Gemerlap prostitusi dan perjudian di kawasan Kalijodo mulai redup. Kafe-kafe dan tempat hiburan yang biasa ramai, sudah sepi ditinggal pengunjung. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bahkan menyebut 80 persen PSK Kalijodo sudah pulang kampung.

"(Data Kalijodo) lengkap. Nggak sampai ribuan orang (total warga), sekarang saja 80 persen sudah pulang ke kampung," ucap Ahok usai rapat di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Hadir bersama Ahok, Kapolda Metro Irjen Pol Tito Karnavian dan Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Efendi, Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi dan lainnya.

Pulang Kampung jelang penertiban

Ahok mengatakan, PSK di Kalijodo itu sebagian besar adalah warga daerah yang datang ke DKI. Karena itu mereka pulang kampung jelang penertiban. Untuk warga DKI, Ahok mempersilakan untuk daftar pindah ke rusun.

"Hampir 20 orang udah daftar, tapi terakhir dapat laporan diancam nggak boleh daftar. Saya kira nggak apa-apa, makanya tunggu saja," ujarnya soal jumlah warga yang daftar.

Ahok menuturkan, warga yang tinggal di rusun akan mendapat fasilitas dari Pemprov. Mulai dari jaminan kesehatan hingga bantuan modal usaha. Hal itu diberikan agar mereka mau pindah dari Kalijodo.

"Setiap orang masuk rusun kami, anaknya pasti dapat Kartu Jakarta Pintar (KJP), pasti dapat BPJS kesehatan. Bahkan kalau dia bisa usaha, kami pasti menydiakan uang pinjaman Rp 5-10 juta bunga 1 persen sebulan. Tapi setelah kita lihat kamu punya karakternya, tindaktanduknya pantas tidak," papar Ahok.

"Nggak otomatis pindah langsung dapat duit. Kamu pikir duit bapak lu? Enak aja," imbuhnya sedikit kelakar.

Lalu bagaimana dengan dialog atau persuasi sebelum penertiban?

"Apa nggak ada dialog?. Semua TV sudah tulis Kaljodo melulu, masih (dibilang) nggak ada dialog? Mau dialog apaan?" jawab Ahok sambil tertawa.

Sumber