Jakarta -Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Sri Adiningsih, menyebut angkutan barang menggunakan laut untuk rute Jakarta-Surabaya ternyata lebih mahal daripada memakai angkutan darat seperti truk.

Hal ini disampaikan Sri saat diminta pandangan saat menyaksikan penandatanganan kesepahaman Pendulum Service on Time Schedule di Hotel Borbudur, Jakarta, Jumat (12/2/2016).

"Saya sudah ketemu pengusaha forwarder dan pengusaha di Surabaya. Mereka bilang pakai truk lebih cepat dan murah daripada lewat laut," kata Sri.

Sri mengaku hal ini telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Jokowi saat itu belum percaya karena menurutnya angkutan laut lebih murah daripada angkutan darat.

Ternyata, fakta di lapangan menunjukan ada persoalan. Dari hasil pedalaman, Wantimpres menemukan ketidakpastian waktu proses bongkar muat barang di Pelabuhan Surabaya dan Jakarta.

"Masuk ke pelabuhan, tunggu 3-4 hari baru diangkat karena kapal ngetem tunggu penuh. Setelah penuh baru diangkat," tambahnya.

Persoalan lain ialah biaya handling barang atau kontainer dari truk ke kapal dan sebaliknya juga dinilai mahal.

"Dari truk ke kapal, kapal ke truk itu biaya mahal. Jadi akhirnya pengusaha pakai truk saja karena murah," ujarnya.

Menurut Sri, Presiden Jokowi ingin persoalan atau hambatan di transportasi laut segera dibereskan. Jokowi, lanjut Sri, terus memantau perkembangan penyelesaian persoalan yang menghambat implementasi angkutan kapal berjadwal.

"Bos saya orang yang saya nasihati, beliau nggak percaya katanya makanya beliau blusukan," tambahnya.

Bila persoalan logistik tersebut dapat diselesaikan, Sri optimis Indonesia bisa menjadi negara yang kompetitif.

"Kalau logistik mahal bagaimana efisien, mau kompetitif hadapi MEA? Makanya, sekarang momentum, itu jadi satu prioritas, nggak boleh gagal," terangnya.

sumber

kenapa mahal