TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Warja (51), seorang karyawan swasta sekaligus warga Ujung Menteng, RT 007/003, Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, tewas ditembak mati oleh seseorang tak dikenal di Jalan Sungai Kendal, RT 001/008, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (12/02/2016), sekitar pukul 05.00 WIB.

Motor Warja, yakni motor matik bermerk Honda Beat B4033TDC milik istrinya, Yanti, pun dibawa kabur begal sadis tersebut.

Lokasi tewasnya Warja, selain membuat geger warga setempat, juga membuat suasana di lokasi menjadi menyeramkan.

Langit mendung dan tipisnya cahaya matahari di lokasi, pun menjadi ramai akan warga dan pihak Kepolisian dari Polres Jakarta Utara, serta Polsek Cilincing.

Darah Warja pun terus mengalir deras yang diketahui dari dada kirinya yang terluka, akibat ditembak langsung oleh seorang tak dikenal.

Warga di lokasi hanya bisa melihat pria malang tersebut dikerubungi pihak kepolisian yang tengah melakukan olah tempat kejadian perkara.

Wakasat Reskrim Polres Jakarta Utara, Kompol Pujianto, Kapolsek Cilincing, Kompol M Supriyanto, serta Kanit Reskrim Polsek Cilincing, AKP Andry Suharto, bersama anggota kepolisiannya pun sulit dimintai keterangan.

Mereka yang terus mencari keterangan saksi, serta olah TKP belum membuat mereka membuka mulut.

Salah satu warga, Madrais (63) mengaku tak sadar, sekitar pukul 03.00 WIB, suara letupan merupakan suara selongsong pistol milik pelaku yang menembak dada Warja.

Madrais pun tahu informasi Warja yang merupakan seorang tukang ojek tersebut tewas dari anaknya yang hendak berangkat ke sekolah.

"Memang pria ini seorang tukang ojek dan sering lewat di sini. Kelihatan kok dari lokasi dia tewas, berangkat dari arah Ujung Menteng ke arah Rorotan. Memang tembus lewat jalan ini. Saya pun gak tau saat kejadian dia lagi bawa penumpang apa enggak. Pantas saya dengan ada suara letusan, saya kira suara apa gitu ya, kayak ban meledak. Gak tahunya suara pistol nembak dada kirinya pria ini. Itu dadanya bolong kan," tutur pria berkaos merah ini," paparnya.

Madrais pun meyakini, pembunuh Warja merupakan seorang begal yang mengincar motor Warja yang masih baru.

"Motornya yang saya tahu informasi warga sini katanya baru banget beli. Kredit mungkin. Kalau gak salah punya istrinya," katanya.

Warga lainnya, Satria (38), mengaku tidak begitu sadar ketika terdengar suara tembakan. Lokasi rumahnya pun, ungkap Satria, sekitar 300 meter dari lokasi kejadian.

"Saya dengar ada suara tembakan memang. Mirip ban pecah. Makanya saya langsung tidur lagi. Nah saya kagetnya mau keluar rumah subuh, ngeliat dari jauh ada pria tidur di jalanan. Saya deketin ada darah. Ini orang masih pakai helm, dadanya mengucur darah," ungkapnya.

Selama beberapa lama, terlihat Yanti yang merupakan istri Warja, tiba di lokasi. Dirinya yang diketahui mendapat informasi dari warga sekitar dan pihak kepolisian, membuat tubuhnya terkulai lemas di lokasi.

Terpantau wanita berjilbab hitam ini langsung lemas dan hampir digotong warga. Wanita itu pun berteriak menangis histeris, dan langsung disabarkan warga dan pihak kepolisian.

Melihat suaminya terbujur kaku dan ditutupi koran, tatapan mata Yanti pun kosong dan dibasahi air matanya yang terus mengucur.

Saat diwawancarai, wanita ini gagap dan menyebut "Bapaak..bapaak.." Kata Yanti.

Yanti pun terlihat shock dan enggan diwawancarai oleh awak media. Sementara itu, pihak kepolisian di lokasi saat itu, dan hingga kini belum memberikan keterangan pasti terhadap tragedi yang hingga menewaskan Warja.

Sekarang begal bukan celurit, golok atau pedang senjatanya gan... udah berani main dooorrr...