsi adalah sekeping informasi yang dapat membuka sistem keamanan data, dan aman tidaknya kunci ini tergantung perlindungan yang ada di sekitarnya. Saat informasi soal kunci tadi sudah diketahui, atau cara untuk melewati password telah terungkap, enkripsi dapat dilumpuhkan oleh setiap orang yang mengetahui informasi tadi. Pemerintah beranggapan bila alat ini hanya akan digunakan sekali, di satu ponsel. Tapi hal itu tidak benar.
Sekalinya diciptakan, alat ini bisa digunakan berulang kali, berapapun jumlah perangkatnya. Di dunia nyata, alat ini sama dengan kunci master yang dapat membuka ratusan juta gembok – dari gembok restoran dan bank sampai gembok toko dan rumah. Tidak ada orang realistis yang berpikir bila penciptaan alat itu masuk akal.
(sta/pojoksatu)

POJOKSATU.id, JAKARTA – CEO Apple Tim Cook menolak untuk meretas sistem keamanan yang ada di iPhone.
Pasalnya Apple diminta FBI untuk membantu pengungkapan kasus yang hanya tinggal satu tahap lagi yakni membongkar data-data tersangka yang ada dalam iPhone 5c milik tersangka.
“Ketika pemerintah bisa berargumen bila penggunaan alat tersebut sifatnya terbatas untuk kasus ini saja, tidak ada jaminan untuk memastikan kontrol akan hal itu,” kata CEO Apple, Tim Cook.
Cook hanya khawatir jika kemudahan meretas ini tidak menjadikan keamanan sistem Apple dalam iPhone menjadi eksklusif.
Seperti diketahui FBI tengah menangani kasus terorisme yang terjadi pada 2 Desember 2015 di San Benardino, Amerika Serikat.
Aksi penembakan massal dan percobaan bom bunuh diri itu menewaskan 14 orang. Tersangka pun sudah ditetapkan yaitu Syed Rizwan Farook yang terbunuh bersama istri, Tashfeen Malik, saat kejadian.
Beikut pernyataan lanjutan penolakan Tim Cook kepada FBI:
Di dunia digital seperti hari ini, ‘kunci’ untuk sebuah sistem terenkripsi adalah sekeping informasi yang dapat membuka sistem keamanan data, dan aman tidaknya kunci ini tergantung perlindungan yang ada di sekitarnya. Saat informasi soal kunci tadi sudah diketahui, atau cara untuk melewati password telah terungkap, enkripsi dapat dilumpuhkan oleh setiap orang yang mengetahui informasi tadi. Pemerintah beranggapan bila alat ini hanya akan digunakan sekali, di satu ponsel. Tapi hal itu tidak benar.
Sekalinya diciptakan, alat ini bisa digunakan berulang kali, berapapun jumlah perangkatnya. Di dunia nyata, alat ini sama dengan kunci master yang dapat membuka ratusan juta gembok – dari gembok restoran dan bank sampai gembok toko dan rumah. Tidak ada orang realistis yang berpikir bila penciptaan alat itu masuk akal.
(sta/pojoksatu)
0
2.4K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan