Kaskus

Entertainment

danisavirAvatar border
TS
danisavir
Sinetron Tahun 90an Yang Penuh Makna
Sinetron Tahun 90an Yang Penuh Makna


Sekarang, kalau kita mendengar kata “sinetron” pasti yang terbersit pertama kali adalah komentar negatif. Terutama dari kalangan pendidik, yang seringkali menganggap bahwa tayangan sinetron tidak bermutu, tidak layak tonton, pembodohan masyarakat dan lainnya. Jujur, saya termasuk orang yang berpikiran kurang lebih sama. Setidaknya untuk sinetron-sinetron yang ditayangkan beberapa tahun terakhir ini.

Saking kecewanya segelintir orang terhadap sinetron Indonesia, sampai-sampai ada gerakan anti sinetron. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. Sinetron yang marak ditayangkan sekarang ini seringkali mengesampingkan kualitas, tidak mengindahkan efek sinetron tersebut terhadap penontonnya, jam tayang yang kadang tak sesuai dengan konten sinetron itu sendiri, dsb. Sungguh sangat mengecewakan. Maka dari itu, tidak salah jika akhirnya masyarakat lebih memilih menonton drama dari negeri lain, semacam drama korea, drama taiwan, drama hongkong, atau drama jepang.
Tapi, meskipun saya termasuk orang yang ‘negatif’ tehadap sinetron, sejatinya saya ‘tidak membenci sinetron’ atau bahkan ‘anti sinetron.’ Saya hanya tidak suka kualitas sinetron jaman sekarang. Itu saja. Karena sejauh saya ingat, ada kalanya sinetron mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Kala itu, sinetron tidak setiap hari ditayangkan * dengan kata lain stripping * dan episodenya pun tidak sampai ratusan. Ceritanya pun, seringkali memberi hikmah yang dapat dipetik dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Jendela Rumah Kita (1990)

Sinetron Tahun 90an Yang Penuh Makna

Ini sinetron jadul banget * saya aja belom lama lahir * Disiarkan oleh satu-satunya TV di masa itu, yaitu TVRI. Pada saat itu kata “sinetron” belum dipakai oleh masyarakat luas. Sinetron pun masih tergolong tontonan yang amat sangat langka sehingga setiap kali tayang selalu dinanti-nantikan. Inget banget, dulu yang punya TV di daerah saya masih tergolong sedikit, jadi setiap kali ada tayangan menarik, pasti dipenuhi para tetangga yang ingin nonton bareng * hehehe, emang bola aja yang ada acara nonton barengnya * Sinetron ini diperankan oleh Dede Yusuf sebagai Jojo. Jojo adalah tokoh utama yang punya karakter jagoan. Kuat, solider, suka menolong, terutama yang lemah dan tak segan berkelahi demi membela kebenaran * aiih.. * Sinetron ini merupakan buah karya Arswendo Atmowiloto *no wonder kualitasnya patut diacungi jempol *

2. Si Doel Anak Sekolahan

Sinetron Tahun 90an Yang Penuh Makna

kalau yang satu ini ga usah di jelaskan lagi dah, semua udah pada tau, ini salah satu sinteron legend indonesia yang saran akan makna dalam kehidupan sehari2, yg di bintangi rano karno, Alm benyamin S, mandra dll

3. Sitti Nurbaya (1991)

Sinetron Tahun 90an Yang Penuh Makna

siapa sih yang tidak mengenal kisah Siti Nurbaya. Gadis yang dipaksa menikahi seorang ‘kakek tua’ demi membayar hutang orangtuanya. Sinetron ini ditayangkan di TVRI, terinspirasi dari novel dengan judul yang sama, Sitti Nurbaya karya Marah Rusli. Sinetron inilah yang menjadi cikal bakal dibuatnya sinetron lain yang terinspirasi dari sebuah karya novel. Hingga kini, Sitti Nurbaya masih terus menginspirasi. Mulai dari lagu berjudul “cukup siti nurbaya,” remake sinetron Siti Nurbaya * pemainnya kalo ga salah Nia Ramadhani * pementasan teater Siti Nurbaya, sampai FTV bertema Sitti Nurbaya.

Tapi, bagi saya, sinetron inilah yang paling berkesan dan mengantarkan novel Sitti Nurbaya ke masa kejayaannya. Bayangkan pada saat itu, tidak banyak orang yang mau membaca novel sastra di keseharian mereka *kata mereka, terlalu berat bahasannya * tetapi sejak sinetron ini booming, banyak orang yang mencari-cari novel tersebut.

Jujur, saya suka sekali sinetron ini termasuk juga novelnya. Di sinetron ini, Novia kolopaking berperan sebagai Sitti Nurbaya dan Gusti Randa sebagai Samsul Bahri. Tapi ada satu hal yang membuat saya trauma berkepanjangan setelah menontonnya * maklum, saat itu saya masih bocah * Saya menjadi benci sekali dengan sosok HIM Damsyik yang berperan sebagai Datuk Maringgih. Bertahun-tahun lamanya, saya tidak pernah mau menonton acara yang melibatkan beliau, sampai akhirnya saya dewasa dan menyadari bahwa HIM Damsyik adalah aktor yang luar biasa. Saking luar biasanya sampai dia bisa memerankan karakter HIM Damsyik begitu sempurna dan membuatnya begitu hidup sampai-sampai buanyaaak penonton membenci dirinya.

4. Sengsara Membawa Nikmat

Sinetron Tahun 90an Yang Penuh Makna

Nah kalau yang ini mengikuti sukses Sitti Nurbaya. Diangkat dari novel “sengsara membawa nikmat” karya Tulis Sutan Sati. Di sinetron ini saya jatuh cinta sama para pemerannya. Desi ratnasari yang cantik dan sandy nayoan yang ganteng * aish… jaman dulu loh * Sandy Nayoan berperan sebagai Midun, anak miskin, berbudi baik, sopan, sabar, taat menjalankan perintah agama dan menguasai pencak silat. At the end, Midun menjadi orang nomor satu di Bukit tinggi dengan gelar Datuk Paduka Raja.

5. Keluarga Cemara

Sinetron Tahun 90an Yang Penuh Makna

Keluarga Cemara bercerita tentang sbuah keluarga yang menjalani hidup dengan keikhlasan ,ketulusan dan penuh kesederhanaan. Tokoh Abah (diperankan oleh Adi Kurdi) , seorang pengusaha kaya raya yang jatuh miskin, lalu menjalani profesi sebagai tukang becak, atau apapun yang bisa dia kerjakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Emak (Diperankan Novia Kolopaking dan digantikan oleh Anneke Lutfiah Putri) , seorang istri yang sabar dan setia kepada abah, membantu abah dengan membuat opak (Makanan Khas Sunda terbuat dari tepung beras). Euis (diperankan oleh Ceria Hade) anak paling besar yang pernah merasakan kehidupan sebagai anak dari pengusaha kaya. Ara (diperankan oleh Anisa Fujianti),anak yang pintar dan rajin, yang selalu tabah menghadapi ledekan teman sekolahnya. Dan Agil (diperankan oleh Pudji Lestari) yang paling polos dan lugu. Banyak kisah yang dapat diambil dalam kisah Keluarga Cemara,mulai dari sang abah yang tidak pantang menyerah untuk menghidupi keluarganya biarpun harus menjadi tukang becak dan dia tidak malu dengan profesi tersebut. Yang kedua sang emak, dia tetap setia kepada abah walaupun dia sudah jatuh dari posisi terhormatnya, emak juga ikut membantu abah dalam menghidupi kebutuhan keluarganya dengan berjualan opak. Dibalik hubungan yang mesra antara abah dan emak, Hubungan orang tua dan anak yang penuh kasih sayangpun juga dicontohkan dalam sinetron ini. Dalam sinetron ini diceritakan bagaimana sang anak sangat pengertian kepada orangtuanya. Mereka tidak meminta macam-macam kepada orang tuanya dan sadar akan kondisi orang tuanya. Mainan - mainan yang dimiliki teman - temannya seusianya tidak mereka miliki, namun mereka tetap tidak merengek untuk dibelikan mainan tersebut, bahkan mereka ikut membantu kedua orangtuanya bekerja ada yang membantu berjualan opak di pasar ada juga yang membantu abah dalam mencari penumpang untuk becaknya. Saat penulis dahulu menonton serial tayangan Keluarga Cemara benar-benar membuat terenyuh dan mengajarkan kita betapa penting arti keluarga. Cerita yang ditampilkan dalam Keluarga Cemara sangat natural sekali dan tidak dibuat-buat. Kekuatan karakter pada setiap tokoh yang bermain dalam serial ini mampu membawa penonton untuk bisa dengan mudah menagkap pesan moral dalam setiap episode. Sangat rindu sekali melihat tayangan seperti Keluarga Cemara. Mudah-mudahan aka nada lagi serial seperti Keluarga Cemara. Berbeda dengan kondisi sinetron yang ada di layar kaca sekarang yang menawarkan kisah percintaan dan minim pesan moral. Serial ini layak untuk diputar kembali untuk bisa direnungi setiap keluarga yang ada di Indonesia agar lebih menegerti betapa dalam arti penting Keluarga. Sebuah Harta yang Paling Berharga.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/armandhani...7e61ef5d8b4582
0
5.1K
30
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan