Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

master_DJAvatar border
TS
master_DJ
Sekilas Tentang Industri Poultry : JPFA, MAIN, dan CPIN
Pernah mencoba berternak ayam broiler?

Sekilas Tentang Industri Poultry : JPFA, MAIN, dan CPIN

Sebenarnya usaha ini terlihat simpel karena tugas seorang peternak hanya untuk memelihara ayam-ayam tersebut agar siap untuk dijual.

Walaupun terdengar simpel, sebenarnya industri ini adalah satu industri terumit di Indonesia.

Untuk dapat bertahan di industri ini, pelaku industri harus menguasai bisnisnya dari hulu hingga hilir, mulai dari menyediakan pakan, DOC (day old chick), bahkan hingga barang konsumsi olahan seperti sosis ayam, chicken nuggets, dan lain-lain.


Proses Awal

Beternak ayam dimulai dari DOC dan pakan ayam. Peternak ayam broiler biasanya akan membeli keduanya dari satu produsen, seperti Charoen Pokphand (CPIN), Japfa (JPFA), atau Malindo Freedmill (MAIN).

Untuk menghasilkan ayam 1kg dibutuhkan 1.7kg pakan. Jadi, katakanlah harga ayam broiler di level grosir adalah Rp18,000/kg. Harga DOC saat ini sekitar Rp5,500 dan harga pakan Rp6,500/kg. Maka keuntungan peternak ayam broiler adalah Rp1,450/kg (Rp18,000 – (1.7 X Rp6,500 + Rp5,500)).

Sekilas Tentang Industri Poultry : JPFA, MAIN, dan CPIN

Ingat, yang perlu anda perhatikan adalah harga ayam di level grosir, bukan di level retail seperti yang anda lihat di pasar atau supermarket!

Harga di level retail akan jauh berbeda dari level grosir, karena akan lebih banyak lagi faktor yang mempengaruhi.

Untuk dapat memantau harga ayam di level grosir anda dapat mengakses situs Pinsar. Perhatikan harga ayam di area sekitar Jawa, karena mayoritas lingkup produksi ketiga perusahaan ini berada di Jawa.


Jenis Bisnis CPIN, MAIN, dan JPFA

Pemain seperti CPIN dan MAIN memilih untuk bermain di pakan ternak , DOC, dan bahan makanan olahan dari daging ayam. Proses beternak ayam broiler mereka serahkan ke peternak setempat, dan mereka hanya mensuplai pakan dan DOC saja.

JPFA lain lagi, dimana perusahaan ini memilih untuk bergerak di semua aspek mulai dari DOC, pakan ternak, dan ternak ayam broiler.

Sekilas Tentang Industri Poultry : JPFA, MAIN, dan CPIN

Sekilas Tentang Industri Poultry : JPFA, MAIN, dan CPIN

Sekilas Tentang Industri Poultry : JPFA, MAIN, dan CPIN

Bisa anda lihat pada grafik di atas, semua pemain poultry pasti memiliki bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Lalu, mengapa hal ini menjadi penting?

Jawabannya adalah pergerakan harga ayam yang sangat volatile di Indonesia.

Ini dikarenakan perubahan supply dan demand yang sangat cepat sehingga harga bergerak naik dan turun sedemikian cepatnya. Kadang anda bisa merugi, tapi terkadang anda bisa mencetak keuntungan besar.

Banyak yang mengatakan karena ayam di Indonesia kebanyakan di jual di pasar basah, sehingga pergeseran supply dan demand ayam menjadi cepat berubah. Lain halnya jika kebanyakan ayam yang diperdagangkan adalah ayam olahan atau ayam potong yang dijual dalam kondisi beku di supermarket. Hal ini akan mengurangi volatilitas harga ayam karena ayam potong tersebut bisa disimpan dalam keadaan beku.

Jadi, jangan sekalipun mengharapkan margin dan pertumbuhan laba yang stabil di industri ini! Karena memang tidak akan pernah terjadi di Indonesia.


DOC

DOC ini adalah ayam keturunan ketiga dari ayam kualitas terbaik hasil rekayasa genetik. Ayam terbaik ini biasanya disebut dengan istilah Grand Parent Stock yang biasa diimpor dari USA.

Sekilas Tentang Industri Poultry : JPFA, MAIN, dan CPIN

Dari Grand Parent Stock ini, akan dihasilkan Parent Stock yang nantinya akan dikimpoi silangkan. Hasil kimpoi silang tersebut adalah DOC itu sendiri.

Sekilas Tentang Industri Poultry : JPFA, MAIN, dan CPIN

Sesuai dengan namanya DOC (day old chick) adalah anak ayam berusia satu hari. Ini nantinya akan dijual ke peternak ayam broiler satu paket dengan pakannya. DOC harus segera dijual hari itu juga karena dalam tempo 24 jam mereka akan membutuhkan makan.

Jika tidak terjual dan sudah lewat satu hari, maka DOC ini akan turun harganya di pasar. Hal ini lah yang membuat margin dari para pemain poultry tertekan.


Faktor Penentu Bisnis Poultry

Ada beberapa faktor penentu yang sangat berperan dalam menentukan baik tidaknya margin dan laba dari perusahaan-perusahaan poultry, yakni :

1. Perubahan Supply

Sekilas Tentang Industri Poultry : JPFA, MAIN, dan CPIN

Siklus di atas adalah gambaran siklus pergerakan harga ayam di pasar hingga mempengaruhi harga DOC. Terlihat di atas bahwa pergerakan supply ayam broiler sangat mempengaruhi pergerakan harga DOC.

Jika seandainya saja harga ayam di level peternak dalam tren turun, maka cepat atau lambat harga DOC juga akan terpengaruh. Jika sudah begini, maka margin DOC akan memburuk dan akan menekan margin dari perusahaan poultry.

Nah, oleh karena itu anda perlu memantau harga ayam di pasar. Umumnya, jika harga ayam broiler di level grosir sudah mencapai Rp18-20 ribu/kg, maka bisa dikatakan harga ayam broiler sedang bagus. Namun, jika sudah di bawah itu maka hati-hati lah karena bisa-bisa harga DOC akan tertekan lagi dan akhirnya menekan margin para pemain poultry.



2. Perubahan Demand Ayam Broiler

Demand daging ayam di Indonesia juga kadang terganggu oleh beberapa kejadian tertentu seperti misalnya kenaikan BBM.

Jika anda lihat pada grafik di bawah ini, terlihat bahwa konsumsi ayam per capita Indonesia juga bergerak naik dan turun setiap tahunnya.


Sekilas Tentang Industri Poultry : JPFA, MAIN, dan CPIN

Tentu jika sudah begini, harga ayam broiler juga akan sangat terpengaruh dan pada akhirnya akan mempengaruhi harga DOC dan demand pakan ayam. Akhirnya, profitabilitas perusahan-perusahaan poultry akan terganggu.



3. Harga bahan baku pakan dan USD

Sekitar 90% dari biaya produksi perusahaan poultry berasal dari bahan baku, yakni jagung dan kedelai. Keduanya juga diimpor dari luar negeri. Bahan baku berupa jagung dan kedelai ini tidak hanya untuk pakan ternak namun juga untuk DOC.

Jadi pergerakan harga bahan baku dan USD akan sangat menentukan.

Sekilas Tentang Industri Poultry : JPFA, MAIN, dan CPIN

Perubahan net profit setiap pergerakan Rp500 terhadap USD – Sumber : Mandiri Sekuritas

Efek dari pergerakan harga bahan baku dan USD biasanya baru akan terasa pada satu kuartal berikutnya.



Kondisi Saat Ini

Belakangan, memang industri poultry sedikit mendapat angin segar dari turunnya harga bahan baku. Harga jagung dan kedelai di bursa perdagangan dunia juga turun sangat banyak sejak Mei lalu.

Namun sayangnya belum ada tanda-tanda bahwa margin laba akan pulih. Hinnga 2Q14 kemarin, margin masih sangat rendah karena ternyata margin DOC yang masih jelek.

Selain itu, demand yang rendah dari peternak ayam broiler membuat para pemain poultry juga harus menurunkan harga jual pakan mereka di pasar.

Ditambah lagi, jangan lupa juga dengan BBM yang kemungkinan akan naik sesegera mungkin. Seperti yang sudah ditampilkan sebelumnya, konsumsi ayam per kapita beberapa kali anjlok ketika ada goncangan di ekonomi, seperti yang terjadi di 2005 dan 2008.

Jadi, untuk sementara kita dapat menghindari dulu saham poultry seperti JPFA, MAIN, dan CPIN. Kita bisa melihat bagaimana pergerakan harga ayam setelah BBM naik nanti. Jika seandainya harga ayam di pasar mulai turun, jangan sekali-kali membali saham ini. Tapi jika masih stabil, maka saham poultry akan menjadi pilihan menarik di awal kuartal 1, 2015 nanti.

Good Luck kaskusers emoticon-Kiss


Diubah oleh master_DJ 24-10-2014 02:15
tata604
tata604 memberi reputasi
1
7.5K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan