Emira memandang Tiara
"Jadi habis SMA kamu mau lanjut kuliah apa kerja Tiara?"tanyanya pada sahabat kentalnya sejak 3 tahun lalu

"Kuliah gak mungkin Em..kau tau kan gimana kehidupan keluargaku..mungkin aku akan mencari pekerjaan dengan ijasah SMA ku"jawab Tiara sedih

"Pekerjaan apa yang bisa kau dapat dengan ijasah SMA Tiara?"tanya Emira

Tiara mengangkat bahunya

"Apa ajalah asal halal...mungkin pramuniaga...atau pelayan cafe..atau mungkin juga asisten rumah tangga"jawab Tiara

Emira menggenggam tangan Tiara seakan memberi kekuatan

"Aku ingin sekali membantumu ra!"katanya pelan

Tiara balas menggenggam tangan Emira

"Kau sudah terlalu banyak membantuku Em...kau sahabat terbaikku"Tiara menatap wajah Indo sahabatnya

Emira Adinda

Ayahnya bule Amerika
Ibunya asli Jawa

Sahabat yang selalu ada dalam susahnya
Sahabat yang selalu membelanya dari bullyan disekolahnya

Ya .. Nur Mutiara Rahmasari..masuk kesekolah elite ini lewat jalur bea siswa

Ayahnya berjualan bakso keliling
Ibunya buruh cuci

Mutiara tak berharap bisa melanjutkan pendidikannya
Ada 2 orang adiknya yang harus dipikirkannya

Penghuni sekolah seakan tak rela orang miskin seperti dia ada disini
Mereka bilang keberadaan Tiara mengotori keelitean sekolah mereka
Tapi Tiara bisa bertahan hingga sekarang karena inilah satu2 nya kesempatan baginya mengenyam pendidikan SMA nya

****

Suara tangisan dan makian terdengar dari dalam rumah Tiara

Cepat Tiara masuk kedalam rumah
Dilihatnya ibunya menangis karena makian 3 orang dihadapannya
Pak Bowo silintah darat dan 2 pengawalnya

Pak Bowo menatap Tiara dan Emira seperti ingin memakan keduanya

"Ingat yaa..waktu kalian tinggal 2 minggu lagi..jika dalam waktu itu kalian tak bisa membayar sisa hutang kalian yang 20 juta maka dia Tiara akan jadi istriku atau rumah beserta tanah ini aku sita"suara pak Bowo menggelegar

Terdengar suara ibu Tiara menghiba
Tiara memeluk ibunya

Pak Bowo menatap Tiara
"2 minggu lagi kau akan jadi istriku"katanya sambil terkekeh dan berlalu bersama 2 anak buahnya

Tiara dan Emira berusaha menenangkan ibu Tiara

"Bagaimana ibumu ra"tanya Emira pada Tiara

"Ibu menangis terus dari semalam...ibu menyalahkan dirinya sendiri karena hutang itu untuk membiayai operasi kanker mulut rahim ibu...aku kasihan tapi apa yang bisa kulakukan"jawab Tiara lirih

"Ayahmu...bagaimana?"tanya Emira lagi

"Ayah bilang ...Ayah lebih rela menyerahkan tanah dan rumah kami dari pada menyerahkan aku pada pak Bowo Em"

"Lalu kalian akan tinggal dimana?"tanya Emira lagi

Tiara menggeleng

"Entahlah"jawabnya

"Kamu jadi mau kerja usai lulus ra?"tanya Emira

Tiara mengangguk

"Kamu mau gak kalo kerja dirumahku?"tanya Emira

"Kerja dirumahmu??"tanya Tiara bingung

Mereka memang sahabat kental tapi sampai saat ini Emiralah yang selalu berkunjung kerumah Tiara sedang Tiara tak pernah sekalipun kerumah Emira

Setau Tiara Ayah Emira bekerja di luar negeri
Hanya pulang sesekali
Emira tinggal dengan Eyangnya
Orang tua Ibunya

"Maksudmu dirumah eyangmu Em?"tanya Tiara

Emira menggeleng

"Rumah ayahku..3 bulan lalu ayahku kembali ditempatkan perusahaannya di sini"jawab Emira

"Aku mau Em...jadi tukang masak..tukang cuci..tukang kebun juga mau asal jangan jadi supir karena aku gak bisa nyetir"kata Tiara sambil terkekeh

"Bukan itu pekerjaan yang kutawarkan padamu ra"suara Emira terdengar meragu

"Lalu??...baby sitter...ayahmu kimpoi lagi...kau punya adik?"cecar Tiara

Emira menggeleng

"Aku mohon kamu jangan tersinggung ya ra...aku ingin sekali membantumu...aku ingin selalu bersamamu...aku sudah putuskan menawarkan ini padamu...ayahku belum tau kalau aku menawarkan ini padamu...tapi ayahku sudah berjanji kalau aku masuk 5 besar lulusan terbaik maka aku boleh meminta apa saja...aku akan memintanya menuruti keinginanku ini ra"jelas Emira panjang lebar pada Tiara

"Jadi pekerjaan apa yang ingin kau berikan untukku Em?"tanya Tiara penasaran

Emira menatap Tiara dalam

"Berjanjilah kau tidak akan marah padaku..berjanjilah ra!!"Emira menggenggam jemari Tiara

Tiara mengangkat 2 jarinya

"Janji...katakanlah!!"

Emira menarik nafas dalam

"Pekerjaan yang kutawarkan padamu ra...bukan pekerjaan sesungguhnya...tapi ini eehmmm...hhhh...kumohon ra...jadilah mamaku..menikahlah dengan ayahku"Emira menggenggam erat jemari Tiara

Permintaan Emira seperti petir disiang bolong bagi Tiara

**

Kasian ya
Demi membayar utang kepada Pak Bowo, Tiara rela nikah sama ayahnya Emira