BRUSSELS – Islamic State (IS) dilaporkan mulai menatap basis markas besar baru di Libya. Bahkan beberapa di antara pemimpin IS sudah mampu menyeberang ke Libya tanpa terdeteksi Amerika Serikat (AS) maupun Rusia di Laut Mediterranean.

Salah satu petinggi Angkatan Laut (AL) NATO asal AS, Laksamana Madya (Laksdya) Clive Johnstone menyatakan, IS mulai mengindikasikan membentuk AL di Laut Mediterranean.

“Kami tahu bahwa mereka (ISIS) punya ambisi untuk merambah ke laut lepas. Kami tahu bahwa mereka ingin punya angkatan maritim, seperti halnya Al-Qaeda,” cetus Laksdya Johnstone, dikutip Independent, Jumat (29/1/2016).



Kendati Johnstone tak menyebutkan secara detail soal bagaimana IS kemungkinan punya kapal perang, tapi jika IS sudah merambah Laut Mediterranean, maka akan jadi ancaman serius, tidak hanya buat kapal pesiar, tapi juga kapal kargo, hingga situs ladang minyak lepas pantai.

“Kemungkinan mengerikan ini di masa depan, bisa sangat mengancam dengan (IS) menargetkan kapal pesiar atau platform minyak lepas pantai, atau juga kapal kargo,” lanjutnya.

“Saya rasa serangan mereka takkan direncanakan. Aksi mereka secara tiba-tiba akan mengerikan dan akan berimplikasi secara besar-besaran terhadap dunia barat,” imbuh Johnstone.

sumur