- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tardigrada,Salah Satu Hewan Terkuat


TS
trimiswanto
Tardigrada,Salah Satu Hewan Terkuat


Spoiler for no repost:

hallo para warga kaskus
,kali ini ane mau bahas tentang tardigrada atau beruang air

Spoiler for tardigrada:

Tardigrada (dikenal dengan julukan Water Bears) merupakan bagian dari supefilum
Ecdysozoa . Tardigrada ukurannya sangat kecil dan hidup di air dengan kaki berjumlah delapan. Tardigrada pertama kali dideskripsikan oleh Eprhaim Goeze pada tahun 1773. Nama Tardigrada berarti “pejalan lambat” yang diberikan oleh
Spallanzani (1777). Panjang tubuh tardigrada dewasa adalah 1,5 mm,paling kecil ukurannya 0,1 mm,larvanya berukuran 0,05 mm. Tardigrada bisa ditemukan di semua bagian dunia, mulai dari puncak
Himalaya hinngga di dasar samudera, dan dari kutub hingga di bagian ekuator . Tempat yang paling disukai di tempat berganggang. Di pantai, tanah maupun di air dapat dijumpai binatang mini ini. Hal yang paling menarik dari hewan ini adalah kemampuan untuk beradaptasi di lingkungan yang sangat ekstrem. Tardigrada dapat bertahan di lingkungan yang beku hingga di tempat yang bertemperatur tinggi. Bahkan dapat bertahan terhadap radiasi sebesar 570.000 Rad, 1.000 kali lebih tinggi dibandingkan jumlah radiasi di mana makhluk hidup lain dapat bertahan. Oleh karena itu, tardigrada dikenal sebagai hewan yang polyextremophiles. Dengan kemampuan tersebut, tardigrada merupakan makhluk hidup yang dapat bertahan bila terjadi perang nuklir atau bencana alam lain yang ekstrem. Bahkan tardigrada dapat hidup selama 10-100 tahun dalam kondisi kering, bahkan rekor tardigrada yang bertahan di kondisi kering terlama adalah 120 tahun. Sayangnya, setelah selesai berestivasi dan bergerak gerak selama beberapa menit, hewan itu mati. Kemampuan unik lainnya dari tardigrada adalah dapat bertahan di keadaan angkasa luar yang hampa udara . Pada satu penelitian di September 2007, tardigrada dapat hidup selama selama 10 hari di lingkungan luar angkasa. Tardigrada yang mengangkasa menggunakan pesawat luar angkasa FOTON-M3 oleh European Space Agency, dapat bertahan hidup dalam keadaan hampa udara, terpapar sinar kosmik, dan bahkan dapat bertahan terhadap radiasi UV matahari 1000 kali lebih tinggi dibandingkan radiasi di permukaan bumi, dan hewan ini juga memiliki gigi setajam pisau yang tersembunyi di mulutnya yang berbentuk tabung . Selain itu, tardigrada juga mampu menahan tekanan sebesar 6000 kg/cm persegi.
Spoiler for cara hidup:

Makanan Tardigrada bervariasi, bergantung pada spesiesnya. Mayoritas Tardigrada memakan material tumbuhan seperti lumut & alga di mana Tardigrada hidup. Spesies yang berukuran kecil juga memakan bakteri, sementara sebagian kecil Tardigrada merupakan karniora yang memakan hewan-hewan kecil seperti nematoda, kutu, bahkan Tardigrada lainnya. Mereka makan dengan cara menghisap cairan tubuh mangsanya melalui mulutnya yang berbentuk seperti penghisap. Belum diketahui secara pasti bagaimana hewan yang kelihatan lamban & kikuk ini berburu, apakah dengan cara aktif mengejar mangsanya, mengendap-endap, atau malah berburu secara pasif (menunggu). Pemangsa Tardigrada sendiri adalah hewan-hewan seperti serangga kecil karnivora, caplak, laba-laba, hingga Tardigrada lainnya.
Sebagian besar Tardigrada yang ditemukan manusia berumah dua, artinya mereka memiliki 2 organ kelamin sekaligus dalam tubuhnya, namun hanya salah satu organ yang aktif. Pada beberapa spesies, hanya organ kelamin betinanya yang aktif sehingga memunculkan anggapan bahwa Tardigrada bisa berkembang biak dengan melakukan partenogenesis (menciptakan keturunan tanpa proses perkimpoian lebih dulu) seperti yang dilakukan kutu daun (afid) maupun serangga tongkat. Teori soal partenogenesis cukup menjawab keingintahuan para ilmuwan mengenai : bagaimana hewan yang kecil & lamban ini berkembang biak jika untuk mencari pasangannya saja ia sudah kesulitan.
Dalam populasi Tardigrada yang hidup di lumut juga terdapat individu-individu jantan & betina. Dengan kata lain, sekalipun hermafrodit, Tardigrada juga secara sadar melakukan perkimpoian untuk menambah variasi keturunan mereka. Tardigrada sendiri adalah ovipar, artinya mereka bertelur. Telur-telur yang dikeluarkan Tardigrada bisa disimpan pada kulit mereka, sementara pada beberapa spesies lain telur-telurnya ditaruh begitu saja di lingkungan sekitarnya. Anakan Tardigrada yang baru menetas sangat mirip dengan Tardigrada dewasa, namun ukurannya lebih kecil & mereka melakukan pergantian kulit berulang-ulang hingga dewasa. Tardigrada normalnya hidup antara 4 bulan - 1 tahun, namun rentang umurnya bisa bertambah jauh lebih panjang ketika melalui "fase koma" macam kriptobiosis.
Spoiler for tempat mereka hidup:

Tardigrada merupakan hewan dengan persebaran yang luar biasa. Sejak penemuan pertamanya pada akhir abad ke-18, para ilmuwan telah menemukan Tardigrada di berbagai tempat di dunia, mulai dari pegunungan, di balik bongkah es, hutan hujan, perairan air asin & air tawar, sampai gurun pasir. Ketinggian tertinggi yang diketahui ditinggali Tardigrada adalah 6.000 m di atas permukaan laut, sementara yang terendah ditemukan pada kedalaman laut sejauh 4.000 m. Mereka bahkan juga ditemukan di pulau gunung api yang terpencil dari dunia luar. Untuk keperluan studi & pengamatan, mereka bisa diambil dari lumut yang ada di pohon maupun tembok.
Walaupun tersebar di berbagai wilayah dunia, Tardigrada oleh para ahli digolongkan sebagai makhluk akuatik. Artinya adalah, mereka memerlukan air agar bisa tetap menjalankan aktivitas metabolismenya seperti biasa. Seandainya kondisi di sekitarnya tidak menunjang untuk hidup sekalipun, Tardigrada bisa melalui fase kriptobiosis sampai kondisi lingkungannya kembali mendukung. Hal ini juga dilakukan karena kondisi lingkungannya senantiasa berubah-ubah secara musiman.
Ada beberapa hipotesis mengenai bagaimana Tardigrada bisa tersebar begitu luas di berbagai belahan dunia. Salah satu hipotesis yang paling populer adalah Tardigrada menyebar lewat udara. Tubuh Tardigrada beserta telur-telurnya sangat kecil & ringan sehingga mereka bisa terbawa angin ke tempat-tempat yang terpencil sekalipun, termasuk pulau terpencil di tengah laut. Teori lainnya juga menyatakan Tardigrada bisa menyebar melalui air ketika melalui fase anoksibiosis maupun kriptobiosis. Mengenai kedua hal yang terakhir disebut akan dibahas lebih lanjut pada bagian berikutnya.
Spoiler for kehebatan:

Hal yang membuat hewan sekecil Tardigrada begitu istimewa adalah keahliannya bertahan di tengah berbagai kondisi ekstrim. Tardigrada bisa melalui "fase koma" seperti anoksibiosis & kriptobiosis. Anoksibiosis adalah fase yang dilakukan Tardigrada yang hidup di darat ketika kondisi di sekitarnya dipenuhi air. Pada fase ini, Tardigrada akan memompa tubuhnya seperti balon sehingga ia bisa melayang di air hingga beberapa hari. Begitu kondisi lingkungan di sekitarnya sudah lebih mengering, mereka kembali ke fase normalnya & beraktivitas seperti biasa.
"Fase koma" lainnya yang lebih mengagumkan dari Tardigrada adalah fase kriptobiosis. Fase ini dilakukan ketika kondisi di lingkungannya menjadi tidak menguntungkan semisal terlalu kering, kadar racun di sekitarnya meningkat, atau ketika suhu di lingkungannya terlalu tinggi/rendah. Saat melakukan fase ini, Tardigrada akan menarik kakinya ke dalam, mengerutkan tubuhnya hingga hanya berukuran 1/3 aslinya, lalu melapisi kulitnya dengan bahan semacam lilin. Pada fase ini, metabolisme Tardigrada bisa menurun drastis hingga nyaris tidak bisa dideteksi lagi oleh peralatan manusia, sementara kadar air dalam tubuhnya menurun hingga kurang dari 1%. Begitu kondisi di sekitarnya sudah kembali menguntungkan, - layaknya anoksibiosis - Tardigrada akan kembali beraktivitas seperti biasa. Tardigrada juga memerlukan jangka waktu tertentu untuk kembali ke fase normal, bergantung pada berapa lama ia melakukan kriptobiosis.
Kemampuan Tardigrada saat melakukan fase kriptobiosis merupakan topik yang menjadi pusat perhatian para ilmuwan saat ini. Mereka bisa melalui fase kriptobiosis tanpa makan & minum hingga jangka waktu yang sangat lama. Beberapa spesies Tardigrada diketahui bisa melalui fase kripobiosis hingga jangka waktu 10 tahun dalam lingkungan kering, waktu yang bahkan jauh lebih lama dibandingkan rentang umur normalnya sendiri. Salah satu laporan yang ditulis oleh Asari pada tahun 1998 bahkan menunjukkan bahwa Tardigrada bisa melalui fase kriptobiosis ini hingga jangka waktu 120 tahun & tetap hidup! Sayang, hewan mungil yang hebat ini hanya hidup beberapa menit setelah "bangkit dari kubur", lalu mati. Namun, Guidetti & Johnson dalam jurnalnya tahun 2002 meragukan tulisan dari Asari (1998) karena Tardigrada hanya menunjukkan tanda-tanda kehidupan melalui gerakan kakinya yang samar-samar.
Kemampuan lain Tardigrada yang luar biasa adalah kemampuannya menoleransi suhu yang sangat tinggi maupun sangat rendah.
Tardigrada diketahui tetap hidup ketika direbus hidup-hidup dalam suhu 151 derajat C selama beberapa menit & disimpan dalam kondisi minus 200 derajat C selama beberapa hari! Hebatnya, sel-sel tubuh mereka tidak mengalami kerusakan, padahal normalnya protein penyusun sel dalam suhu mendekati titik didih akan rusak karena mengalami penguraian, sementara sel yang berada pada suhu minus beberapa derajat C akan pecah karena cairan dalam selnya membeku & mengembang. Spesies yang hidup di daerah kutub dipercaya melalui fase kriptobiosis secara reguler (teratur) ketika suhu di lingkungannya menurun tajam & makanan sulit dicari.
Tardigrada juga diketahui bisa tetap hidup dalam kondisi dengan kadar radioaktif relatif tinggi. Mereka diketahui bisa bertahan meskipun disinari sinar gama dengan dosis hingga 5.000. Raul M. May dari Universitas Paris juga menemukan bahwa Tardigrada baru bisa dibunuh jika disinari sinar X (sinar untuk keperluan Roentgen) hingga dosis 570.000. Sebagai pembanding, dosis sinar gamma sebesar 20 dan/atau dosis sinar-X sebanyak 500 saja sudah berakibat fatal bagi manusia. Crowe (1971) dalam jurnalnya berhipotesis dalam fase kriptobiosis aktivitas metabolismenya berhenti sehingga unsur-unsur seperti air dan oksigen tidak ada dalam tubuhnya, sementara reaksi-reaksi yang bersifat merusak (destruktif) memerlukan unsur-unsur tersebut agar tetap berjalan. Karena kemampuannya, mereka adalah satu-satunya spesies yang diketahui bisa dilihat di bawah mikroskop elektron dalam kondisi hidup-hidup.
Studi yang dilakukan para ahli baru-baru ini juga menemukan bahwa Tardigrada bisa bertahan di luar angkasa! Pada bulan September 2008 yang lalu, sejumlah Tardigrada dikirim ke luar angkasa di mana keadaanya hampa udara, bebas gravitasi, & terkena paparan sinar ultraviole matahari langsung selama kurang lebih 10 hari. Setelah kembali ke bumi, lebih dari 68% dari total Tardigrada yang dikirim ke luar angkasa masih hidup & bisa bereproduksi secara normal. Hal ini pun memunculkan spekulasi bahwa Tardigrada bisa dikirim hidup-hidup melalui luar angkasa.
Quote:
saat ini manusia telah menemukan 700 spesies tardigrada
tolong rate



sumber1
sumber 2
Diubah oleh trimiswanto 10-02-2016 05:30
0
5.5K
Kutip
41
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan