- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sudah Disiksa Pasangan Kok Masih Memilih Bertahan?!
TS
anwar04
Sudah Disiksa Pasangan Kok Masih Memilih Bertahan?!
Quote:
Higan, apa kabar nih? Semoga sehat dan baik selalu, ya..
Sebelumnya ane ucapin makasih buat agan yang udah berkunjung, komen, dan rate5. Sedangkan untuk cendol, ane sama sekali nggak ngarepin apalagi kalau harus tukar menukar kayak zaman belum ada duit. Begitu juga dengan bata, mohon kebijaksanaan agan untuk tidak melempar bata seenaknya. Kalo nggak suka dan ngerasa sampah, langsung ajah close!
Dalam tret ini, ane mau bahas tentang orang yang memilih bertahan menghadapi kekerasan yang sering dilakukan oleh pasangan mereka. Artikel ini merupakan artikel terjemahan bebas yang ane comot dari www.loveisrespect.org.
Orang yang menjalani hubungan dengan kondisi normal bersama pasangan mungkin akan merasa heran terhadap orang yang memilih bertahan meski disiksa pasangan. Mengapa mereka nggak memutuskan untuk berpisah?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut beberapa alasan yang mungkin terjadi, gans:
Sebelumnya ane ucapin makasih buat agan yang udah berkunjung, komen, dan rate5. Sedangkan untuk cendol, ane sama sekali nggak ngarepin apalagi kalau harus tukar menukar kayak zaman belum ada duit. Begitu juga dengan bata, mohon kebijaksanaan agan untuk tidak melempar bata seenaknya. Kalo nggak suka dan ngerasa sampah, langsung ajah close!
Dalam tret ini, ane mau bahas tentang orang yang memilih bertahan menghadapi kekerasan yang sering dilakukan oleh pasangan mereka. Artikel ini merupakan artikel terjemahan bebas yang ane comot dari www.loveisrespect.org.
Orang yang menjalani hubungan dengan kondisi normal bersama pasangan mungkin akan merasa heran terhadap orang yang memilih bertahan meski disiksa pasangan. Mengapa mereka nggak memutuskan untuk berpisah?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut beberapa alasan yang mungkin terjadi, gans:
Quote:
Konflik Batin
Alasan pertama mengapa seseorang memilih untuk bertahan dalam menjalani hubungan yang nggak sehat itu tidak lain karena konflik batin, gans. Konflik batin sendiri memunculkan beberapa alasan yang membuat seseorang memutuskan untuk bertahan, antara lain:
Rasa Takut
Seseorang yang mengalami kekerasan dari pasangan akan merasa takut untuk meninggalkan pasangannya karena ancaman yang diberikan pasangannya. Ancaman ini yang membuat si korban tidak memiliki keberanian untuk menceritakan apa yang dialaminya kepada orang lain.
Menganggap Kekerasan Sebagai Hal Wajar
Alasan lain yang membuat seseorang tetap bertahan meski telah disiksa pasangan adalah karena ia menganggap hal tersebut sebagai hal yang wajar. Anggapan seperti ini bisa saja muncul karena orang tersebut dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang suka memberikan hukuman fisik kepada anak-anaknya.
Memalukan
Alasan ketiga mengapa orang memilih bertahan meski diperlakukan kasar oleh pasangannya adalah karena ia menganggap hal ini sebagai sesuatu yang memalukan. Orang ini tidak ingin orang lain tahu bahwa ia sudah disiksa pasangannya.
Rasa Rendah Diri
Terlalu sering mendapat cacian dan perlakuan kasar dapat memengaruhi psikologis si korban. Sehingga, si korban merasa bahwa cacian dan pernyataan-pernyataan merendahkan yang kerap kali didengar dari pasangannya memang benar adanya.
Cinta
Alasan terakhir yang membuat seseorang bertahan adalah karena rasa cinta. Si korban sangat yakin akan kekuatan cinta yang akan membuat pasangannya berubah dan memperbaiki diri suatu saat nanti.
Alasan pertama mengapa seseorang memilih untuk bertahan dalam menjalani hubungan yang nggak sehat itu tidak lain karena konflik batin, gans. Konflik batin sendiri memunculkan beberapa alasan yang membuat seseorang memutuskan untuk bertahan, antara lain:
Rasa Takut
Seseorang yang mengalami kekerasan dari pasangan akan merasa takut untuk meninggalkan pasangannya karena ancaman yang diberikan pasangannya. Ancaman ini yang membuat si korban tidak memiliki keberanian untuk menceritakan apa yang dialaminya kepada orang lain.
Menganggap Kekerasan Sebagai Hal Wajar
Alasan lain yang membuat seseorang tetap bertahan meski telah disiksa pasangan adalah karena ia menganggap hal tersebut sebagai hal yang wajar. Anggapan seperti ini bisa saja muncul karena orang tersebut dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang suka memberikan hukuman fisik kepada anak-anaknya.
Memalukan
Alasan ketiga mengapa orang memilih bertahan meski diperlakukan kasar oleh pasangannya adalah karena ia menganggap hal ini sebagai sesuatu yang memalukan. Orang ini tidak ingin orang lain tahu bahwa ia sudah disiksa pasangannya.
Rasa Rendah Diri
Terlalu sering mendapat cacian dan perlakuan kasar dapat memengaruhi psikologis si korban. Sehingga, si korban merasa bahwa cacian dan pernyataan-pernyataan merendahkan yang kerap kali didengar dari pasangannya memang benar adanya.
Cinta
Alasan terakhir yang membuat seseorang bertahan adalah karena rasa cinta. Si korban sangat yakin akan kekuatan cinta yang akan membuat pasangannya berubah dan memperbaiki diri suatu saat nanti.
Quote:
Berbagai Tekanan
Di antara beberapa tekanan yang dirasakan oleh seorang korban kekerasan pasangannya justru membuat dirinya terbelenggu. Dia menjadi tidak bisa berontak atau meninggalkan pasangannya. Beberapa tekanan tersebut dapat berupa:
Tekanan Sosial
Jika pelaku kekerasan merupakan orang yang terpandang di masyarakat, maka hal ini justru menjadi tekanan tersendiri bagi si korban. Dengan status terpandang si pelaku di masyarakat, si korban khawatir jika ia menceritakan tindakan kekerasan tersebut ke orang lain, bukannya pembelaan yang didapat, malah orang-orang berpihak pada si pelaku karena statusnya tersebut.
Tekanan Budaya/ Agama
Hal ini menjadi sesuatu yang tabu jika sudah bersinggungan dengan budaya dan agama. Beberapa agama melarang adanya perceraian. Budaya pun demikian, akan sangat memalukan bagi seseorang untuk menceritakan apa yang sudah dialaminya bersama pasangan. Contoh, seorang suami akan malu jika orang lain tahu ia diperlakukan seperti budak oleh istrinya.
Tekanan Sebagai Orangtua
Bagi korban yang sudah memiliki anak, tentu akan sangat berat jika ia harus berpisah dengan pasangannya yang melakukan tindakan kekerasan. Dia khawatir jika keputusannya untuk berpisah turut berimbas pada hubungannya dengan anak-anaknya kelak.
Di antara beberapa tekanan yang dirasakan oleh seorang korban kekerasan pasangannya justru membuat dirinya terbelenggu. Dia menjadi tidak bisa berontak atau meninggalkan pasangannya. Beberapa tekanan tersebut dapat berupa:
Tekanan Sosial
Jika pelaku kekerasan merupakan orang yang terpandang di masyarakat, maka hal ini justru menjadi tekanan tersendiri bagi si korban. Dengan status terpandang si pelaku di masyarakat, si korban khawatir jika ia menceritakan tindakan kekerasan tersebut ke orang lain, bukannya pembelaan yang didapat, malah orang-orang berpihak pada si pelaku karena statusnya tersebut.
Tekanan Budaya/ Agama
Hal ini menjadi sesuatu yang tabu jika sudah bersinggungan dengan budaya dan agama. Beberapa agama melarang adanya perceraian. Budaya pun demikian, akan sangat memalukan bagi seseorang untuk menceritakan apa yang sudah dialaminya bersama pasangan. Contoh, seorang suami akan malu jika orang lain tahu ia diperlakukan seperti budak oleh istrinya.
Tekanan Sebagai Orangtua
Bagi korban yang sudah memiliki anak, tentu akan sangat berat jika ia harus berpisah dengan pasangannya yang melakukan tindakan kekerasan. Dia khawatir jika keputusannya untuk berpisah turut berimbas pada hubungannya dengan anak-anaknya kelak.
Quote:
Tidak Percaya Pada Orangtua atau Aparat Berwenang
Faktor lain yang membuat orang memutuskan bertahan meski sudah disiksa pasangannya adalah karena rasa tidak percayanya pada orangtua, saudara, polisi, dan orang lain yang seharusnya dimintai pertolongan.
Jika yang mengalami kekerasan masih berusia remaja, akan ada kekhawatiran bahwa orangtua atau saudara tidak akan menanggapi serius tindakan kekerasan yang dilakukan pasangan remajanya. Begitupun jika ia harus melaporkan hal itu ke polisi. Harus ada berbagai bukti seperti hasil visum, dll.
Sementara bagi pasangan yang menikah dengan warga negara asing dan mengikuti pasangannya. Dia tidak memiliki pilihan selain pasrah. Apalagi jika dokumen-dokumen keimigrasiannya bermasalah.
Faktor lain yang membuat orang memutuskan bertahan meski sudah disiksa pasangannya adalah karena rasa tidak percayanya pada orangtua, saudara, polisi, dan orang lain yang seharusnya dimintai pertolongan.
Jika yang mengalami kekerasan masih berusia remaja, akan ada kekhawatiran bahwa orangtua atau saudara tidak akan menanggapi serius tindakan kekerasan yang dilakukan pasangan remajanya. Begitupun jika ia harus melaporkan hal itu ke polisi. Harus ada berbagai bukti seperti hasil visum, dll.
Sementara bagi pasangan yang menikah dengan warga negara asing dan mengikuti pasangannya. Dia tidak memiliki pilihan selain pasrah. Apalagi jika dokumen-dokumen keimigrasiannya bermasalah.
Quote:
Ketergantungan Pada Pasangan yang Berlaku Kasar
Faktor terakhir yang membuat seseorang memutuskan bertahan meski disiksa pasangannya adalah karena rasa ketergantungannya terhadap pasangan. Contohnya adalah jika pelaku kekerasan adalah orang kaya sementara si korban miskin. Jika ia memutuskan berpisah, maka ia akan kehilangan uang yang didapat dari pasangannya.
Selain itu, ia juga tidak memiliki tempat tinggal lain. Dengan demikian, bertahan meski mendapat siksaan dianggap lebih baik dibanding ia pergi tanpa tujuan yang jelas.
Dan yang terakhir adalah jika seorang korban memiliki cacat fisik, hal ini menjadi salah satu alasan seseorang memilih bertahan tinggal bersama pasangan yang melakukan kekerasan.
Faktor terakhir yang membuat seseorang memutuskan bertahan meski disiksa pasangannya adalah karena rasa ketergantungannya terhadap pasangan. Contohnya adalah jika pelaku kekerasan adalah orang kaya sementara si korban miskin. Jika ia memutuskan berpisah, maka ia akan kehilangan uang yang didapat dari pasangannya.
Selain itu, ia juga tidak memiliki tempat tinggal lain. Dengan demikian, bertahan meski mendapat siksaan dianggap lebih baik dibanding ia pergi tanpa tujuan yang jelas.
Dan yang terakhir adalah jika seorang korban memiliki cacat fisik, hal ini menjadi salah satu alasan seseorang memilih bertahan tinggal bersama pasangan yang melakukan kekerasan.
Spoiler for Tret Pilihan, Gan!:
Mampir juga ke tret ane:
Quote:
Sekian dulu tret dari ane. Kalau ada teman atau saudara yang menjadi korban, dampingi dan berilah motivasi agar ia bisa move ondari pasangannya yang bertindak kasar, gans
Ane minta maaf kalau ada kata yang kurang berkenan di hati agan. Ane nggak bosen-bosennya bilang kalo ane cuma manusia biasa, bukan Tuhan yang Maha Sempurna.
Sekali lagi ane ngucapin makasih buat yang sudah mampir. Ane juga nggak bosen-bosennya bilang kalo tret ini dibuat bukan untuk memuaskan segala kalangan. Jadi, kalau ada kekurangan karena tidak sesuai dengan minat agan, berilah maaf si TS karena hakikatnya, sebuah tret tidak akan mampu memuaskan seluruh Kaskuser.
Ane minta maaf kalau ada kata yang kurang berkenan di hati agan. Ane nggak bosen-bosennya bilang kalo ane cuma manusia biasa, bukan Tuhan yang Maha Sempurna.
Sekali lagi ane ngucapin makasih buat yang sudah mampir. Ane juga nggak bosen-bosennya bilang kalo tret ini dibuat bukan untuk memuaskan segala kalangan. Jadi, kalau ada kekurangan karena tidak sesuai dengan minat agan, berilah maaf si TS karena hakikatnya, sebuah tret tidak akan mampu memuaskan seluruh Kaskuser.
Diubah oleh anwar04 08-02-2016 08:16
0
71K
Kutip
408
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan