- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok: Surga Bukan di Telapak Kaki Ibu, Tapi di Lantai 7 Alexis. Uang Lendir itu Enak


TS
ts4l4sa
Ahok: Surga Bukan di Telapak Kaki Ibu, Tapi di Lantai 7 Alexis. Uang Lendir itu Enak
Ahok: Surga Bukan di Telapak Kaki Ibu, Tapi di Lantai 7 Alexis
Selasa, 16 Februari 2016 , 18:42:00

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
LOKASI prostitusi di Jakarta menjadi pembicaraan hangat setelah ada rencana dari Pemerintah Provinsi DKI untuk menertibkan kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. Hal ini dilakukan karena kawasan itu melanggar peruntukan yang seharusnya digunakan sebagai jalur hijau.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat membahas mengenai prostitusi dihadapan mahasiswa Departemen Sosiologi Universitas Indonesia. Ahok, sapaan Basuki, sempat menyinggung mengenai Hotel Alexis yang berada di Jakarta Utara.
“Di hotel-hotel itu ada enggak prostitusi? Ada. Prostitusi artis di mana? Di hotel. Di Alexis itu lantai 7-nya surga dunia lho. Surga bukan di telapak kaki ibu lho, tapi lantai 7 Alexis,” kata Ahok, Selasa (16/2).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mendapat informasi bahwa pekerja seks komersial di Hotel Alexis berasal dari berbagai negara. Namun, sulit untuk menghentikan praktik prostitusi di sana. Sebab, petugas mengalami kesusahan untuk membuktikannya.
“Oh benar pak di sana lengkap dari mana-mana ada Ya sudah kalau begitu tutup dong? Oh enggak bisa pak, enggak ada bukti, pas kami datang mereka baik-baik saja, masa harus ketuk pintu satu per satu,” ungkap Ahok menirukan keterangan anak buahnya
http://www.jpnn.com/read/2016/02/16/...ntai-7-Alexis-
Ahok: Uang "Lendir" Itu Enak
Selasa, 16 Februari 2016 - 11:03 wib


JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan pihaknya telah menyiapkan rusun bagi warga Kalijodo yang akan direlokasi. Namun, lanjutnya, para penghuni lokasi prostitusi tersebut bukan berasal dari Ibu Kota.
"Kita ada (rusun), perumahan ada. Itu tapi rata-rata enggak ada KTP DKI. Makanya, kamu itu tenang tenang saja," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur ini memastikan Pemprov DKI akan mengambil tindakan tegas bagi warga yang telah direlokasi, apabila kembali coba membentuk bisnis prostitusi.
"Di mana? Mau lokalisasi lagi itu di mana? Kalau kamu masuk rusun dipakai gitu-gituan, kita usir," tegas Ahok.
Suami dari Veronica Tan ini mengungkapkan pihaknya juga telah menyiapkan pekerjaan bagi warga terdampak relokasi sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI Jakarta. Namun, dirinya menyatakan pesimis terhadap kemauan dari para warga tersebut.
"Sekarang mau kerja apa? Kerja PPSU mau enggak ya? Uang 'lendir' enak gitu mana mau kerja yang capek. Kamu ngomong sama saya," tutupnya
http://news.okezone.com/read/2016/02...endir-itu-enak
Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
MINGGU, 14 DESEMBER 2014 | 19:39 WIB

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyapa wartawan sebelum pelantiakan sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, 19 November 2014. Dalam pelatikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, perwakilan dari Koalisi Merah Putih sama sekali tidak hadir. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan mulai terbiasa dengan kecaman-kecaman warga yang diterimanya setiap mengeluarkan kebijakan. Warga, kata Ahok, sering kali mengumpat jika keinginannya tak dikabulkan oleh Pemerintah DKI Jakarta.
Di saat itu, warga serempak menyalahkan Basuki lantaran tak memerintahkan anak buahnya agar menuruti keinginan warga. "Saat seperti itu, kelemahan saya diungkit. Mudah saja, sudah Cina, kafir pula," kata Ahok saat memberi sambutan dalam acara Demokrasi Tanpa Korupsi di Museum Nasional, Ahad, 14 Desember 2014. (Baca: Ahok Wajibkan Angkot Berargometer Tahun Depan)
Ahok menuturkan, salah satu contoh kasusnya yakni rencana penggusuran Kalijodo. Warga berkukuh mempertahankan tempat tinggal mereka. Namun di sisi lain, penggusuran tersebut bertujuan memindahkan anak-anak yang ada di wilayah tersebut agar mendapat pendidikan layak dan mengubah tempat itu menjadi ruang terbuka hijau.
Kasus lainnya, ujar Ahok, upaya pengawasan distribusi minuman keras. Ketimbang melarang, ia memilih memperketat pengawasan distribusi mulai dari pabrik hingga konsumen. Alasannya, banyak turis di Ibu Kota yang juga membutuhkan minuman tersebut.
Kasus yang tak kalah memusingkan, kata Ahok, yakni pembebasan lahan dalam proyek sodetan Ciliwung. Ahok menjelaskan proyek tersebut diselesaikan dengan menentukan harga appraisal dan konsinyasi pengadilan lantaran adanya tarik ulur harga antara warga dan pemerintah. "Kami harus memaksakan orang agar taat hukum. Kalau tidak, ngelunjak semua," kata dia.
Ahok mengatakan ketiga kasus tersebut membuatnya menjadi sasaran empuk kemarahan warga. "Kata orang, seribu teman kurang, satu musuh terlalu banyak. Kalau saya, 50 orang musuh juga tak apa, toh sudah telanjur banyak," ujar Ahok
https://metro.tempo.co/read/news/201...ina-kafir-pula
-----------------------
dasar kapir!

Selasa, 16 Februari 2016 , 18:42:00

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
LOKASI prostitusi di Jakarta menjadi pembicaraan hangat setelah ada rencana dari Pemerintah Provinsi DKI untuk menertibkan kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. Hal ini dilakukan karena kawasan itu melanggar peruntukan yang seharusnya digunakan sebagai jalur hijau.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat membahas mengenai prostitusi dihadapan mahasiswa Departemen Sosiologi Universitas Indonesia. Ahok, sapaan Basuki, sempat menyinggung mengenai Hotel Alexis yang berada di Jakarta Utara.
“Di hotel-hotel itu ada enggak prostitusi? Ada. Prostitusi artis di mana? Di hotel. Di Alexis itu lantai 7-nya surga dunia lho. Surga bukan di telapak kaki ibu lho, tapi lantai 7 Alexis,” kata Ahok, Selasa (16/2).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mendapat informasi bahwa pekerja seks komersial di Hotel Alexis berasal dari berbagai negara. Namun, sulit untuk menghentikan praktik prostitusi di sana. Sebab, petugas mengalami kesusahan untuk membuktikannya.
“Oh benar pak di sana lengkap dari mana-mana ada Ya sudah kalau begitu tutup dong? Oh enggak bisa pak, enggak ada bukti, pas kami datang mereka baik-baik saja, masa harus ketuk pintu satu per satu,” ungkap Ahok menirukan keterangan anak buahnya
http://www.jpnn.com/read/2016/02/16/...ntai-7-Alexis-
Quote:
Ahok: Uang "Lendir" Itu Enak
Selasa, 16 Februari 2016 - 11:03 wib


JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan pihaknya telah menyiapkan rusun bagi warga Kalijodo yang akan direlokasi. Namun, lanjutnya, para penghuni lokasi prostitusi tersebut bukan berasal dari Ibu Kota.
"Kita ada (rusun), perumahan ada. Itu tapi rata-rata enggak ada KTP DKI. Makanya, kamu itu tenang tenang saja," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur ini memastikan Pemprov DKI akan mengambil tindakan tegas bagi warga yang telah direlokasi, apabila kembali coba membentuk bisnis prostitusi.
"Di mana? Mau lokalisasi lagi itu di mana? Kalau kamu masuk rusun dipakai gitu-gituan, kita usir," tegas Ahok.
Suami dari Veronica Tan ini mengungkapkan pihaknya juga telah menyiapkan pekerjaan bagi warga terdampak relokasi sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI Jakarta. Namun, dirinya menyatakan pesimis terhadap kemauan dari para warga tersebut.
"Sekarang mau kerja apa? Kerja PPSU mau enggak ya? Uang 'lendir' enak gitu mana mau kerja yang capek. Kamu ngomong sama saya," tutupnya
http://news.okezone.com/read/2016/02...endir-itu-enak
Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
MINGGU, 14 DESEMBER 2014 | 19:39 WIB

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyapa wartawan sebelum pelantiakan sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, 19 November 2014. Dalam pelatikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, perwakilan dari Koalisi Merah Putih sama sekali tidak hadir. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan mulai terbiasa dengan kecaman-kecaman warga yang diterimanya setiap mengeluarkan kebijakan. Warga, kata Ahok, sering kali mengumpat jika keinginannya tak dikabulkan oleh Pemerintah DKI Jakarta.
Di saat itu, warga serempak menyalahkan Basuki lantaran tak memerintahkan anak buahnya agar menuruti keinginan warga. "Saat seperti itu, kelemahan saya diungkit. Mudah saja, sudah Cina, kafir pula," kata Ahok saat memberi sambutan dalam acara Demokrasi Tanpa Korupsi di Museum Nasional, Ahad, 14 Desember 2014. (Baca: Ahok Wajibkan Angkot Berargometer Tahun Depan)
Ahok menuturkan, salah satu contoh kasusnya yakni rencana penggusuran Kalijodo. Warga berkukuh mempertahankan tempat tinggal mereka. Namun di sisi lain, penggusuran tersebut bertujuan memindahkan anak-anak yang ada di wilayah tersebut agar mendapat pendidikan layak dan mengubah tempat itu menjadi ruang terbuka hijau.
Kasus lainnya, ujar Ahok, upaya pengawasan distribusi minuman keras. Ketimbang melarang, ia memilih memperketat pengawasan distribusi mulai dari pabrik hingga konsumen. Alasannya, banyak turis di Ibu Kota yang juga membutuhkan minuman tersebut.
Kasus yang tak kalah memusingkan, kata Ahok, yakni pembebasan lahan dalam proyek sodetan Ciliwung. Ahok menjelaskan proyek tersebut diselesaikan dengan menentukan harga appraisal dan konsinyasi pengadilan lantaran adanya tarik ulur harga antara warga dan pemerintah. "Kami harus memaksakan orang agar taat hukum. Kalau tidak, ngelunjak semua," kata dia.
Ahok mengatakan ketiga kasus tersebut membuatnya menjadi sasaran empuk kemarahan warga. "Kata orang, seribu teman kurang, satu musuh terlalu banyak. Kalau saya, 50 orang musuh juga tak apa, toh sudah telanjur banyak," ujar Ahok
https://metro.tempo.co/read/news/201...ina-kafir-pula
-----------------------
dasar kapir!

0
12.1K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan