- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bulan Puasa Bulan Panen Kurma, Blewah dan Timun Suri


TS
boeladiegh
Bulan Puasa Bulan Panen Kurma, Blewah dan Timun Suri
Spoiler for No Repsol:
Spoiler for Kurma:
Kurma, buah khas Negri Gurun, di Indonesia banyak ditemui biasanya hanya pada bulan Ramadhan saja untuk berbuka puasa, tapi di Negri asalnya kurma bisa ditemui sepanjang waktu, kurma dihidangkan ketika ngobrol-ngobrol sambil minun teh atau kopi khas arab ( qahwa ), bisa juga dalam acara pesta misalnya, kurma yang manis legit ditemani dengan kopi khas arab akan menyambut para tamu, sebelum dihidangkan santapan utama.
Sekarang ini bulan juni mulai masuk musim panas, panasnya bisa mencapai lebih dari 45 derajat celcius , kondisi yang bisa sangat menyiksa bagi para pekerja terutama bagi para pekerja lapangan, musim panas akan berakhir pada sekitar bulan oktober, sedang puncaknya musim panas biasanya terjadi pada bulan Juli- Agustus.
Kondisi panas yang cukup menyiksa ini justru saat yang dinantikan oleh para petani kurma, karena pada kondisi panas seperti inilah Kurma berbuah.
Seperti halnya pisang di Negri kita, kurma juga ada banyak macam dan jenisnya,tiap macam dan jenis punya nama masing-masing,
Kurma, buah yang unik, selain banyak macam dan jenisnya, tiap fase perkembangan menjadi masak ada sebutannya masing-masing, kurma pentil yang masih terasa pahit dan sepat belum layak dimakan, disebut zaho.

Kurma mengkal, terasa manis sedikit sepat, digemari orang dimusim panas ini, sebentar lagi banyak dijual orang dipasar, super market dan bahkan dijajakan ditepi-tepi jalan, dinamakan balakh.

Rutob, kata orang. Kurma separuh masak dengan kandungan air yang cukup biasanya diwadahi dikotak plastik ketika menyimpannya dikulkas, menjadi favorit untuk berbuka puasa.

Tamor, inilah yang banyak dijual orang dipasar, di Makkah biasanya sebagai buah tangan alias oleh-oleh para Jamaah Haji atau Umrah, kurma yang seperti ini bisa tahan disimpan dalam waktu lama.
Sekarang ini bulan juni mulai masuk musim panas, panasnya bisa mencapai lebih dari 45 derajat celcius , kondisi yang bisa sangat menyiksa bagi para pekerja terutama bagi para pekerja lapangan, musim panas akan berakhir pada sekitar bulan oktober, sedang puncaknya musim panas biasanya terjadi pada bulan Juli- Agustus.
Kondisi panas yang cukup menyiksa ini justru saat yang dinantikan oleh para petani kurma, karena pada kondisi panas seperti inilah Kurma berbuah.
Seperti halnya pisang di Negri kita, kurma juga ada banyak macam dan jenisnya,tiap macam dan jenis punya nama masing-masing,
Kurma, buah yang unik, selain banyak macam dan jenisnya, tiap fase perkembangan menjadi masak ada sebutannya masing-masing, kurma pentil yang masih terasa pahit dan sepat belum layak dimakan, disebut zaho.

Kurma mengkal, terasa manis sedikit sepat, digemari orang dimusim panas ini, sebentar lagi banyak dijual orang dipasar, super market dan bahkan dijajakan ditepi-tepi jalan, dinamakan balakh.

Rutob, kata orang. Kurma separuh masak dengan kandungan air yang cukup biasanya diwadahi dikotak plastik ketika menyimpannya dikulkas, menjadi favorit untuk berbuka puasa.

Tamor, inilah yang banyak dijual orang dipasar, di Makkah biasanya sebagai buah tangan alias oleh-oleh para Jamaah Haji atau Umrah, kurma yang seperti ini bisa tahan disimpan dalam waktu lama.

TKP
Spoiler for Blewah:
Di bulan puasa seperti ini Anda pasti banyak menemukan buah yang satu ini. Selain banyak dikonsumsi sebagai buah penyegar untuk berbuka puasa, blewah juga memiliki banyak manfaat kesehatan lho

Blewah (Cucumis melo) adalah sejenis melon namun berbeda kelompok budidayanya. Blewah bersifat liana (tumbuhan merambat atau menggantung) seperti labu dan mentimun. Blewah banyak ditemukan di Asia Tenggara termasuk Indonesia berbentuk bulat lonjong, dengan kulit berwarna jingga terang, dan bercak kehijauan. Pada bagian dalam terdapat daging buah lembut dan bertekstur serta memiliki biji dan serat.
Blewah diketahui memiliki banyak kandungan gizi mineral dan vitamin serta serat makanan yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Blewah mengandung kadar vitamin A yang tinggi, yaitu 3382IU per 100 gram buah sehingga mampu mencukupi hingga 68% kebutuhan harian vitamin A. Kandungan vitamin C juga cukup tinggi, yaitu 36,7 mg per 100 gram buah hingga mampu mencukupi 61% kebutuhan harian vitamin C.
Blewah juga kaya akan mineral kalium sebesar 267 mg per 100 gram buah (mencukupi 8% kebutuhan harian kalium). Selain itu blewah juga mengandung nutrisi folat sebanyak 21 mcg per 100 gram buah (mencukupi 5% kebutuhan harian akan folat).
Berikut beberapa manfaat blewah bagi kesehatan tubuh Anda :
Meningkatkan kekebalan tubuh
Vitamin A dan C dalam blewah bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Kandungan beta-karoten juga menjadi antioksidan yang mampu mencegah berbagai penyakit.
Menyehatkan mata
Karena kandungan vitamin A yang tinggi, konsumsi blewah mampu menyehatkan indera penglihatan kita.
Menjaga kesehatan gusi
Karena vitamin C yang tinggi, blewah berkhasiat menjaga kesehatan mulut dan gusi.
Memelihara kesehatan kulit
Vitamin A juga berguna untuk memelihara kesehatan kulit dan mencegah penuaan dini. Sementara vitamin C bermanfaat untuk membantu sintesis kolagen.
Menurunkan kolesterol
Tingginya vitamin C dalam blewah mampu menurunkan kolesterol buruk (LDL) dalam darah sehingga menjaga kesehatan kardiovaskular. Vitamin C juga bermanfaat mencegah pembekuan darah dan memperkuat dinding kapiler.
Membantu pencernaan
Konsumsi blewah juga membantu pencernaan dan menjaga kesehatan saluran urin termasuk mencegah infeksi pada saluran kemih. Manfaat ini didapat dari kandungan vitamin A dan serat makanan dalam blewah.
Menurunkan tekanan darah
Kandungan vitamin C dan kalium pada blewah juga mampu menjaga tekanan darah.
Penangkal insomnia
Sifat sedatif (obat tidur) juga dimiliki oleh buah blewah.
Mencegah kanker rahim
Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seperti beta karoten, vitamin C dan asam folat dapat berisiko terkenan kanker rahim. Namun dalam buah blewah kebutuhan Anda akan 3 nutrisi tersbut sudah bisa terpenuhi.
Baik bagi wanita hamil dan janin
Kandungan folat yang tinggi pada buah blewah memabntu untuk menjaga dan memproduksi sel-sel baru, yang penting bagi wanita hamil demi kesehatan ibu dan pertumbuhan janin.
Aman bagi penderita diabetes
Blewah ternyata juga memiliki indeks glikemik rendah (GI), fruktosa dan glukosa yang terdapat pada buah blewah adalah gula alami sederhana, sehingga aman dikonsumsi bagi penderita diabetes dan obesitas. Blewah juga dapat mengurangi asam urat.
So fitness mania, sudahkah Anda siapkan blewah untuk berbuka puasa nanti?

Blewah (Cucumis melo) adalah sejenis melon namun berbeda kelompok budidayanya. Blewah bersifat liana (tumbuhan merambat atau menggantung) seperti labu dan mentimun. Blewah banyak ditemukan di Asia Tenggara termasuk Indonesia berbentuk bulat lonjong, dengan kulit berwarna jingga terang, dan bercak kehijauan. Pada bagian dalam terdapat daging buah lembut dan bertekstur serta memiliki biji dan serat.
Blewah diketahui memiliki banyak kandungan gizi mineral dan vitamin serta serat makanan yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Blewah mengandung kadar vitamin A yang tinggi, yaitu 3382IU per 100 gram buah sehingga mampu mencukupi hingga 68% kebutuhan harian vitamin A. Kandungan vitamin C juga cukup tinggi, yaitu 36,7 mg per 100 gram buah hingga mampu mencukupi 61% kebutuhan harian vitamin C.
Blewah juga kaya akan mineral kalium sebesar 267 mg per 100 gram buah (mencukupi 8% kebutuhan harian kalium). Selain itu blewah juga mengandung nutrisi folat sebanyak 21 mcg per 100 gram buah (mencukupi 5% kebutuhan harian akan folat).
Berikut beberapa manfaat blewah bagi kesehatan tubuh Anda :
Meningkatkan kekebalan tubuh
Vitamin A dan C dalam blewah bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Kandungan beta-karoten juga menjadi antioksidan yang mampu mencegah berbagai penyakit.
Menyehatkan mata
Karena kandungan vitamin A yang tinggi, konsumsi blewah mampu menyehatkan indera penglihatan kita.
Menjaga kesehatan gusi
Karena vitamin C yang tinggi, blewah berkhasiat menjaga kesehatan mulut dan gusi.
Memelihara kesehatan kulit
Vitamin A juga berguna untuk memelihara kesehatan kulit dan mencegah penuaan dini. Sementara vitamin C bermanfaat untuk membantu sintesis kolagen.
Menurunkan kolesterol
Tingginya vitamin C dalam blewah mampu menurunkan kolesterol buruk (LDL) dalam darah sehingga menjaga kesehatan kardiovaskular. Vitamin C juga bermanfaat mencegah pembekuan darah dan memperkuat dinding kapiler.
Membantu pencernaan
Konsumsi blewah juga membantu pencernaan dan menjaga kesehatan saluran urin termasuk mencegah infeksi pada saluran kemih. Manfaat ini didapat dari kandungan vitamin A dan serat makanan dalam blewah.
Menurunkan tekanan darah
Kandungan vitamin C dan kalium pada blewah juga mampu menjaga tekanan darah.
Penangkal insomnia
Sifat sedatif (obat tidur) juga dimiliki oleh buah blewah.
Mencegah kanker rahim
Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seperti beta karoten, vitamin C dan asam folat dapat berisiko terkenan kanker rahim. Namun dalam buah blewah kebutuhan Anda akan 3 nutrisi tersbut sudah bisa terpenuhi.
Baik bagi wanita hamil dan janin
Kandungan folat yang tinggi pada buah blewah memabntu untuk menjaga dan memproduksi sel-sel baru, yang penting bagi wanita hamil demi kesehatan ibu dan pertumbuhan janin.
Aman bagi penderita diabetes
Blewah ternyata juga memiliki indeks glikemik rendah (GI), fruktosa dan glukosa yang terdapat pada buah blewah adalah gula alami sederhana, sehingga aman dikonsumsi bagi penderita diabetes dan obesitas. Blewah juga dapat mengurangi asam urat.
So fitness mania, sudahkah Anda siapkan blewah untuk berbuka puasa nanti?
TKP
Spoiler for Timun Suri:

Bagi yang belum mengenal tanaman ini, mungkin timbul rasa ingin tahunya apabila disebutkan namanya yaitu timun suri. Apakah tanaman tersebut cantik seperti permaisuri raja-raja pada umumnya, atau penuh wibawa dan kasih sayang seperti Ibu suri di suatu kerajaan. Adakah persamaan diantara ketiganya. Atau pertanyaan yang paling sering muncul adalah apakah keistimewaan yang dimiliki oleh tanaman tersebut, sehingga harus ada embel-embel suri di belakang namanya. Memang filosofi mengenai nama ini sudah menjadi ciri khas nenek moyang leluhur bangsa-bangsa di dunia terutama di tanah nusantara ini. Misteri yang terkandung dalam suatu nama terkadang sulit untuk dipecahkan, bahkan setelah dilakukan penelitian yang intensif. Sehingga, sang pujangga tersohor dunia William Shakesphere yang mengarang cerita terkenal Romeo dan Juliet mengeluarkan statement yang berbau filosofis namun sebenarnya ada sedikit keputus asaan yaitu “Apa arti sebuah nama!!”. Padahal seperti kita ketahui, bahwa manusia diberikan daya oleh Allah SWT yang maha kuasa berupa cipta rasa dan karsa. Sehingga dari daya tersebut, manusia dapat membentuk kebudayaannya sendiri dan memberikan nama-nama pada unsur budaya dengan maksud tertentu. Memang kajian filosofis mengenai nama tidak akan mungkin cukup selesai dalam satu BAB pembahasan saja, perdebatan mengenai nama benda tidak akan pernah selesai. Sehingga daripada sibuk-sibuk mending kita mengikuti perkataan Shakespere. Tetapi, satu hal yang sudah pasti adalah bahwa manusia membentuk suatu budaya dengan kepentingan dan maksud tertentu. Termasuk ketika dengan melabeli benda yang dikenal dengan nama tertentu. Dalam artikel ini, justru saya menghindari perdebatan mengenai unsur , makna atau filosofi yang terkandung dalam nama timun suri. Akan tetapi marilah kita melihat fakta-fakta yang terjadi secara umumnya (awam .red) atau yang merupakan fakta ilmiah.
Istimewanya Timun Suri (Munculnya, Berkahnya, Rasanya, Khasiatnya)
Bagi masyarakat Jakarta pada umumnya baik yang beragama muslim maupun non muslim, timun suri merupakan tanaman istimewa karena fenomena munculnya tanaman tersebut adalah pada saat bulan suci Ramadhan. Bulan yang dikenal sebagai bulan puasa memang memberikan keberkahan pada negeri yang menyambut kedatangannya dengan beragam budaya. Pada bulan tersebut, banyak sekali ditemukan panganan, minuman, buah-buahan yang sulit sekali dilihat pada saat bulan selain Ramadhan. Antara lain, kolang-kaling, kurma, kolak dan juga timun suri. Buah-buahan yang disebutkan terakhir tidak akan mudah dijumpai di wilayah Jakarta apabila bukan bulan Puasa. Padahal, tanaman tersebut bukanlah tanaman musiman secara biologi, namun telah menjadi buah musiman bagi budaya masyarakat Jakarta khususnya. Sulit sekali ditemukan jawaban yang pasti apabila kita mencari informasi mengenai hal ini baik ke petani yang menanamnya atau bahkan dinas pertanian sebagai institusi pemerintah. Tidak ada rekaman sejarah yang jelas mengenai musim tanam timun suri di Jakarta. Hanya ada informasi yang mengatakan bahwa tanaman ini dibudidayakan setiap saat seperti halnya timun, melon dan semangka di daerah pesisir Barat pulau Jawa yaitu di Propinsi Banten. Konon katanya di daerah tersebut, penanaman timun suri tidak mengenal musim-musiman seperti halnya di Jakarta. Asumsi yang muncul adalah bahwa sudah menjadi kebiasaan permintaan akan konsumsi buah timun suri melonjak pada bulan Ramadhan sedangkan di bulan lain sepi dari permintaan. Sehingga hal ini menimbulkan spekulasi bagi para petani untuk berlomba-lomba menanam buah timun suri menjelang bulan Ramadhan. Keistimewaan timun suri yang lain adalah menimbulkan revolusi sesaat bagi sebagian masyarakat baik dalam profesi maupun pemanfaatan lahan. Bulan Ramadhan dapat mengubah profesi seorang tukang ojek, buruh panggul, tukang becak menjadi petani sementara yang bercocok tanam timun suri. Selain itu, lahan-lahan yang tadinya tidak dimanfaatkan atau ditanam tanaman lain seketika menjelang Ramadhan berubah menjadi ladang tempat bercocok tanam timun suri. Juga, lapak-lapak dagangan buah dan sayur menjadi berubah warnanya dipenuhi buah timun suri yang berwarna kuning, putih hijau dengan berbagai macam coraknya. Dari hal tersebut tentunya bulan Ramadhan yang memang penuh berkah di dalamnya telah memberikan berkah bagi orang-orang yang mendapatkan tambahan penghasilan melalui timun suri. Meskipun sedikit, tetapi cukup untuk Lebaran kata mereka yang mendapatkan Rizki dari Allah SWT melalui bercocok tanam, menyewakan lahan untuk bercocok tanam ataupun menjual buah timun suri.
Belum lagi dalam hal rasa, buah timun suri memang suedap, sueger dan mak nyuss kata Pak Bondan. Apalagi setelah diolah menjadi es buah, koktil atau tabur gula timun suri menjadi sensasi bagi penikmatnya. Sajian olahan panganan dan minuman timun suri biasanya ada pada saat buka puasa di hampir setiap rumah. Bahkan ada keluarga yang memang menjadikan buah timun suri sebagai sajian utama khas berbuka puasa selain kolak dan kolang-kaling. Masalah rasa katanya adalah subyektif bagi tiap orang, tapi untuk timun suri kesimpulan yang didapatkan adalah sama mengenai rasanya yang dapat memberikan efek kesegaran. Terutama setelah seharian berpuasa, rasanya segar sekali apabila berbuka dengan timun suri. Dan konon katanya, buah timun suri juga berkhasiat untuk menghilangkan panas dalam mirip minuman penyegar. Dari beberapa keistimewaan ini mungkin dapat sedikit memecahkan filosofi yang terkandung dalam nama timun suri. Timun suri, permaisuri dan Ibu suri memiliki kesamaan yaitu sama-sama istimewa. Sehingga, mungkin sangat cocok apabila tanaman ini dinamakan oleh pendahulu kita sebagai timun suri.
Misteri nama timun suri
Sekali lagi, saya mengajak untuk keluar dari debat kusir mengenai filosofi mengapa timun suri dinamakan sebagai “timun suri”. Memang belum ditemukan fakta lapangan mengenai mengapa masyarakat memberikan nama timun suri, dan fakta tersebut seharusnya tetap dicari . Kembali kepada asumsi yang muncul, mungkin ada kemiripan tanaman ini dengan timun. Untuk mengetahui yang lebih mendekati kebenaran ilmiah, maka perlu dilakukan penelitian guna mencari data-data yang kemudian dapat dianalisis dan ditarik kesimpulan . Berdasarkan fakta ilmiah yang didapatkan menunjukkan bahwa sekilas tanaman timun suri memiliki kemiripan dengan timun. Timun yang dalam bahasa ilmiah disebut sebagai Cucumis sativus yang termasuk dalam keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) memiliki ciri-ciri umum seperti yang dimiliki oleh tanaman anggota keluarga labu-labuan lainnya seperti melon (Cucumis melo). Yaitu antara lain batangnya merupakan herbaceous (herba) yang penuh dengan klorofil sehingga warnanya hijau, tumbuh merambat dengan sulur, memiliki bunga berbentuk terompet. Begitu pula dengan timun suri yang ciri-ciri tumbuhnya sama dengan timun dan tanaman Cucurbitaceae lainnya. Ciri-ciri umum ini tentunya akan banyak kemiripannya antara tanaman yang memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat. Anggota tanaman dalam satu marga akan lebih sedikit memiliki kesamaan dalam ciri-ciri umum ini jika dibandingkan dengan tanaman dalam satu Jenis/Spesies yang memiliki sifat kekukhusan atau spesifikasi tertentu. Apabila dua individu memiliki ciri-ciri umum yang semakin banyak, bisa jadi antara keduanya merupakan satu spesies. Yang terjadi selanjutnya adalah diketahui tanaman timun memiliki perbedaan dengan timun suri dalam hal bentuk daun dan bentuk buah.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Charisma Eko Wicaksono pada tahun 2005-2007, yang membandingkan antara bentuk daun, buah dan biji timun, timun suri dan melon, diketahui bahwa daun timun berbentuk segi lima, menyudut runcing serta bergerigi pada tepinya. Sedangkan daun timun suri berbentuk bulat, tidak bersudut runcing dan bergerigi pada tepinya. Bentuk daun melon adalah bulat, berlekuk dan tidak bergerigi. Biji (benih) timun lebih pipih dan panjang dibandingkan dengan melon yang menggelendong dan lebih pendek dari timun dan timun suri. Dan biji timun suri lebih pendek dan lebih menggelendong dibandingkan dengan biji timun dan lebih panjang dibandingkan dengan melon. Selain itu, dari bentuk buah terlihat jelas perbedaan diantara ketiganya. Buah timun berbentuk lonjong panjang dengan diameter relatif lebih kecil dibanding buah timun suri. Sedangkan buah melon memiliki perbedaan yang jelas terlihat yakni berbentuk bulat. Sehingga dapat ditarik garis besar bahwa ciri umum timun suri berada di tengah antara timun dan melon. Perbedaan yang jelas terdapat pada bentuk buahnya. Akan tetapi ada satu fenomena menarik yang muncul dalam pengamatan buah yang masak antara timun-timun suri-melon. Bahwa, buah timun yang masak tidak mengeluarkan aroma yang harum seperti buah timun suri dan melon. Informasi ini menambah kesimpulan mengenai lebih dekatnya hubungan kekerabatan timun suri dengan melon dibandingkan timun. Hasil penelitian tersebut memang belum dapat menyimpulkan apakah timun suri termasuk spesies timun atau melon sehingga menuju kesimpulan bahwa apakah tanaman istimewa tersebut lebih tepat disebut sebagai Timun suri atau Melon suri.
Penelitian tersebut dilanjutkan ketingkat yang lebih dalam dengan mencari tahu informasi mengenai karakter kromosom timun suri serta perbandingannya dengan timun dan melon. Riset dilakukan di Laboratorium Genetika Fakultas Biologi UGM Yogyakarta. Karakter kromosom yang diteliti adalah jumlah dan formula karyotypenya. Definisi kromosom secara umum adalah kumpulan rantai DNA yang terdapat dalam inti sel eukaryotik yang jumlah dan bentuknya spesifik pada satu spesies. Antara satu spesies dengan spesies lainnya memiliki jumlah kromosom dan formula karyotype yang berbeda. Sehingga, karakter ini dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk menentukan kedudukan individu dalam spesies tertentu. Sehingga apabila timun suri dan timun adalah termasuk jenis tanaman yang sama, maka keduanya kemungkinan besar memiliki jumlah kromosom yang sama. Jumlah kromosom diploid timun suri yang diketahui dalam penelitian tersebut adalah 24. Sedangkan jumlah kromosom diploid timun dan melon berbeda yaitu timun 2n=14 sedangkan melon 2n=24. Hasil karyotype juga menunjukkan bahwa timun suri memiliki bentuk kromosom metasentris dan memiliki kesamaan dengan varietas melon lokal. Berdasarkan jumlah kromosom dan karyotype tersebut dapat disimpulkan bahwa timun suri bukan dan tidak termasuk anggota spesies timun. Namun, timun suri lebih dekat kekerabatanya dengan melon .
Kearifan lokal berupa nama lokal
Kearifan lokal nenek moyang kita maupun nilai-nilai moral yang diajarkan dalam budaya dan agama, mengajak kita untuk lebih bijakasana dalam mengambil sikap. Kembali ke komitmen awal saya membuat artikel ini adalah semata untuk memaparkan fakta ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Saya tidak mengajak untuk mengubah nama timun suri menjadi melon suri. Memang perkataan Shakespere mungkin ada sedikit benarnya. Karena walaupun diubah namanya menjadi apapun, keistimewaan dan keberkahan tanaman ini yang diberikan Oleh Allah SWT tidak akan pernah hilang. Masyarakat Jakarta akan tetap menanam timun suri menjelang bulan Ramadhan dan buah timun suri akan tetap memberikan penghasilan tambahan dan akan tetap menjadi hidangan utama berbuka puasa. Marilah kita menghargai segala jerih payah pendahulu kita yang telah membudidayakan timun suri pada Bulan Ramadhan dan telah menyebut tanaman ini sebagai timun suri yang tentunya kita tidak tahu arti dan maksudnya mengapa begitu. Bisa jadi, nama timun suri tidak dikenal di daerah lain seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Namun mereka mengenal buah yang memiliki keistimewaan ini dengan nama lain. Dan juga fakta ilmiah yang didapatkan akan menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk mencari kebenaran dengan menguak bukti-bukti otentik dan bukan hanya berdasarkan asumsi yang akan menimbulkan perdebatan kusir. Seyogyanya kita sambut Ramadhan kali ini dengan penuh kedamaian, toleransi dan kekhusyukan dalam beribadah. Karena Ramadhan menjadi berkah bagi kita semua.
TKP
Es Buar Blewah Timun Suri campur kurma di jamin ngeces



pakolihakbar memberi reputasi
1
4.8K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan