- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
orang bijak: Minum miras gpp asal gak korupsi


TS
sukamto77
orang bijak: Minum miras gpp asal gak korupsi
TEMPO.CO, Yogyakarta - Wajah semua korban yang meninggal akibat menegak minuman keras oplosan menghitam. "Ada 12 korban yang dikirim ke Sardjito sejak beberapa hari lalu. Enam di antaranya meninggal dunia," ucap juru bicara Rumah Sakit Umum Pusat dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, Senin, 8 Februari 2016.
Heru mengatakan, dari enam korban meninggal dunia tersebut, dua di antaranya ditemukan sudah meninggal di kamar kosnya sebelum dikirim ke RSUP Sardjito. Sedangkan empat lain sempat dirawat sehari sebelum meninggal. "Semua korban yang dikirim ke Sardjito berstatus mahasiswa kampus swasta di Yogyakarta," ujar Heru.
Hingga kini, masih ada empat korban miras oplosan yang menjalani perawatan di RSUP Sardjito. Menurut Heru, seorang korban kini dalam kondisi mengkhawatirkan. Adapun dua lain sudah dipulangkan karena kondisinya membaik.
Menurut Heru, berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis RSUP Sardjito, 12 korban miras oplosan tersebut keracunan zat kimia berbahaya. Namun Heru menyatakan tim medis RSUP tidak bisa mendeteksi jenis zat kimia yang terkandung di dalam tubuh 12 orang itu.
Tim medis tidak bisa melakukan otopsi karena keluarga korban tidak mengizinkan. "Seandainya diizinkan ada otopsi dalam, kami bisa tahu zat kimia apa saja yang meracuni para korban," tuturnya.
Tersangka pembuat minuman keras oplosan itu, Sasongko, mengaku minuman yang dia buat terdiri atas etanol sebesar 96 persen, air mineral, citrun sebagai pemanis, dan minuman perasa buah.
Dalam empat hari terakhir, puluhan korban meninggal dunia di Sleman, Yogyakarta, dan Bantul akibat menenggak miras oplosan. Data terakhir yang dirilis Kepolisian Resor Sleman menemukan sudah ada 26 orang meninggal dunia hingga Ahad, 7 Februari 2016. Semua korban adalah mahasiswa yang berasal dari luar Yogyakarta.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
https://m.tempo.co/read/news/2016/02/08/058743114/wajah-jenazah-korban-miras-oplosan-di-yogyakarta-menghitam
Udahlah yang penting kalian gak korupsi
Semoga yang meninggal amal ibadahnya diterima disisinya
Heru mengatakan, dari enam korban meninggal dunia tersebut, dua di antaranya ditemukan sudah meninggal di kamar kosnya sebelum dikirim ke RSUP Sardjito. Sedangkan empat lain sempat dirawat sehari sebelum meninggal. "Semua korban yang dikirim ke Sardjito berstatus mahasiswa kampus swasta di Yogyakarta," ujar Heru.
Hingga kini, masih ada empat korban miras oplosan yang menjalani perawatan di RSUP Sardjito. Menurut Heru, seorang korban kini dalam kondisi mengkhawatirkan. Adapun dua lain sudah dipulangkan karena kondisinya membaik.
Menurut Heru, berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis RSUP Sardjito, 12 korban miras oplosan tersebut keracunan zat kimia berbahaya. Namun Heru menyatakan tim medis RSUP tidak bisa mendeteksi jenis zat kimia yang terkandung di dalam tubuh 12 orang itu.
Tim medis tidak bisa melakukan otopsi karena keluarga korban tidak mengizinkan. "Seandainya diizinkan ada otopsi dalam, kami bisa tahu zat kimia apa saja yang meracuni para korban," tuturnya.
Tersangka pembuat minuman keras oplosan itu, Sasongko, mengaku minuman yang dia buat terdiri atas etanol sebesar 96 persen, air mineral, citrun sebagai pemanis, dan minuman perasa buah.
Dalam empat hari terakhir, puluhan korban meninggal dunia di Sleman, Yogyakarta, dan Bantul akibat menenggak miras oplosan. Data terakhir yang dirilis Kepolisian Resor Sleman menemukan sudah ada 26 orang meninggal dunia hingga Ahad, 7 Februari 2016. Semua korban adalah mahasiswa yang berasal dari luar Yogyakarta.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
https://m.tempo.co/read/news/2016/02/08/058743114/wajah-jenazah-korban-miras-oplosan-di-yogyakarta-menghitam
Udahlah yang penting kalian gak korupsi
Semoga yang meninggal amal ibadahnya diterima disisinya

Diubah oleh sukamto77 09-02-2016 09:09


nona212 memberi reputasi
1
1.8K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan