- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Versi Buruh, Manajemen, dan Pemerintah Soal PHK


TS
bobbin
Ini Versi Buruh, Manajemen, dan Pemerintah Soal PHK
JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam dua minggu terakhir, publik dibombardir berbagai informasi soal pemutusan hubungan kerja (PHK) dan jumlahnya.
Berbagai informasi tersebut silih berganti datang dari pihak buruh, pihak manajemen perusahaan yang diisukan melakukan PHK, dan pihak pemerintah.
Namun, informasi yang disampaikan tidak ada yang seragam satu sama lain.
Inilah versi masing-masing pihak soal jumlah PHK
Versi Buruh
Berdasarkan data Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) :
Panasonic (elektronik, afiliasi Jepang) : 1.700 orang
Toshiba (elektronik, afiliasi Jepang): 970 orang
Samoin (elektronik, afiliasi Korea Selatan) : 1.166 orang
Starlink (elektronik, afiliasi Korea Selatan) : 452
Chevron (migas, afiliasi AS) : 1.700 orang
Novartis (farmasi, afiliasi Swiss) : 100 orang
Sandoz (farmasi, afiliasi Novartis Swiss) : 200 orang
(baca : jumlah karyawan yang terkena PHK bisa mencapai 10.000 orang)
Versi Manajemen Perusahaan
Manajemen Panasonic memberi tiga pilihan kepada karyawan pabrik di Cikarang yang berjumlah 425 orang. (baca : Panasonic tidak akan hengkang)
Pilihan pertama, tetap bergabung di perusahaan untuk bergabung dalam proses produksi di Pasuruan atau Cileungsi.
Kedua, diusahakan bergabung dalam kelompok Panasonic Gobel sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing. Pilihan ketiga, memilih mengundurkan diri untuk berwirausaha.
Manajemen Chevron Indonesia mengakui tengah melakukan reorganisasi. Namun tidak menjelaskan jumlah atau opsi bagi karyawan yang terkena dampak.
Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia mengakui ada PHK di sejumlah perusahaan farmasi yang berafiliasi dengan asing. Namun tidak dijelaskan jumlah pegawai yang terkena PHK.
Versi Pemerintah
BKPM mengatakan, Panasonic hanya mengenakan PHK pada 425 orang. (baca : PHK ada, tetapi penyerapan tenaga kerja baru lebih banyak)
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengatakan hanya Panasonic dan Toshiba yang melakukan PHK.
Chevron belum melakukan PHK karena masih berunding dengan serikat pekerjanya.
Atas berita yang simpang siur tersebut, pemerintah diharapkan memberikan penjelasan yang detil dan transparan mengenai jumlah PHK dan jumlah pabrik yang tutup.
Sumber
Versi Buruh harus sehancur hancurnya atau mungkin selebai-lebainya
Versi Perusahaan apa adanya
Versi Pemerintah seminim-minimnya
monggo dipilih juragan
Berbagai informasi tersebut silih berganti datang dari pihak buruh, pihak manajemen perusahaan yang diisukan melakukan PHK, dan pihak pemerintah.
Namun, informasi yang disampaikan tidak ada yang seragam satu sama lain.
Inilah versi masing-masing pihak soal jumlah PHK
Versi Buruh
Berdasarkan data Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) :
Panasonic (elektronik, afiliasi Jepang) : 1.700 orang
Toshiba (elektronik, afiliasi Jepang): 970 orang
Samoin (elektronik, afiliasi Korea Selatan) : 1.166 orang
Starlink (elektronik, afiliasi Korea Selatan) : 452
Chevron (migas, afiliasi AS) : 1.700 orang
Novartis (farmasi, afiliasi Swiss) : 100 orang
Sandoz (farmasi, afiliasi Novartis Swiss) : 200 orang
(baca : jumlah karyawan yang terkena PHK bisa mencapai 10.000 orang)
Versi Manajemen Perusahaan
Manajemen Panasonic memberi tiga pilihan kepada karyawan pabrik di Cikarang yang berjumlah 425 orang. (baca : Panasonic tidak akan hengkang)
Pilihan pertama, tetap bergabung di perusahaan untuk bergabung dalam proses produksi di Pasuruan atau Cileungsi.
Kedua, diusahakan bergabung dalam kelompok Panasonic Gobel sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing. Pilihan ketiga, memilih mengundurkan diri untuk berwirausaha.
Manajemen Chevron Indonesia mengakui tengah melakukan reorganisasi. Namun tidak menjelaskan jumlah atau opsi bagi karyawan yang terkena dampak.
Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia mengakui ada PHK di sejumlah perusahaan farmasi yang berafiliasi dengan asing. Namun tidak dijelaskan jumlah pegawai yang terkena PHK.
Versi Pemerintah
BKPM mengatakan, Panasonic hanya mengenakan PHK pada 425 orang. (baca : PHK ada, tetapi penyerapan tenaga kerja baru lebih banyak)
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengatakan hanya Panasonic dan Toshiba yang melakukan PHK.
Chevron belum melakukan PHK karena masih berunding dengan serikat pekerjanya.
Atas berita yang simpang siur tersebut, pemerintah diharapkan memberikan penjelasan yang detil dan transparan mengenai jumlah PHK dan jumlah pabrik yang tutup.
Sumber
Versi Buruh harus sehancur hancurnya atau mungkin selebai-lebainya

Versi Perusahaan apa adanya

Versi Pemerintah seminim-minimnya

monggo dipilih juragan

0
1.9K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan