- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Belum Diresmikan Presiden, Jembatan Ini Tak Boleh Beroperasi


TS
raisa060690
Belum Diresmikan Presiden, Jembatan Ini Tak Boleh Beroperasi
Quote:
JAKARTA - Protes disampaikan warga terkait belum bisa digunakannya Jembatan Kapuas Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Padahal, jembatan tersebut sedianya sudah bisa dioperasikan.
Ironisnya, jembatan tersebut tak bisa digunakan bukan karena ada persoalan konstruksi, tetapi lantaran menunggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikannya.
Melalui surat terbuka yang disampaikan Risono terhadap sesama rekan alumni Institus Teknologi Bandung (ITB), Fadjroel Rachman, yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya, berharap pesannya bisa sampai ke Presiden Jokowi.
"Jembatan ini sudah dua bulan lalu siap dipergunakan, hal ini pernah saya konfirmasi dengan bertemu langsung project manager PT Wika, Bagus Tri Setyana, yang merupakan salah satu kontraktor pembangunan Jembatan Kapuas Tayan," katanya, Minggu (7/2/2016).
"Tetapi sampai hari ini Jembatan Kapuas Tayan belum diperbolehkan untuk digunakan oleh umum hanya karena menunggu jadwal Presiden Jokowi untuk peresmiannya, itu yang saya dapat informasi dari pemerintah setempat dan juga sesuai yang diberitakan di media-media lokal," imbuhnya.
Menurut Risono, jangan sampai esensi manfaat jembatan untuk rakyat Tayan dan Kalimantan Barat harus dikorbankan hanya karena masalah seremonial semata. Sampai kapan rakyat disini harus menunggu, sementara untuk satu kali penyeberangan Sungai Kapuas harus membayar dengan harga yang cukup mahal.
"Untuk satu kali penyeberangan Sungai Kapuas untuk motor rakyat harus membayar Rp15 ribu pakai perahu klotok, sedangkan untuk mobil Avanza Rp75 ribu. Sedangkan mobil besar bukan truk Rp130 ribu untuk sekali penyeberangan pakai Kapal Ferry ASDP," katanya.
Risono menambahkan, ketidaksabaran warga untuk memanfaatkan fasilitas infrastruktur tersebut sudah sering terlihat. Mulai dari pagar penghalang yang sering dibuka paksa oleh para pemotor. Bahkan, beberapa minggu lalu di Januari sempat mendengar pagar tersebut sempat ditabrak mobil saat malam hari sampai pagarnya jebol.
"Kalau saran saya untuk solusinya, kalau memang Presiden Jokowi jadwalnya padat, maka cukup perintahkan saja agar Jembatan Kapuas Tayan bisa segera difungsikan untuk umum. Nanti kalau Presiden punya waktu baru seremoninya dilakukan kemudian hari, saya yakin tidak akan mengurangi makna acara peresmian tersebut," ujarnya.
Sekedar diketahui, Jembatan Kapuas Tayan memiliki panjang 280 meter dan 1.140 meter dengan lebar 11,5 meter tersebut dilengkapi jalan akses sepanjang 3,7 kilometer. Jembatan tersebut diklaim bisa menghubungkan seluruh provinsi di Kalimantan Barat.
Ironisnya, jembatan tersebut tak bisa digunakan bukan karena ada persoalan konstruksi, tetapi lantaran menunggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikannya.
Melalui surat terbuka yang disampaikan Risono terhadap sesama rekan alumni Institus Teknologi Bandung (ITB), Fadjroel Rachman, yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya, berharap pesannya bisa sampai ke Presiden Jokowi.
"Jembatan ini sudah dua bulan lalu siap dipergunakan, hal ini pernah saya konfirmasi dengan bertemu langsung project manager PT Wika, Bagus Tri Setyana, yang merupakan salah satu kontraktor pembangunan Jembatan Kapuas Tayan," katanya, Minggu (7/2/2016).
"Tetapi sampai hari ini Jembatan Kapuas Tayan belum diperbolehkan untuk digunakan oleh umum hanya karena menunggu jadwal Presiden Jokowi untuk peresmiannya, itu yang saya dapat informasi dari pemerintah setempat dan juga sesuai yang diberitakan di media-media lokal," imbuhnya.
Menurut Risono, jangan sampai esensi manfaat jembatan untuk rakyat Tayan dan Kalimantan Barat harus dikorbankan hanya karena masalah seremonial semata. Sampai kapan rakyat disini harus menunggu, sementara untuk satu kali penyeberangan Sungai Kapuas harus membayar dengan harga yang cukup mahal.
"Untuk satu kali penyeberangan Sungai Kapuas untuk motor rakyat harus membayar Rp15 ribu pakai perahu klotok, sedangkan untuk mobil Avanza Rp75 ribu. Sedangkan mobil besar bukan truk Rp130 ribu untuk sekali penyeberangan pakai Kapal Ferry ASDP," katanya.
Risono menambahkan, ketidaksabaran warga untuk memanfaatkan fasilitas infrastruktur tersebut sudah sering terlihat. Mulai dari pagar penghalang yang sering dibuka paksa oleh para pemotor. Bahkan, beberapa minggu lalu di Januari sempat mendengar pagar tersebut sempat ditabrak mobil saat malam hari sampai pagarnya jebol.
"Kalau saran saya untuk solusinya, kalau memang Presiden Jokowi jadwalnya padat, maka cukup perintahkan saja agar Jembatan Kapuas Tayan bisa segera difungsikan untuk umum. Nanti kalau Presiden punya waktu baru seremoninya dilakukan kemudian hari, saya yakin tidak akan mengurangi makna acara peresmian tersebut," ujarnya.
Sekedar diketahui, Jembatan Kapuas Tayan memiliki panjang 280 meter dan 1.140 meter dengan lebar 11,5 meter tersebut dilengkapi jalan akses sepanjang 3,7 kilometer. Jembatan tersebut diklaim bisa menghubungkan seluruh provinsi di Kalimantan Barat.
AAA
puja tjahaja asia

biar rakyat rugi seng penting pencitraan

Diubah oleh raisa060690 09-02-2016 11:58
0
21.1K
Kutip
283
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan