Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tentangbogorAvatar border
TS
tentangbogor
Danau Quarry Tiba-tiba Ngehits Jadi Lokasi Wisata Bogor


POJOKJABAR.com, BOGOR – Siapa sangka lokasi bekas penambangan pasir yang sudah lama tidak digunakan, justru menjadi alternatif wisata alam di kawasan Bogor. Danau Quarry yang berlokasi di Kampung Nunggaherang, Desa Tegallega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor itu menyuguhkan pemandangan indah dan mendadak ngehits di kalangan anak muda pecinta travelling. Lalu, apa kata pemerintah?

Danau Quarry rupanya populer di sejumlah media sosial. Tak sedikit netizen yang memamerkan keindahan danau tersebut lewat foto yang diunggahnya di facebook, twitter dan instagram. Danau yang dikelilingi tebing tinggi, membuat keindahannya semakin terlihat menawan.

Meski awalnya hanya bekas penambangan yang dibiarkan, alam sendiri yang membuat danau itu jadi istimewa. Tak heran, banyak muda-mudi yang rela datang ke lokasi ini untuk menikmati setiap spotnya yang dianggap kekinian.

Seorang netizen terkesan dengan pemandangan Danau Quarry. “Danau ini ngademin mata banget,” tulis wanita berhijab itu. Sedangkan netizen lainnya juga merasa puas dengan berkunjung ke danau tersebut sambil memberi hastag “#danauquary #jayamix “Kuyup! Tapi kebayar semua,” tulisnya di media twitter.

Demikian pula yang diungkapkan pengguna facebook lainnya. Ia menuliskan perjalanannya yang dianggap seru. “Danau Quarry Rumpin Bogor enak nih buat kemping, nyooookk ahhh, udah kangen nih my tripe my adventure,” tulisnya di laman facebook.

Melihat banyak pengunjung yang datang, warga lokal akhirnya mengambil alih pengelolaannya dengan mengatur dan menjaga parkiran. Harga karcisnya dibanderol Rp10 ribu per motor dengan karcis yang tertulis,

“Danau Quarry Eks Jayamix” Kp. Nuggaherang Ds. Tegallega, Cigudeg.” Sedangkan tiket masuknya masih Rp2.000. Meski sudah populer, pemerintah seolah lepas tangan untuk menatanya jadi destinasi wisata yang terarah.

Menurut Kepala Desa (Kades) Cigudeg Acep Sajidin, danau itu hanya terlihat dalam foto. Aslinya justru kurang terawat. Ia mengaku tidak mempersalahkan jika ada masyarakat yang mengelola tempat tersebut.

”Tidak ada retribusi yang masuk ke pemerintah atau desa. Itu hanya untuk menjaga lingkungan. Kalau kami kenakan tarif harus seizin pemilik lahan,” ujarnya.

Acep justru menyerahkan sepenuhnya kepada warga yang mengelolanya. “Demi menjaga kelestariannya, kami percayakan kepada masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor Rachmat Surjana mengatakan, danau itu bukan milik Pemkab Bogor. Sehingga kontribusi atas danau tidak masuk ke pemerintah daerah. ”Kalau kami mengambil retribusi itu harus jadi milik pemerintah dulu. Itu kan bukan punya kita,” tandasnya.

(rez/c/feb/py)

pojoksatu
0
17.6K
83
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan