1. Seseorang yang ingin menjadi pengajar disana harus memiliki pendidikan serendah-rendahnya adalah sarjana dari universitas yang cukup ternama di negara asalnya.



2. Seseorang yang ingin menjadi pengajar juga haruslah seseorang yang berasal dari negara selain Jepang.



3. Memiliki mental yang kuat untuk masa-masa percobaan sebagai seorang pengajar. Karena selama masa percobaan tersebut, penghasilan yang diterima tidaklah besar dimana penghasilannya hanya cukup untuk membeli sebuah snack dan minuman saja setiap harinya.



4. Miliki kualifikasi lain seperti sertifikat TOEFL internasional yang memang diakui di berbagai negara, khususnya di negara Jepang.



5. Biasakan hidup mengikuti gaya hidup orang Jepang. Pelajari tata cara bicara formal dan sopan dari orang Jepang. Karena orang Jepang yang ingin merekrut Anda sebagai pegawai, melihat bagaimana Anda bicara terlebih dahulu.

Bayangkan saja kalau Anda melamar kerja di Jepang dan hal pertama yang Anda katakan adalah “Saya suka nonton anime!” Bukannya diterima kerja, malah yang jadi bahan tertawaan.



6. Pengalaman mengajar di negara sendiri, apalagi di negara orang lain akan menjadi salah satu daya tarik dan penentu dari nilai salary yang akan Anda dapat sebagai seorang pengajar. Teman saya hanya memiliki pengalaman selama 1 tahun saja sebagai pengajar dan koleganya yang pada waktu itu melamar dalam waktu yang bersamaan memiliki pengalaman mengajar selama 5 tahun.

Bedanya? Penghasilan yang mereka terima terpaut hingga 100rb yen atau sekitar 12 juta rupiah.



7. Penampilan menjadi nilai tambah yang cukup menjadi pertimbangan. Asal negara Anda tidaklah penting selama Anda berasal dari luar Jepang. Bahkan orang-orang Jepang sendiri sebagian besarnya berpikir bahwa orang yang berasal dari Asia biasanya lebih baik dalam berbahasa Inggris dibandingkan dengan mereka yang berasal dari Australia.



Itulah 7 kebutuhan dasar jika Anda ingin mudah mencari pekerjaan sebagai tenaga pengajar di Jepang. Sebenarnya masih ada cerita lain yang dibagi teman saya tentang mencari kerja di Jepang. Seperti apa saja yang para pewawancara tanyakan dari Anda sebagai pertimbangan tambahan untuk menerima atau tidak menerima Anda sebagai karyawannya.

Tapi hal tersebut mungkin akan saya tulis lain hari, karena saya sendiri harus mengkonfirmasi detil dari apa sebenarnya yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan khususnya sekolah-sekolah di Jepang dari calon karyawan dan tenaga pengajarnya. [FM]