Pilot Tertembak di Tanzania, Sempat Beraksi Heroik Bak Film Hollywood

Pilot Tertembak di Tanzania, Sempat Beraksi Heroik Bak Film Hollywood
Dalam kondisi tertembus peluru, seorang pilot asal Inggris ini masih sempat mengarahkan helikopter agar jatuh di pepohonan, memberikan waktu agar temannya bisa meloncat menyelamatkan diri sebelum helikopter membentur tanah.
Diberitakan sebelumnya, Roger Gower, 37, pria asal Birmingham, Inggris, adalah pilot yang sedang melacak penjahat pembunuh tiga gajah di Maswa Game Reserve yang terletak di sepanjang perbatasan Taman Nasional Serengeti, Tanzania, Jumat (29/1/2016).

Sekonyong-konyong, salah seorang pemburu gajah yang merasa terganggu dengan kehadiran helikopter menembakkan senjata ke arah helikopter yang dikendalikan Roger.

Sebuah peluru kaliber besar menembus lantai helikopter, mengenai kaki Gower, tembus mengenai bahu dan peluru itu pun lenyap menembus atap helikopter.

Kendati dalam keadaan terluka, Gower masih sempat beraksi heroik. Pilot itu masih sempat mengendalikan helikopternya ke arah pohon di bawah, memberi kesempatan untuk koleganya Nicky Bester, meloncat keluar sebelum helikopter itu membentur tanah.

Kakak Gower, Max, 42, adalah aktivis yang mendirikan halaman penggalangan dana secara online sebesar £50.000 (Sekitar Rp1 miliar) untuk membantu upaya anti-perburuan di Tanzania.

Pilot Tertembak di Tanzania, Sempat Beraksi Heroik Bak Film Hollywood
Pilot Roger Gower sedang melacak pemburu gajah ilegal di Taman Nasional Serengeti, Tanzania. (FOTO: Tropic Air Kenya)
Max mengisahkan, adiknya tersebut merupakan sahabat sekaligus tetangga dekat dari Bester korban lainnya yang selamat. Kendati Gower merupakan pilot anti-perburuan yang berpengalaman, pria naas itu baru terbang untuk misi di Tanzania sejak Oktober atau November 2015 lalu.

“Dia sangat senang dengan pekerjaan barunya itu. Sayang ia tidak memiliki kesempatan lebih lama untuk menikmatinya, ” kata Max, seperti dikutip Guardian.com, Selasa (2/2/2016).

Max mengaku masih berusaha mencari tahu semua fakta. “Saat kejadian, ia jelas sangat terluka tapi melihat apa yang ia lakukan di detik-detik terakhir hidupnya, saya yakin adikku tak pernah menyadari betapa ia terluka parah saat itu,” ungkapnya.

Menurut Max, kejadian saat itu sangat cepat. “Dia sempat kehilangan kesadaran dan saya pikir dia masih hidup untuk beberapa waktu setelah itu. Dia meninggal di samping sahabat terbaiknya di luar sana,” kisah Max.
Di Tanzania, Gower tinggal serumah dengan Nick Bester, sahabatnya yang menemani di detik-detik terakhir hidupnya itu.