- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Tingkat Pengangguran AS Turun


TS
gesermeja
Tingkat Pengangguran AS Turun
Quote:
Washington – Tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) turun ke level terendah selama delapan tahun menjadi 4,9%, sementara itu, jumlah penerimaan karyawan melambat, pada Januari 2016. Kedua hal tersebut bukti baru bahwa perekonomian AS mengalami perlambatan ringan .
Bulan lalu, mesin ketenagakerjaan negara ini hanya menghasilkan 151.000 posisi baru dan merupakan pergeseran turun yang tajam dari rata-rata 2710.000 pekerjaan baru selama dua bulan sebelumnya.
Angka itu muncul belakangan dari tahun kedua yang sangat kuat sehubungan penerimaan karyawan baru – menghasilkan 2,7 juta posisi baru yang dihasilkan selama 2015 – yang turun dalam satu bulan, mengisyaratkan trend baru.
Hal itu terjadi di tengah kekhawatiran baru bahwa perlambatan ekonomi global dan gejolak di pasar keuangan bisa menyeret turun ekonomi AS.
Adapula beberapa tanda penguatan modest, dengan tingkat pengangguran yang menyentuh level terendah sejak Februari 2008, di awal resesi AS.
Selain itu, pertumbuhan pendapatan para pekerja sedikit lebih kuat. Rata-rata penghasilan per jam naik 0,5% daripada Desember 2015 menjadi US$ 25,39 dan angka itu naik 2,5% year-on-year (yoy). Indikator ini mendapat pengawasan ketat karena merupakan pertanda apakah tekanan inflasi kemungkinan mulai naik.
Namun, jumlah orang yang menganggur mencapai 7,8 juta dan angka itu hanya sedikit lebih baik dari Desember.
Di sisi lain, jumlah pengangguran jangka panjang, dan jumlah orang yang terpaksa bekerja paruh waktu – karena mereka tidak dapat menemukan pekerjaan penuh waktu – sedikit berubah. Kedua indikator ini menunjukkan berapa banyak penurunan di pasar tenaga kerja.
Penerimaan karyawan terus menjadi yang paling kuat di lingkup perdagangan ritel, sektor rekreasi dan perhotelan, serta pelayanan kesehatan. Namun juga memperlihatkan penguatan kontruksi dan manufatur, yang terakhir merosot dalam beberapa bulan terakhir.
“Pembicaraan resesi di sektor manufaktur berlebihan, meskipun para eksportir jelas-jelas sedang berjuang,” kata Ian Shepherdson dari Pantheon Makroekonomi.
Belum lagi, harga minyak yang anjlok terus-menerus memukul industri pertambangan. Bahkan, di bulan itu sudah ada 7.000 orang yang kehilangan pekerjaan
Para ekonom sendiri ragu-ragu menyatakan tren perlambatan penerimaan karyawan dalam satu bulan.
“Angka-angka hari ini adalah tentang momentum, sementara itu ada 151.000 pekerjaan baru pada Januari yang berada di bawah ekspektasi dan berada di belakang kecepatan dari bulan sebelumnya. Data menunjukkan pemulihan di Amerika masih berlanjut,” ujar Beth Ann Bovino, kepala ekonom AS di Standard & Poor Ratings Services.
Dia menambahkan, di tengah-tengah semua kekacauan ekonomi global dan perputaran pasar dalam negeri, pertumbuhan ketenagakerjaan yang positif, penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,9%, dan sedikit kenaikan pada upah, kesemuanya menunjukkan AS sedang menuju ke arah yang benar.
Happy Amanda Amalia/PYA
AFP/Investor Daily
Bulan lalu, mesin ketenagakerjaan negara ini hanya menghasilkan 151.000 posisi baru dan merupakan pergeseran turun yang tajam dari rata-rata 2710.000 pekerjaan baru selama dua bulan sebelumnya.
Angka itu muncul belakangan dari tahun kedua yang sangat kuat sehubungan penerimaan karyawan baru – menghasilkan 2,7 juta posisi baru yang dihasilkan selama 2015 – yang turun dalam satu bulan, mengisyaratkan trend baru.
Hal itu terjadi di tengah kekhawatiran baru bahwa perlambatan ekonomi global dan gejolak di pasar keuangan bisa menyeret turun ekonomi AS.
Adapula beberapa tanda penguatan modest, dengan tingkat pengangguran yang menyentuh level terendah sejak Februari 2008, di awal resesi AS.
Selain itu, pertumbuhan pendapatan para pekerja sedikit lebih kuat. Rata-rata penghasilan per jam naik 0,5% daripada Desember 2015 menjadi US$ 25,39 dan angka itu naik 2,5% year-on-year (yoy). Indikator ini mendapat pengawasan ketat karena merupakan pertanda apakah tekanan inflasi kemungkinan mulai naik.
Namun, jumlah orang yang menganggur mencapai 7,8 juta dan angka itu hanya sedikit lebih baik dari Desember.
Di sisi lain, jumlah pengangguran jangka panjang, dan jumlah orang yang terpaksa bekerja paruh waktu – karena mereka tidak dapat menemukan pekerjaan penuh waktu – sedikit berubah. Kedua indikator ini menunjukkan berapa banyak penurunan di pasar tenaga kerja.
Penerimaan karyawan terus menjadi yang paling kuat di lingkup perdagangan ritel, sektor rekreasi dan perhotelan, serta pelayanan kesehatan. Namun juga memperlihatkan penguatan kontruksi dan manufatur, yang terakhir merosot dalam beberapa bulan terakhir.
“Pembicaraan resesi di sektor manufaktur berlebihan, meskipun para eksportir jelas-jelas sedang berjuang,” kata Ian Shepherdson dari Pantheon Makroekonomi.
Belum lagi, harga minyak yang anjlok terus-menerus memukul industri pertambangan. Bahkan, di bulan itu sudah ada 7.000 orang yang kehilangan pekerjaan
Para ekonom sendiri ragu-ragu menyatakan tren perlambatan penerimaan karyawan dalam satu bulan.
“Angka-angka hari ini adalah tentang momentum, sementara itu ada 151.000 pekerjaan baru pada Januari yang berada di bawah ekspektasi dan berada di belakang kecepatan dari bulan sebelumnya. Data menunjukkan pemulihan di Amerika masih berlanjut,” ujar Beth Ann Bovino, kepala ekonom AS di Standard & Poor Ratings Services.
Dia menambahkan, di tengah-tengah semua kekacauan ekonomi global dan perputaran pasar dalam negeri, pertumbuhan ketenagakerjaan yang positif, penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,9%, dan sedikit kenaikan pada upah, kesemuanya menunjukkan AS sedang menuju ke arah yang benar.
Happy Amanda Amalia/PYA
AFP/Investor Daily
sumber
Quote:
Is the American worker finally getting a raise?
After years of scant real gains despite steadily falling unemployment and healthy hiring, wages picked up significantly last month, a sign the job market could be tightening enough to force companies to pay more to attract and retain employees.
The half a percentage point increase in average hourly earnings in January was the brightest spot in a generally positive Labor Department report on Friday, which showed job creation slowing from the white-hot pace of late 2015 even as the unemployment rate fell to an eight-year low of 4.9 percent.
The last six months were the best extended period for employee paychecks since the recovery began six-and-a-half years ago.
“That gain in average hourly earnings is significant,” said Diane Swonk, an independent economist in Chicago. Sustained increases are still needed to make up for years of stagnation, she added, “but it’s a move in the right direction, and that’s reassuring.”
Economists also said that the new figures suggested that the American economy was holding up well despite a slowdown in China, growing risks in emerging markets and turmoil in the stock market.
“The financial markets are leery,” said Michael Hanson, a senior economist at Bank of America Merrill Lynch, “but the labor market still looks like it’s continuing to grow.”
President Obama, who expressed frustration that he has not received the credit he feels he deserves for the country’s improving economy, said the jobs numbers were further signs of progress.
“After reaching 10 percent in 2009, the unemployment rate has now fallen to 4.9 percent even as more Americans joined the job market last month,” he told reporters at a White House briefing in Washington. “Americans are working.”
Over all, employers added 151,000 jobs last month, a pace that is strong enough to keep soaking up people looking for work if it continues in the months ahead, but a big step down from December’s revised increase of 262,000
After years of scant real gains despite steadily falling unemployment and healthy hiring, wages picked up significantly last month, a sign the job market could be tightening enough to force companies to pay more to attract and retain employees.
The half a percentage point increase in average hourly earnings in January was the brightest spot in a generally positive Labor Department report on Friday, which showed job creation slowing from the white-hot pace of late 2015 even as the unemployment rate fell to an eight-year low of 4.9 percent.
The last six months were the best extended period for employee paychecks since the recovery began six-and-a-half years ago.
“That gain in average hourly earnings is significant,” said Diane Swonk, an independent economist in Chicago. Sustained increases are still needed to make up for years of stagnation, she added, “but it’s a move in the right direction, and that’s reassuring.”
Economists also said that the new figures suggested that the American economy was holding up well despite a slowdown in China, growing risks in emerging markets and turmoil in the stock market.
“The financial markets are leery,” said Michael Hanson, a senior economist at Bank of America Merrill Lynch, “but the labor market still looks like it’s continuing to grow.”
President Obama, who expressed frustration that he has not received the credit he feels he deserves for the country’s improving economy, said the jobs numbers were further signs of progress.
“After reaching 10 percent in 2009, the unemployment rate has now fallen to 4.9 percent even as more Americans joined the job market last month,” he told reporters at a White House briefing in Washington. “Americans are working.”
Over all, employers added 151,000 jobs last month, a pace that is strong enough to keep soaking up people looking for work if it continues in the months ahead, but a big step down from December’s revised increase of 262,000
sumber 2
Code:
Sangat Membanggakan.. Semoga bisa dicontoh Pemerintahan kita.. dan semoga Presiden selanjutnya AS bisa mencontoh mantan Anak Menteng ini !!
Diubah oleh gesermeja 06-02-2016 14:09
0
1.7K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan