Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 'membersihkan' kawasan prostitusi di Kalijodo, Jakarta Barat, diragukan salah satu warganya.
Bimo Setiawan Almachzumi (49) alias Bimbim, pentolan Band Slank, menilai, aktifitas prostitusi tidak akan bisa dihilangkan.
"Kalau memang dihapus, paling pindah dari situ (Kalijodo). Kayak di Surabaya. Di kawasan Doli di hapus, tapi berceceran," kata Bimbim saat ditemui di Markas Slank, Gang Potlot, kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (15/2) siang.
Menurut Bimbim, hal yang sama pada Doli juga akan terjadi di Kalijodo.

"Perasaan sudah berapa gubernur, dari jaman kakek gue nggak ada yang bisa geser Kalijodo. Kalau judi, prostitusi, drugs, itu adalah budaya dari zaman manusia hidup. Jadi kita nggak bisa menghapuskan," kata Bimbim.
Satu hal yang bisa dilakukan gubernur sekarang, lanjut Bimbim, adalah memindahkan kawasan itu ke lain tempat, kemudian mengawasi dan diberi peraturan.
"Sebab, kalau dihapuskan itu akan berceceran," ujar penabuh drum Band Slank yang mengaku belum pernah melihat Kalijodo itu.
Sejauh ini Bimbim tetap mendukung keputusan Ahok yang akan membersihkan Kalijodo yang tak pernah digeser para gubernur sejak dulu.
"Kalau mau ngabisin duit, nggak apa-apa. Dia (Ahok) the best. Dia masuk revolusinya Slank," kata pria kelahiran Jakarta, 25 Desember 1966, ini.
Terkait wacana pencalonan Ahmad Dhani Prasetyo (45) sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017, Bimbim menganggapnya hanya buat lucu-lucuan saja.
"(Dhani) Itu peggembira saja biar suasana demokrasi semakin seger. Siapapun lawan Ahok, akan susah (menang)," ucap Bimbim.

Berbeda jika musisi legendaris Iwan Fals yang maju sebagai bakal calon gubernur, Bimbim akan mendukungnya.
"Track record-nya (Iwan) sudah jelas. Kan kita hafalnya sama orang baik," ujar Bimbim seraya meminta Dhani mundur jadi calon 'penguasa ibukota'.
"Percuma kalau ada yang (mau) melawan Ahok. Cuma ngabisin duit aja," tegasnya.
SUMUR