- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Lebih Dekat Para Pahlawan di Uang Kertas Rupiah


TS
snowangle
Mengenal Lebih Dekat Para Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Quote:
INTERMEZO
Quote:
Uang adalah salah satu benda yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Meski ada anggapan yang mengatakan bahwa ada beberapa hal yang tidak dapat dibeli dengan uang, namun tidak bisa dipungkiri bahwa hampir segala penunjang kebutuhan yang kita gunakan sehari-hari didapatkan dari pertukaran uang.
TEKAPE GAN
Quote:
Seperti yang sama-sama kita ketaAganhui, mata uang Negara kesatuan kita adalah Rupiah. Saat ini nominal uang yang beredar di masyarakat Indonesia dimulai dari pecahan logam seratus rupiah hingga pecahan kertas seratus ribu rupiah. Seperti kebanyakan uang yang tersebar di Negara lainnya, setiap uang Rupiah memiliki gambar ataupun icon tersendiri di setiap nominalnya. Salah satunya adalah dengan adanya beberapa wajah pahlawan yang dapat ditemui di beberapa nominal uang kertas Rupiah.
Kira-kira, dapatkah Agan menyebutkan nama dari setiap pahlawan yang terdapat dalam setiap nominal? Tentu saja ada beberapa dari Agan yang mampu menyebutkan semuanya dengan lancar, namun ada juga yang hanya mampu mengingat sebagian dari wajah yang mungkin hanya pernah kita pelajari di bangku sekolah beberapa tahun yang lalu.
Bagi Agan yang tidak mampu menyebutkan semuanya dengan benar Agan tidak perlu berkecil hati karena pada kesempatan ini kami akan membantu Agan mengingatnya kembali.
Kira-kira, dapatkah Agan menyebutkan nama dari setiap pahlawan yang terdapat dalam setiap nominal? Tentu saja ada beberapa dari Agan yang mampu menyebutkan semuanya dengan lancar, namun ada juga yang hanya mampu mengingat sebagian dari wajah yang mungkin hanya pernah kita pelajari di bangku sekolah beberapa tahun yang lalu.
Bagi Agan yang tidak mampu menyebutkan semuanya dengan benar Agan tidak perlu berkecil hati karena pada kesempatan ini kami akan membantu Agan mengingatnya kembali.
1. Kapitan Pattimura (Nominal Uang Kertas Seribu Rupiah)
Quote:
Kapitan Pattimura memiliki nama asli Thomas Matulessy dan merupakan pahlawan yang berasal dari Maluku. Gelar ‘Kapitan’ sendiri dipercaya memiliki arti sebagai seorang pemimpin yang berkharisma serta dianggap mempunyai sifat-sifat kepemimpinan yang melekat dan turun temurun. Semasa perjuangannya beliau mempunyai peran yang sangat besar dalam memimpin perlawanan rakyat Maluku terhadap penjajah Belanda yang pada akhirnya membawa beliau harus mengakhiri hidup di tiang gantungan pada 16 Desember 1817.

Kapitan Pattimura mendapatkan gelar kepahlawanan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 6 November 1973. Sosoknya kemudian dipilih sebagai icon pecahan nominal seribu rupiah dimulai pada tahun 2000. Selain itu nama beliau juga diabadikan untuk Universitas Pattimura dan Bandar Udara Pattimura di Ambon.

Kapitan Pattimura mendapatkan gelar kepahlawanan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 6 November 1973. Sosoknya kemudian dipilih sebagai icon pecahan nominal seribu rupiah dimulai pada tahun 2000. Selain itu nama beliau juga diabadikan untuk Universitas Pattimura dan Bandar Udara Pattimura di Ambon.
2. Pangeran Antasari (Nominal Uang Kertas Dua Ribu Rupiah)
Quote:
Pangeran Antasari lahir pada tahun 1797 di Kayu Pagi, Kesultanan Banjar. Beliau dinobatkan sebagai Sultan Banjar pada 14 Maret 1862 dengan menyandang gelar Panembahan Amirudin Khalifatul Mukiminin yang berarti pemimpin pemerintahan, panglima perang dan pemuka agama tertinggi. Pangeran Antasari adalah pemimpin Perang Banjar yang gencar melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda sekitar tahun 1859. Beliau kemudian tewas pada 11 Oktober 1862 akibat penyakit paru-paru yang dideritanya setelah terjadinya perang di bawah kaki Bukit Bagantung, Tundakan.

Pada 27 Maret 1968, pemerintah resmi menganugerahi gelar pahlawan kepadanya. Nama dan gambarnya kemudian diabadikan dalam uang kertas pecahan dua ribu rupiah pada tahun 2009.

Pada 27 Maret 1968, pemerintah resmi menganugerahi gelar pahlawan kepadanya. Nama dan gambarnya kemudian diabadikan dalam uang kertas pecahan dua ribu rupiah pada tahun 2009.
3. Tuanku Imam Bonjol (Nominal Lima Ribu Rupiah)
Quote:
Tuanku Imam Bonjol mempunyai nama asli Muhammad Sahab, dan merupakan pahlawan yang berasal dari Sumatera Barat. Sosoknya dikenal sebagai seorang ulama yang disegani serta sebagai sosok pemimpin yang tegas dan pemberani. Semasa kepemimpinannya, Tuanku Imam Bonjol harus menghadapi perang saudara yang terjadi antara kaum agama dan kaum adat sampai kepada berusaha mengusir Belanda dari tanah Minangkabau. Namun sayangnya, beliau wafat pada 6 November 1864 setelah diculik serta diasingkan ke Minahasa oleh pihak penjajah Belanda.

Tuanku Imam Bonjol diangkat menjadi Pahlawan Negara Indonesia sejak tanggal 6 November 1973. Namanya sering digunakan sebagai nama jalan, nama stadion, nama universitas, bahkan nama tugu di berbagai ruang publik bangsa yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Nama dan wajahnya kemudian diabadikan dalam pecahan kertas nominal lima ribu rupiah pada tahun 2001.

Tuanku Imam Bonjol diangkat menjadi Pahlawan Negara Indonesia sejak tanggal 6 November 1973. Namanya sering digunakan sebagai nama jalan, nama stadion, nama universitas, bahkan nama tugu di berbagai ruang publik bangsa yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Nama dan wajahnya kemudian diabadikan dalam pecahan kertas nominal lima ribu rupiah pada tahun 2001.
4. Sultan Mahmud Badaruddin II (Nominal Sepuluh Ribu Rupiah)
Quote:
Sultan Mahmud Badaruddin II memiliki nama asli Raden Hasan Pangeran Ratu. Beliau diangkat sebagai pemimpin kesultanan Palembang Darussalam selama dua periode yaitu dari 1803-1813 dan 1776-1803. Selama masa pemerintahannya, beliau berada di garis depan untuk melawan pihak Inggris dan Belanda yang datang ke tanah Palembang. Beliau tewas pada tahun 1852 setelah ditangkap dan diasingkan oleh pihak penjajah Belanda.

Pada tanggal 2005, nama dan gambar beliau diabadikan dalam pecahan uang kertas sepuluh ribu rupiah. Selain itu namanya juga dipakai sebagai nama Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang.

Pada tanggal 2005, nama dan gambar beliau diabadikan dalam pecahan uang kertas sepuluh ribu rupiah. Selain itu namanya juga dipakai sebagai nama Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang.
5. Raden Otto Iskandardinata (Nominal Dua Puluh Ribu Rupiah)
Quote:
Pahlawan yang satu ini memiliki gelar si jalak harupat. Beliau adalah tokoh pemuda yang sering memberikan pemikirannya dalam pergerakkan di masa sebelum kemerdekaan. Ia juga sering terlibat dalam berbagai organisasi pembangunan seperti Budi Utomo, Paguyuban Pasundan, serta menjadi anggota BPUPKI dan PPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Otto diperkirakan diculik dan dibunuh pada akhir tahun 1945 oleh sebuah perkumpulan rakyat daerah yang bernama Laskar Hitam.

Otto Iskandardinata mendapat gelar kepahlawanannya pada 6 November 1973. Selain itu namanya juga diabadikan dalam uang kertas pecahan dua puluh ribu Rupiah sejak tahun 2004. Namanya juga sering dipakai untuk beberapa nama jalan di berbagai daerah di Indonesia.

Otto Iskandardinata mendapat gelar kepahlawanannya pada 6 November 1973. Selain itu namanya juga diabadikan dalam uang kertas pecahan dua puluh ribu Rupiah sejak tahun 2004. Namanya juga sering dipakai untuk beberapa nama jalan di berbagai daerah di Indonesia.
6. I Gusti Ngurah Rai (Nominal Lima Puluh Ribu Rupiah)
Quote:
Beliau lahir pada 30 Januari 1917 di desa Carangsari, Bali. Bersama dengan pasukannya yang dikenal dengan nama “Ciung Wenara”, Ngurah Rai kerap melakukan pertempuran dengan pihak penjajahan Belanda demi merebut kembali tempat-tempat yang diduduki oleh pihak kolonial. Perang terakhir Ngurah Rai disebut sebagai Perang Puputan (habis-habisan) yang membuatnya harus mati muda di usia 29 tahun.

I Gusti Ngurah Rai mendapatkan gelar kepahlawanannya pada 9 Agustus 1975. Nama dan gambarnya kemudian diabadikan dalam uang kertas pecahan lima puluh ribu rupiah sejak tahun 2005. Selain itu namanya juga dijadikan sebagai nama Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali.

I Gusti Ngurah Rai mendapatkan gelar kepahlawanannya pada 9 Agustus 1975. Nama dan gambarnya kemudian diabadikan dalam uang kertas pecahan lima puluh ribu rupiah sejak tahun 2005. Selain itu namanya juga dijadikan sebagai nama Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali.
7. Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta (Nominal Seratus Ribu Rupiah)
Quote:
Dua tokoh ini pastilah memiliki wajah yang paling tidak asing bagi kita semua. Kedua tokoh proklamator ini adalah Presiden serta Wakil Presiden pertama Negara Republik Indonesia.
Ir. Seokarno lahir dengan nama Koesno Sosrodiharjo pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur. Beliau adalah tokoh Proklamator yang memiliki peran penting dalam memerdekakan Negara Republik Indonesia. Beliau sempat menjabat menjadi Presiden selama 21 tahun sebelum akhirnya tewas akibat sakit yang dideritanya pada 22 Juni 1970.

Mohammad Hatta memiliki nama asli Mohammad Ahtar dan lahir Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Bersama dengan Presiden Soekarno, Mohommad Hatta memiliki perananan penting dalam memerdekaan Negara Indonesia. Beliau menjabat sebagai Wakil Presiden kurang lebih selama 3 tahun sebelum akhirnya menjabat sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Indonesia hingga tahun 1956. Hatta wafat pada 14 Maret 1980 akibat penyakit yang beliau derita.
Kedua tokoh nasional ini mulai diabadikan dalam uang kertas nominal seratus rupiah sejak 2004. Selain itu, nama keduanya juga sering digunakan sebagai nama stadion, nama bandara, nama museum, ataupun nama-nama jalan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Ir. Seokarno lahir dengan nama Koesno Sosrodiharjo pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur. Beliau adalah tokoh Proklamator yang memiliki peran penting dalam memerdekakan Negara Republik Indonesia. Beliau sempat menjabat menjadi Presiden selama 21 tahun sebelum akhirnya tewas akibat sakit yang dideritanya pada 22 Juni 1970.

Mohammad Hatta memiliki nama asli Mohammad Ahtar dan lahir Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Bersama dengan Presiden Soekarno, Mohommad Hatta memiliki perananan penting dalam memerdekaan Negara Indonesia. Beliau menjabat sebagai Wakil Presiden kurang lebih selama 3 tahun sebelum akhirnya menjabat sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Indonesia hingga tahun 1956. Hatta wafat pada 14 Maret 1980 akibat penyakit yang beliau derita.
Kedua tokoh nasional ini mulai diabadikan dalam uang kertas nominal seratus rupiah sejak 2004. Selain itu, nama keduanya juga sering digunakan sebagai nama stadion, nama bandara, nama museum, ataupun nama-nama jalan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
SUMBER : Deretan Tokoh Masyarakat Yang Pernah Mendapat Kritikan Pedas Rakyat
Quote:
Nah, sekarang Agan sudah mengetahui bukan siapa-siapa saja nama pahlawan yang sering kita lihat di setiap mata uang kertas. Walaupun hal ini sangat sederhana tapi mulailah kebiasaan untuk menghormati para pahlawan dengan mengingat nama dan perjuangan yang telah mereka lakukan untuk Negara. Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawananya, setuju?
SUMBER : Mengenal Lebih Dekat PAra Pahlawan Uang Kertas
Diubah oleh snowangle 03-02-2016 11:04
0
3.6K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan