Prolog, Oktober 2014
Ga tau udah berapa lama gua berjalan mondar mandir di mall ini, gua sebenernya orang yg anti sama yg nama nya mall entah kenapa hari ini ngebet banget pengen ke mall. sebenernya bukan mall nya yg bikin gua anti, tapi emang gua ga terlalu suka tempat ramai.

karena kaki sama perut gua udah teriak-teriak minta jatah istirahat + isi bahan bakar, gua mencari tempat makan sekalian istirahat. saat gua berjalan mencari makan gua melewati sebuah kaca lalu berhenti sejenak.

gua kurusan kayanya.. ucap gua pelan

emang beberapa bulan ini gua idup ogah-ogahan, rasanya semangat idup gua berkurang sampe ke level yg paling rendah. gua masuk ke sebuah tempat makan dan memesan menu yg menurut gua paling cepat dateng. gua lalu duduk di meja yg posisinya itu ditengah tengah, gua duduk menghadap ke pintu masuk sambil memainkan hp yg gua puter-puter di meja. dari arah pintu masuk gua liat seorang perempuan dan seorang laki-laki menghampiri gua.

"huhh.. dunia emang sempit ternyata.."

"hai.. " ucap wanita tersebut sambil tersenyum

"..."

"mas aku mau bicara empat mata sama temenku, kamu tunggu disana ya.. " ucap wanita itu ke si pria

"..." pria itu memandang si wanita dengan tatapan heran

"kamu percayakan sama aku.. " ucap wanita itu sambil menatap si pria

si pria pun mengangguk lalu ter senyum. "good boy.. yaudah kamu tunggu dulu disana ya.."

tak lama si pria duduk menjauh, wanita itu pun duduk dihadapan gua..

"kamu apa kabar?"

"..." gua cuma bisa diem, lebih ke kaku mau ngomong apa

"kamu kurusan, padahal baru beberapa bulan ga ketemu.."

"..."

"hey.. " sambil menggerakan tanganya di depan muka gua..

" eh iya ada apa..?"

" kamu tuh di ajak ngobrol malah diem"

"eh.. i i iya maaf.."

"huhh.. kamu jangan kaya gini terus dong, kemarin pak ahmad sms aku dan dia ceritain semuanya. katanya kamu jarang makan terus sering ngelamun pokonya kamu berubah. jangan bikin aku khawatir "

wanita dihadapan gua adalah orang yg sangat gua hindari belakangan ini, bukan karena gua ga mau ketemu dia tapi gua ga bisa.

"kamu tau, kamu tuh pria yg paling aku kagumi setelah ayah aku. dan aku ga mau kamu ngerusak diri kamu sendiri cuma gara-gara aku."

"maaf karena aku terlalu pengecut.." ucap gua pelan

"ini bukan salah kamu, ini pilihan aku dan aku udah pikirin mateng mateng pilihan aku ini"

"..."

"kamu tau, kamu tuh bukan pengecut. tapi disana.. " sambil nunjuk dada gua..

"masih ada perempuan yg lebih spesial dari pada aku.. "

"..." gua masih diam mendengarkan semua ucapan wanita di depan gua

"aku yakin sekarang kamu pasti bingung tapi nanti kamu pasti akan ngerti.. " ucap nya sambil tersenyum

ah senyuman yg selalu menghancurkan semua dinding di dalam diri gua..

"kamu mau kan janji sama aku?"

"janji apa?"

"jangan nyakitin diri kamu sendiri lagi yah, kembali jadi diri kamu yg dulu. sekarang tanggung jawab kamu bukan atas diri kamu sendiri, kamu harus pikirin pegawai-pegawai kamu, pikirin pak ahmad yg selama ini udah baik banget sama kamu. jangan sampe apa yg kamu bangun selama ini hancur gitu aja, kamu maukan janji sama aku?

ga bisa gua pungkiri semua ucapan nya benar.

" iya aku janji"

"nah gitu dong, yaudah aku kesana dulu kasian dia udah nunggu dari tadi".. ucapnya sambil berdiri dan hendak pergi

"makasih untuk semuanya, kamu selalu yg terbaik " ucap nya