- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Maaf, bukan bermaksud SARA: Penyesat Ummat (Islam), rata2 Tokoh dari SULSEL?


TS
ts4l4sa
Maaf, bukan bermaksud SARA: Penyesat Ummat (Islam), rata2 Tokoh dari SULSEL?
GAFATAR
LIA EDEN
Lia Eden Makin Edan, Katanya Surga Tuhan Sebenarnya Terletak di Jakarta

KONFRONTASI-Pemimpin sekte Kerajaan Tuhan Eden, Lia Aminuddin alias Lia Eden ikut menanggapi fenomena suara dari langit yang menghebohkan dunia.
"Maka kalau ada suara terompet Sangkakala, itu karena kami mengambil suara terompet sangkakala gubahan Eden. Suara gelombang audio diperkuat dengan sistem amplifier dengan kekuatan yang mampu memperdengarkan suara sangkakala itu," kata Lia Eden dalam pernyataan tertulisnya yang dikirim ke sejumlah media.
Dia pun menambahkan, terompet sangkakala itu sebagai pertanda bahwa proses kiamat sedang berlangsung.
"Sungguh, tanpa peralatan malaikat juga menggunakan sistem audio amplifier dalam menggunakan suara terompet sangkakala di alam. Karenanya suaranya bisa didengar sampai ke telinga manusia di berbagai negara demi menggenapkan perjanjian Tuhan atas tanda-tanda kiamat," ujar dia.
Tak hanya melalui surat, Lia juga mengirim DVD yang isinya untuk meyakinkan bahwa kiamat sudah dekat. "Kudeklarasikan ke dunia prihal bumi ini sedang berproses kiamat," kata Lia dalam DVD yang diberi label Breaking News from Heaven itu.
Lia mengungkapkan bahwa surga Tuhan sebenarnya terletak di Jakarta. Nah, dengan ditiupkan terompet itu, maka surga Tuhan di Jakarta akan diangkat ke langit.
Tak sampai di situ, dengan yakin mengatakan, akhir bulan Mei ini Jakarta akan diguncang gempa dahsyat. Gempa itu untuk menandai pembatalan surga di Jakarta.
"Aku Ruhul Kudus akan mengangkat para rasul Eden ke Surga Utama Darussalam yang ditempatkan di luar angkasa," kata dia. (mr/jp)
http://www.konfrontasi.com/content/r...tak-di-jakarta
MUSDAH MULIA

Musdah Mulia: Halal Menikah Sesama Jenis (Homoseksual/Lesbian)
Okt 31, 2015 94617 15

BataraNews.com – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Siti Musdah Mulia dikenal sebagai feminis pejuang paham kesetaraan gender. Umat Islam sempat dihebohkan ketika Musdah dan timnya meluncurkan Counter Legal Draft (CLD) Kompilasi Hukum Islam (KHI).
Banyak ide-ide “aneh” yang tercantum dalam CLD-KHI tersebut. Misalnya, ide untuk mengharamkan poligami, memberi masa iddah bagi laki-laki, menghilangkan peran wali nikah bagi mempelai wanita, dan sebagainya. Sejumlah profesor di UIN Jakarta sudah menjawab secara tuntas gagasan Musdah dkk. Puluhan bahkan ratusan diskusi, debat, seminar, dan sebagainya sudah digelar di berbagai tempat.
Semua itu tidak dianggap oleh Prof. Musdah. Politikus PDI Perjuangan itu tetap bertahan dengan pendapatnya. Bahkan, makin banyak ide-ide baru yang kontroversi. Pendapatnya terakhir yang menyengat telinga banyak orang adalah dukungannya secara terbuka terhadap perkimpoian sesama jenis (homoseksual dan lesbian).
Inilah pernyataan Musdah dari berbagai sumber dalam sebuah makalah ringkasnya yang berjudul “Islam Agama Rahmat bagi Alam Semesta”, dosen Pascasarjana UIN Jakarta ini menulis:
Menurut hemat saya, yang dilarang dalam teks-teks suci tersebut lebih tertuju kepada perilaku seksualnya, bukan pada orientasi seksualnya. Mengapa? sebab, menjadi heteroseksual, homoseksual (gay dan lesbi), dan biseksual adalah kodrati, sesuatu yang given atau dalam bahasa fikih disebut sunnatullah. Sementara perilaku seksual bersifat kontruksi manusia. Jika hubungan sejenis atau homo, baik gay atau lesbi sungguh-sungguh menjamin kepada pencapaian-pencapaian tujuan dasar tadi maka hubungan demikian dapat diterima. (Sumber: Majalah Tabligh DTDK PP Muhammadiyah, 2008)
Homo Seks Dan Musdah Muliah
Mantan Timses Jokowi ini memang sangat berani dalam menyuarakan pendapatnya, meskipun sangat kontroversial dan mengejutkan banyak orang. Dia tentu paham bahwa isu homoseksual dan lesbian adalah hal yang sangat kontroversial, bahkan dilingkungan aktivis liberal sendiri. Banyak orang yang berpendapat agenda pengesahan perkimpoian sejenis ini ditunda dulu, karena waktunya masih belum tepat.
Tapi, Musdah tampaknya bersikukuh dengan pendapatnya. Ia tetap bersuara tentang kehalalan dan keabsahan perkimpoian sesama jenis. Tidak heran jika pada 7 Maret 2007 pemerintah Amerika Serikat menganugerahinya sebuah penghargaan “International Women of Courage Award”.
http://bataranews.com/2015/10/31/mus...eksuallesbian/
QURAISH SHIHAB
Quraish Shihab: "Tidak Benar Bahwa Nabi Muhammad Sudah Dapat Jaminan Masuk Surga"
Saturday, January 16, 2016
Quraish Shihab: "Tidak Benar Bahwa Nabi Muhammad Sudah Dapat Jaminan Masuk Surga" - Apakah Nabi Muhammad sudah masuk surga? Apa benar dia masuk surga, berikut ini kajian menurut Quraish Shihab.
Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rappang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Ia berasal dari keluarga keturunan Arab Quraisy - Bugis yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir.

Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959-1965 dan IAIN 1972–1977.
Tokoh yang dikenal dalam kepakarannya di bidang tafsir, Prof. DR. Quraish Shihab menuai kontroversi di dunia maya karena dianggap melontarkan penghinaan kepada Rasulullah SAW.
Dalam tayangan program “Tafsir Al-Misbah” di saluran Metro TV pada tanggal 12 Juli 2014, Quraish Shihab menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak mendapat jaminan surga dari Allah SWT. Dengan demikian, jika kita mengikuti pemikiran Prof. DR Quraish Shihab, risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW kebenarannya patut dipertanyakan.
Komentar kontroversial itu dinyatakan saat pembawa acara Hedi Yunus bertanya kepada Prof. DR. Quraish Shihab mengenai status Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling mulia.
“Tentang kemuliaan di sisi Allah pak Quraisy, itu kan Nabi Muhammad sudah dijamin sebagai manusia yang paling mulia yang masuk surga gitu? Nah, untuk kita-kita manusia yang hidup pada zaman sekarang atau masa depan atau masa yang akan datang, apakah ada kemungkinan mengejar status itu, paling tidak hampir seberapanyalah gitu?” Tanya Hedi Yunus.
“Tidak benar. Saya ulangi lagi tidak benar bahwa Nabi Muhammad mendapat jaminan Surga. Nahh.. surga itu hak prerogratif Allah. Ya tho? memang kita yakin bahwa beliau mulia. Kenapa saya katakan begitu? Karena ada seorang sahabat nabi dikenal orang… Terus teman-teman di sekitarnya berkata, bahagialah engkau akan mendapat surga. Kemudian nabi dengar, siapa yang bilang begitu? Nabi berkata, tidak seorang pun orang masuk surga karena amalnya, dia berkata baik amalnya akan masuk surga, surga adalah hak prerogatif Tuhan,” jawab Quraish Shihab.
“Kalau ditanya, kamu pun tidak wahai Muhammad? Kecuali kalau Allah menganugerahkan rahmat kepada saya. Jadi kita berkata, kita berkata dalam konteks surga dan neraka tidak ada yang dijamin tuhan kecuali kita katakan bahwa tuhan menulis di dalam kitab sucinya bahwa yang taat itu akan dapat surga. Ada ayatnya..” Tambahnya.
Ia menegaskan bahwa Nabi Muhammad akan diberikan sesuatu yang menjadikan beliau itu merasa puas dengan anugerah tuhan.
“Kita pahami itu bahwa surga itu dan apapun yang dia kehendaki. Tapi buat kita, bahwa kyai sebesar apapun, setaat apaupun jangan pastikan bahwa dia masuk surga. sebaliknya manusia sedurhaka apapun jangan pastikan bahwa dia pasti masuk neraka. Itu hak prerogatif tuhan,” pungkasnya.
Pernyataan Quraish Shihab ini kemudian diunggah ke dalam saluran berbagi video Youtube oleh akun ewin sattar pada tanggal 13 Juli 2014. Anda bisa saksikan videonya di sini.
http://www.suarasulbar.com/2016/01/q...ahwa-nabi.html
Tanggapan atas Nabi Muhammad saw, nggak ada jaminan masuk Surga
NASARUDDIN UMAR
Nasaruddin Umar, Tokoh Islam Liberal Diangkat Jadi Imam Besar Masjid Istiqlal
Sabtu, 23 Januari 2016

Mantan wakil menteri agama (wamenag) RI, Prof Dr Nasaruddin Umar, dikukuhkan sebagai imam besar Masjid Istiqlal Jakarta menggantikan KH Ali Mustafa Yaqub. Pengukuhan itu dilakukan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Jumat (22/1/2016), di Jakarta. (Republika Online)
Siapakah Nasaruddin Umar?
Dalam Buku "50 Tokoh Islam Liberal Indonesia: Pengusung Ide Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme Agama" terbitan Hujjah Press (kelompok Penerbit Al Kautsar) nama Nasaruddin Umar masuk sebagai salah satu tokoh Islam Liberal Indonesia.
Gelar akademik tertinggi sebagai guru besar dalam bidang ilmu tafsir Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah diperoleh pada tanggal 12 Januari 2002 dengan judul pidato ilmiah “Bias Gender dalam Penafsiran Al-Qur’an”.
Seperti diwawancarai oleh Jaringan Islam Liberal (JIL) dan dimuat di situsnya, Nasaruddin Umar menyatakan: “Semua kitab suci bias gender!”
Dalam soal Poligami, Nasruddin pernah mengatakan perlunya rekontruksi tafsir ayat soal poligami: "Jadi ada masa transisi yang digagas Islam sebagaimana juga persoalan poligami tadi. Yaitu transisi bagaimana Islam membebaskan umatnya dari masyarakat poligami. Dulu ada orang Arab yang punya istri sepuluh, lalu Nabi mensyaratkan untuk memilih empat diantara mereka kalau mau masuk Islam. Kalau Nabi mengatakan untuk memilih satu saja, tentu terlalu drastis."
Selain tentang perempuan, ada beberapa pendapat Nasaruddin Umar yang perlu dicatat, salah satu tentang pengertian Nabi yang “ummi”. Pendapat tersebut dapat dijumpai pada sebuah artikel yang ditulis pada edisi September 2005 majalah az-Zikra tentang definisi “ummi” bagi Nabi Muhammad SAW.
Menurut Nasaruddin Umar, “ummi” bukanlah berarti “tidak dapat membaca dan menulis, “sebagaimana yang dipahami para ulama Islam selama ini. Tapi, tulisnya, makna “ummi” yang benar ialah yang disebutkan dalam bahasa Ibrani, yakni “pribumi” (native).
Kata Nasaruddin Umar: “Saya cenderung memahami kata ummi dalam arti pribumi, mengingat suku dan keluarga Nabi Muhammad tidak termasuk golongan pembaca kitab. Yang masyhur sebagai pembaca kitab (Qori’) pada waktu itu ialah komunitas Yahudi dan Nashrani. Mereka bukan warga native di dunia Arab.
Jika pemahaman kita seperti ini, Nabi Muhammad tentu bukan sosok yang belum menganut paham salah satu kitab suci. Karenanya ia dipilih tuhan untuk menjadi Nabi dan Rasul. Orang secerdas Nabi sulit dipahami sebagai orang yang buta huruf atau orang yang tidak diperkenankan untuk membaca dan menulis.
Selengkapnya bisa dibaca di buku "50 Tokoh Islam Liberal di Indonesia" yang ditulis Budi Handrianto terbitan pertama tahun 2007.
http://www.portalpiyungan.com/2016/0...m-liberal.html
Ustadz MAULANA
Pernyataan Sesat Ustadz Maulana Tentang Kepemimpinan Dalam Islam
Inilah Pernyataan Ustad Maulana, Menurut MUI Sangat Menyesatkan
Posted on Nov 13th, 2015

INDOBERITA.COM – Pernyataan Ustad Maulana menyesatkan Belum lama ini, kontroversi terjadi kembali dilakukan oleh seorang Ustadz yang terkenal dengan slogan “Jamaah Oh.. Jamaah”, Ustad Maulana. Pasalnya, pada sebuah acara televisi ia melontarkan pengertian yang salah ketika maulana mengatakan ‘Kepemimpinan tak perlu melihat terhadap latar belakang agama’. Kontan saja, perkataan tersebut langsung langsung ditanggapi serius oleh KH Ahmad Cholil Ridwan, Lc, selaku Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
Kyai Cholil mengatakan, jika pernyataan yang dikeluarkan oleh Ustad Maulana tersebut telah bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Padahal, didalam syariat Islam telah diatur bagaimana cara memilih pemimpin terbaik dari umat Islam sendiri dan bukan dari non muslim. “Apa yang diungkapkan Ustad Maulana adalah hal yang sangat menyesatkan, pasalnya itu sudah bertentangan dengan Ayat suci Al-Qur’an,” tegas Kyai Cholil, Rabu (11/11/2015).
Kyai Cholil pun langsung membeberkan sebuah dalil yang diambil dari Qs. Ali Imran, ayat 28 yang jadi dasar untuk umat Islam memilih pemimpin dari umat islam sendiri, bukan dari golongan kafir. “begini ya, untuk apa ada ayat yang berfirman :
Artinya, “Janganlah orang-orang mukmin mengambil dari orang-orang kafir jadi seorang auliya (pemimpin) dengan meninggalkan orang mukmin’” Sudah jelaskan jika ayat ini ada pengharaman bagi kita pilih pimpinan orang kafir, apalagi Indonesia mayorits adalah muslim” tegas Kyai Cholil.
Sementara terkait masalah analogi seorang pilot pesawat yang memang non muslim seperti yang didakwahkan oleh Ustad Maulana adalah sebuah analogi yang sangat berbeda. Soalnya, masalah pilot pesawat tersebut muslim dan non muslim tak akan ada permasalahan, karena hal tersebut menyangkut terkait permasalahan muamalah di dalam ajaran Islam, dimana hal tersebut diberikan sebuah kelonggaran. Berbeda terkait masalah kepimpinan yang sudah sangat jelas diatur pada syariat Islam.
https://www.nahimunkar.com/inilah-pe...t-menyesatkan/
-------------------------------------------
Saya pernah mengikuti seorang ulama dari Jogyakarta untuk berdakwah di beberapa wilayah di SULSEL. Kesimpulan saya waktu itu, rata-rata orang SULSEL yang muslim, sangat religius dan doyan sekali belajar ilmu-ilmu dalam (tassawuf). Sementara yang muslim-KTP, banyak mempelajari ilmu kedigdayaan. Mungkin sudah bawaan karakter orang sana yang sangat kuat kecendrungannya mempelajari ilmu-ilmu spiritual, tak puas dengan ilmu fiqih semata. Wallahu'alam!

Quote:
WOW!! Bos Aliran Sesat GAFATAR Selama ini Digaji Negara
2/04/2016

NBCIndonesia.com - Bos Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Mahful Muis Tomanurung ternyata masih berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Dia masih terdaftar sebagai dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar.
Mahful menyandang status sebagai abdi negara dan digaji oleh negara sejak 2005. Hanya saja, sejak 2007, Mahful tak pernah menjalankan tugas lagi sebagai dosen. Tapi, Mahful tetap terima gaji dari negara.
Mahful masih terdaftar sebagai dosen di UIN Alauddin pada Fakultas Syariah. Meski terdaftar sebagai dosen di UIN Alauddin, Mahful tidak pernah mengajar di kampus ini.
Dia berstatus dosen yang dipekerjakan di kampus swasta (DPK), di Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Dakwah Wal Irsyad (STAI DDI) Pangkep dengan mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Ketua STAI DDI Pangkep, KH Haspuddin Khalik Lc, mengatakan, Mahful memang terdaftar sebagai dosen di perguruan tinggi ini sejak 2005. Tapi dia sudah dipecat sejak 2008 karena terbukti mengikuti aliran sesat.
Dari Jakarta, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat secara resmi mengeluarkan fatwa sesat bagi organisasi Gafatar.
Dalam jumpa pers di gedung MUI, Jakarta, Rabu (3/2/2016), Ketua Umum MUI Pusat, KH Ma’ruf, mengemukakan, pengikut Gafatar sesat karena merupakan metamorfosis Al-Qiyadah Al-Islamiyah dan menjadikan Ahmad Musadeq sebagai pemimpinnya.
Gafatar, juga sesat karena menganut ajaran Millah Abraham yang mencampuradukkan agama Islam, Nasrani, dan Yahudi. Terhadap mereka yang meyakini paham itu, MUI menyebut mereka murtad dan keluar dari ajaran Islam
http://www.nbcindonesia.com/2016/02/...elama-ini.html
Kapolri: Gafatar Ingin Dirikan Negara Sendiri
SENIN, 25 JANUARI 2016 | 15:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berencana mendirikan negara sendiri. Menurut dia, Polri menemukan struktur pemerintahan terselubung milik Gafatar. "Ini tidak main-main. Ini ancaman serius," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 25 Januari 2016.
(Baca: Gafatar Terbongkar, Ada Baiat Mushadeq sebagai Juru Selamat)
Dalam struktur pemerintahan itu, kata Badrodin, terdapat susunan gubernur, bupati, dan kepala bagian. Ia menyatakan struktur tersebut ditemukan di laptop milik anggota Gafatar. Karena itu, Badrodin berharap anggota Gafatar tak hanya diberi pencerahan agama, tapi juga diberi nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila. "Supaya mereka bisa hidup harmoni di negara majemuk ini," ujarnya. (Baca juga: Heboh Gafatar, 3 Ajaran Inilah yang Dianggap Menyimpang)
Badrodin mengatakan anggota Gafatar di Kalimantan Barat mencapai 4.000 orang lebih. Mereka hidup dengan membentuk komunitas yang eksklusif. "Dari sisi harmoni kehidupan sosial, mereka belum menyatu," ucapnya. Badrodin memastikan jajarannya bakal melakukan pengamanan agar tidak ada bentrokan antara anggota Gafatar dan warga setempat.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto menjamin situasi di wilayahnya kondusif. Menurut dia, jumlah warga Gafatar yang sudah dipulangkan ke daerah asal mendekati 2.500 orang. "Sisa 1.700 sekian," ucapnya. Pemulangan ini melibatkan TNI Angkatan Laut, yang mengerahkan empat kapal perang.
Arief mengatakan anggota Gafatar di Kalimantan Barat berkegiatan dengan membentuk kelompok-kelompok tani. Di komunitas eksklusifnya itu, kata Arief, anggota Gafatar juga menjalankan amal ibadah. "Ada buku-buku tentang Milah Abraham yang diajarkan Ahmad Mushadeq," ujarnya.
http://nasional.tempo.co/read/news/2...negara-sendiri
2/04/2016

NBCIndonesia.com - Bos Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Mahful Muis Tomanurung ternyata masih berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Dia masih terdaftar sebagai dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar.
Mahful menyandang status sebagai abdi negara dan digaji oleh negara sejak 2005. Hanya saja, sejak 2007, Mahful tak pernah menjalankan tugas lagi sebagai dosen. Tapi, Mahful tetap terima gaji dari negara.
Mahful masih terdaftar sebagai dosen di UIN Alauddin pada Fakultas Syariah. Meski terdaftar sebagai dosen di UIN Alauddin, Mahful tidak pernah mengajar di kampus ini.
Dia berstatus dosen yang dipekerjakan di kampus swasta (DPK), di Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Dakwah Wal Irsyad (STAI DDI) Pangkep dengan mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Ketua STAI DDI Pangkep, KH Haspuddin Khalik Lc, mengatakan, Mahful memang terdaftar sebagai dosen di perguruan tinggi ini sejak 2005. Tapi dia sudah dipecat sejak 2008 karena terbukti mengikuti aliran sesat.
Dari Jakarta, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat secara resmi mengeluarkan fatwa sesat bagi organisasi Gafatar.
Dalam jumpa pers di gedung MUI, Jakarta, Rabu (3/2/2016), Ketua Umum MUI Pusat, KH Ma’ruf, mengemukakan, pengikut Gafatar sesat karena merupakan metamorfosis Al-Qiyadah Al-Islamiyah dan menjadikan Ahmad Musadeq sebagai pemimpinnya.
Gafatar, juga sesat karena menganut ajaran Millah Abraham yang mencampuradukkan agama Islam, Nasrani, dan Yahudi. Terhadap mereka yang meyakini paham itu, MUI menyebut mereka murtad dan keluar dari ajaran Islam
http://www.nbcindonesia.com/2016/02/...elama-ini.html
Kapolri: Gafatar Ingin Dirikan Negara Sendiri
SENIN, 25 JANUARI 2016 | 15:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berencana mendirikan negara sendiri. Menurut dia, Polri menemukan struktur pemerintahan terselubung milik Gafatar. "Ini tidak main-main. Ini ancaman serius," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 25 Januari 2016.
(Baca: Gafatar Terbongkar, Ada Baiat Mushadeq sebagai Juru Selamat)
Dalam struktur pemerintahan itu, kata Badrodin, terdapat susunan gubernur, bupati, dan kepala bagian. Ia menyatakan struktur tersebut ditemukan di laptop milik anggota Gafatar. Karena itu, Badrodin berharap anggota Gafatar tak hanya diberi pencerahan agama, tapi juga diberi nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila. "Supaya mereka bisa hidup harmoni di negara majemuk ini," ujarnya. (Baca juga: Heboh Gafatar, 3 Ajaran Inilah yang Dianggap Menyimpang)
Badrodin mengatakan anggota Gafatar di Kalimantan Barat mencapai 4.000 orang lebih. Mereka hidup dengan membentuk komunitas yang eksklusif. "Dari sisi harmoni kehidupan sosial, mereka belum menyatu," ucapnya. Badrodin memastikan jajarannya bakal melakukan pengamanan agar tidak ada bentrokan antara anggota Gafatar dan warga setempat.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto menjamin situasi di wilayahnya kondusif. Menurut dia, jumlah warga Gafatar yang sudah dipulangkan ke daerah asal mendekati 2.500 orang. "Sisa 1.700 sekian," ucapnya. Pemulangan ini melibatkan TNI Angkatan Laut, yang mengerahkan empat kapal perang.
Arief mengatakan anggota Gafatar di Kalimantan Barat berkegiatan dengan membentuk kelompok-kelompok tani. Di komunitas eksklusifnya itu, kata Arief, anggota Gafatar juga menjalankan amal ibadah. "Ada buku-buku tentang Milah Abraham yang diajarkan Ahmad Mushadeq," ujarnya.
http://nasional.tempo.co/read/news/2...negara-sendiri
LIA EDEN
Quote:
Lia Eden Makin Edan, Katanya Surga Tuhan Sebenarnya Terletak di Jakarta

KONFRONTASI-Pemimpin sekte Kerajaan Tuhan Eden, Lia Aminuddin alias Lia Eden ikut menanggapi fenomena suara dari langit yang menghebohkan dunia.
"Maka kalau ada suara terompet Sangkakala, itu karena kami mengambil suara terompet sangkakala gubahan Eden. Suara gelombang audio diperkuat dengan sistem amplifier dengan kekuatan yang mampu memperdengarkan suara sangkakala itu," kata Lia Eden dalam pernyataan tertulisnya yang dikirim ke sejumlah media.
Dia pun menambahkan, terompet sangkakala itu sebagai pertanda bahwa proses kiamat sedang berlangsung.
"Sungguh, tanpa peralatan malaikat juga menggunakan sistem audio amplifier dalam menggunakan suara terompet sangkakala di alam. Karenanya suaranya bisa didengar sampai ke telinga manusia di berbagai negara demi menggenapkan perjanjian Tuhan atas tanda-tanda kiamat," ujar dia.
Tak hanya melalui surat, Lia juga mengirim DVD yang isinya untuk meyakinkan bahwa kiamat sudah dekat. "Kudeklarasikan ke dunia prihal bumi ini sedang berproses kiamat," kata Lia dalam DVD yang diberi label Breaking News from Heaven itu.
Lia mengungkapkan bahwa surga Tuhan sebenarnya terletak di Jakarta. Nah, dengan ditiupkan terompet itu, maka surga Tuhan di Jakarta akan diangkat ke langit.
Tak sampai di situ, dengan yakin mengatakan, akhir bulan Mei ini Jakarta akan diguncang gempa dahsyat. Gempa itu untuk menandai pembatalan surga di Jakarta.
"Aku Ruhul Kudus akan mengangkat para rasul Eden ke Surga Utama Darussalam yang ditempatkan di luar angkasa," kata dia. (mr/jp)
http://www.konfrontasi.com/content/r...tak-di-jakarta
MUSDAH MULIA
Quote:

Musdah Mulia: Halal Menikah Sesama Jenis (Homoseksual/Lesbian)
Okt 31, 2015 94617 15

BataraNews.com – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Siti Musdah Mulia dikenal sebagai feminis pejuang paham kesetaraan gender. Umat Islam sempat dihebohkan ketika Musdah dan timnya meluncurkan Counter Legal Draft (CLD) Kompilasi Hukum Islam (KHI).
Banyak ide-ide “aneh” yang tercantum dalam CLD-KHI tersebut. Misalnya, ide untuk mengharamkan poligami, memberi masa iddah bagi laki-laki, menghilangkan peran wali nikah bagi mempelai wanita, dan sebagainya. Sejumlah profesor di UIN Jakarta sudah menjawab secara tuntas gagasan Musdah dkk. Puluhan bahkan ratusan diskusi, debat, seminar, dan sebagainya sudah digelar di berbagai tempat.
Semua itu tidak dianggap oleh Prof. Musdah. Politikus PDI Perjuangan itu tetap bertahan dengan pendapatnya. Bahkan, makin banyak ide-ide baru yang kontroversi. Pendapatnya terakhir yang menyengat telinga banyak orang adalah dukungannya secara terbuka terhadap perkimpoian sesama jenis (homoseksual dan lesbian).
Inilah pernyataan Musdah dari berbagai sumber dalam sebuah makalah ringkasnya yang berjudul “Islam Agama Rahmat bagi Alam Semesta”, dosen Pascasarjana UIN Jakarta ini menulis:
Menurut hemat saya, yang dilarang dalam teks-teks suci tersebut lebih tertuju kepada perilaku seksualnya, bukan pada orientasi seksualnya. Mengapa? sebab, menjadi heteroseksual, homoseksual (gay dan lesbi), dan biseksual adalah kodrati, sesuatu yang given atau dalam bahasa fikih disebut sunnatullah. Sementara perilaku seksual bersifat kontruksi manusia. Jika hubungan sejenis atau homo, baik gay atau lesbi sungguh-sungguh menjamin kepada pencapaian-pencapaian tujuan dasar tadi maka hubungan demikian dapat diterima. (Sumber: Majalah Tabligh DTDK PP Muhammadiyah, 2008)
Homo Seks Dan Musdah Muliah

Mantan Timses Jokowi ini memang sangat berani dalam menyuarakan pendapatnya, meskipun sangat kontroversial dan mengejutkan banyak orang. Dia tentu paham bahwa isu homoseksual dan lesbian adalah hal yang sangat kontroversial, bahkan dilingkungan aktivis liberal sendiri. Banyak orang yang berpendapat agenda pengesahan perkimpoian sejenis ini ditunda dulu, karena waktunya masih belum tepat.
Tapi, Musdah tampaknya bersikukuh dengan pendapatnya. Ia tetap bersuara tentang kehalalan dan keabsahan perkimpoian sesama jenis. Tidak heran jika pada 7 Maret 2007 pemerintah Amerika Serikat menganugerahinya sebuah penghargaan “International Women of Courage Award”.
http://bataranews.com/2015/10/31/mus...eksuallesbian/
QURAISH SHIHAB
Quote:
Quraish Shihab: "Tidak Benar Bahwa Nabi Muhammad Sudah Dapat Jaminan Masuk Surga"
Saturday, January 16, 2016

Quraish Shihab: "Tidak Benar Bahwa Nabi Muhammad Sudah Dapat Jaminan Masuk Surga" - Apakah Nabi Muhammad sudah masuk surga? Apa benar dia masuk surga, berikut ini kajian menurut Quraish Shihab.
Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rappang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Ia berasal dari keluarga keturunan Arab Quraisy - Bugis yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir.

Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959-1965 dan IAIN 1972–1977.
Tokoh yang dikenal dalam kepakarannya di bidang tafsir, Prof. DR. Quraish Shihab menuai kontroversi di dunia maya karena dianggap melontarkan penghinaan kepada Rasulullah SAW.
Dalam tayangan program “Tafsir Al-Misbah” di saluran Metro TV pada tanggal 12 Juli 2014, Quraish Shihab menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak mendapat jaminan surga dari Allah SWT. Dengan demikian, jika kita mengikuti pemikiran Prof. DR Quraish Shihab, risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW kebenarannya patut dipertanyakan.
Komentar kontroversial itu dinyatakan saat pembawa acara Hedi Yunus bertanya kepada Prof. DR. Quraish Shihab mengenai status Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling mulia.
“Tentang kemuliaan di sisi Allah pak Quraisy, itu kan Nabi Muhammad sudah dijamin sebagai manusia yang paling mulia yang masuk surga gitu? Nah, untuk kita-kita manusia yang hidup pada zaman sekarang atau masa depan atau masa yang akan datang, apakah ada kemungkinan mengejar status itu, paling tidak hampir seberapanyalah gitu?” Tanya Hedi Yunus.
“Tidak benar. Saya ulangi lagi tidak benar bahwa Nabi Muhammad mendapat jaminan Surga. Nahh.. surga itu hak prerogratif Allah. Ya tho? memang kita yakin bahwa beliau mulia. Kenapa saya katakan begitu? Karena ada seorang sahabat nabi dikenal orang… Terus teman-teman di sekitarnya berkata, bahagialah engkau akan mendapat surga. Kemudian nabi dengar, siapa yang bilang begitu? Nabi berkata, tidak seorang pun orang masuk surga karena amalnya, dia berkata baik amalnya akan masuk surga, surga adalah hak prerogatif Tuhan,” jawab Quraish Shihab.
“Kalau ditanya, kamu pun tidak wahai Muhammad? Kecuali kalau Allah menganugerahkan rahmat kepada saya. Jadi kita berkata, kita berkata dalam konteks surga dan neraka tidak ada yang dijamin tuhan kecuali kita katakan bahwa tuhan menulis di dalam kitab sucinya bahwa yang taat itu akan dapat surga. Ada ayatnya..” Tambahnya.
Ia menegaskan bahwa Nabi Muhammad akan diberikan sesuatu yang menjadikan beliau itu merasa puas dengan anugerah tuhan.
“Kita pahami itu bahwa surga itu dan apapun yang dia kehendaki. Tapi buat kita, bahwa kyai sebesar apapun, setaat apaupun jangan pastikan bahwa dia masuk surga. sebaliknya manusia sedurhaka apapun jangan pastikan bahwa dia pasti masuk neraka. Itu hak prerogatif tuhan,” pungkasnya.
Pernyataan Quraish Shihab ini kemudian diunggah ke dalam saluran berbagi video Youtube oleh akun ewin sattar pada tanggal 13 Juli 2014. Anda bisa saksikan videonya di sini.
http://www.suarasulbar.com/2016/01/q...ahwa-nabi.html
Tanggapan atas Nabi Muhammad saw, nggak ada jaminan masuk Surga

NASARUDDIN UMAR
Quote:
Nasaruddin Umar, Tokoh Islam Liberal Diangkat Jadi Imam Besar Masjid Istiqlal
Sabtu, 23 Januari 2016

Mantan wakil menteri agama (wamenag) RI, Prof Dr Nasaruddin Umar, dikukuhkan sebagai imam besar Masjid Istiqlal Jakarta menggantikan KH Ali Mustafa Yaqub. Pengukuhan itu dilakukan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Jumat (22/1/2016), di Jakarta. (Republika Online)
Siapakah Nasaruddin Umar?
Dalam Buku "50 Tokoh Islam Liberal Indonesia: Pengusung Ide Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme Agama" terbitan Hujjah Press (kelompok Penerbit Al Kautsar) nama Nasaruddin Umar masuk sebagai salah satu tokoh Islam Liberal Indonesia.
Gelar akademik tertinggi sebagai guru besar dalam bidang ilmu tafsir Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah diperoleh pada tanggal 12 Januari 2002 dengan judul pidato ilmiah “Bias Gender dalam Penafsiran Al-Qur’an”.
Seperti diwawancarai oleh Jaringan Islam Liberal (JIL) dan dimuat di situsnya, Nasaruddin Umar menyatakan: “Semua kitab suci bias gender!”
Dalam soal Poligami, Nasruddin pernah mengatakan perlunya rekontruksi tafsir ayat soal poligami: "Jadi ada masa transisi yang digagas Islam sebagaimana juga persoalan poligami tadi. Yaitu transisi bagaimana Islam membebaskan umatnya dari masyarakat poligami. Dulu ada orang Arab yang punya istri sepuluh, lalu Nabi mensyaratkan untuk memilih empat diantara mereka kalau mau masuk Islam. Kalau Nabi mengatakan untuk memilih satu saja, tentu terlalu drastis."
Selain tentang perempuan, ada beberapa pendapat Nasaruddin Umar yang perlu dicatat, salah satu tentang pengertian Nabi yang “ummi”. Pendapat tersebut dapat dijumpai pada sebuah artikel yang ditulis pada edisi September 2005 majalah az-Zikra tentang definisi “ummi” bagi Nabi Muhammad SAW.
Menurut Nasaruddin Umar, “ummi” bukanlah berarti “tidak dapat membaca dan menulis, “sebagaimana yang dipahami para ulama Islam selama ini. Tapi, tulisnya, makna “ummi” yang benar ialah yang disebutkan dalam bahasa Ibrani, yakni “pribumi” (native).
Kata Nasaruddin Umar: “Saya cenderung memahami kata ummi dalam arti pribumi, mengingat suku dan keluarga Nabi Muhammad tidak termasuk golongan pembaca kitab. Yang masyhur sebagai pembaca kitab (Qori’) pada waktu itu ialah komunitas Yahudi dan Nashrani. Mereka bukan warga native di dunia Arab.
Jika pemahaman kita seperti ini, Nabi Muhammad tentu bukan sosok yang belum menganut paham salah satu kitab suci. Karenanya ia dipilih tuhan untuk menjadi Nabi dan Rasul. Orang secerdas Nabi sulit dipahami sebagai orang yang buta huruf atau orang yang tidak diperkenankan untuk membaca dan menulis.
Selengkapnya bisa dibaca di buku "50 Tokoh Islam Liberal di Indonesia" yang ditulis Budi Handrianto terbitan pertama tahun 2007.
http://www.portalpiyungan.com/2016/0...m-liberal.html
Ustadz MAULANA
Quote:
Pernyataan Sesat Ustadz Maulana Tentang Kepemimpinan Dalam Islam

Inilah Pernyataan Ustad Maulana, Menurut MUI Sangat Menyesatkan
Posted on Nov 13th, 2015

INDOBERITA.COM – Pernyataan Ustad Maulana menyesatkan Belum lama ini, kontroversi terjadi kembali dilakukan oleh seorang Ustadz yang terkenal dengan slogan “Jamaah Oh.. Jamaah”, Ustad Maulana. Pasalnya, pada sebuah acara televisi ia melontarkan pengertian yang salah ketika maulana mengatakan ‘Kepemimpinan tak perlu melihat terhadap latar belakang agama’. Kontan saja, perkataan tersebut langsung langsung ditanggapi serius oleh KH Ahmad Cholil Ridwan, Lc, selaku Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
Kyai Cholil mengatakan, jika pernyataan yang dikeluarkan oleh Ustad Maulana tersebut telah bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Padahal, didalam syariat Islam telah diatur bagaimana cara memilih pemimpin terbaik dari umat Islam sendiri dan bukan dari non muslim. “Apa yang diungkapkan Ustad Maulana adalah hal yang sangat menyesatkan, pasalnya itu sudah bertentangan dengan Ayat suci Al-Qur’an,” tegas Kyai Cholil, Rabu (11/11/2015).
Kyai Cholil pun langsung membeberkan sebuah dalil yang diambil dari Qs. Ali Imran, ayat 28 yang jadi dasar untuk umat Islam memilih pemimpin dari umat islam sendiri, bukan dari golongan kafir. “begini ya, untuk apa ada ayat yang berfirman :
Artinya, “Janganlah orang-orang mukmin mengambil dari orang-orang kafir jadi seorang auliya (pemimpin) dengan meninggalkan orang mukmin’” Sudah jelaskan jika ayat ini ada pengharaman bagi kita pilih pimpinan orang kafir, apalagi Indonesia mayorits adalah muslim” tegas Kyai Cholil.
Sementara terkait masalah analogi seorang pilot pesawat yang memang non muslim seperti yang didakwahkan oleh Ustad Maulana adalah sebuah analogi yang sangat berbeda. Soalnya, masalah pilot pesawat tersebut muslim dan non muslim tak akan ada permasalahan, karena hal tersebut menyangkut terkait permasalahan muamalah di dalam ajaran Islam, dimana hal tersebut diberikan sebuah kelonggaran. Berbeda terkait masalah kepimpinan yang sudah sangat jelas diatur pada syariat Islam.
https://www.nahimunkar.com/inilah-pe...t-menyesatkan/
-------------------------------------------
Saya pernah mengikuti seorang ulama dari Jogyakarta untuk berdakwah di beberapa wilayah di SULSEL. Kesimpulan saya waktu itu, rata-rata orang SULSEL yang muslim, sangat religius dan doyan sekali belajar ilmu-ilmu dalam (tassawuf). Sementara yang muslim-KTP, banyak mempelajari ilmu kedigdayaan. Mungkin sudah bawaan karakter orang sana yang sangat kuat kecendrungannya mempelajari ilmu-ilmu spiritual, tak puas dengan ilmu fiqih semata. Wallahu'alam!

Diubah oleh ts4l4sa 15-02-2016 06:32
0
5.4K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan