JawaPos.Com - Isu pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di sejumlah daerah mematik perhatian DPR. Pasalnya, jika benar terjadi PHK massal maka hal itu akan menimbulkan gejolak sosial di masyarakat.

Karenanya, Komisi IX DPR yang membidangi masalah ketenagakerjaan berencana melakukan kunjungan spesifik ke salah satu kawasan industri di Cikupa, Tanggerang, Banten, Kamis (4/2). "Besok (hari ini, red) Komisi IX akan melakukan kunjungan spesifik ke Cikupa dan ke pabrik-pabrik yang berusaha melakukan pemecatan akibat ingin menutup tempat produksinya," ujar anggota Komisi IX DPR Roberth Rouw‎ di Jakarta, Rabu (3/2). ‎

Menurutnya, kunjungan kerja itu untuk mengetahui masalah yang dialami perusahaan sehingga terpaksa memecat para karyawannya. Politikus Gerindra itu mengharapkan dari kunjungan kerja Komisi IX DPR akan ada solusi untuk mencegah pemecatan masal.

‎"Nah itu yang akan kita cegah dan mencari solusinya agar mereka para pekerja bisa mendapatkan pekerjaannya dengan layak. Pengusaha juga mendapatkan keamanan dan kepastian bagi nvestasinya di Indonesia," ucapnya.

Meski demikian ia juga meminta pemerintah serius memperhatikan persoalan itu. Sebab, selama ini pemerintah selalu menyodorkan klaim bahwa perekonomian nasional meroket.

“Katanya ekonomi kita meroket tapi PHK di mana-mana sekarang. Jadi yang meroket itu adalah PHK-nya, bukan ekonomi nasionalnya,‎‎" tegas dia.

Selain itu Roberth juga mengaku mendapat informasi bahwa PHK dilakukan karena ada pabrik yang mengganti tenaga kerja manusia dengan robot. "Yang terjadi nanti tenaga kerja asing itu robot semua, banyak pengangguran nantinya," ujarnya.(dna/JPG)

jawapos.com/read/2016/02/04/17245/ekonomi-meroket-tapi-phk-massal-kok-marak

merogohtoket