- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Imajinasi tentang Kopi Beracun


TS
sun81
Imajinasi tentang Kopi Beracun
Kebetulan masih hangat dibicarakan.
Diskusi ini bukan untuk membenarkan atau menyalahkan sesuatu maupun seseorang, melainkan untuk melihat berbagai Sudut Pandang yang mungkin selama ini berkecamuk dan ingin didiskusikan dengan pihak-pihak lain.
Diskusi ini juga bukan untuk mengeluk-elukkan ataupun menyudutkan kinerja pihak-pihak tertentu. Ini semua hanya sarana untuk menyampaikan pendapat yang tidak perlu dibenarkan maupun disalahkan.
Untuk memulai diskusi ini, aku akan memulai dengan berbagai Sudut Pandang yang berasal dari pemikiran pribadi berdasarkan beberapa berita yang bersileweran selama beberapa minggu terakhir. Sudut Pandang ini adalah Sudut Pandang orang awam yang hanya kebetulan suka membaca berbagai komik dan cerita misteri dan detektif.
Diskusi ini bukan untuk membenarkan atau menyalahkan sesuatu maupun seseorang, melainkan untuk melihat berbagai Sudut Pandang yang mungkin selama ini berkecamuk dan ingin didiskusikan dengan pihak-pihak lain.
Diskusi ini juga bukan untuk mengeluk-elukkan ataupun menyudutkan kinerja pihak-pihak tertentu. Ini semua hanya sarana untuk menyampaikan pendapat yang tidak perlu dibenarkan maupun disalahkan.
Untuk memulai diskusi ini, aku akan memulai dengan berbagai Sudut Pandang yang berasal dari pemikiran pribadi berdasarkan beberapa berita yang bersileweran selama beberapa minggu terakhir. Sudut Pandang ini adalah Sudut Pandang orang awam yang hanya kebetulan suka membaca berbagai komik dan cerita misteri dan detektif.
Spoiler for Sudut Pandang 1:
Pernyataan Ayah M bahwa si J tidak menangis saat kematian M.
• Pada dasarnya setiap manusia memiliki pengelolaan emosi yang berbeda-beda untuk berbagai situasi. Terutama secara jelas J menyatakan hubungannya dengan M hanyalah teman bukan sahabat. Secara pribadi aku hanya ikut-ikutan sedih bila seseorang yang kukenal meninggal, tapi mengharapkan aku menangis……Maaf,aku tidak bisa menjanjikannya.
• Beberapa kali ditekankan bahwa ini termasuk kejahatan intelektual, nah, bila sesorang dapat dengan pandainya memiliki racun (apa pun itu), mengatur sedemikian rapi situasi saat eksekusi dan dengan berani berada di tempat dan waktu yang sama dengan korbannya, mengapa begitu bodoh tidak menutupi aksinya dengan berakting sebaik mungkin ketika menghadapi kesedihan kematian temannya.
• Dalam beberapa komik dan novel yang kubaca secara jelas menyatakan siapa yang paling histeris, menangis lebay, memiliki kemungkinan paling besar sebagai pelaku dibandingkan seseorang yang terlihat biasa-biasa saja. (tapi itu di komik n novel sih)
• Pada dasarnya setiap manusia memiliki pengelolaan emosi yang berbeda-beda untuk berbagai situasi. Terutama secara jelas J menyatakan hubungannya dengan M hanyalah teman bukan sahabat. Secara pribadi aku hanya ikut-ikutan sedih bila seseorang yang kukenal meninggal, tapi mengharapkan aku menangis……Maaf,aku tidak bisa menjanjikannya.
• Beberapa kali ditekankan bahwa ini termasuk kejahatan intelektual, nah, bila sesorang dapat dengan pandainya memiliki racun (apa pun itu), mengatur sedemikian rapi situasi saat eksekusi dan dengan berani berada di tempat dan waktu yang sama dengan korbannya, mengapa begitu bodoh tidak menutupi aksinya dengan berakting sebaik mungkin ketika menghadapi kesedihan kematian temannya.
• Dalam beberapa komik dan novel yang kubaca secara jelas menyatakan siapa yang paling histeris, menangis lebay, memiliki kemungkinan paling besar sebagai pelaku dibandingkan seseorang yang terlihat biasa-biasa saja. (tapi itu di komik n novel sih)
Spoiler for Sudut Pandang 2:
Pernyataan beberapa pihak bahwa J beberapa kali melihat ke kanan kiri dan CCTV
• Cobalah menempatkan situasi saat anda menunggu seseorang di tempat baru (J menyatakan itu pertama kalinya dia ke café O), apa yang akan anda lakukan? Kalau aku pribadi, suka sekali jelalatan melihat berbagai hal.
• Ada beberapa orang yang sangat suka melihat CCTV, tapi bukan untuk melakukan kejahatan. Contohnya aku pribadi saat ke bank, semua CCTV aku liatin saat menunggu antrian. Begitu pula ketika ke super/minimarket, berapa kali pun aku sudah ke tempat itu, aku sangat suka melihat lagi ke arah CCTV. Alasannya? Tidak ada, hanya suka saja liat benda berkamera itu…..Kalau kalian bagaimana?
• Saat melakukan kejahatan terencana, sekali lagi berdasarkan Novel n Komik, para pelaku biasanya akan memilih tempat atau lokasi yang sudah cukup dikenalnya entah tempatnya sepi atau ramai, bukan tempat baru.
• Cobalah menempatkan situasi saat anda menunggu seseorang di tempat baru (J menyatakan itu pertama kalinya dia ke café O), apa yang akan anda lakukan? Kalau aku pribadi, suka sekali jelalatan melihat berbagai hal.
• Ada beberapa orang yang sangat suka melihat CCTV, tapi bukan untuk melakukan kejahatan. Contohnya aku pribadi saat ke bank, semua CCTV aku liatin saat menunggu antrian. Begitu pula ketika ke super/minimarket, berapa kali pun aku sudah ke tempat itu, aku sangat suka melihat lagi ke arah CCTV. Alasannya? Tidak ada, hanya suka saja liat benda berkamera itu…..Kalau kalian bagaimana?
• Saat melakukan kejahatan terencana, sekali lagi berdasarkan Novel n Komik, para pelaku biasanya akan memilih tempat atau lokasi yang sudah cukup dikenalnya entah tempatnya sepi atau ramai, bukan tempat baru.
Spoiler for Sudut Pandang 3:
Motif yang masih dipertanyakan.
• Disemua berita yang kutonton dan baca, belum ada satupun motif yang dapat dipastikan, mulai dari cinta segitiga, hubungan terlarang dan dendam pribadi semuanya masih merupakan dugaan-dugaan.
• Ini pertanyaan pribadi dari aku (tidak butuh jawaban ya!):
Apabila kita melepas semua kemungkinan motif yang ada saat ini, kira-kira Kematian si M akan menguntungkan siapa saja, mengingat ortunya yang kaya raya. Pertanyaan berikutnya, hal lain yang aku tahu dari orang-orang kaya, mereka selalu mengasuransikan diri mereka, jadi berapa besar kira-kira asuransi si M? Siapa saja yang akan menerimanya?
• Disemua berita yang kutonton dan baca, belum ada satupun motif yang dapat dipastikan, mulai dari cinta segitiga, hubungan terlarang dan dendam pribadi semuanya masih merupakan dugaan-dugaan.
• Ini pertanyaan pribadi dari aku (tidak butuh jawaban ya!):
Apabila kita melepas semua kemungkinan motif yang ada saat ini, kira-kira Kematian si M akan menguntungkan siapa saja, mengingat ortunya yang kaya raya. Pertanyaan berikutnya, hal lain yang aku tahu dari orang-orang kaya, mereka selalu mengasuransikan diri mereka, jadi berapa besar kira-kira asuransi si M? Siapa saja yang akan menerimanya?
Spoiler for Sudut Pandang 4:
Teori-teori ini adalah teori orang awam yang keranjingan komik n novel misteri n detektif: (teori-teori ini tidak memperdulikan motif apapun alias teori kosong orang awam dan menjadikan setiap pihak adalah mungkin sebagai pelaku, mohon jangan ada yang menganggapnya serius).
1. Si M dibunuh oleh si J
Hal ini jelas karena sejak awal si J yang memesan dan berada di tempat kejadian lebih dulu bersama kopi yang beracun selama beberapa menit. Jadi sangat besar kesempatan si J yang menaburkan racunnya. Apalagi jika di Chat (saat ini isi chat-nya belum pernah kulihat) secara gamblang si J yang menanyakan lebih dulu minuman yang diinginkan si M dan menawarkan untuk lebih dulu memesannya. (Bila si M yang berinisiatif menyampaikan pesanannya sendiri maka teori ini mungkin akan agak ngambang). Bila ada yang menyatakan si J akan sangat bodoh membiarkan dirinya menjadi tersangka utama dan satu-satunya apalagi dengan reaksinya selama ini, berhati-hatilah karena si jenius tidak memikirkan hanya 2-3 langkah ke depan, mereka biasanya sudah berpikir 7-8 langkah lebih maju. Mungkin saja si J memang sangat jenius dan dia sudah memperkirakan reaksi dan berbagai kemungkinan sebelum melakukan tindakannya dan membuat kita orang-orang awam jadi meragukan pihak-pihak tertentu.
2. Si M dibunuh oleh orang lain yang berada di tempat dan waktu yang sama saat kejadian.
Kita buat cerita sedikit mengenai ini : Anggaplah Si M meminum obat (kapsul mungkin) atau memakan permen dari seseorang sebelum tiba di café O (dengan alasan kesehatan/vitamin atau tawaran permen mahal jenis baru gitu!), dimana prosesnya lambat dan membutuhkan waktu terurai (kapsul butuh beberapa menit terurai dan mengeluarkan isinya, begitupula permen perlu dihisap pelan-pelan hingga mencapai dosis yang tepat untuk dapat membunuh…..wuiiihhhh, benar-benar seperti komik atau novel ya!), sehingga begitu tiba di café O tubuh si M pelan-pelan mulai merasakan efeknya, dimana tentu saja dimulai dengan lidahnya yang merasakan pahit (kalau sakit, indera perasa kita paling cepat kena kan? Nggak selera makan, muntah-muntah, terasa pahit dll) dan dia mengeluhkan rasa kopi yang menjadi sangat aneh dan meminta si J segera mengambil air mineral (tampaknya si M masih sangat mempercayai si J hingga saat-saat terakhirnya), pada saat si J pergi meninggalkan meja, dan eng….ing….eng…….saatnya kopi dijadikan sebagai sumber kejahatan.
Kira-kira di mall itu ada beberapa CCTV ya? Yang dapat melihat saat-saat kedatangan si M hingga dia memasuki Café O.
3. Si M dibunuh oleh orang lain yang tidak berada di tempat dan waktu yang sama saat kejadian.
Si M melakukan janji pertemuan dengan ketiga temannya. Nah di sini kita akan buat beberapa cerita :
Cerita 1:
Si M menceritakan pertemuan (tempat dan waktunya) ini kepada salah satu atau beberapa anggota keluarganya maupun kepada rekan kerja maupun bawahannya (waktunya bisa beberapa hari atau justru beberapa jam sebelum pertemuan). Ada seseorang atau beberapa orang melihat ini sebagai peluang yang baik menyingkirkan si M. Caranya mungkin memakai/ menyewa orang dalam, atau menyewa orang baru untuk menyamar sebagai karyawan baru (agak riskan sih, tapi namanya teori kosong). Kekurangannya teori ini, bagaimana bisa mereka tahu jenis minuman yang akan diminum oleh si M kecuali ada yang kebetulan membaca chat mereka atau si M tanpa sengaja menceritakan pesanannya.
Cerita 2:
Si M menceritakan pertemuan (tempat dan waktunya) ini kepada salah satu atau beberapa anggota keluarganya maupun kepada rekan kerja maupun bawahannya (waktunya bisa beberapa hari atau justru beberapa jam sebelum pertemuan). Dan seseorang dengan sengaja atau tanpa sengaja menyampaikan ke pihak lain yang kebetulan memiliki niat jahat pada si M. Caranya mungkin mirip di atas dan terus terang ini teori cerita paling lemah……karena sangat kecil kemungkinan perencana maupun pelaku mengetahui minuman yang dipesan dan diminum si M, kecuali ada basa-basi dari pelayan yang menanyakan mengapa si J memesan beberapa minuman padahal dia saat itu sedang sendirian. (Dan kemungkinan kecil itu selalu ada kan?)
Cerita 3:
Seseorang mengetahui benar isi Chat, bahkan dia dengan leluasa membaca setiap saat chat dari si M bersama teman-temannya, (dan mungkin dia terlibat di dalam Chat tersebut), dia mengatur sedemikian rupa agar waktu si M mengkonsumsi kopi beracun dia tidak berada di tempat dan waktu yang sama, tapi racun telah dia siapkan dengan rapih dan dengan bantuan pihak ketiga dia melakukan eksekusi walaupun dia berada di tempat yang jauh.
Cerita 1, 2 dan 3 selalu melibatkan pihak ketiga. Perlu diingat biasanya tidak ada satu orang pun yang ingin menjadi kaki tangan pembunuhan kecuali dia diiming-imingi sesuatu atau diancam akan sesuatu. Sekali lagi jangan terlalu diseriusi ya!
4. Si M bunuh dirinya sendiri (entah sengaja atau tidak sengaja)
Bagaimana sebenarnya kedekatan si M dan si J, tidak pernah dapat dikatakan secara jelas. Karena masing-masing pihak dalam pertemanan biasanya merasakan beda-beda. Ada yang merasa sangat dekat, ada yang cukup dekat atau ada yang sekedar kenal dan tahu satu sama lain. Kita berandaikan akan tiga hal :
A. Si M adalah tipe yang suka bercanda dan seru (berdasarkan cerita si J itu adalah sifat-sifat si M), lalu dengan konyolnya dia merencanakan untuk main-main dengan si J (Karena bagi dia J adalah sahabat bukan hanya sekedar teman biasa seperti perasaan si J), dia dengan sadar menelan sesuatu yang dianggapnya cukup berbahaya tapi tidak mematikan. Si M dengan keyakinan penuh tahu apapun yang ditelannya akan segera ternetralisir oleh air mineral, itu sebabnya dia meminta si J mengambil air mineral. Tapi sayangnya becandaan itu berujung maut bagi dirinya sendiri. Teori ini sedikit ngambang karena racun bukan hanya ditemukan di dalam tubuh M, tapi juga di gelas kopinya (kecuali si M menaburkannya dulu di kopi lalu meminumnya). Hal lain yang juga melemahkan adalah becandaan seperti itu resikonya tinggi (orang bodoh saja tahu apalagi orang terpelajar……tapi memang kadang-kadang orang terpelajar bisa sangat bodoh dan konyol…….), apalagi jika si M mendapatkan racun dari pihak lain yang jelas-jelas dia tidak tahu apa itu. Kecuali si M menceritakan ke pihak lain tentang rencananya main-main dengan si J dan pihak lain melihat itu kesempatan yang baik untuk sekalian menghabisi si M, atau ada pihak lain yang dengan sengaja mengusulkan agar si M main-main dengan si J dan meyakinkan si M bahwa semua hanya akan jadi lelucon konyol dan sekedar membuat si J ketakutan sesaat, padahal sebenarnya dia memiliki rencana terselubung yang berujung maut untuk si M dan menjadikan si J sebagai tertuduh. (Itu artinya pihak itu tidak menyukai si J dan membenci si M, atau iri antara hubungan si J dan si M, atau pokoknya si M mati tak perduli siapa yang jadi tertuduh yang penting bukan dirinya…….iihhhhh…….serigala berbulu domba, mengerikan!). Atau pikiran positifnya pihak lain itu juga sama-sama tidak tahu jenis racun itu dan takaran yang pas hingga tidak menyebabkan kematian, dan sekarang sedang ketakutan setengah mati karena dia terlibat apalagi kalau dia yang menyediakan racun itu atas suruhan si M.
B. Si M ternyata sangat membenci si J karena alasan tertentu. Dengan sengaja dia menaburkan bubuk racun ke kopinya dan meneguknya dan membuat dirinya keracunan (semua itu dilakukannya tanpa diketahui siapa pun). Si M entah berencana benar-benar akan mati atau hanya sekedar keracunan tapi mengingat dia masih sempat meminta air mineral, maka ada kemungkinan dia hanya berencana sekedar keracunan biasa dan menjadikan si J tertuduh. Tapi hasilnya dia tidak berhasil lepas dari keracunan dan mati, namun dia berhasil menjadikan si J tertuduh. Sekali lagi yang perlu disorot ini artinya si M tidak mengetahui jenis racun yang dikonsumsinya maupun takaran yang pas hingga tidak menyebabkan kematian. Dan kemungkinan pihak ketiga yang terlibat tetap ada. Dan pihak ketiga itu sekali lagi pasti sekarang sedang ketakutan setengah mati karena dia terlibat apalagi kalau dia yang menyediakan racun itu atas suruhan si M, kecuali dia memang sengaja menyediakan racun yang berbeda dari keinginan si M, maka sekarang dia lagi tidur nyenyak karena berhasil menyingkirkan musuhnya.
C. Si M ternyata membenci café O. Teorinya mirip yang B yaitu dengan sengaja dia menaburkan bubuk racun ke kopinya dan meneguknya dan membuat dirinya keracunan (semua itu dilakukannya tanpa diketahui siapa pun). Si M entah berencana benar-benar akan mati atau hanya sekedar keracunan tapi mengingat dia masih sempat meminta air mineral, maka ada kemungkinan dia hanya berencana sekedar keracunan biasa dan menjadikan café O (entah pelayan atau pemiliknya) tertuduh atau setidaknya tercemar nama baiknya. Tapi hasilnya dia tidak berhasil lepas dari keracunan dan mati, namun dia menjadikan si J tertuduh. Sekali lagi yang perlu disorot ini artinya si M tidak mengetahui jenis racun yang dikonsumsinya maupun takaran yang pas hingga tidak menyebabkan kematian. Dan kemungkinan pihak ketiga yang terlibat tetap ada. Dan pihak ketiga itu sekali lagi pasti sekarang sedang ketakutan setengah mati karena dia terlibat apalagi kalau dia yang menyediakan racun itu atas suruhan si M, kecuali dia memang sengaja menyediakan racun yang berbeda dari keinginan si M, maka sekarang dia lagi tidur nyenyak karena berhasil menyingkirkan musuhnya.
5. Si M dibunuh oleh Psikopat.
Psikopat seperti di cerita-cerita dan Film adalah orang yang menikmati kejahatan sebagai karya seni. Dia tidak perduli dan tidak perlu kenal dengan korban-korbannya. Itu artinya kematian si M adalah sebuah kepuasan baginya. Psikopat bisa siapa saja dan dimana saja. Dia bisa berada di waktu dan lokasi yang sama dengan kematian korbannya untuk menikmati hasil karyanya dari awal hingga akhir (Psikopat itu bisa teman korban atau orang-orang disekeliling korban contohnya para pelayan dan karyawan Café O), atau bahkan bisa berada sangat jauh dari lokasi kejadian dan telah merencanakan kejahatannya dari waktu yang sangat lama dan tidak perduli siapa korbannya. Dia hanya menunggu hingga berita itu muncul, booming, menikmati sensasi yang diakibatkan karyanya yang menakutkan dan ketika semua mereda, dia merencanakan lagi sesuatu yang baru (Bisa saja buruh pabrik kopi/Krim/Susu/Gula, pegawai ekspedisi, kurir ataupun orang-orang luar lain yang tidak terpikirkan tapi yang pasti memiliki kesempatan bersentuhan langsung dengan minuman yang diminum si M). Membuktikan orang-orang seperti ini ada sangat sulit, dan bagi orang-orang awam seperti kita, terasa seperti mengada-ngada. Namun di komik dan novel, cerita seperti ini bukan tidak ada, dan bahkan dikenyataan (di Negara luar) terbukti ada orang-orang seperti ini.
6. Si M adalah korban acak.
Kita berteori bahwa siapa pun dapat keracunan di café O pada hari dan waktu itu. Pelakunya bisa saja karyawan atau pelayan yang sakit hati pada tempat kerja maupun atasannya, mantan karyawan atau pelayan yang telah dipecat karena satu dan lain hal, namun sebelum keluar angkat kaki dia telah mengatur racun di suatu tempat (seperti tempat kopi, gula atau krim), sehingga setelah lama dia keluar, suatu saat dia yakin nama café O akan tetap rusak karena dia sudah meletakkan ranjau racun atau para pesaing yang memanfaatkan pihak ketiga untuk menghancurkan Café O. intinya si M atau siapa pun korbannya, yang penting reputasi café O hancur. Karena tujuan utamanya adalah meracuni nama baik Café O.
Ngomong-ngomong bahan-bahan apa saja yang terdapat dalam ice coffe Vietnam si M? Apakah si M menambahkan gula atau krim sendiri? Bagaimana dengan es-nya?Waahhh…….setelah dipikir-pikir banyak sekali aspek ya?
7. Si M merupakan korban salah sasaran.
Si M memesan ice coffe Vietnam karena dia mungkin sudah pernah mencicipinya, dan ingin menikmatinya lagi hari itu. Tapi ada orang-orang tertentu yang sangat menyukai minuman tertentu di café tertentu, jadi setiap kali dia ke café itu dia selalu memesan minuman yang sama (contohnya aku sendiri, setiap ke ex****o, minuman yang paling sering kupesan adalah Avocado Coffe, teman-temanku sendiri sampai hapal). Nah, bagaimana jika hari itu dan kira-kira pada waktu itu seharusnya ada seseorang (orang lain yang tidak tahu siapa dan takkan pernah kita ketahui) yang memasuki café O yang merupakan tempat favoritnya dan seharusnya memesan ice coffe Vietnam yang juga merupakan minuman favoritnya yang telah sangat diketahui oleh orang-orang disekelilingnya (Orang-orang yang beritikat baik atau buruk), tapi ternyata hari itu orang tersebut memesan minuman lain, padahal seseorang (pihak yang terlibat dan tahu benar tentang eksekusi racun itu) di dalam atau sekitar café diinstruksikan untuk menaruh racun di ice coffe Vietnam. Maka orang itu terhindar dari kematian dan si M yang kebetulan memesan ice coffe Vietnam yang menerima eksekusi itu.
Atau teori dasar lainnya, orang yang dimaksud datang terlambat dan ketika tiba dia justru menyaksikan di café O telah terjadi sesuatu (yang pastinya saat itu dia tidak tahu kejadian apa dan disebabkan oleh apa) dan dia pulang atau pergi ke café lain, atau kemungkinan lain orang tersebut hari itu tidak pernah tiba di café O karena satu dan lain hal dan si M adalah korban salah sasaran dan si J menjadi korban sampingannya. Teori lainnya, hari itu di saat yang hampir bersamaan ada beberapa orang yang memesan ice coffe Vietnam, termasuk si J untuk si M, dan karena satu dan lain hal, terjadi kekeliruan eksekusi, pihak yang keliru sudah serba salah dan akhirnya membiarkan si M menikmati racikan mautnya daripada dia dicurigai. Mau teori lain lagi? Si seseorang yang suka ice Coffe Vietnam di café O ternyata tidak minum di tempat, tapi take away, dan karena instruksi yang tidak jelas, atau miscommunication, si eksekutor menyajikan racun kepada si M yang jelas-jelas bukan targetnya.
Bagaimana membuktikannya? Sulit. Kecuali ada orang yang tiba-tiba merasa bahwa setelah kejadian si M, keselamatannya terancam karena café O dan ice coffe Vietnam adalah dua hal yang sangat erat dengan kesehariannya, dan berinisiatif melapor atau Pihak-pihak tertentu mulai memeriksa kembali segala sesuatu yang berhubungan dengan ice coffe Vietnam di café O, para pelanggan maupun berapa banyak pesanan untuk jenis kopi tersebut pada hari itu, terutama pada waktu kejadian si M.
1. Si M dibunuh oleh si J
Hal ini jelas karena sejak awal si J yang memesan dan berada di tempat kejadian lebih dulu bersama kopi yang beracun selama beberapa menit. Jadi sangat besar kesempatan si J yang menaburkan racunnya. Apalagi jika di Chat (saat ini isi chat-nya belum pernah kulihat) secara gamblang si J yang menanyakan lebih dulu minuman yang diinginkan si M dan menawarkan untuk lebih dulu memesannya. (Bila si M yang berinisiatif menyampaikan pesanannya sendiri maka teori ini mungkin akan agak ngambang). Bila ada yang menyatakan si J akan sangat bodoh membiarkan dirinya menjadi tersangka utama dan satu-satunya apalagi dengan reaksinya selama ini, berhati-hatilah karena si jenius tidak memikirkan hanya 2-3 langkah ke depan, mereka biasanya sudah berpikir 7-8 langkah lebih maju. Mungkin saja si J memang sangat jenius dan dia sudah memperkirakan reaksi dan berbagai kemungkinan sebelum melakukan tindakannya dan membuat kita orang-orang awam jadi meragukan pihak-pihak tertentu.
2. Si M dibunuh oleh orang lain yang berada di tempat dan waktu yang sama saat kejadian.
Kita buat cerita sedikit mengenai ini : Anggaplah Si M meminum obat (kapsul mungkin) atau memakan permen dari seseorang sebelum tiba di café O (dengan alasan kesehatan/vitamin atau tawaran permen mahal jenis baru gitu!), dimana prosesnya lambat dan membutuhkan waktu terurai (kapsul butuh beberapa menit terurai dan mengeluarkan isinya, begitupula permen perlu dihisap pelan-pelan hingga mencapai dosis yang tepat untuk dapat membunuh…..wuiiihhhh, benar-benar seperti komik atau novel ya!), sehingga begitu tiba di café O tubuh si M pelan-pelan mulai merasakan efeknya, dimana tentu saja dimulai dengan lidahnya yang merasakan pahit (kalau sakit, indera perasa kita paling cepat kena kan? Nggak selera makan, muntah-muntah, terasa pahit dll) dan dia mengeluhkan rasa kopi yang menjadi sangat aneh dan meminta si J segera mengambil air mineral (tampaknya si M masih sangat mempercayai si J hingga saat-saat terakhirnya), pada saat si J pergi meninggalkan meja, dan eng….ing….eng…….saatnya kopi dijadikan sebagai sumber kejahatan.
Kira-kira di mall itu ada beberapa CCTV ya? Yang dapat melihat saat-saat kedatangan si M hingga dia memasuki Café O.
3. Si M dibunuh oleh orang lain yang tidak berada di tempat dan waktu yang sama saat kejadian.
Si M melakukan janji pertemuan dengan ketiga temannya. Nah di sini kita akan buat beberapa cerita :
Cerita 1:
Si M menceritakan pertemuan (tempat dan waktunya) ini kepada salah satu atau beberapa anggota keluarganya maupun kepada rekan kerja maupun bawahannya (waktunya bisa beberapa hari atau justru beberapa jam sebelum pertemuan). Ada seseorang atau beberapa orang melihat ini sebagai peluang yang baik menyingkirkan si M. Caranya mungkin memakai/ menyewa orang dalam, atau menyewa orang baru untuk menyamar sebagai karyawan baru (agak riskan sih, tapi namanya teori kosong). Kekurangannya teori ini, bagaimana bisa mereka tahu jenis minuman yang akan diminum oleh si M kecuali ada yang kebetulan membaca chat mereka atau si M tanpa sengaja menceritakan pesanannya.
Cerita 2:
Si M menceritakan pertemuan (tempat dan waktunya) ini kepada salah satu atau beberapa anggota keluarganya maupun kepada rekan kerja maupun bawahannya (waktunya bisa beberapa hari atau justru beberapa jam sebelum pertemuan). Dan seseorang dengan sengaja atau tanpa sengaja menyampaikan ke pihak lain yang kebetulan memiliki niat jahat pada si M. Caranya mungkin mirip di atas dan terus terang ini teori cerita paling lemah……karena sangat kecil kemungkinan perencana maupun pelaku mengetahui minuman yang dipesan dan diminum si M, kecuali ada basa-basi dari pelayan yang menanyakan mengapa si J memesan beberapa minuman padahal dia saat itu sedang sendirian. (Dan kemungkinan kecil itu selalu ada kan?)
Cerita 3:
Seseorang mengetahui benar isi Chat, bahkan dia dengan leluasa membaca setiap saat chat dari si M bersama teman-temannya, (dan mungkin dia terlibat di dalam Chat tersebut), dia mengatur sedemikian rupa agar waktu si M mengkonsumsi kopi beracun dia tidak berada di tempat dan waktu yang sama, tapi racun telah dia siapkan dengan rapih dan dengan bantuan pihak ketiga dia melakukan eksekusi walaupun dia berada di tempat yang jauh.
Cerita 1, 2 dan 3 selalu melibatkan pihak ketiga. Perlu diingat biasanya tidak ada satu orang pun yang ingin menjadi kaki tangan pembunuhan kecuali dia diiming-imingi sesuatu atau diancam akan sesuatu. Sekali lagi jangan terlalu diseriusi ya!
4. Si M bunuh dirinya sendiri (entah sengaja atau tidak sengaja)
Bagaimana sebenarnya kedekatan si M dan si J, tidak pernah dapat dikatakan secara jelas. Karena masing-masing pihak dalam pertemanan biasanya merasakan beda-beda. Ada yang merasa sangat dekat, ada yang cukup dekat atau ada yang sekedar kenal dan tahu satu sama lain. Kita berandaikan akan tiga hal :
A. Si M adalah tipe yang suka bercanda dan seru (berdasarkan cerita si J itu adalah sifat-sifat si M), lalu dengan konyolnya dia merencanakan untuk main-main dengan si J (Karena bagi dia J adalah sahabat bukan hanya sekedar teman biasa seperti perasaan si J), dia dengan sadar menelan sesuatu yang dianggapnya cukup berbahaya tapi tidak mematikan. Si M dengan keyakinan penuh tahu apapun yang ditelannya akan segera ternetralisir oleh air mineral, itu sebabnya dia meminta si J mengambil air mineral. Tapi sayangnya becandaan itu berujung maut bagi dirinya sendiri. Teori ini sedikit ngambang karena racun bukan hanya ditemukan di dalam tubuh M, tapi juga di gelas kopinya (kecuali si M menaburkannya dulu di kopi lalu meminumnya). Hal lain yang juga melemahkan adalah becandaan seperti itu resikonya tinggi (orang bodoh saja tahu apalagi orang terpelajar……tapi memang kadang-kadang orang terpelajar bisa sangat bodoh dan konyol…….), apalagi jika si M mendapatkan racun dari pihak lain yang jelas-jelas dia tidak tahu apa itu. Kecuali si M menceritakan ke pihak lain tentang rencananya main-main dengan si J dan pihak lain melihat itu kesempatan yang baik untuk sekalian menghabisi si M, atau ada pihak lain yang dengan sengaja mengusulkan agar si M main-main dengan si J dan meyakinkan si M bahwa semua hanya akan jadi lelucon konyol dan sekedar membuat si J ketakutan sesaat, padahal sebenarnya dia memiliki rencana terselubung yang berujung maut untuk si M dan menjadikan si J sebagai tertuduh. (Itu artinya pihak itu tidak menyukai si J dan membenci si M, atau iri antara hubungan si J dan si M, atau pokoknya si M mati tak perduli siapa yang jadi tertuduh yang penting bukan dirinya…….iihhhhh…….serigala berbulu domba, mengerikan!). Atau pikiran positifnya pihak lain itu juga sama-sama tidak tahu jenis racun itu dan takaran yang pas hingga tidak menyebabkan kematian, dan sekarang sedang ketakutan setengah mati karena dia terlibat apalagi kalau dia yang menyediakan racun itu atas suruhan si M.
B. Si M ternyata sangat membenci si J karena alasan tertentu. Dengan sengaja dia menaburkan bubuk racun ke kopinya dan meneguknya dan membuat dirinya keracunan (semua itu dilakukannya tanpa diketahui siapa pun). Si M entah berencana benar-benar akan mati atau hanya sekedar keracunan tapi mengingat dia masih sempat meminta air mineral, maka ada kemungkinan dia hanya berencana sekedar keracunan biasa dan menjadikan si J tertuduh. Tapi hasilnya dia tidak berhasil lepas dari keracunan dan mati, namun dia berhasil menjadikan si J tertuduh. Sekali lagi yang perlu disorot ini artinya si M tidak mengetahui jenis racun yang dikonsumsinya maupun takaran yang pas hingga tidak menyebabkan kematian. Dan kemungkinan pihak ketiga yang terlibat tetap ada. Dan pihak ketiga itu sekali lagi pasti sekarang sedang ketakutan setengah mati karena dia terlibat apalagi kalau dia yang menyediakan racun itu atas suruhan si M, kecuali dia memang sengaja menyediakan racun yang berbeda dari keinginan si M, maka sekarang dia lagi tidur nyenyak karena berhasil menyingkirkan musuhnya.
C. Si M ternyata membenci café O. Teorinya mirip yang B yaitu dengan sengaja dia menaburkan bubuk racun ke kopinya dan meneguknya dan membuat dirinya keracunan (semua itu dilakukannya tanpa diketahui siapa pun). Si M entah berencana benar-benar akan mati atau hanya sekedar keracunan tapi mengingat dia masih sempat meminta air mineral, maka ada kemungkinan dia hanya berencana sekedar keracunan biasa dan menjadikan café O (entah pelayan atau pemiliknya) tertuduh atau setidaknya tercemar nama baiknya. Tapi hasilnya dia tidak berhasil lepas dari keracunan dan mati, namun dia menjadikan si J tertuduh. Sekali lagi yang perlu disorot ini artinya si M tidak mengetahui jenis racun yang dikonsumsinya maupun takaran yang pas hingga tidak menyebabkan kematian. Dan kemungkinan pihak ketiga yang terlibat tetap ada. Dan pihak ketiga itu sekali lagi pasti sekarang sedang ketakutan setengah mati karena dia terlibat apalagi kalau dia yang menyediakan racun itu atas suruhan si M, kecuali dia memang sengaja menyediakan racun yang berbeda dari keinginan si M, maka sekarang dia lagi tidur nyenyak karena berhasil menyingkirkan musuhnya.
5. Si M dibunuh oleh Psikopat.
Psikopat seperti di cerita-cerita dan Film adalah orang yang menikmati kejahatan sebagai karya seni. Dia tidak perduli dan tidak perlu kenal dengan korban-korbannya. Itu artinya kematian si M adalah sebuah kepuasan baginya. Psikopat bisa siapa saja dan dimana saja. Dia bisa berada di waktu dan lokasi yang sama dengan kematian korbannya untuk menikmati hasil karyanya dari awal hingga akhir (Psikopat itu bisa teman korban atau orang-orang disekeliling korban contohnya para pelayan dan karyawan Café O), atau bahkan bisa berada sangat jauh dari lokasi kejadian dan telah merencanakan kejahatannya dari waktu yang sangat lama dan tidak perduli siapa korbannya. Dia hanya menunggu hingga berita itu muncul, booming, menikmati sensasi yang diakibatkan karyanya yang menakutkan dan ketika semua mereda, dia merencanakan lagi sesuatu yang baru (Bisa saja buruh pabrik kopi/Krim/Susu/Gula, pegawai ekspedisi, kurir ataupun orang-orang luar lain yang tidak terpikirkan tapi yang pasti memiliki kesempatan bersentuhan langsung dengan minuman yang diminum si M). Membuktikan orang-orang seperti ini ada sangat sulit, dan bagi orang-orang awam seperti kita, terasa seperti mengada-ngada. Namun di komik dan novel, cerita seperti ini bukan tidak ada, dan bahkan dikenyataan (di Negara luar) terbukti ada orang-orang seperti ini.
6. Si M adalah korban acak.
Kita berteori bahwa siapa pun dapat keracunan di café O pada hari dan waktu itu. Pelakunya bisa saja karyawan atau pelayan yang sakit hati pada tempat kerja maupun atasannya, mantan karyawan atau pelayan yang telah dipecat karena satu dan lain hal, namun sebelum keluar angkat kaki dia telah mengatur racun di suatu tempat (seperti tempat kopi, gula atau krim), sehingga setelah lama dia keluar, suatu saat dia yakin nama café O akan tetap rusak karena dia sudah meletakkan ranjau racun atau para pesaing yang memanfaatkan pihak ketiga untuk menghancurkan Café O. intinya si M atau siapa pun korbannya, yang penting reputasi café O hancur. Karena tujuan utamanya adalah meracuni nama baik Café O.
Ngomong-ngomong bahan-bahan apa saja yang terdapat dalam ice coffe Vietnam si M? Apakah si M menambahkan gula atau krim sendiri? Bagaimana dengan es-nya?Waahhh…….setelah dipikir-pikir banyak sekali aspek ya?
7. Si M merupakan korban salah sasaran.
Si M memesan ice coffe Vietnam karena dia mungkin sudah pernah mencicipinya, dan ingin menikmatinya lagi hari itu. Tapi ada orang-orang tertentu yang sangat menyukai minuman tertentu di café tertentu, jadi setiap kali dia ke café itu dia selalu memesan minuman yang sama (contohnya aku sendiri, setiap ke ex****o, minuman yang paling sering kupesan adalah Avocado Coffe, teman-temanku sendiri sampai hapal). Nah, bagaimana jika hari itu dan kira-kira pada waktu itu seharusnya ada seseorang (orang lain yang tidak tahu siapa dan takkan pernah kita ketahui) yang memasuki café O yang merupakan tempat favoritnya dan seharusnya memesan ice coffe Vietnam yang juga merupakan minuman favoritnya yang telah sangat diketahui oleh orang-orang disekelilingnya (Orang-orang yang beritikat baik atau buruk), tapi ternyata hari itu orang tersebut memesan minuman lain, padahal seseorang (pihak yang terlibat dan tahu benar tentang eksekusi racun itu) di dalam atau sekitar café diinstruksikan untuk menaruh racun di ice coffe Vietnam. Maka orang itu terhindar dari kematian dan si M yang kebetulan memesan ice coffe Vietnam yang menerima eksekusi itu.
Atau teori dasar lainnya, orang yang dimaksud datang terlambat dan ketika tiba dia justru menyaksikan di café O telah terjadi sesuatu (yang pastinya saat itu dia tidak tahu kejadian apa dan disebabkan oleh apa) dan dia pulang atau pergi ke café lain, atau kemungkinan lain orang tersebut hari itu tidak pernah tiba di café O karena satu dan lain hal dan si M adalah korban salah sasaran dan si J menjadi korban sampingannya. Teori lainnya, hari itu di saat yang hampir bersamaan ada beberapa orang yang memesan ice coffe Vietnam, termasuk si J untuk si M, dan karena satu dan lain hal, terjadi kekeliruan eksekusi, pihak yang keliru sudah serba salah dan akhirnya membiarkan si M menikmati racikan mautnya daripada dia dicurigai. Mau teori lain lagi? Si seseorang yang suka ice Coffe Vietnam di café O ternyata tidak minum di tempat, tapi take away, dan karena instruksi yang tidak jelas, atau miscommunication, si eksekutor menyajikan racun kepada si M yang jelas-jelas bukan targetnya.
Bagaimana membuktikannya? Sulit. Kecuali ada orang yang tiba-tiba merasa bahwa setelah kejadian si M, keselamatannya terancam karena café O dan ice coffe Vietnam adalah dua hal yang sangat erat dengan kesehariannya, dan berinisiatif melapor atau Pihak-pihak tertentu mulai memeriksa kembali segala sesuatu yang berhubungan dengan ice coffe Vietnam di café O, para pelanggan maupun berapa banyak pesanan untuk jenis kopi tersebut pada hari itu, terutama pada waktu kejadian si M.
0
1.5K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan