Jakarta - Setelah memutuskan tak lagi menjadi agen resmi Harley-Davidson di Indonesia terhitung mulai 31 Desember 2015, PT Mabua Motor Indonesia mulai "merumahkan" satu persatu karyawannya yang berjumlah 500 orang. Proses tersebut sudah dimulai sejak awal 2015 ketika mulai terjadi penurunan penjualan secara signifikan.
"Sejak awal 2015, kami sudah mulai melakukan pengurangan karyawan. Untuk tahap pertama, karyawan yang masih berstatus kontrak tidak kami perpanjang lagi masa kerjanya," ungkap Presiden Direktur PT Mabua Motor Indonesia, Djonnie Rahmat, di Jakarta, Rabu (10/2).
Hingga awal 2016, sudah ada sekitar 100 karyawan yang dirumahkan. Sebagian karyawan terpilih juga akan dipindahkan ke unit bisnis lain dari MRA Group sebagai pemegang saham dari dari PT Mabua Motor Indonesia.
Djonnie mengatakan, keputusan Mabua untuk tak lagi menjadi agen resmi Harley-Davidson lantaran terjadi kelesuan pasar serta penurunan minat beli. Ini diakibatkan oleh tingginya pajak untuk importasi motor besar yang mencapai hampir 300 persen, belum termasuk bea balik nama dan sebagainya.
Kebijakan Ini membuat harga motor Harley-Davidson yang dijual di Indonesia jadi lebih mahal tiga kali lipat dibandingkan harga dari negara asalnya.
"Kebijakan mengenai pajak importasi motor besar membuat harga Harley-Davidson menjadi tidak masuk akal, bahkan bisa sampai Rp 1,4 miliar," ungkap Djonnie.
Sumber
http://m.beritasatu.com/otomotif/348454-mabua-motor-indonesia-phk-500-karyawan-secara-bertahap.html