- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tiket Rp200 Ribu, Kereta Cepat Enggak Akan Laku


TS
kodokistana1
Tiket Rp200 Ribu, Kereta Cepat Enggak Akan Laku
JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo menilai, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah proyek mahal yang tidak akan pernah laku. Pasalnya, tidak akan ada masyarakat Jakarta ataupun Bandung yang merelakan uangnya habis untuk menaiki kereta-cepat super mahal dan lebih memilih menggunakan moda transportasi lainnya, seperti bus dan mobil pribadi miliknya.
"Orang naik bus, punya mobil suruh pindah pakai kereta cepat dengan kisaran harga Rp200 ribu, enggak mau mahal," terang Agus kepada Okezone.
Dia menambahkan, alasan lain kereta cepat Jakarta-Bandung tidak akan laku, adalah konsultan yang membuat studi kereta cepat Jakarta-Bandung hanya ingin untung. Sehingga mereka memprediksi per hari akan ada aktivitas pengguna kereta cepat Jakarta-Bandung hingga 60 ribu orang.
"Lihat ya, di stasiun Parahyangan saja dapat 1.000 penumpang pagi sampai sore. Ini 60 ribu dari mana. Terus dia bilang head to head setiap stasiun 7 menit emangnnya KRL," terang Agus.
Dia pun mengklaim telah beberapa kali memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo, sebelum melakukan ratas dengan jajaran menteri kabinet kerjanya terkait kereta cepat Jakarta-Bandung. Dia meminta Presiden memanggil konsultan yang telah melakukan studi kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut. Namun, permintaannya tidak mendapat respons Presiden Joko Widodo.
"Jadi pada waktu mau ratas saya bilang pada Presiden tolong panggil konsultan yang buat studi-nya, suruh dia jabarkan kepada Bapa dan kabinet dari mana dia jabarkan 60 ribu orang bisa untung. Bunga 2 persen saja sudah buat negara bangkrut. Dari mana orang naik 60 ribu per hari loh. Gimana ngitung-nya," papar Agus.
Agus menambahkan, tarif Rp200 ribu untuk kereta cepat Jakarta-Bandung masih dihitungnya belum membuahkan keuntungan dengan waktu yang begitu panjang. Jika
"Kalau Rp500 ribu baru sudah oke. Tapi mahal banget untuk membalikkan uang investasi senilai Rp79 triliun dengan tidak mungkinnya 60 ribu orang menggunakan kereta cepat," paparnya.
http://economy.okezone.com/read/2016...ggak-akan-laku
buang2 duit aja
"Orang naik bus, punya mobil suruh pindah pakai kereta cepat dengan kisaran harga Rp200 ribu, enggak mau mahal," terang Agus kepada Okezone.
Dia menambahkan, alasan lain kereta cepat Jakarta-Bandung tidak akan laku, adalah konsultan yang membuat studi kereta cepat Jakarta-Bandung hanya ingin untung. Sehingga mereka memprediksi per hari akan ada aktivitas pengguna kereta cepat Jakarta-Bandung hingga 60 ribu orang.
"Lihat ya, di stasiun Parahyangan saja dapat 1.000 penumpang pagi sampai sore. Ini 60 ribu dari mana. Terus dia bilang head to head setiap stasiun 7 menit emangnnya KRL," terang Agus.
Dia pun mengklaim telah beberapa kali memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo, sebelum melakukan ratas dengan jajaran menteri kabinet kerjanya terkait kereta cepat Jakarta-Bandung. Dia meminta Presiden memanggil konsultan yang telah melakukan studi kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut. Namun, permintaannya tidak mendapat respons Presiden Joko Widodo.
"Jadi pada waktu mau ratas saya bilang pada Presiden tolong panggil konsultan yang buat studi-nya, suruh dia jabarkan kepada Bapa dan kabinet dari mana dia jabarkan 60 ribu orang bisa untung. Bunga 2 persen saja sudah buat negara bangkrut. Dari mana orang naik 60 ribu per hari loh. Gimana ngitung-nya," papar Agus.
Agus menambahkan, tarif Rp200 ribu untuk kereta cepat Jakarta-Bandung masih dihitungnya belum membuahkan keuntungan dengan waktu yang begitu panjang. Jika
"Kalau Rp500 ribu baru sudah oke. Tapi mahal banget untuk membalikkan uang investasi senilai Rp79 triliun dengan tidak mungkinnya 60 ribu orang menggunakan kereta cepat," paparnya.
http://economy.okezone.com/read/2016...ggak-akan-laku
buang2 duit aja

0
5.2K
85


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan