- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Garuda-Lion 'Nyaris Tabrakan', Ada 10 Pesawat Lebih Holding di Sekitar Bali


TS
scarlet.needle
Garuda-Lion 'Nyaris Tabrakan', Ada 10 Pesawat Lebih Holding di Sekitar Bali
Quote:

Pesawat Garuda dan Lion berjarak sangat dekat sehingga 'nyaris tabrakan' di langit Bali, Rabu (9/2/2016). Kedua pesawat itu hanya sebagian kecil dari lebih dari 10 pesawat berputar-putar, holding sebelum mendarat di Bandara Ngurah Rai Denpasar, beberapa memutuskan kembali ke bandara asal.
Pakar penerbangan Gerry Soejatman melihat ada sesuatu yang mengkhawatirkan pada saat itu. Gerry bahkan menulis sebuah tulisan berjudul 'ALERT: Cuaca buruk di bandara Ngurah Rai' yang diposting di websitenya, [url=http://www.gerryairways.com,]www.gerryairways.com,[/url] pada Rabu (10/2/2016) kemarin.
"Kemarin itu karena cuacanya sangat buruk, kebetulan pas banyak yang mau datang. Jadi mau tidak mau harus holding di posisi yang ditentukan," kata Gerry yang juga memposting foto-foto radar pada saat banyaknya pesawat di-hold karena buruknya cuaca yang mengganggu pendaratan sejumlah pesawat.
Dalam data radar yang diposting Gerry, tak hanya pesawat Garuda Indonesia GA 340 dan Lion Air JT 960 yang holding di sekitar Bali, namun ada lebih dari 10 pesawat lainnya. Berikut data penerbangan yang terpengaruh keterlambatan pendaratan karena buruknya cuaca:
1. AWQ551 KULDPS (Mendarat 0650UTC)
2. CAL771 TPEDPS
3. CPA785 HKGDPS
4. CTV854 CGKDPS
5. CTV7310 DILDPS (diverted to SUB)
6. EVA255 TPEDPS
7. GIA340 SUBDPS (diverted to SUB)
8. GIA408 CGKDPS
9. GIA843 SINDPS
10. GIA7037 LBJDPS (diverted to SUB)
11. IDX8455 SOCDPS (diverted to LOP)
12. LNI22 CGKDPS
13. LNI36 CGKDPS
14. LNI914 SUBDPS (diverted to SUB)
15. LNI960 BDODPS
16. LNI2632 HRBDPS (Terlambat sekitar 7 jam setelah terkena masalah fligth permit Hong Kong tadi pagi)
17. MAS851 KULDPS
18. THA431 BKKDPS
19. VOZ65 SYDDPS
Soal kondisi GA 340 dan Lion Air JT 960 yang membuat penumpang khawatir terjadi tabrakan, Gerry menuturkan jarak keduanya memang sempat cukup dekat. Namun menurutnya masih dalam jarak aman.
"Airnav kan melihat ada 700 kaki, standarnya kan 1.000 kaki. Mungkin pada saat itu ATC minta Lion turun tapi kemudian ada beberapa saat nah pada saat Garuda diminta turun pilot langsung turun. Apakah posisinya berbahaya atau tidak? Nggak. Mengkhawatirkan iya, tapi apakah bahaya, tidak. Karena kita lihat satu menit kemudian sudah lebih dari 1.000 kaki lagi jaraknya," katanya.
Sementara itu, PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Ngurah Rai menyatakan, cuaca buruk terjadi di bandara kemarin. Hal ini menyebabkan penerbangan 10-an pesawat terganggu. Jarak pandang kurang lebih 200 meter. ap korban.
Quote:

Pihak AirNav Indonesia sudah memastikan tak ada masalah serius terkait insiden 'nyaris tabrakan' antara pesawat Garuda Indonesia dan Lion Air di langit Bali, pada Rabu 10 Februari 2016. Bagaimana sebetulnya gambaran kejadiannya?
detikcom mengumpulkan gambar dari data penerbangan di situs flightradar24.com, Kamis (11/2/2016). Hasilnya, memang ada momen ketika pesawat Garuda Indonesia GA340 dan Lion Air JT960 itu berdekatan di udara. Jaraknya cukup dekat, sekitar 400 kaki atau 121 meter.
Dalam data penerbangan flightradar24, terlihat dua pesawat sudah berputar-putar dulu di udara. Mereka dalam posisi holding atau menunggu antrean untuk mendarat. Saat itu, cuaca di sekitar bandara Ngurah Rai Denpasar sedang buruk. Lion sudah lebih dulu mengantre dan berputar-putar di langit, baru setelah itu datang Garuda Indonesia.
Sekitar pukul 14.27 WITA, dua pesawat tersebut berada dalam posisi searah, namun ketinggiannya berbeda. Semenit kemudian, keduanya berbelok seperti seolah-olah berhadapan dan hendak 'beradu'. Namun ketinggian keduanya berbeda.
Garuda berada di ketinggian 16.300 kaki, sementara Lion Air di ketinggian 15.900 kaki. Selisihnya hanya 400 kaki atau 121 meter. Kecepatan masing-masing: Garuda 271 knot, Lion Air 283 knot. Dalam posisi ini, alarm tanda bahaya di kokpit berbunyi. Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan, alarm berbunyi bila ada jarak dengan pesawat lain kurang dari 1.000 kaki. Dia menyebut jarak antara Garuda dan Lion saat peristiwa kemarin adalah 700 kaki atau sekitar 200 meter.
Setelah itu, keduanya saling menghindar. Lion Air menurunkan tinggi pesawat hingga 15.400 kaki, sementara Garuda berbelok ke arah kiri sambil menaikkan ketinggian menjadi 16.350 kaki. Kecepatannya pun ditambah.
Selanjutnya, Garuda Indonesia kembali pulang ke Surabaya setelah berputar sekali, sementara Lion sempat berputar lagi tiga kali lalu melanjutkan pendaratan di Ngurah Rai sekitar pukul 15.01 WITA. Garuda berangkat kembali dari Surabaya dan mendarat mulus di Ngurah Rai sekitar pukul 16.59 WITA. Tidak ada kerusakan dalam peristiwa ini. Tim AirNav juga sudah melakukan evaluasi dan sejauh ini tak menemukan masalah.
"Kita sudah evaluasi ternyata aman. Ke depannya kita akan lakukan perbaikan-perbaikan supaya lebih nyaman tapi kemarin masih batas aman," ucap Wisnu.
Dari informasi yang beredar, saksi mata melihat kedua pesawat terbang dekat sekali. Lalu, alarm di kokpit masing-masing pesawat pun sempat berbunyi sehingga dilakukan manuver avoidance.
Berikut catatan tabel perjalanan Garuda Indonesia dan Lion Air dari data flightradar24:
Waktu* GA JT Selisih
06.28 16.300ft 15.900ft 400ft (121m)
06.29 16.350ft 15.400ft 950ft (289m)
06.29 16.350ft 15.325ft 1.025ft (312m)
*Waktu Flightradar menggunakan GMT, ditambah 7 jam untuk WIB, 8 jam untuk WITA.
Quote:

Pihak AirNav menyebut pesawat Garuda Indonesia GA 340 dan Lion Air JT 960 berada di posisi yang aman dan tidak nyaris tabrakan di langit Bali seperti disaksikan seorang penumpang pesawat. Kedua pesawat itu sendiri sempat berputar-putar menunggu pendaratan di titik yang berdekatan. Ini jejak kedua pesawat sebelum GA 340 memutuskan kembali ke titik pemberangkatan.
Pesawat Garuda itu terbang dari Surabaya menuju Denpasar, sedang Lion Air terbang dari Bandung menuju Denpasar, Rabu (10/2/2016). Seperti dilansir flightradar24.com, pesawat Garuda Indonesia GA 340 dengan registrasi PK GNE sempat berputar-putar di perairan di sebelah selatan Pulau Bali, tepatnya di Negara dan Pulukan. Tampak pesawat berputar beberapa kali meninggalkan jejak lingkaran sebelum akhirnya memutuskan kembali ke Surabaya dengan status diverted to SUB.
Tercatat dalam data flightradar24, pukul 14:27 WITA Garuda GA 340 terbang ke arah utara pada ketinggian 16.300 kaki, menurun 612 kaki/menit, dan kecepatan 501 km/jam. Sementara Lion Air terbang ke arah selatan pada ketinggian 15.900 kaki, menurun 512 kaki/menit, dan kecepatan 524 km/jam. Informasi yang diperoleh detikcom, penumpang pesawat GA 340 melihat jelas pesawat Lion Air karena jaraknya dekat sekali sehingga dia menyebut nyaris tabrakan (near miss).
Menurut data flightradar24.com pada waktu bersamaan pesawat Lion Air JT 960 melewati rute yang sama dan berputar hampir berdekatan dengan Garuda. Menurut data, pesawat di titik terdekat berada kurang dari 3 km.
Karena dekatnya jarak kedua pesawat sempat ada penumpang Garuda Indonesia yang menyebut pesawat tersebut nyaris tabrakan. Namun Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono menyatakan, dua pesawat tersebut tidak nyaris tabrakan.
"Nggak nyaris tabrakan, itu pesawat dua-duanya holding dalam rangka mau turun (ke Bandara Ngurah Rai Denpasar). Kemarin ada cuaca buruk kemudian antrean panjang. Lion di 16 ribu feet, Garuda di 17 ribu feet," ujar Wisnu ketika dihubungi detikcom, Kamis (11/2/2016).
Menurut Wisnu, holding Lion di 16 ribu feet dan Garuda di 17 ribu feet pasti terlihat dekat sekali. Namun jarak 1.000 feet tersebut masih termasuk standar internasional.
"Yang Lion putar ke kiri, Garuda putar ke kanan. Jadi ada satu titik pesawat kayak ketemu padahal beda 1.000 feet," katanya.
Kemudian, lanjutnya, Lion diturunkan ke 15 ribu feet dan Garuda diturunkan ke 16 ribu feet. Nah dalam proses turun itu jaraknya 1.000 feet.
"Jadi ada penumpang yang merasa ini nyaris tabrakan. Sementara memang kalau kurang 1.000 feet alarm bunyi, karena minimum jaraknya 1.000 feet. Kemarin itu selisihnya 700 feet. 700 Feet masih sekitar 200 meter," kata Wisnu.
Wisnu memastikan kejadian kemarin tidak mengganggu penumpang. Meski demikian pihaknya akan menginvestigasi apakah Lion yang lambat turun atau Garuda yang cepat turun.
"Kita sudah evaluasi ternyata aman. Ke depannya kita akan lakukan perbaikan-perbaikan supaya lebih nyaman tapi kemarin masih batas aman," ucap Wisnu.
Setelah berputar-putar beberapa kali, pesawat Lion Air JT 960 pun mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai pada pukul 15.01 WITA. Sementara pesawat GA 340 sempat kembali ke Surabaya sebelum melanjutkan ke Denpasar dan mendarat pukul 16.59 WITA.


Quote:
Diubah oleh scarlet.needle 11-02-2016 18:51
0
1.9K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan