- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Deadpool mau ditarik dari bioskop Indonesia??


TS
crown.victoria
Deadpool mau ditarik dari bioskop Indonesia??

Quote:
Saya adalah seorang orangtua tunggal dengan 3 orang anak. Keseharian saya sibuk bekerja, sehingga terus terang saya tidak punya banyak waktu untuk ketiga anak-anak saya. karena itulah, setiap kali ada waktu luang, saya selalu melewatinya dengan quality time bersama anak-anak saya.
Bertepatan dengan akhir pekan kemarin, seperti biasa, saya meluangkan waktu untuk ketiga anak saya yang tercinta. Perlu diketahui, ketiga anak saya ini adalah anak-anak yang pintar dan berprestasi di sekolahnya, saya merasa sangat bangga.
Biasanya akhir pekan saya lewati bersama anak-anak saya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dan mainan mereka. Mungkin terdengar seperti pemborosan atau terlalu memanjakan anak, tapi saya merasa itulah yang bisa saya berikan untuk menggantikan keberadaan saya yang tidak selalu ada untuk mereka.
Anak tertua saya (yang sudah berusia 12 tahun) kemudian mengajak saya untuk menonton di bioskop. Filmnya tentang superhero bertopeng. Dia bilang, teman-temannya di sekolah selalu membicarakan tentang film ini, jadi dia juga ingin menontonnya agar tidak ketinggalan trend. Saya berpikir ini merupakan kesempatan yang bagus untuk quality time bersama ketiga anak saya. Sembari mengajarkan nilai-nilai moral dan keluhuran yang selalu diajarkan di semua film super hero. Ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk memperlancar kemampuan berbahasa inggris mereka.
Singkat cerita, kami berempat pun menonton film itu.
Film itu memiliki rating dewasa. Petugas penjual tiket juga sudah memperingatkan.
Tapi saya yakin dan.percaya kepada anak-anak saya. Mereka sudah cukup dewasa untuk menonton film superhero Hollywood. Mereka tidak sebodoh itu meniru adegan terbang atau menembakkan sinar laser dari mata. Anak saya adalah anak yang cerdas.
Tetapi alangkah terkejutnya saya ketika menonton film itu.
Adegan sadis dimana-mana. Tindak kekerasan dan darah di setiap adegannya. Lalu tindakan-tindakan porno yang sangat tidak pantas dilakukan. Belum lagi isu homoseksual dan lelucon porno dan tutur bahasa yang kasar.
Sungguh tontonan yang tidak pantas.
Benar-benar merusak moral.
Waktu berharga yang seharusnya saya lewati bersama anak-anak saya, malah dipergunakan untuk menonton film amoral seperti ini.
Saya jadi bertanya-tanya, apa yang dilakukan pemerintah selama ini?
Bagaimana bisa film semacam ini beredar, terpampang di bioskop-bioskop besar sebagai film yang paling diminati?
ini jelas dekadensi moral dan pembodohan?
Jelas merusak generasi penerus yang masih dibawah umur!
apakah kita akan diam saja? apakah kita akan membiarkan generasi muda kita dirusak oleh budaya asing yang tidak cocok untuk adat ketimuran?
para ibu dan ayah dimanapun berada, mari bersama satukan suara untuk membuat petisi, menarik film ini dari peredaran! jangan biarkan anak-anak kita dirusak!
#SaveGenerasiMuda #SaveIndonesia
Sumber: facebook
Bertepatan dengan akhir pekan kemarin, seperti biasa, saya meluangkan waktu untuk ketiga anak saya yang tercinta. Perlu diketahui, ketiga anak saya ini adalah anak-anak yang pintar dan berprestasi di sekolahnya, saya merasa sangat bangga.
Biasanya akhir pekan saya lewati bersama anak-anak saya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dan mainan mereka. Mungkin terdengar seperti pemborosan atau terlalu memanjakan anak, tapi saya merasa itulah yang bisa saya berikan untuk menggantikan keberadaan saya yang tidak selalu ada untuk mereka.
Anak tertua saya (yang sudah berusia 12 tahun) kemudian mengajak saya untuk menonton di bioskop. Filmnya tentang superhero bertopeng. Dia bilang, teman-temannya di sekolah selalu membicarakan tentang film ini, jadi dia juga ingin menontonnya agar tidak ketinggalan trend. Saya berpikir ini merupakan kesempatan yang bagus untuk quality time bersama ketiga anak saya. Sembari mengajarkan nilai-nilai moral dan keluhuran yang selalu diajarkan di semua film super hero. Ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk memperlancar kemampuan berbahasa inggris mereka.
Singkat cerita, kami berempat pun menonton film itu.
Film itu memiliki rating dewasa. Petugas penjual tiket juga sudah memperingatkan.
Tapi saya yakin dan.percaya kepada anak-anak saya. Mereka sudah cukup dewasa untuk menonton film superhero Hollywood. Mereka tidak sebodoh itu meniru adegan terbang atau menembakkan sinar laser dari mata. Anak saya adalah anak yang cerdas.
Tetapi alangkah terkejutnya saya ketika menonton film itu.
Adegan sadis dimana-mana. Tindak kekerasan dan darah di setiap adegannya. Lalu tindakan-tindakan porno yang sangat tidak pantas dilakukan. Belum lagi isu homoseksual dan lelucon porno dan tutur bahasa yang kasar.
Sungguh tontonan yang tidak pantas.
Benar-benar merusak moral.
Waktu berharga yang seharusnya saya lewati bersama anak-anak saya, malah dipergunakan untuk menonton film amoral seperti ini.
Saya jadi bertanya-tanya, apa yang dilakukan pemerintah selama ini?
Bagaimana bisa film semacam ini beredar, terpampang di bioskop-bioskop besar sebagai film yang paling diminati?
ini jelas dekadensi moral dan pembodohan?
Jelas merusak generasi penerus yang masih dibawah umur!
apakah kita akan diam saja? apakah kita akan membiarkan generasi muda kita dirusak oleh budaya asing yang tidak cocok untuk adat ketimuran?
para ibu dan ayah dimanapun berada, mari bersama satukan suara untuk membuat petisi, menarik film ini dari peredaran! jangan biarkan anak-anak kita dirusak!
#SaveGenerasiMuda #SaveIndonesia
Sumber: facebook
Jelas salah orangtuanya lah.. udah jelas deadpool ratingnya dewasa malah ngebiarin anak-anak mereka nonton. Pake acara nyalahin pemerintah lagi

UPDATE!!!!
Ternyata hanya social experiment aja dari sumbernya, postingan aslinya udah diganti dgn yg di bawah ini

Quote:
Halo, nama saya Dian Pratama, pria dan belum menikah.
Terima kasih sudah menjadi bagian dari social experiment saya.
Tujuannya simple, untuk membuat kita menjadi pengguna social media yang lebih baik.
Terus terang saya merasa miris karena beberapa tahun terakhir, pengguna social media meningkat drastis namun tidak disertai kemampuan yang mumpuni.
Kemampuan yang saya maksud adalah kepedulian.
Peduli untuk terlebih dulu mengetahui duduk persoalannya.
Peduli untuk terlebih dulu mencari tau akar permasalahannya.
Berapa banyak orang yang begitu mudah terpancing untuk memberikan komentar-komentar negatif untuk setiap hal yang dianggap tidak sesuai dengan pendapatnya. Postingan mengenai SARA, isu LGBT bahkan budaya pop sekalipun.
Orang dengan mudahnya menjudge segala sesuatu hanya dari sampul luarnya.
Misalnya adalah postingan ini.
Dalam semalam, bahkan kurang dari 12 jam, post ini menjadi sangat viral di social media. Berbagai komentar muncul dari banyak orang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kebiasaan prejudge yang sudah seperti mendarah daging, membuat sebagian besar komentator seenaknya menyimpulkan bahwa saya seorang perempuan —dari nama depan saya, dan saya benar-benar orang tua tunggal. kalau saya boleh berkomentar, lucu memang.
Beberapa hal yang bisa ditemukan di post ini:
— orang selalu menilai sesuatu mulai dari luarnya dulu —itu manusiawi.
— sebagian besar pengguna social media punya kebiasaan bullying tanpa disadari, terlihat dari banyaknya komentar dengan mention semacam "woi, liat ini, bodoh banget"
— perasaan attached untuk sesuatu yang disenangi bisa membuat seseorang jadi kehilangan akal sehat, in this case, karena deadpool 'diserang' akhirnya jadi membela membabi-buta
— tidak adanya kesadaran bahwa, kalo bodoh-bodohin orang yang (mereka pikir) bodoh, sebenarnya hanya membuat kita terlihat bodoh
Nah, post ini terlanjur viral.
lebih dari 500 orang yang share, ribuan total comment.
tapi setelah postnya di edit begini, apa yang terjadi?
malukah dengan caption impulsif yang anda tulis ketika ngeshare?
merasa bodoh dengan komentar judgemental yang terlanjur anda tulis?
atau merasa hebat karena ngerti satire nya lalu teriak-teriak bodoh ke yang nggak ngerti?
kalau iya, mari kedepannya kita menjadi pengguna social media yang lebih cerdas.
#SaveIndonesia #SaveGenerasiMuda
P.S
Kalian sadar kan, kalo sebenarnya post semacam ini memancing trafik data yang bikin suatu oknum tertentu terkenal, untuk kemudian memanfaatkannya buat kepentingan personal?
STOP MAKE STUPID PEOPLE FAMOUS.
P.S.S
Kalian butuh piknik.
Sulitnya ekonomi dan tuntutan sosial tidak membenarkan kalian untuk memaki-maki orang yang kalian tidak kenal. #StayPositive
Sumber: Facebook
Terima kasih sudah menjadi bagian dari social experiment saya.
Tujuannya simple, untuk membuat kita menjadi pengguna social media yang lebih baik.
Terus terang saya merasa miris karena beberapa tahun terakhir, pengguna social media meningkat drastis namun tidak disertai kemampuan yang mumpuni.
Kemampuan yang saya maksud adalah kepedulian.
Peduli untuk terlebih dulu mengetahui duduk persoalannya.
Peduli untuk terlebih dulu mencari tau akar permasalahannya.
Berapa banyak orang yang begitu mudah terpancing untuk memberikan komentar-komentar negatif untuk setiap hal yang dianggap tidak sesuai dengan pendapatnya. Postingan mengenai SARA, isu LGBT bahkan budaya pop sekalipun.
Orang dengan mudahnya menjudge segala sesuatu hanya dari sampul luarnya.
Misalnya adalah postingan ini.
Dalam semalam, bahkan kurang dari 12 jam, post ini menjadi sangat viral di social media. Berbagai komentar muncul dari banyak orang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kebiasaan prejudge yang sudah seperti mendarah daging, membuat sebagian besar komentator seenaknya menyimpulkan bahwa saya seorang perempuan —dari nama depan saya, dan saya benar-benar orang tua tunggal. kalau saya boleh berkomentar, lucu memang.
Beberapa hal yang bisa ditemukan di post ini:
— orang selalu menilai sesuatu mulai dari luarnya dulu —itu manusiawi.
— sebagian besar pengguna social media punya kebiasaan bullying tanpa disadari, terlihat dari banyaknya komentar dengan mention semacam "woi, liat ini, bodoh banget"
— perasaan attached untuk sesuatu yang disenangi bisa membuat seseorang jadi kehilangan akal sehat, in this case, karena deadpool 'diserang' akhirnya jadi membela membabi-buta
— tidak adanya kesadaran bahwa, kalo bodoh-bodohin orang yang (mereka pikir) bodoh, sebenarnya hanya membuat kita terlihat bodoh
Nah, post ini terlanjur viral.
lebih dari 500 orang yang share, ribuan total comment.
tapi setelah postnya di edit begini, apa yang terjadi?
malukah dengan caption impulsif yang anda tulis ketika ngeshare?
merasa bodoh dengan komentar judgemental yang terlanjur anda tulis?
atau merasa hebat karena ngerti satire nya lalu teriak-teriak bodoh ke yang nggak ngerti?
kalau iya, mari kedepannya kita menjadi pengguna social media yang lebih cerdas.
#SaveIndonesia #SaveGenerasiMuda
P.S
Kalian sadar kan, kalo sebenarnya post semacam ini memancing trafik data yang bikin suatu oknum tertentu terkenal, untuk kemudian memanfaatkannya buat kepentingan personal?
STOP MAKE STUPID PEOPLE FAMOUS.
P.S.S
Kalian butuh piknik.
Sulitnya ekonomi dan tuntutan sosial tidak membenarkan kalian untuk memaki-maki orang yang kalian tidak kenal. #StayPositive
Sumber: Facebook
Diubah oleh crown.victoria 17-02-2016 11:57
0
54.5K
Kutip
649
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan