Selamat siang agan dan aganwati yang berbahagia, ijinkan saya di sini menulis sepenggal pemikiran dan pengalaman pribadi saya tentang salah satu bisnis yang, kalau boleh saya katakan bisnis yang paling dihindari dan dibenci masyarakat kita di Indonesia. Trading future.

Trading future ( untuk selanjutnya kita sebut trading agar lebih singkat ). Ada beberapa respon yang saya dapatkan ketika saya menawarkan bisnis trading ini kepada masyarakat.
" Loh kok menawarkan gan? berarti agan marketing di perusahaan futures?"
Yap...betul sekali, tapi bukan itu intinya. Silakan lanjut membaca jika agan pengen tau rahasia baik dan busuk bisnis ini, atau silakan ga usah dilanjut jika agan termasuk orang yang sudah terlanjur skeptis.

Ok, back to the topic, respon tersebut diantaranya:
1. Bagi yang awam:
a. wah saya orang konvensional Pak, ga bakal bisa baca grafik yang ribet kayak gitu
b. saya lebih suka bisnis real Pak, ga suka bisnis kayak gitu
2. Bagi yang sudah pernah menggeluti:
Nah ini yang menarik, respon dari orang yang pernah mencoba bisnis ini, sebagian besar, bahkan lebih dari 90% dari mereka mengatakan bahwa mereka RUGI ketika mereka mencoba bisnis ini. WTF is this? apa yang salah dengan mereka? atau apa sebenarnya yang salah dengan bisnis ini?

Bermodalkan rasa penasaran itu, saya jadi tertarik untuk menggali lebih dalam kenapa mereka bisa rugi? dan juga mencoba untuk mencari jawaban bagaimana caranya untuk bisa sukses di bisnis ini.

Setelah saya telaah, sekali lagi ini berdasarkan pengalaman pribadi saya, saya menemukan dua jawaban utama kenapa mereka bisa sampai rugi bahkan bangkrut gara gara bisnis ini. Ok, jawaban tersebut akan saya coba ulas satu persatu.

1. Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan
Penanam modal ( untuk selanjutnya kita sebut nasabah), mempercayakan uangnya sepenuhnya kepada broker (yap...exactly, broker seperti saya ini). Tidak ada yang salah dengan ini ( setidaknya itu pemikiran nasabah), karena nasabah beranggapan bahwa, "ok mereka bekerja di bisnis ini, pasti mereka lebih paham bisnis ini daripada saya, saya terima beres saja", kita tidak bisa menyalahkan nasabah untuk pemikiran itu. Nah, disinilah saya akan membuka salah satu kebusukan bisnis ini. Ada beberapa, bahkan banyak oknum broker yang ketika mereka mentransaksikan dana nasabah, mereka tidak memikirkan keamanan dan tingkat keuntungan dana nasabah. Yang mereka pikirkan hanya satu, yaitu KOMISI. Semakin banyak transaksi tercipta, semakin banyak KOMISI para broker ini. Endingnya? nasabah loss karena transaksi sembarangan. Tapi sekali lagi saya tekankan, saya tidak men judge semua broker seperti itu. OKNUM.

2. Mereka ingin mendapatkan uang besar dan cepat dari trading
Ini juga menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh kenapa banyak nasabah yang loss. Dalam bayangan mereka, dengan trading ini dapat memberikan mereka keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat. Bukan juga pemikiran yang salah. Tapi ingat, when we expect a huge return, there will be huge risk following that. Saya selalu menekankan kepada calon nasabah, bahwa trading ini adalah side bussiness, bukan main bussiness, ketika nasabah ngotot ingin mendapatkan uang besar dalam jumlah singkat dari trading, saya persilakan mereka mencari broker lain, karena saya tidak ingin mengecewakan mereka.


Lalu, apakah kita masih bisa mendapatkan keuntungan dari bisnis ini? BISA...SANGAT BISA.
So how? bagimana caranya?
Mudah. Kita jadikan dua jawaban yang menjadikan rugi tersebut menjadi jawaban bagaimana kita mendapatkan untung secara konsisten di bisnis ini.

"KNOW WHAT YOU'RE DOING and ALWAYS REMEMBER, THIS IS A SIDE BUSSINESS"

Selanjutnya, saya akan menjabarkan bagaimana pengaplikasian jawaban tersebut di dunia nyata.

Langkah pertama adalah:
BELAJARLAH TRADING SENDIRI. Karena kita tidak tahu sifat asli broker kita. Mungkin perusahaannya bonafid, tapi kalau yang menjalankan busuk? who knwos?

Di dalam trading (yang saya jadikan penjelasan di sini adalah broker lokal, bukan luar negeri), biasanya terdapat dua jenis account yang bisa kita pilih. Yang pertama account mini, dan yang kedua account reguler, dengan leverage 1:100. Untuk perbedaan dan penjelasannya silakan searching sendiri, takutnya kepanjangan kalau saya tulis. Saya akan mengilustrasikan trading XAU/USD (emas), karena jujur saya hanya menguasai produk tersebut.


Sekarang harga XAU/USD adalah $ 1100/Toz.
Di account mini, contract size XAU/USD adalah $10/point/0.1 Lot
Dengan dana Rp 100.000.000,00 ($10.000) berarti kita punya ketahanan dana 1000 poin. Apakah mungkin emas akan turun hingga 1000 poin? saya berani bilang tidak mungkin. Ambil posisi buy 0.1 lot. TAHAN. Jika harga turun tetap TAHAN hingga profit, karena emas ga mungkin turun hingga $ 0/Toz. Simple mathematic. Karena apapun komoditas itu, ketika harga turun, ga mungkin turun terus, pasti tetap fluktuatif untuk naik walaupun itu sekedar retrace. Memang profit yang kita dapatkan tidak besar untuk 1 x trading, tp kalau kita konsisten? pasti besar akumulasinya.
Tapi ada juga bagian menarik. Ketika nasabah punya uang Rp 100.000.000,00 dan memilih untuk membuka mini account, kebanyakan broker akan mengarahkan mereka untuk memilih reguler account. Kenapa? karena KOMISI, karena broker ingin mendapatkan KOMISI yang lebih besar. Be smart. Memang, potensi keuntungan nasabah pun akan lebih besar di account reguler, tp saya berani berkata, trading dengan uang Rp 100.000.000,00 di account reguler, bahkan nasabah tersebut sudah pasti 80% rugi ketika memulai tandatangan agreement. Ingat, ini side bussiness, jangan tergiur janji keuntungan yang besar dalam waktu singkat, dengan modal pas pas an, jika anda tidak siap dengan potensi kerugian yang ada. Karena sebenarnya di dunia trading ini, semakin besar dana Anda, dan semakin kecil anda melakukan transaksi, maka semakin aman dana Anda, dan semakin besar peluang Anda untuk mendapatkan profit.

Sekarang, saya yakin agan dan aganwati sekalian bisa menjawab, dapatkah kita profit secara konsisten dari trading? Be a smart trader