- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bahagianya Kelompok Separatis Papua Kembali Kepangkuan NKRI
TS
siraitparadoks
Bahagianya Kelompok Separatis Papua Kembali Kepangkuan NKRI
Quote:
BERAGAM agenda Pemerintah Pusat, dan perhatian dari Pemerintah Provinsi Papua serta pemerintah kabupaten di Tanah Papua kini mulai berdampak kepada masyarakat di daerah tersebut. Pikiran-pikiran negatif yang selama ini ada, sedikit-sedikit mulai menghilang di hati sanubari sebagai warga yang tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM). Memang, perhatian pemerintah pusat sudah berlalu. Tapi ada cermin yang takkan retak, sembari menunggu kesadaran dari saudara-saudara kita yang sudah bergabung dengan OPM. Dan kita bersyukur, satu per satu ataupun secara kelompok, dengan kesadaran sendiri akhirnya kembali mengikrarkan diri kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Informasi tersebut pastinya akan menjadi kabar yang sangat menggembirakan bagi seluruh masyarakat di Tanah Papua. Tidak ada lagi rasa khawatir dan rasa takut yang menghantui masyarakat Papua untuk melakukan berbagai aktivitas, karena dapat dipastikan tidak akan ada lagi aksi teror dari OPM apabila Goliath Tabuni kembali kepada pangkuan NKRI.
Bupati Puncak Jaya Henock Ibo mengatakan bergabungnya anggota Goliat Tabuni ini bermula dari kedatangan orang kedua dan ketiga Goliat Tabuni yaitu Melodi Wenda dan Teranus Enumbi ke kediamannya, 19 Januari 2016 lalu. Saat itu, Melodi dan Teranus menurut Henock Ibo melihat foto dirinya bersama Goliat Tabuni, hingga keduanya menyatakan akan keluar dari kelompok Goliat Tabuni dan bergabung ke NKRI. “Kedua orang ini yang bertahun-tahun mengawal Goliat dan sekarang telah menyatakan kembali bergabung dengan pemerintah,” jelasnya. Henock Ibo mengatakan Melodi Wenda dan Teranus Enumbi dalam susunan organisasi pimpinan Goliat Tabuni, memiliki nama besar dan memimpin satu kelompok. “Teranus merupakan pengawal pintu depan markas mereka dan Melodi merupakan penjaga pintu kedua dari pertahanan Goliat Tabuni,” ungkapnya. Pemkab Puncak Jaya, kata Henock, akan memberikan pekerjaan sesuai dengan kemampuan mereka. “Yang terpenting lagi yaitu memberikan mereka tempat tinggal yang layak,” tegasnya.
Sampai saat ini, sudah ada sekitar 500 orang anggota KKB yang turun gunung dan Pemkab Puncak Jaya telah merangkul mereka. “Kami ada (sudah) bangun 50 rumah dan itu akan didistribusikan ke mereka. Kami prioritaskan dan berdayakan mereka. Proyek pemerintah banyak, mereka menawarkan diri untuk bekerja dan kami siap fasilitasi,” pungkas bupati. Dalam realisasi pembangunan, Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya telah membangun sekolah dan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Distrik Tingginambut yang berdekatan dengan markas Goliath Tabuni di Bukit Lima Jari. Hal itu sengaja dibangun di tempat tersebut agar anggota kelompok TPN/OPM pimpinan Goliath Tabuni dapat merasakan langsung pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah. Lebih jauh lagi, Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya pada tahun 2016 mendatang akan merealisasikan proyek pembangunan jalan sepanjang 15 Kilometer yang merupakan akses langsung ke markas Goliath Tabuni. di Bukit Lima Jari. Pembangunan jalan tersebut juga pada dasarnya merupakan permintaan langsung dari Goliath Tabuni sendiri.
Bergabung ke NKRI
Sepuluh anggota Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) pimpinan Goliat Tabuni menyatakan ingin kembali bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka 'turun gunung', difasilitasi Bupati Puncak Jaya Henock Ibo, Selasa (26/1) kemarin membawa mereka ke Mapolda Papua. Sepuluh orang yang menyatakan sikap kembali mendukung pemerintah ini dipimpin Danton wilayah Tingginambut, Teranus Enumbi. Kedatangan mereka diterima Wakapolda Papua Brigjen Pol Rudolf Albert Roja, sekitar pukul 12.30 WIT. Rudolf mengatakan, dua dari 10 orang anggota Goliat Tabuni yang datang ini adalah penjaga atau pengawal Goliat Tabuni yaitu Teranus Enumbi dan Melodi Wenda. Namun sayang, salah Melodi Wenda dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa turun ke Kota Jayapura. “Melodi Wenda tidak diizinkan orang tuanya turun karena sedang sakit. Jadi yang sudah ada di Polda Papua sebanyak 10 orang di antaranya Teranus Enumbi,” ujar Wakapolda, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Rabu (27/1).
Anggota Goliat Tabuni yang turun ini memang sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang dikeluarkan kepolisian terkait sejumlah kasus kekerasan. Namun hal ini akan dikoordinasikan lagi dengan Kapolda Papua untuk langkah selanjutnya, mengingat adanya niat baik mereka untuk kembali ke pangkuan NKRI. “Untuk senjata yang mereka miliki, akan dikembalikan ke aparat dan ini atas kesadaran mereka sendiri,” tambah Rudolf. Bahkan sebelum kembalinya 10 orang ini, Panglima Tertinggi Tentara Pembebasan Nasional / Operasi Papua Merdeka Setelah Goliath Tabuni pada akhirnya menemukan kembali kesadarannya dan memilih untuk kembali kepada pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Informasi tersebut pastinya akan menjadi kabar yang sangat menggembirakan bagi seluruh masyarakat di Tanah Papua. Tidak ada lagi rasa khawatir dan rasa takut yang menghantui masyarakat Papua untuk melakukan berbagai aktivitas, karena dapat dipastikan tidak akan ada lagi aksi teror dari OPM apabila Goliath Tabuni kembali kepada pangkuan NKRI. Jika melihat dari alur yang ada saat ini, tanpa menyalahkan siapa-siapa, dengan tekat dan kepedulian dari seluruh komponen bangsa melalui berbagai cara akan bisa mengembalikan kesadaran saudara-saudara kita yang sudah membenci NKRI (sebelumnya). Memang cara ini tidak langsung berhasil, tapi melalui kepedulian tersebut, diyakini anak bangsa tidak akan terpecah belah, karena tidak puas dengan kondisi daerah mereka. Sudah saatnya pemerintah berlaku adil dalam penyusunan-penyusunan program di berbagai daerah. Hal ini menghilangkan stigma ‘tidak diperhatikan’ oleh pemerintah, sehingga muncullah penentang-penentang dari dalam sendiri.
Bupati Puncak Jaya Henock Ibo mengatakan bergabungnya anggota Goliat Tabuni ini bermula dari kedatangan orang kedua dan ketiga Goliat Tabuni yaitu Melodi Wenda dan Teranus Enumbi ke kediamannya, 19 Januari 2016 lalu. Saat itu, Melodi dan Teranus menurut Henock Ibo melihat foto dirinya bersama Goliat Tabuni, hingga keduanya menyatakan akan keluar dari kelompok Goliat Tabuni dan bergabung ke NKRI. “Kedua orang ini yang bertahun-tahun mengawal Goliat dan sekarang telah menyatakan kembali bergabung dengan pemerintah,” jelasnya. Henock Ibo mengatakan Melodi Wenda dan Teranus Enumbi dalam susunan organisasi pimpinan Goliat Tabuni, memiliki nama besar dan memimpin satu kelompok. “Teranus merupakan pengawal pintu depan markas mereka dan Melodi merupakan penjaga pintu kedua dari pertahanan Goliat Tabuni,” ungkapnya. Pemkab Puncak Jaya, kata Henock, akan memberikan pekerjaan sesuai dengan kemampuan mereka. “Yang terpenting lagi yaitu memberikan mereka tempat tinggal yang layak,” tegasnya.
Sampai saat ini, sudah ada sekitar 500 orang anggota KKB yang turun gunung dan Pemkab Puncak Jaya telah merangkul mereka. “Kami ada (sudah) bangun 50 rumah dan itu akan didistribusikan ke mereka. Kami prioritaskan dan berdayakan mereka. Proyek pemerintah banyak, mereka menawarkan diri untuk bekerja dan kami siap fasilitasi,” pungkas bupati. Dalam realisasi pembangunan, Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya telah membangun sekolah dan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Distrik Tingginambut yang berdekatan dengan markas Goliath Tabuni di Bukit Lima Jari. Hal itu sengaja dibangun di tempat tersebut agar anggota kelompok TPN/OPM pimpinan Goliath Tabuni dapat merasakan langsung pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah. Lebih jauh lagi, Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya pada tahun 2016 mendatang akan merealisasikan proyek pembangunan jalan sepanjang 15 Kilometer yang merupakan akses langsung ke markas Goliath Tabuni. di Bukit Lima Jari. Pembangunan jalan tersebut juga pada dasarnya merupakan permintaan langsung dari Goliath Tabuni sendiri.
Bergabung ke NKRI
Sepuluh anggota Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) pimpinan Goliat Tabuni menyatakan ingin kembali bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka 'turun gunung', difasilitasi Bupati Puncak Jaya Henock Ibo, Selasa (26/1) kemarin membawa mereka ke Mapolda Papua. Sepuluh orang yang menyatakan sikap kembali mendukung pemerintah ini dipimpin Danton wilayah Tingginambut, Teranus Enumbi. Kedatangan mereka diterima Wakapolda Papua Brigjen Pol Rudolf Albert Roja, sekitar pukul 12.30 WIT. Rudolf mengatakan, dua dari 10 orang anggota Goliat Tabuni yang datang ini adalah penjaga atau pengawal Goliat Tabuni yaitu Teranus Enumbi dan Melodi Wenda. Namun sayang, salah Melodi Wenda dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa turun ke Kota Jayapura. “Melodi Wenda tidak diizinkan orang tuanya turun karena sedang sakit. Jadi yang sudah ada di Polda Papua sebanyak 10 orang di antaranya Teranus Enumbi,” ujar Wakapolda, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Rabu (27/1).
Anggota Goliat Tabuni yang turun ini memang sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang dikeluarkan kepolisian terkait sejumlah kasus kekerasan. Namun hal ini akan dikoordinasikan lagi dengan Kapolda Papua untuk langkah selanjutnya, mengingat adanya niat baik mereka untuk kembali ke pangkuan NKRI. “Untuk senjata yang mereka miliki, akan dikembalikan ke aparat dan ini atas kesadaran mereka sendiri,” tambah Rudolf. Bahkan sebelum kembalinya 10 orang ini, Panglima Tertinggi Tentara Pembebasan Nasional / Operasi Papua Merdeka Setelah Goliath Tabuni pada akhirnya menemukan kembali kesadarannya dan memilih untuk kembali kepada pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Informasi tersebut pastinya akan menjadi kabar yang sangat menggembirakan bagi seluruh masyarakat di Tanah Papua. Tidak ada lagi rasa khawatir dan rasa takut yang menghantui masyarakat Papua untuk melakukan berbagai aktivitas, karena dapat dipastikan tidak akan ada lagi aksi teror dari OPM apabila Goliath Tabuni kembali kepada pangkuan NKRI. Jika melihat dari alur yang ada saat ini, tanpa menyalahkan siapa-siapa, dengan tekat dan kepedulian dari seluruh komponen bangsa melalui berbagai cara akan bisa mengembalikan kesadaran saudara-saudara kita yang sudah membenci NKRI (sebelumnya). Memang cara ini tidak langsung berhasil, tapi melalui kepedulian tersebut, diyakini anak bangsa tidak akan terpecah belah, karena tidak puas dengan kondisi daerah mereka. Sudah saatnya pemerintah berlaku adil dalam penyusunan-penyusunan program di berbagai daerah. Hal ini menghilangkan stigma ‘tidak diperhatikan’ oleh pemerintah, sehingga muncullah penentang-penentang dari dalam sendiri.
Nah yg ini ane demen gan,,, apa untungnya ngumpet digunung menyusahkan diri.. Kalo balik dan damai ke NKRI kan jadi enak dan tak ada rasa takut.... Damai itu Indah.. Semoga kelompok separatis yg msih ada di Papua segera kembali ke NKRI, mari bersatu dalam keberagaman... NKRI HARGA MATI
sumur
0
2.4K
Kutip
12
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan