- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ada-ada Saja, Nabi Isa van Jombang ini Taruh Gambar Semar dan Batu Besar di 'Masjid'


TS
kampretosz83
Ada-ada Saja, Nabi Isa van Jombang ini Taruh Gambar Semar dan Batu Besar di 'Masjid'
Quote:

Jombang - Jari (44), Nabi Isa van Jombang ini mendirikan sebuah bangunan yang dia dan pengikutnya sebut sebagai 'masjid'. Jari sebelumnya sudah membangun tempat yang dia sebut sebagai komplek pesantren Ash Shiroth di Dusun Gempol.
Jari dan pengikutnya, menaruh batu dan gambar tokoh wayang di 'masjid' tempat mereka ibadah. Batu hitam berdiameter sekitar 50 sentimeter itu diletakkan tepat di sebelah kanan tempat imam salat, mereka beribadah seperti umat Islam, namun ada kitab-kitab yang disebut Jari sebagai wahyu untuknya.
"Batu ini nur (cahaya) Muhammad yang diambil dari Gunung Lawu," kata Trd (63), salah seorang pengkut Jari, Selasa (16/2/2016).
Trd menjelaskan, batu tersebut sengaja diletakkan di dalam 'masjid' atas permintaan Jari. Dia pun mengaku tak tahu alasan dan tujuan meletakkan batu hitam itu di dalam masjid.
"Atas petunjuk Gus Jari yang bisa bertemu dengan Alloh SWT," ujarnya.
Gambar tokoh pewayangan Semar dilukis pada kaca Masjid Sirothol Mustaqiim juga bukan tanpa alasan. Menurut Trd, Semar sebagai simbol kesatria yang muncul menjelang akhir zaman. Secara blak-blakan, dia menyebut gambar tersebut sebagai simbol dari Jari yang ditunjuk sebagai Nabi Isa.
"Gambar Wisanggeni melambangkan anak setengah dewa, lambang Imam Mahdi. Yaitu putra pertama Gus Jari," ungkapnya.

Bangunan masjid sekaligus Ponpes Kahuripan Ash Shiroth mulai dibangun 2006 silam. Selang sekitar 1 tahun setelah Jari mengklaim dirinya menerima wahyu pertama sebagai Nabi Isa.
Masjid tersebut berdiri di atas lahan wakaf dari salah seorang warga Dusun Gempol. Selain bangunan masjid, di dalam ponpes yang diasuh Jari itu juga berdiri 2 rumah yang ditempati keluarga Jari dan Trd.
Setelah selesai dibangun Juli 2015, 'masjid' tersebut menjadi tempat Jari menggelar pengajian. Saat ini, Jari mempunyai puluhan orang pengikut yang rutin mengaji 2 kali dalam sebulan.
Selain soal urusan 'masjid' pengikut Jari juga percaya kalau pria itu memiliki ilmu gaib. Jari dipercayai memiliki ilmu 'Ponco Sunyo'. Yakni ilmu menembus alam gaib.
"Beliau bisa langsung ke Alloh, bisa bertemu malaikat, bisa bicara dengan roh orang meninggal, bisa bicara dengan jin, dan alam dunia ini," kata Trd.
Ilmu Ponco Sunyo itu lah, menurut Trd, yang konon bisa membuat Jari menerima wahyu langsung dari Alloh SWT dan ditunjuk sebagai Nabi Isa sebagai pelurus akhir zaman.
"Pertama saya tidak percaya (Jari sebagai Nabi Isa). Yang tahu ayat mutasabihat seperti alif lam mim hanya Alloh dan rasul, waktu itu saya tanya ke beliau, ternyata langsung dijawab semuanya. Saya kaget," ungkapnya.
Jari mengklaim dirinya sebagai Nabi Isa setelah menerima wahyu saat salat malam di sebuah Ponpes di Mojokerto pada akhir 2004. Dia mengaku ditugaskan untuk meluruskan ajaran syariat, Tarekat, Hakikat, dan Ma'rifat umat Islam menjelang akhir zaman.
(dra/dra)
SUMUR
Quote:
Pria Asal Jombang Ini Mengaku Sebagai Nabi Isa dan Dirikan Pesantren

Jari berbaju hitam dan pengikutnya
Jombang - Entah cari sensasi atau apa, pria bernama Jari (44), warga Dusun Gempol, Desa Karang Pakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang mengklaim dirinya sebagai Nabi Isa. Jari juga menyebut namanya Raden Aryo ini mengaku menerima wahyu untuk meluruskan ajaran Islam pada akhir zaman.
Jari beserta keluarganya saat ini tinggal di rumahnya yang juga dalam kompleks Pondok Pesantren Ash Shiroth di Dusun Gempol. Kepada wartawan, suami Umi Lutfiati (46) ini blak-blakan mengisahkan pengalaman pertamanya menerima wahyu. Saat itu dia menuntut ilmu di sebuah pondok pesantren di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
"Pada malam Jumat legi akhir tahun 2004, saat saya sedang sujud salat malam pukul 03.00 Wib, saya dipanggil Alloh 'Yaa Sin' sebanyak 7 kali. Saat itu saya menangis," kata Jari kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Selasa (16/2/2016).
Jari mengklaim, insiden pada suatu malam itu sebagai wahyu yang turun kepadanya. Menurut dia, bisikan gaib tersebut menunjuk dirinya sebagai Nabi Isa sebagai tanda akhir zaman. Dia ditugaskan untuk meluruskan ajaran syariat, tarekat, hakikat, dan ma'rifat umat Islam.
"Misalnya dalam ibadah salat, mulai takbir sampai salam ada tafsir yang selama ini belum terjawab terkait makna dari setiap gerakan salat," ujarnya.
Tak hanya mengklaim dirinya sebagai Nabi Isa, bapak 2 anak ini juga menambah sebuah kalimat dalam syahadat yang selama ini dianut umat Islam. Yakni kalimat 'Wa Isa Habibullah' atau dan Isa kekasih Alloh. Kalimat kesaksian itu dikhususkan bagi para pengikutnya.
"Syahadat Isa itu tidak diucapkan dalam salat. Hanya sebagai kesaksian bahwa saya Isa Habibullah, Isa kekasih Alloh," ungkapnya.
Kendati demikian, lanjut jari, dirinya tak mengingkari ajaran Islam. Dia bahkan masih menganut kitab suci Alquran dan hadist sebagai salah satu petunjuk dalam ajarannya.
Selain mengaku Nabi Isa, Jari juga sudah mendirikan pondok pesantren Kahuripan Ash Shiroth di Dusun Gempol, Desa Karang Pakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Kini Jari memiliki puluhan orang pengikut yang rajin mengikuti pengajian di pesantren tersebut.
"(Pengikut) laki-laki sekitar 50 orang. Kalau yang perempuan lebih dari 50 orang. Ada yang warga sekitar, dari Mojokerto, Madiun, Tuban, dan Surabaya," jelas Jari.
Sementara salah seorang pendiri Ponpes Kahuripan Ash Shiroth yang juga pengikut Jari, Trd (63) menjelaskan, setelah menerima wahyu pertama akhir 2004 silam, Jari menerima petunjuk untuk mendirikan pondok pesantren di tanah kelahirannya. Selain untuk berdakwah, Jari konon juga bisa mengobati orang sakit dengan cara tradisional.
Menurut dia, niat itu baru terwujud tahun 2006 setelah mendapatkan sumbangan dari para pengikutnya. Baik berupa tanah wakaf dan juga dana untuk pembangunan pondok. Dengan susah payah, Juli 2015 pondok pesantren Ash Shiroth di Dusun Gempol selesai dibangun. Di dalam pondok ini terdapat sebuah masjid dan 2 bangunan rumah yang kini ditempati keluarga Jari dan Trd.
"Setelah masjid selesai dibangun, pengajian digelar di sini," jelasnya.
Puluhan jamaah itu datang ke Ponpes Ash Shiroth untuk mengaji 2 kali dalam sebulan. Yakni pada malam tanggal 1 dan 15 setiap bulan.
Menurut dia, pengajian rutin itu membahas ajaran yang diterima oleh Jari yang diklaim sebagai wahyu dari Alloh SWT. "Wahyu-wahyu itu ditulis beliau (Jari) dalam kitab Risalah Ilahiyah," jelasnya.
Sebagai salah seorang pengikut, Trd mengaku meyakini Jari sebagai Nabi Isa yang dibekali 4 kitab oleh Alloh SWT. Dia menyebutnya sebagai Peti Amanah Rasuli. Peti gaib itu berisi 4 kitab. Antara lain, Kitab Suci Alquran, Hadist, Fafiru Ilalloh, dan Kitab Risalah Ilahiyah.
Kitab Risalah Rasuli, menurut Trd, merupakan kitab karangan Jari yang ditulis berdasarkan wahyu yang diterima oleh pria yang mengklaim dirinya sebagai Nabi Isa itu.
"Isinya 5, yakni tentang tauhid, ubudiyah dan muamalah (ibadah dan pekerjaan), cinta tanah air, zaman akhir, dan sial atau selamatnya manusia di zaman akhir. Kitab dari wahyu itu ditulis untuk didakwahkan," ungkapnya.
Trd menambahkan, selama ini yang diajarkan Jari tidak jauh berbeda dengan ajaran Islam. Tata cara salat, puasa, dan ritual lainnya tetap seperti yang dianut umat Islam selama ini. Hanya saja, makna di balik setiap gerakan ritual itu lah yang diajarkan oleh Jari kepada pengikutnya.
SUMUR
Diubah oleh kampretosz83 17-02-2016 13:38
0
9.4K
Kutip
101
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan