- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Islamic State Ciptakan Senjata Baru, Bom Mobil tanpa Awak dikendalikan Remote Control


TS
khilafah.return
Islamic State Ciptakan Senjata Baru, Bom Mobil tanpa Awak dikendalikan Remote Control

RAQQA ( – Ilmuwan Negara Islam (IS) dalam sebuah video yang disebar online diketahui sedang mengembangkan "mobil tanpa awak" untuk menyerang negara-negara Barat. Ahli-ahli persenjataan dikerahkan secara khusus guna mengembangkan senjata terbaru mereka.
Mobil tanpa awak itu diduga akan dijadikan alat untuk melakukan serangan bom mobil. Proses produksi mobil tanpa awak yang dilakukan oleh departemen pengembangan dan penelitian itu terungkap dalam sebuah video dari militan IS yang tertangkap.
Mobil tanpa awak itu diduga akan dijadikan alat untuk melakukan serangan bom mobil.
Selain itu, IS memiliki fasilitas yang disebut sebagai “Jihad University” untuk membuat bom canggih dan rudal guna menjatuhkan pesawat. “Universitas” itu jadi ajang para ilmuwan yang dipekerjakan ISIS dalam membuat bom untuk melawan negara-negara Barat.
Rekaman video yang dirilis Sky News memperlihatkan Salah satu cuplikan video menunjukkan ilmuwan yang dipekerjakan IS sedang membuat bom mobil yang dikendalikan remote control.
Bom canggih itu diklaim ISIS bisa disebarkan secara global untuk menyerang negara-negara musuh, salah satunya Inggris. Kerja ilmuwan itu difilmkan di Raqqa, Suriah. Ahli bom asal Inggris, Major Christ Hunter, menggambarkan cuplikan video “Jihadi University” itu sebagai “tambang emas intelijen”.
Sky News melaporkan IS mempekerjakan ilmuwan untuk melatih para militan untuk membuat rudal untuk menjatuhkan pesawat tempur.
“Salah satu penemuan cerdas yang paling signifikan terkait Islamic State,” kata Hunter.
Video itu juga menunjukkan simulasi, di mana ISIS memasang manekin di sebuah mobil layaknya sopir. Manekin itu diberi semacam sensor panas di tangannya yang dapat meniru tindakan manusia bila melihat pesawat mata-mata.
Sementara itu, di Turki, seorang pembelot ISIS mengatakan kepada wartawan Sky News, Stuart Ramsay, tentang program pelatihan di fasilitas yang disebut sebagai “universitas” itu. Menurut pembelot tersebut, program pelatihan itu ditujukan untuk manargetkan massa di Eropa
Tonton Video
menuju eropa bersyariah

are you ready?

0
2.8K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan