- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Janji Jokowi terbukti buat Harga Beras jadi Murah, Ternyata ini caranya!


TS
hatree.com
Janji Jokowi terbukti buat Harga Beras jadi Murah, Ternyata ini caranya!

Quote:
Amran mengungkapkan, harga beras saat ini sudah menunjukkan penurunan. Panen raya di beberapa daerah membuat pasokan beras melimpah.
Menurutnya, pasokan atau stok beras saat ini mencapai 52.000 ton, lebih tinggi dibandingkan pasokan di hari biasanya sebesar 32.000 ton. Ini merupakan angka stok tertinggi dalam 15 bulan terakhir.
"Beberapa daerah sudah mulai panen. Aku mau ngecek harga beras. Kenapa saya ngecek karena saya habis dari Demak ngecek harga. Jadi tahu harga di Demak, saya mau tahu harga beras di sini," ungkap Amran. 1

Upaya Jokowi turunkan Harga Beras
Kendati harga Bahan Bakar Minyak telah turun, harga bahan baku dapur bahkan pangan masih tetap stagnan bahkan ada pula yang naik. Olehnya, Presiden Joko Widodo mengakui bahwa harga pangan di Indonesia masih lebih mahal dibanding negara lain yang ekonominya mirip Indonesia. “Dari informasi yang saya peroleh, pangan kita masih lebih mahal dibandingkan negara-negara lain. Harga pangan kita berada di tingkat lebih tinggi dibandingkan negara lain, seperti Filipina, China, Kamboja, India, Thailand, maupun Vietnam. Ini fakta,” ujar Jokowi di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat Rabu 27 Januari. Fakta bahwa 81 persen penduduk negara ini adalah konsumen beras pun diakui Jokowi sebagai tanda bahwa bahan pangan harus segera turun dengan melihat rantai-rantai perdagangan, sistem data dan informasi mengenai kondisi pertanian Indonesia. “Ini hati-hati, harus betul-betul dicermati, sehingga harga bisa kita kembalikan pada harga masing-masing yang normal,” katanya.
Bagaimana tidak, Jokowi mengimbau harga pangan harus turun melihat masih banyak masyarakat yang masih terbelenggu kemiskinan, sebab masalah pangan memberikan kontribusi yang besar terhadap angka kemiskinan. “Penurunan itu juga untuk membuat APBN kita semakin efektif untuk menjangkau rakyat. Ini yang berhubungan nantinya dengan subsidi,” katanya. Pada intinya, kebijakan tersebut diharapnya agar produsen, pedagang, dan konsumen saling berkesinambungan dan seimbang. Mantan gubernur Jakarta ini pun optimis hal itu bisa dilakukan jika seluruh pihak memiliki visi dan pemikiran yang sama. “Oleh sebab itu, saya minta, dalam merumuskan kebijakan pangan mempunyai cara pandang yang komprehensif. Tidak, misalnya, Kementerian Pertanian hanya bisa memikirkan petani saja, tetapi juga pedagang jangan memikirkan perdagangan saja, tapi tolong semuanya dilihat kembali,” katanya. 2

Harga Beras turun merata di Indonesia
Harga beras medium di Tanah Air berangsur turun. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), rata-rata nasional harga beras medium pada Senin (1/2) masih mencapai Rp 10.940 per kilogram (kg). Namun pada Minggu (7/2), rata-rata harga beras menjadi Rp 10.813 per kg. Penurunan harga beras diduga karena melimpahnya pasokan beras seiring terjadinya panen raya di sejumlah daerah.
Berdasarkan data Kemendag, rata-rata nasional harga beras medium pada 1-5 Februari 2016 berada di kisaran Rp 10.900 per kg. Sedangkan pada 6-7 Februari 2015, rata-rata harga beras sudah berada di kisaran Rp 10.800 per kg. Penurunan harga tersebut memang belum terlalu signifikan karena pada awal Januari 2016, rata-rata nasional harga beras medium hanya Rp 10.600 per kg.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, harga beras di wilayah DKI Jakarta sudah berangsur turun. Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebagai barometer harga beras di Indonesia pada Minggu (8/2) di kisaran Rp 7.500 per kg atau lebih rendah dari sebelumnya Rp 8.300 per kg. Penurunan harga beras terjadi karena sejumlah daerah di Indonesia sudah memasuki panen raya sehingga pasokan ke PIBC melimpah, dari biasanya 32 ribu ton menjadi 52 ribu ton per hari.

Pada Selasa (2/2), Mentan melakukan panen raya padi di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Seperti dilansir situs resmi Kementan, Mentan menyampaikan bahwa keberadaan produksi sejak Januari 2016 di tiap harinya terdapat panen padi. “Sejak Januari 2016, setiap hari ada panen padi, sehingga hasil produksinya telah mencapai 500 ribu ton gabah kering giling (GKG). Kami harapkan produksi padi kita cukup sehingga kebutuhan beras di Tanah Air ini tidak sampai harus impor,” kata dia.
Kementan telah melakukan berbagai upaya agar produksi terus berjalan di tengah El Nino yang menerjang agar tidak terlalu berdampak pada hasil. Salah satu terobosannya adalah dengan menyalurkan puluhan ribu bantuan alat dan mesin pertanian kepada para petani didukung pembangunan embung pada tiap daerah yang membutuhkan. Tahun ini, Kementan akan menyalurkan bantuan alsintan sebanyak 100 ribu unit kepada petani di seluruh Indonesia. Realisasi bantuan alsintan pada 2014 mencapai 4.000 unit dan pada 2015 meningkat menjadi 80 ribu unit atau naik 2.000%. 3
URL DCMA : http://www.hatree.net/2016/02/mulai-...#ixzz3zdXoQzM5
Menurutnya, pasokan atau stok beras saat ini mencapai 52.000 ton, lebih tinggi dibandingkan pasokan di hari biasanya sebesar 32.000 ton. Ini merupakan angka stok tertinggi dalam 15 bulan terakhir.
"Beberapa daerah sudah mulai panen. Aku mau ngecek harga beras. Kenapa saya ngecek karena saya habis dari Demak ngecek harga. Jadi tahu harga di Demak, saya mau tahu harga beras di sini," ungkap Amran. 1

Upaya Jokowi turunkan Harga Beras
Kendati harga Bahan Bakar Minyak telah turun, harga bahan baku dapur bahkan pangan masih tetap stagnan bahkan ada pula yang naik. Olehnya, Presiden Joko Widodo mengakui bahwa harga pangan di Indonesia masih lebih mahal dibanding negara lain yang ekonominya mirip Indonesia. “Dari informasi yang saya peroleh, pangan kita masih lebih mahal dibandingkan negara-negara lain. Harga pangan kita berada di tingkat lebih tinggi dibandingkan negara lain, seperti Filipina, China, Kamboja, India, Thailand, maupun Vietnam. Ini fakta,” ujar Jokowi di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat Rabu 27 Januari. Fakta bahwa 81 persen penduduk negara ini adalah konsumen beras pun diakui Jokowi sebagai tanda bahwa bahan pangan harus segera turun dengan melihat rantai-rantai perdagangan, sistem data dan informasi mengenai kondisi pertanian Indonesia. “Ini hati-hati, harus betul-betul dicermati, sehingga harga bisa kita kembalikan pada harga masing-masing yang normal,” katanya.
Bagaimana tidak, Jokowi mengimbau harga pangan harus turun melihat masih banyak masyarakat yang masih terbelenggu kemiskinan, sebab masalah pangan memberikan kontribusi yang besar terhadap angka kemiskinan. “Penurunan itu juga untuk membuat APBN kita semakin efektif untuk menjangkau rakyat. Ini yang berhubungan nantinya dengan subsidi,” katanya. Pada intinya, kebijakan tersebut diharapnya agar produsen, pedagang, dan konsumen saling berkesinambungan dan seimbang. Mantan gubernur Jakarta ini pun optimis hal itu bisa dilakukan jika seluruh pihak memiliki visi dan pemikiran yang sama. “Oleh sebab itu, saya minta, dalam merumuskan kebijakan pangan mempunyai cara pandang yang komprehensif. Tidak, misalnya, Kementerian Pertanian hanya bisa memikirkan petani saja, tetapi juga pedagang jangan memikirkan perdagangan saja, tapi tolong semuanya dilihat kembali,” katanya. 2

Harga Beras turun merata di Indonesia
Harga beras medium di Tanah Air berangsur turun. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), rata-rata nasional harga beras medium pada Senin (1/2) masih mencapai Rp 10.940 per kilogram (kg). Namun pada Minggu (7/2), rata-rata harga beras menjadi Rp 10.813 per kg. Penurunan harga beras diduga karena melimpahnya pasokan beras seiring terjadinya panen raya di sejumlah daerah.
Berdasarkan data Kemendag, rata-rata nasional harga beras medium pada 1-5 Februari 2016 berada di kisaran Rp 10.900 per kg. Sedangkan pada 6-7 Februari 2015, rata-rata harga beras sudah berada di kisaran Rp 10.800 per kg. Penurunan harga tersebut memang belum terlalu signifikan karena pada awal Januari 2016, rata-rata nasional harga beras medium hanya Rp 10.600 per kg.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, harga beras di wilayah DKI Jakarta sudah berangsur turun. Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebagai barometer harga beras di Indonesia pada Minggu (8/2) di kisaran Rp 7.500 per kg atau lebih rendah dari sebelumnya Rp 8.300 per kg. Penurunan harga beras terjadi karena sejumlah daerah di Indonesia sudah memasuki panen raya sehingga pasokan ke PIBC melimpah, dari biasanya 32 ribu ton menjadi 52 ribu ton per hari.

Pada Selasa (2/2), Mentan melakukan panen raya padi di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Seperti dilansir situs resmi Kementan, Mentan menyampaikan bahwa keberadaan produksi sejak Januari 2016 di tiap harinya terdapat panen padi. “Sejak Januari 2016, setiap hari ada panen padi, sehingga hasil produksinya telah mencapai 500 ribu ton gabah kering giling (GKG). Kami harapkan produksi padi kita cukup sehingga kebutuhan beras di Tanah Air ini tidak sampai harus impor,” kata dia.
Kementan telah melakukan berbagai upaya agar produksi terus berjalan di tengah El Nino yang menerjang agar tidak terlalu berdampak pada hasil. Salah satu terobosannya adalah dengan menyalurkan puluhan ribu bantuan alat dan mesin pertanian kepada para petani didukung pembangunan embung pada tiap daerah yang membutuhkan. Tahun ini, Kementan akan menyalurkan bantuan alsintan sebanyak 100 ribu unit kepada petani di seluruh Indonesia. Realisasi bantuan alsintan pada 2014 mencapai 4.000 unit dan pada 2015 meningkat menjadi 80 ribu unit atau naik 2.000%. 3
URL DCMA : http://www.hatree.net/2016/02/mulai-...#ixzz3zdXoQzM5
Berkat Bapak Djoko Widodo Tjahja Asia sang Pelita Nusantara kini panastak dan panasbung bisa makan nasi yang banyak

Diubah oleh hatree.com 09-02-2016 10:41
0
2.7K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan