yuk kita liat penguasa mengejutkan dari Liga Inggris
TS
yumapratama
yuk kita liat penguasa mengejutkan dari Liga Inggris
Sejak kapan Agan pada mengenal jauh tim ini? pasti baru tahun ini kan
tim yang di asuh claudio ranieri ini memang menjadi bahan perbincangan yg menarik pada BPL musim 2015/16..
Tidak di unggulkan Tapi malah memimpin klasmen hingga hari ini..mereka unggul 5 point dari pos 2 (totenham hotspurs)...__ane kagum gan sama tim ini ...dana terbatas,pemain juga biasa aja....tapi tim ini bisa membuat orang bingung ketika melihat klasmen liga inggris musim ini
semua itu berawal dari sini!!
Spoiler for Semua Berawal dari Pizza dan Ranieri gan:
Ranieri biasa mentraktir anak-anak asuhnya pizza usai memetik tiga poin
Liputan6.com, Leicester - Tidak seorang pun memperkirakan terhadap apa yang terjadi pada Leicester City musim ini. Leicester City di puncak klasemen sementara Liga Premier Inggris dengan keunggulan lima poin dari peringkat kedua, Tottenham Hotspur.
Pasar taruhan malah menempatkan Leicester sebagai salah satu kandidat tim yang berpotensi degradasi ke Divisi Championship. Setelah melakoni 25 pertandingan, kini klub berjuluk The Foxes ini malah salah satu favorit juara Liga Inggris.
Namun, manajer Leicester, Claudio Ranieri, mengaku tak percaya kepada pasar taruhan yang menempatkan timnya sebagai favorit. "Pasar taruhan awal musim, Ranieri pelatih yang dipecat pertama," ujar Ranieri, seperti dilansir ESPN FC.
Kemenangan 3-1 Leicester atas tuan rumah Manchester City, Sabtu (6/2/2016) semakin menguatkan kans mereka menjadi juara. Ranieri sendiri tidak bisa menjawab pertanyaan bagaimana tim asuhannya mampu memuncaki klasemen sampai Februari.
Apakah tak lama lagi sensasi The Foxes berakhir dan posisinya perlahan turun? Atau malah Leicester City akan menjadi kejutan terhebat dalam sejarah sepak bola Inggris dengan menjuarai Liga Inggris musim ini.
"Musim ini liga berjalan gila," kata Ranieri sambil menggeleng. "Saya tidak tahu mengapa. Jika kami menang ... Saya tidak ingin berpikir tentang hal itu, pikiran saya untuk laga tujuh hari lagi melawan Arsenal. Pertandingan yang sulit, mereka punya pemain dan stadion yang fantastis," ungkapnya.
"Saya ingin menunggu sampai akhir April, karena saya tahu pertandingan terakhir sangat ketat. Ini momen fantastis bagi Liga Primer Inggris, tidak ada yang tahu siapa yang akan memenangkannya," ujar pelatih asal Italia ini.
Klub yang identik dengan warna biru ini juga telah membuktikan mereka tidak hanya mengandalkan Jamie Vardy dan Riyad Mahrez. Faktor kekuatan Leicester terletak pada kekompakan mereka di atas lapangan dan semangat tim yang dipuji Ranieri beberapa kali.
Mantan arsitek Chelsea ini juga punya kebiasaan unik jika timnya menang. Ranieri biasa mentraktir anak-anak asuhnya pizza usai memetik tiga poin. Cara ini pula yang membuat Leicester tetap membumi meski menduduki puncak klasemen.
"Kami bermain tanpa tekanan karena kami tidak harus memenangi liga. Kami harus menikmatinya," tutur pelatih yang dijuluki The Tinkerman.
Ranieri dianggap sosok di balik performa gemilang The Foxes musim ini. Ranieri bukan lagi dikenal sebagai tukang utak-atik taktik, dia menggabungkan spirit khas sepak bola Inggris dan catenaccio ala Italia.
"Semangat yang fantastis. Saya sudah mengatakan ini sejak awal. Ada ruang ganti yang fantastis. Ketika mereka berada di lapangan mereka saling membantu dan berjuang untuk satu sama lain. Ini adalah periode terbaik yang saya ingat dalam karier saya," ujarnya.
Leicester City dan Ranieri mulai berani bermimpi mengangkat trofi paling bergengsi di Negeri Ratu Elizabeth. Mereka memiliki semuanya untuk bisa melakukannya. Leicester akan berusaha membuktikan, menjadi juara bagi tim seperti mereka bukan hanya ada di dongeng.
Spoiler for From zero to Hero:
Leicester: dari Zona Degradasi ke Puncak EPL dalam Satu Tahun Kemenangan Leicester City atas Newcastle telah membuat tim tersebut memuncaki klasemen sementara Liga Inggris. (Reuters / Craig Brough)
Jakarta, CNN Indonesia -- Musim lalu, 21 November 2014, Leicester City merupakan tim juru kunci Liga Inggris. Namun, hal terbalik justru terjadi pada musim ini. Klub dengan julukan The Foxes itu berada di puncak klasemen Liga Inggris.
Apa yang dicapai Leicester itu pun berkebalikan dengan juara Liga Inggris musim lalu, Chelsea. Musim lalu Chelsea ada di puncak klasemen sementara, sedangkan pada musim ini skuat besutan Jose Mourinho itu berada di peringkat ke-15--selisih lima poin dari zona degradasi.
Gelandang Leicester Danny Drinkwater mengatakan pencapaian klubnya saat ini bukan hanya terletak pada satu orang pemain atau manajer melainkan didasari kekuatan tim.
Leicester secara mengejutkan saat ini berada di peringkat pertama Liga Primer dengan perolehan 28 poin. Ia berhasil melewati tim-tim besar seperti Mancester United (27 poin), Manchester City (26 poin) dan Arsenal (265 poin).
"(Peringkat) Ini terdengar baik bukan? Kami adalah sebuah tim yang solid. Kami bermain dengan kuat dan mencoba untuk tidak menunjukkan kelemahan kami," kata Drinkwater seperti dikutip Euro Sport.
"Kami sudah keluar dari keterpurukan, kami mulai memimpin di pertandingan-pertandingan dan 'mencuat keluar'. Semakin banyak kami tampil baik, semakin bagus hasilnya."
Leicester maju ke peringkat teratas klasemen sementara usai mengalahkan Newcastle United dengan skor 3-0 di hadapan lebih dari 50 ribu penonton St. James Park, Sabtu (21/11).
Peringkat pertama yang dicapai Leicester pada pekan ke-13 Liga Inggris itu terjadi setelah mereka tak terkalahkan dalam 12 laga. Dari 13 pertandingan, Leicester menang delapan kali, imbang empat kali, dan kalah sekali.
Selain itu prestasi mengilap Leicester sejauh ini tak terlepas dari andil sang penyerang, Jamie Vardy. Vardy adalah fenomena Liga Inggris sepanjang musim ini. Dua golnya ke gawang Newcastle akhir pekan lalu telah menjadikan pria berusia 28 tahun itu menjadi pencetak gol terbanyak sementara di Liga Inggris dengan 13 gol.
"Ia tampil begitu mengesankan," kata Drink Water.
Pada awal musim ini, Leicester sempat pula berada di peringkat pertama klasemen sementara yaitu pada pekan kedua setelah merekam dua kemenangan.
Berikutnya, Leicester akan menjamu Manchester United di Stadion King Power pada 28 November mendatang. Pada pertandingan pekan ke-13, ManUtd berhasil memetik kemenangan atas tuan rumah Watford.
Setelah itu, Leicester akan melakoni lima pekan yang sulit karena harus melawat ke Swansea City, menjamu Chelsea, melawat ke Everton dilanjut Liverpool, dan menjamu Manchester City secara berturut-turut. (kid)
Spoiler for Bagaimana Leicester City bisa sehebat ini?:
Para pemain Leicester City merayakan kemenangan 3-1 di kandang Manchester City, hari Sabtu (06/02).
Setelah beturut-turut mengalahkan Liverpool dan Manchester City dengan skor meyakinkan di Liga Primer, banyak yang bertanya-tanya bagaimana Leicester bisa sehebat ini?
Sebelumnya tim asuhan Claudio Ranieri ini mengalahkan Tottenham dan Chelsea.
Padahal setahun lalu tim ini berada di posisi buncit klasemen, berjuang keras agar tak terlempar ke divisi Championship.
Jawabannya sebenarnya sederhana dan mudah, kata wartawan sepak bola BBC, Phil McNulty.
Hampir semua anggota tim sekarang ini dalam kondisi puncak dan rata-rata mereka tetap membumi. Para pemain tak lantas lupa diri meski mencatat prestasi fenomenal musim ini.
Pujian setinggi langit untuk duo penyerang Jamie Vardy dan Riyad Mahrez tak membuat keduanya lupa daratan.
Kiper Leicester, Kasper Schmeichel, mengatakan semua pemain 'berusaha untuk tetap tenang dan berusaha tampil habis-habisan' di setiap pertandingan.
Tak punya gangguan
Dalam kalimat Ranieri, pertandingan yang dijalani dianggap sebagai pertandingan terakhir, pertandingan penentu, yang harus dimenangkan.
Yang tak kalah penting adalah Leicester 'tak punya gangguan' sehingga bisa memusatkan hanya di Liga Primer, sementara Manchester City dan Arsenal misalnya masih harus memikirkan Liga Champions dan turnamen domestik lain.
Dari sisi jadwal pertandingan, tujuh dari 13 pertandingan sisa musim ini digelar di kandang sendiri, yang di atas kertas punya peluang besar untuk dimenangkan.
Untuk pertandingan tandang, yang 'berpotensi berat' adalah laga melawan Arsenal dan Chelsea.
Kalau melihat rekor musim ini, Leicester bisa meraih poin penuh di Stadion Emirates dan Stamford Bridge.
Dengan situasi seperti ini, tak heran jika makin banyak orang yang percaya Leicester akan juara atau setidaknya berharap mereka akan juara.
Mengapa Banyak Orang menginginkan leicester juara musim ini??
Bisakah mereka jadi juara? Mampukah mereka? BBC Sport menelisik mengapa melesatnya Leicester di Liga Primer membawa lagi unsur romantisme dalam sepak bola.
"Banyak orang mencegat saya di jalan dan mengatakan, 'Saya seorang penggemar klub lain, tapi jika Leicester memenangkan gelar saya sangat senang", kata manajer Leicester Claudio Ranieri.
Tentu saja, ada beberapa pengecualian, tetapi kebanyakan dari kita sebagai para penggemar sepak bola mendukung tim Leicester, bukan?
Jika mereka bertahan pada posisi teratas dalam 14 laga yang tersisa pada musim ini, maka ini akan menjadi kisah yang paling romantis, sejak klub sepak bola Norwich hampir sukses melakukannya musim kompetisi 1992-1993.
Ada banyak cinta untuk klub asal East Midlands itu. Mungkin karena, kita mencintai orang-orang yang berani yang tak diperhitungkan. Mungkin karena kita menyukai kisah para striker unggulan yang memulai karir dari nol, yang meroket dari klub non-liga hingga menjadi bintang sepak bola internasional hanya dalam beberapa musim.
Bahkan, ada banyak alasan untuk terus berharap bahwa Leicester bisa berjaya mengatasi klub-klub terbesar liga primer. Berikut ini beberapa di antaranya:
Mereka bisa mengawali sebuah tren
Jika Leicester benar-benar memenangkan gelar, "hal itu memberikan harapan bagi semua orang," kata pakar BBC Sport Pat Nevin.
Sejak dimulainya Liga Premier, hanya klub Blackburn Rovers yang berhasil merebut gelar di luar Manchester United, Arsenal, Chelsea atau Manchester City.
Sementara Rovers didanai oleh pengusaha kaya raya Jack Walker, Leicester membangun semangat timnya dengan pizza dan sampanye untuk meraih 40 poin.
Mantan pemain sayap Chelsea Nevin mengatakan dia tidak akan "terkejut" jika Leicester dapat memenangkan liga - dan bahwa keberhasilan mereka akan "menjadi awal dari perubahan - bahwa klub mana pun bisa memenangkan gelar."
"Sudah sejak lama, hanya ada tiga dari empat tim yang bisa menjuarai Liga, dan klub lain tak bisa," kata Nevin. "Tapi kalau Leicester menang, itu memberikan harapan bagi semua orang."
Image caption Angka-angka ini dikeluarkan oleh analis data statistik CIES Football Observatory.
Pemunculan kedua Claudio Ranieri
Ayo, akui saja, Anda semua meragukan penunjukan Claudio Ranieri yang dijuluki 'The Tinkerman' ini di musim panas lalu.
Image caption Penggemar Leicester dan presenter program Match of the Day Gary Lineker tidak kaget dengan kemunculan manajer baru di musim panas.
Presenter program Match of the Day, Gary Lineker, adalah salah satunya.
Bagaimana bisa pelatih asal Italia itu meningkatkan tim yang baru saja memenangkan tujuh dari sembilan pertandingan terakhirnya untuk mencetak kisah keberhasilan terbesar dalam sejarah Liga Primer untuk lolos dari degradasi?
"Saya pikir Ranieri sering diabaikan, padahal apa yang dilakukannya luar biasa ," kata Nevin. "Faktor keberhasilan timnya pasti antara lain karena pengetahuan teknis sang manajer."
"Dia punya sekelompok pemain yang ditanganinya dalam suatu struktur. Sebagian besarnya adalah untuk memahami kemampuan kelompok pemain itu dan menemukan metodologi (yang cocok). Dia datang dan melihat apa yang paling cocok. Dia memasang pasak bulat di lubang bundar. "
Sekarang jika mereka bisa bertahan di peringkat pertama.
Image caption Presenter Match of the Day, Gary Lineker, berjanji secara tergesa-gesa setelah Leicester mengalahkan Chelsea, dengan skor 2-1 pada Desember lalu.
Image caption Claudio Ranieri ingin "membunuh" Quique Sánchez Flores.
Mereka menang bahkan tanpa menguasai bola
Catatlah Louis van Gaal: prestasi Leicester musim ini didasari 'filsafat' anti-penguasaan bola.
Mereka telah mencetak gol terbanyak (5) dari tembakan terbanyak (13) setelah serangan balik - dan mencatat tingkat konversi tendangan tertinggi kedua di liga, sebanyak 18%.
Dan dalam 13 dari 14 kemenangan mereka di Liga Primer musim ini, penguasaan bola mereka di bawah lawan-lawan mereka -yang paling minim, 30% saat mengalahkan West Ham 2-1 dan 36% saat mengalahkan Liverpool 2-0 Selasa (2/2) lalu.
"Kecepatan dan cara bermain, dan mereka brilian pada serangan balik dan tahu kapan harus menekan, plus tingkat energi mereka yang fantastis," tambah Nevin.
"Kalau senjata terampuh kita adalah pemain-pemain sangat cepat, maka tak ada pentingnya penguasaan bola dan bermain di belakang karena akan membuat mereka sulit untuk berlari mencapai ruang kosong."
Image caption Redaktur olahraga Radio BBC Leicester, Jason Bourne, mengungkapkan lima alasan Leicester City bisa memenangi liga.
Mereka membuat para komentator radio lokal mengamuk
"Sungguh luar biasa !" seru komentator BBC Radio Leicester, Ian Stringer saat striker Jamie Vardy menghujamkan bola dari jarak 27 meter ke sudut atas gawang Simon Mignolet saat mengalahkan Liverpool, Selasa (2/2) dengan skor 2-0. "Itu adalah gol yang Anda bayangkan dicetak oleh tim yang akan memenangkan liga."
Masih ada yang lainnya. "Tontonlah lagi, tonton dan tonton lagi," teriak Stringer - gol Vardy ini sejenak membuat komentator BBC ini entah lupa bahwa dia berbicara di radio, atau berusaha memprovokasi suasana program Match of the Day malam itu.
Lima alasan mengapa mereka akan bisa memenangkan Liga
Spoiler for 5 alasan mengapa tim ini pantas juara:
Redaktur olahraga BBC Radio Leicester Jason Bourne mengungkapkan sejumlah alasan mengapa Leicester bisa memenangi liga:
Mental pemenang. Tim ini hanya kalah sebanyak dua kali dalam Liga Premier musim ini. Mereka mengalahkan sejumlah tim terbaik dengan relatif mudah.
Gaya bermain. Mereka memainkan teknik sepakbola yang sangat menarik dengan keterampilan serta kecerdikan. Sangat menyenangkan untuk ditonton - dan ini merupakan permainan terbaik Leicester City yang pernah saya lihat.
Claudio Ranieri. Orang ini tidak banyak melakukan perubahan sejak mengambil alih posisi dari Nigel Pearson, tapi sekarang Anda melihat Leicester sebagai tim bentukannya dengan stempelnya. Banyak pakar meramalkan dia akan menjadi manajer pertama yang akan dipecat, tapi dia membuktikan kelirunya pandangan itu.
Para fans. Mereka luar biasa di Stadion King Power. Teriakan mereka menyuntikkan energi perkasa untuk tim. Hal ini terdengar klise untuk mengatakan bahwa mereka adalah pemain nomer 12 tapi itu benar. Jika Anda berjalan keluar dari lorong itu menuju lapangan, Anda akan merasa terdongkrak -untuk pertandingan apa pun.
Mereka cukup baik. Intinya adalah bahwa Leicester City memang tim yang bagus. Mereka telah menunjukkan mereka memiliki semangat dan energi untuk mengatasi tim lain tapi mereka juga menunjukkan diri bahwa para pemain mereka pun sangat bagus. Semua orang dari pertahanan ke lini tengah dan lini depan. Ini adalah tim yang baik dengan pemain bagus yang mampu mengukir sejarah di musim ini.
hanya 3 tim kuat yg bisa menyulitkan leicester
-arsenal
-Manchester united
-Chelsea