- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mari Kita Bersatu Melawan Terorisme


TS
panggalobomba
Mari Kita Bersatu Melawan Terorisme
Quote:
Sejak tragedi 11 September 2001, yang menewaskan lebih dari 300 orang, segera dicanangkan perang terhadap teror oleh Presiden AS George Bush. Serangan teror itu dilakukan oleh 19 anggota kelompok Al Qaeda. Mereka membajak empat pesawat: dua pesawat menabrak World Trade Center, satu pesawat menabrak gedung Pentagon, dan satu pesawat lain jatuh di Pennsylvania. Perang terhadap teror antara lain dalam bentuk operasi militer, memblokir keuangan terorisme, dan menerbitkan undang-undang baru. Banyak negara tergabung dalam barisan ”perang melawan teror”. Sasaran pertama adalah Afganistan yang dianggap dan diyakini sebagai tempat persembunyian Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda. Perang kemudian meluas ke Irak dan juga Pakistan.
Sekitar 1,3 juta orang tewas dalam perang melawan teror atau konsekuensi perang melawan teror di Irak, Afganistan, dan Pakistan. Begitu banyak negara terlibat dalam perang melawan teror, korban tewas juga demikian banyak, tetapi terorisme bukannya mengecil, melainkan juga membesar dan mengancam banyak negara. Perang di Irak dan Suriah yang kemudian memberikan andil lahirnya kelompok bersenjata yang menyebut dirinya Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) telah menjelaskan hal tersebut. Sepak terjang NIIS telah meneror dunia. Serangan sejumlah orang bersenjata dan pelaku bom bunuh di Paris, bulan lalu, yang menewaskan tak kurang dari 130 orang, semakin menegaskan betapa berbahayanya kelompok teroris itu.
Wajar kalau kemudian Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan, serangan teroris itu sebagai ”pernyataan perang”, yang harus dijawab. Belakangan, para pemimpin negara Eropa pun bersikap sama. Presiden AS Barack Obama juga menyerukan sikap dan tindakan bersama untuk menghadapi NIIS. Obama bahkan mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin yang memiliki kepentingan berbeda dalam konflik di Suriah untuk bersama-sama menghadapi NIIS. Pernyataan perang terhadap teror adalah retorik yang bagus, tetapi kebijakan yang buruk, karena telah menempatkan kelompok teroris ke level entitas berdaulat yang secara tradisional berhak menyatakan perang. Ini yang NIIS harapkan, padahal mereka kelompok teroris. Akan tetapi, kiranya tidak ada jalan lain untuk menghadapi mereka kecuali langkah dan tindakan bersama secara terpadu dari banyak negara. Semua negara perlu bersama-sama mencegah dunia dikuasai oleh kelompok teroris, dan menjaga perdamaian, dengan mengesampingkan kepentingan nasional masing-masing.
Di Indonesia semua elemen bangsa harus mewaspadai akan adanya ancaman terorisme. Tindakan pencegahan adalah hal yang utama. Masyarakat jangan sampai terprovokasi oleh radikalisme. Karena radikalisme lah awal kemunculan adanya terorisme. Pemerintah pun lebih gencar untuk mengawasi dan memproteksi bangsa Indonesia dari ancaman terorisme dari luar maupun dalam negeri. Dengan adanya sinergitas semua komponen bangsa dalam mencegah dan mewaspadai terorisme maka kiranya bangsa Indonesia akan terhindar dari ancaman terorisme.
Sekitar 1,3 juta orang tewas dalam perang melawan teror atau konsekuensi perang melawan teror di Irak, Afganistan, dan Pakistan. Begitu banyak negara terlibat dalam perang melawan teror, korban tewas juga demikian banyak, tetapi terorisme bukannya mengecil, melainkan juga membesar dan mengancam banyak negara. Perang di Irak dan Suriah yang kemudian memberikan andil lahirnya kelompok bersenjata yang menyebut dirinya Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) telah menjelaskan hal tersebut. Sepak terjang NIIS telah meneror dunia. Serangan sejumlah orang bersenjata dan pelaku bom bunuh di Paris, bulan lalu, yang menewaskan tak kurang dari 130 orang, semakin menegaskan betapa berbahayanya kelompok teroris itu.
Wajar kalau kemudian Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan, serangan teroris itu sebagai ”pernyataan perang”, yang harus dijawab. Belakangan, para pemimpin negara Eropa pun bersikap sama. Presiden AS Barack Obama juga menyerukan sikap dan tindakan bersama untuk menghadapi NIIS. Obama bahkan mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin yang memiliki kepentingan berbeda dalam konflik di Suriah untuk bersama-sama menghadapi NIIS. Pernyataan perang terhadap teror adalah retorik yang bagus, tetapi kebijakan yang buruk, karena telah menempatkan kelompok teroris ke level entitas berdaulat yang secara tradisional berhak menyatakan perang. Ini yang NIIS harapkan, padahal mereka kelompok teroris. Akan tetapi, kiranya tidak ada jalan lain untuk menghadapi mereka kecuali langkah dan tindakan bersama secara terpadu dari banyak negara. Semua negara perlu bersama-sama mencegah dunia dikuasai oleh kelompok teroris, dan menjaga perdamaian, dengan mengesampingkan kepentingan nasional masing-masing.
Di Indonesia semua elemen bangsa harus mewaspadai akan adanya ancaman terorisme. Tindakan pencegahan adalah hal yang utama. Masyarakat jangan sampai terprovokasi oleh radikalisme. Karena radikalisme lah awal kemunculan adanya terorisme. Pemerintah pun lebih gencar untuk mengawasi dan memproteksi bangsa Indonesia dari ancaman terorisme dari luar maupun dalam negeri. Dengan adanya sinergitas semua komponen bangsa dalam mencegah dan mewaspadai terorisme maka kiranya bangsa Indonesia akan terhindar dari ancaman terorisme.
Terorisme Wajib Dibasmi.....
[SPOILER=Opini[/SPOILER]
0
1.4K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan