- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[ternyata ide awal dari ahok] Rizal Ramli Gagas Bangun Jalur Kereta Api ke Priok


TS
ovonelpotpal
[ternyata ide awal dari ahok] Rizal Ramli Gagas Bangun Jalur Kereta Api ke Priok
Quote:
KONFRONTASI-Kalangan pelaku usaha mengapresiasi rencana Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya membangun jalur kereta api dari Stasiun Pasoso ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi berharap rencana itu dapat terealisasi karena akan berdampak signifikan terhadap logistik nasional. “Realisasi jalur kereta pelabuhan itu akan berdampak positif pada peningkatan kelancaran arus barang tersebut, sehingga produktivitas pelabuhan (throughput) akan meningkat dan dwelling time akan turun,” katanya.
Dia mengemukakan walau kebutuhan jumlah truk berkurang, bakal terjadi peningkatan produktivitas armada pengangkutan barang karena peningkatan kelancaran di dalam dan sekitar wilayah pelabuhan. "Volume barang akan teralih dari truk ke kereta api".
Dia meyakini jalur kereta bakal menurunkan biaya transportasi akibat peningkatan kelancaran arus barang pelabuhan. Selanjutnya, penggunaan Terminal Peti Kemas (TPK) Gede Bage akan naik karena biaya pengiriman barang industri di wilayah Bandung dan sekitarnya juga menurun. “Ini juga berdampak signifikan pada peningkatan daya saing produk nasional".
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengumpulkan berbagai pejabat dari sejumlah kementerian dan lembaga untuk membahas masalah waktu inap barang di pelabuhan atau dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok.
Usai pertemuan itu, Rizal mengatakan bahwa salah satu penyebab lamanya peti kemas keluar dari pelabuhan adalah kondisi bahwa dua badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Pelindo II dan PT KAI, selalu berselisih.
Pelindo II, kata dia, menolak adanya jalur kereta api masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, yang membuat kontainer tak bisa segera cepat keluar. Rizal mengatakan akan menindak tegas Pelindo II apabila terus menolak adanya jalur kereta yang direncanakan KAI itu.
"Dari dulu berantem antara Pelindo II dan PT KAI. Pelindo enggak mau ada jalur kereta api barang masuk pelabuhan, mungkin karena nanti bisnisnya akan berkurang. Oleh karena itu, kami mau tegas, kalau ada yang nolak, kita 'kepret'. Enggak tahu itu siapa, tetapi, esensinya, harus ada jalur kereta api barang ke pelabuhan," ujar Rizal, Selasa (25/8/2015).
Menurut Rizal, apabila jalur kereta api barang bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, maka sepertiga kemacetan arus keluar barang akan berkurang.
Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengakui, masuknya jalur kereta api ke Pelabuhan Tanjung Priok akan membuat bisnis Pelindo II terganggu karena tidak lagi memperoleh pemasukan dari penyimpanan kontainer di pelabuhan. Meski begitu, Rizal tetap bersikukuh. Menurut dia, hak itu bisa dihilangkan untuk kepentingan yang lebih besar.
"Kalau ini dilakukan, maka sepertiga kemacetan akan berkurang. Memang ada yang dirugikan, tetapi ini dilakukan demi kepentingan nasional yang lebih besar," kata Rizal.
Pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyiapkan tujuh langkah pemangkas masa tunggu bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok. Pembenahan itu meliputi perbaikan arus barang, sistem teknologi informasi, hingga pemberantasan mafia yang selama ini bermain, kata Rizal Ramli melalui rilis yang diterima di Jakarta, Senin 24 Agustus 2015.
"Saya dan tim sudah mempelajari masalah yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok. Masalahnya memang cukup rumit. Terlalu banyak pihak yang berkepentingan. Insya Allah pekan depan kami mulai benahi. Dengan izin Allah dan kerja keras kita semua, Tanjung Priok bisa kita benahi hingga menjadi pelabuhan internasional yang efisien dan berdaya saing tinggi," katta Rizal Ramli.(baca:Rizal Ramli: Saya Akan Sikat Mafia di Pelabuhan )
Rizal menuturkan, langkah pembenahan itu yakni memperbanyak jalur hijau bagi barang-barang ekspor impor yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Untuk jalur merah bagi barang yang dicurigai bermasalah, kata Rizal Ramli, akan ditekan sampai pada tingkat paling minimal.
Rizal Ramli mengatakan kementeriannya akan menjalin koordinasi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan. "Kedua, yaitu dengan meningkatkan biaya denda bagi kontainer yang telah melewati masa simpan di pelabuhan," kata Rizal Ramli.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi berharap rencana itu dapat terealisasi karena akan berdampak signifikan terhadap logistik nasional. “Realisasi jalur kereta pelabuhan itu akan berdampak positif pada peningkatan kelancaran arus barang tersebut, sehingga produktivitas pelabuhan (throughput) akan meningkat dan dwelling time akan turun,” katanya.
Dia mengemukakan walau kebutuhan jumlah truk berkurang, bakal terjadi peningkatan produktivitas armada pengangkutan barang karena peningkatan kelancaran di dalam dan sekitar wilayah pelabuhan. "Volume barang akan teralih dari truk ke kereta api".
Dia meyakini jalur kereta bakal menurunkan biaya transportasi akibat peningkatan kelancaran arus barang pelabuhan. Selanjutnya, penggunaan Terminal Peti Kemas (TPK) Gede Bage akan naik karena biaya pengiriman barang industri di wilayah Bandung dan sekitarnya juga menurun. “Ini juga berdampak signifikan pada peningkatan daya saing produk nasional".
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengumpulkan berbagai pejabat dari sejumlah kementerian dan lembaga untuk membahas masalah waktu inap barang di pelabuhan atau dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok.
Usai pertemuan itu, Rizal mengatakan bahwa salah satu penyebab lamanya peti kemas keluar dari pelabuhan adalah kondisi bahwa dua badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Pelindo II dan PT KAI, selalu berselisih.
Pelindo II, kata dia, menolak adanya jalur kereta api masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, yang membuat kontainer tak bisa segera cepat keluar. Rizal mengatakan akan menindak tegas Pelindo II apabila terus menolak adanya jalur kereta yang direncanakan KAI itu.
"Dari dulu berantem antara Pelindo II dan PT KAI. Pelindo enggak mau ada jalur kereta api barang masuk pelabuhan, mungkin karena nanti bisnisnya akan berkurang. Oleh karena itu, kami mau tegas, kalau ada yang nolak, kita 'kepret'. Enggak tahu itu siapa, tetapi, esensinya, harus ada jalur kereta api barang ke pelabuhan," ujar Rizal, Selasa (25/8/2015).
Menurut Rizal, apabila jalur kereta api barang bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, maka sepertiga kemacetan arus keluar barang akan berkurang.
Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengakui, masuknya jalur kereta api ke Pelabuhan Tanjung Priok akan membuat bisnis Pelindo II terganggu karena tidak lagi memperoleh pemasukan dari penyimpanan kontainer di pelabuhan. Meski begitu, Rizal tetap bersikukuh. Menurut dia, hak itu bisa dihilangkan untuk kepentingan yang lebih besar.
"Kalau ini dilakukan, maka sepertiga kemacetan akan berkurang. Memang ada yang dirugikan, tetapi ini dilakukan demi kepentingan nasional yang lebih besar," kata Rizal.
Pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyiapkan tujuh langkah pemangkas masa tunggu bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok. Pembenahan itu meliputi perbaikan arus barang, sistem teknologi informasi, hingga pemberantasan mafia yang selama ini bermain, kata Rizal Ramli melalui rilis yang diterima di Jakarta, Senin 24 Agustus 2015.
"Saya dan tim sudah mempelajari masalah yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok. Masalahnya memang cukup rumit. Terlalu banyak pihak yang berkepentingan. Insya Allah pekan depan kami mulai benahi. Dengan izin Allah dan kerja keras kita semua, Tanjung Priok bisa kita benahi hingga menjadi pelabuhan internasional yang efisien dan berdaya saing tinggi," katta Rizal Ramli.(baca:Rizal Ramli: Saya Akan Sikat Mafia di Pelabuhan )
Rizal menuturkan, langkah pembenahan itu yakni memperbanyak jalur hijau bagi barang-barang ekspor impor yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Untuk jalur merah bagi barang yang dicurigai bermasalah, kata Rizal Ramli, akan ditekan sampai pada tingkat paling minimal.
Rizal Ramli mengatakan kementeriannya akan menjalin koordinasi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan. "Kedua, yaitu dengan meningkatkan biaya denda bagi kontainer yang telah melewati masa simpan di pelabuhan," kata Rizal Ramli.
Quote:
Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki TJahaja Purnama mengatakan mahalnya harga jual beberapa jenis barang sebagian besar dikarenakan tingginya biaya distribusi produk.
"Mahalnya ongkos distribusi terjadi karena infrastruktur transportasi di sekitar pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/4).
Menurutnya, buruknya kondisi jalan membuat konsumsi bahan bakar truk dan kontainer melonjak tajam.
Apalagi, saat ini harga bahan bakar minyak naik turun alias fluktuatif.
Karena itu, Ahok berencana membangun jalur kereta api ke kawasan pelabuhan untuk memangkas mahalnya biaya distribusi.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta tengah menjajaki kerja sama dengan PT Pelindo dan mengembangkan reklamasi 3 pulau untung pengembangan kawasan pelabuhan.
"Saya mau nego minta porsi reklamasi untuk DKI. Ini dilakukan agar kereta api bisa langsung masuk kawasan pelabuhan.
Kontainer ga perlu terlalu banyak yang masuk karena bikin macet dan rusak jalanan," paparnya.
Sebelum rencana tersebut direalisasikan, lanjutnya, pemerintah akan membereskan masalah banjir yang kerap kali terjadi di kawasan utara DKI Jakarta tersebut.
"Mengatasi banjir besar bukan bikin tembok atau meninggikan jalan. Kita harus menutup laut dan membangun saluran," ujar Ahok.
Setelah itu, Ahok juga akan membangun rumah susun dan membereskan kawasan perumahan kumuh dan ilegal yang saat ini masih memenuhi sebagian wilayah di Jakarta Utara.
"Semua akan dikerjakan, tetapi tak instan. Kami menargetkan ada perubahan pada 2016 mendatang," pungkasnya.
Quote:
Selasa, 12 Agustus 2014 | 15:01
detikNews - Jakarta, Wagub DKI Basuki T Purnama atau Ahok berbicara soal moda transportasi yang paling layak dan cocok mencegah kemacetan. Menurut dia semestinya dibangun sarana transportasi kereta. Jadi sarana dan prasarana kereta harus dibangun.
"Berbasis rel saja udah paling benar. Seperti Jepang, itu sudah tiap setengah menit sudah ada satu kereta lewat loh. Kita mau mengarah ke situ. kalau bus kan gak bisa. Tabrakan kalau disuruh tiap setengah menit. Harus kereta," tutur Ahok di balai kota DKI, Selasa (12/8/2014).
Tak hanya Jepang, Amerika Serikat juga membangun saran transportasi kereta. Bila kereta nyaman dan memenuhi kebutuhan publik, mereka yang bermobil akan berpindah.
Bagaimana dengan biaya pembangunan kereta yang mahal?
"Bisa. Apa yang susah. Seluruh Indonesia bikin doble track saja cuma Rp 300 T kok. APBN dipotong saja 20%, misalnya yang mark-up itu, atau segala macam yang nggak perlu. Pasti mampulah. Kita tunggu saja Presiden baru gimana?" tutup dia. (ros/ndr)
detikNews - Jakarta, Wagub DKI Basuki T Purnama atau Ahok berbicara soal moda transportasi yang paling layak dan cocok mencegah kemacetan. Menurut dia semestinya dibangun sarana transportasi kereta. Jadi sarana dan prasarana kereta harus dibangun.
"Berbasis rel saja udah paling benar. Seperti Jepang, itu sudah tiap setengah menit sudah ada satu kereta lewat loh. Kita mau mengarah ke situ. kalau bus kan gak bisa. Tabrakan kalau disuruh tiap setengah menit. Harus kereta," tutur Ahok di balai kota DKI, Selasa (12/8/2014).
Tak hanya Jepang, Amerika Serikat juga membangun saran transportasi kereta. Bila kereta nyaman dan memenuhi kebutuhan publik, mereka yang bermobil akan berpindah.
Bagaimana dengan biaya pembangunan kereta yang mahal?
"Bisa. Apa yang susah. Seluruh Indonesia bikin doble track saja cuma Rp 300 T kok. APBN dipotong saja 20%, misalnya yang mark-up itu, atau segala macam yang nggak perlu. Pasti mampulah. Kita tunggu saja Presiden baru gimana?" tutup dia. (ros/ndr)
Quote:
Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok) mempertanyakan soal lambannya pembangunan jalur rel Kereta Api (KA) akses Pelabuhan Tanjung Priok. Proyek yang dikerjakan keroyokan antara kementerian perhubungan (Kemenhub) dan BUMN ini membuat heran Ahok.
"Masak Pak Dahlan Iskan (Menteri BUMN) nggak berhasil masukin rel ke dalam sana (Tanjung Priok)?" ujar Ahok pada seminar logistik di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (23/9/2014)
Menurutnya, seharusnya sebagai Menteri BUMN Dahlan bisa memerintahkan Pelindo II, selaku operator Pelabuhan di Tanjung Priok agar menyelesaikan pembebasan lahan. Sehingga PT KAI pun bisa melanjutkan pembangunan rel dan stasiun di Priok.
"Nah ini saya bilang Pelindo II itu negara dalam negara. Bikin apa saja seenaknya, kita ngga bisa menyetop dia," sebutnya.
Ahok menambahkan, 65% kendaraan yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari luar Jakarta. Sehingga kemacetan tak bisa dihindari, dampaknya akses untuk arus barang juga menjadi terhambat.
"Sekarang kan Tanjung Priok yang bermasalah karena 65% kendaraan dari luar Jakarta," terangnya.
Proyek ini dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan, dengan dukungan BUMN PT Pelindo II dan PT KAI. Targetnya proses pembebasan lahan hingga konstruksi akan tuntas pada 2015.
Jaringan rel kereta api logistik/kontainer yang menghubungkan antara Pelabuhan Tanjung Priok dengan Pelabuhan Peti Kemas hingga Tempat Penampungan Khusus (TPK) Koja, Jakarta Utara telah ada.Rel ini telah lama mati dan tidak digunakan untuk pengangkutan kereta api logistik, namun masih terputus alias belum sampai ke dalam pelabuhan.
Masalah pembebasan lahan akan menjadi tanggung jawab Ditjen KA Kemenhub. Sedangkan untuk konstruksinya akan dikerjakan oleh PT KAI sesuai kesepakatan Kementerian Perhubungan dan BUMN.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menargetkan pembangunan jalur rel Kereta Api (KA) akses Pelabuhan Tanjung Priok selesai tahun ini.
"Rel kereta api akses Pelabuhan Tanjung Priok kita bekerjasama dengan PT KAI dan sedang dilakukan pembicaraan juga dengan PT Pelindo II. Masalah lahan Mbah Priok selesai tinggal pembebasan lahan di lorong 21 dan 23. Diharapkan tahun ini selesai," kata Bambang beberapa waktu lalu.
"Masak Pak Dahlan Iskan (Menteri BUMN) nggak berhasil masukin rel ke dalam sana (Tanjung Priok)?" ujar Ahok pada seminar logistik di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (23/9/2014)
Menurutnya, seharusnya sebagai Menteri BUMN Dahlan bisa memerintahkan Pelindo II, selaku operator Pelabuhan di Tanjung Priok agar menyelesaikan pembebasan lahan. Sehingga PT KAI pun bisa melanjutkan pembangunan rel dan stasiun di Priok.
"Nah ini saya bilang Pelindo II itu negara dalam negara. Bikin apa saja seenaknya, kita ngga bisa menyetop dia," sebutnya.
Ahok menambahkan, 65% kendaraan yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari luar Jakarta. Sehingga kemacetan tak bisa dihindari, dampaknya akses untuk arus barang juga menjadi terhambat.
"Sekarang kan Tanjung Priok yang bermasalah karena 65% kendaraan dari luar Jakarta," terangnya.
Proyek ini dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan, dengan dukungan BUMN PT Pelindo II dan PT KAI. Targetnya proses pembebasan lahan hingga konstruksi akan tuntas pada 2015.
Jaringan rel kereta api logistik/kontainer yang menghubungkan antara Pelabuhan Tanjung Priok dengan Pelabuhan Peti Kemas hingga Tempat Penampungan Khusus (TPK) Koja, Jakarta Utara telah ada.Rel ini telah lama mati dan tidak digunakan untuk pengangkutan kereta api logistik, namun masih terputus alias belum sampai ke dalam pelabuhan.
Masalah pembebasan lahan akan menjadi tanggung jawab Ditjen KA Kemenhub. Sedangkan untuk konstruksinya akan dikerjakan oleh PT KAI sesuai kesepakatan Kementerian Perhubungan dan BUMN.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menargetkan pembangunan jalur rel Kereta Api (KA) akses Pelabuhan Tanjung Priok selesai tahun ini.
"Rel kereta api akses Pelabuhan Tanjung Priok kita bekerjasama dengan PT KAI dan sedang dilakukan pembicaraan juga dengan PT Pelindo II. Masalah lahan Mbah Priok selesai tinggal pembebasan lahan di lorong 21 dan 23. Diharapkan tahun ini selesai," kata Bambang beberapa waktu lalu.
ternyata udah di omongin sejak jd wagub.
kalo gak salah dulu ahok pernah ngomong, bikin kereta (barang?) knp gak dl sekalian disamping tol,
meskipun bacot ahok tidak diakui, yang penting itu kereta cepet dilaksanaken
edit....
astagfirullah, segale VOC ente bawa.. bawa. udah dbold tuh.
======================================
Rel ini telah lama mati dan tidak digunakan untuk pengangkutan kereta api logistik, namun masih terputus alias belum sampai ke dalam pelabuhan.
======================================
sedangkan judul berita atas
-Ahok Rencanakan Jalur Kereta Api Ke Pelabuhan Priok
-Gagasan Rizal Ramli Bangun Jalur Kereta Api ke Priok Direspon Positif Para Pelaku Usaha.
Menurut Rizal, apabila jalur kereta api barang bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, maka sepertiga kemacetan arus keluar barang akan berkurang.
Diubah oleh ovonelpotpal 14-09-2015 13:00
0
4.2K
Kutip
50
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan