SEKALI-SEKALI Mursali, 44, ingin bergaya seperti penyidik KPK. Dengar istri punya PIL, dia ingin OTT (Operasi Tangkap Tangan), menggerebek istrinya saat kencan dengan gendakannya itu. Demi pembuktian yang sahih tersebut, beberapa malam lalu dia rela ngumpet di toilet yang “harum” baunya.

Kebanyakan toilet umum selalu bau karena kejorokan pengguna. Toliet itu baru kelihatan bersih mana kala dikomersilkan. Kencing anyang-anyangen atau normal bin lancar, pukul rata bayar Rp 2.000,- Maka pelawak Marwoto Kawer pun “bersumpah”, tak mau tinggal di Ibukota, sebab kencing saja harus bayar. “Pernah saya hampir bangkrut di Jakarta gara-gara anyang-anyangen,” ujarnya sekali waktu. Tapi karena dia pelawak, omongannya juga tak perlu dianggap serius.

Tapi di Kabupaten Kepulauan Meranti (Riau), toilet umum bisa menangkap praktisi mesum. Biar baunya “harum” serbak mewangi bagaikan jebat kesturi, Mursali berhasil menangkap istrinya yang korupsi cinta secara OTT. Begitu dia ngumpet di toiet umum, terlihat isrtrinya pergi bersama lelaki lain. Terbongkarlah aib yang selama ini disembunyikan oleh Ratna, 40, istri Mursali.

Awalnya Mursali tidak tahu bahwa istrinya punya gebedan baru.Tapi belakangan terasa aneh, setiap kali telepon Ratna selalu sembunyi-sembunyi. Pernah sekali waktu dia mau pinjam HP bininya untuk nelepon, eh…..buru-buru SMS yang ada di dalan HP itu dihapus untuk tidak meninggalkan jejak.

Untuk menuduh langsung istrinya mesum, Mursali memang tidak berani, takutnya nanti dianggap pembunuhan karakter. Padahal karakter sendiri tak bisa terbunuh, wong gunanya hanya untuk potong memotong kertas dan sebagainya. Itu sih kater, baik! Bukan! Kalau kater, itu tukar menukar barang tanpa pakai uang, begitu kata mahasiswa jurusan ekonomi.

Begitulah yang terjadi. Beberapa malam lalu Mursali pamitan istrinya mau ke rumah familinya. Padahal dia hanya bersembunyi di toilet umum dekat rumahnya di Teluk Belitung, Kecamatan Merbau. Wih…., baunya minta ampun. Di situ dia hanya ditemani para coro atau lipas, yang terheran-heran melihat kelakuan Mursali. “Tuh lihat manusia, istrinya juga selingkuh macam kita,” kata si coro pada CIL (Coro Idaman Lain).

Tak lama kemudian Mursali melihat istrinya boncengan motor bersama lelaki lain, Fahmi, 42, yang juga sudah dikenalnya. Buru-buru dia cemplak sepeda motornya dan membuntuti pasangan mesum itu mau pergi ke mana. Ternyata keduanya lalu kongkow-kongkow di sebuah SD kosong. Mursali segera hubungi polisi dan kemudian digerebek.

Ternyata baik Ratna maupun Fahmi membantah tuduhan perselingkuhan itu. Mereka berada di SD kosong untuk membicarakan soal penjualan tanah suaminya, Mursali. “Masak bantu suami jualkan tanah dilarang,” tangkis Ratna.

Jual tanah atau sawah sepetak tak seberapa luas, hayo? (JPNN/Gunarso TS)

ceprot
=============================



silahken imajinasiken sesuai kemampuan....