Hari ini, pelanggan PLN kembali nikmati penurunan tarif listrik
TS
fathkids
Hari ini, pelanggan PLN kembali nikmati penurunan tarif listrik
Spoiler for Hari ini, pelanggan PLN kembali nikmati penurunan tarif listrik:
Merdeka.com - Hari ini, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali menurunkan tarif dasar listrik (TDL) untuk 12 golongan pelanggan nonsubsidi. Ini menyusul penurunan harga minyak mentah Indonesia atau ICP menjadi dari USD 41,44 per barel menjadi USD 39 per barel pada Desember.
"Kemudian kurs melemah dari Rp 13.673 jadi Rp 13.796. Lalu inflasi naik dari 0,21 ke 0,96 persen," ujar Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun di DPR, Jakarta.
Benny mengungkapkan penurunan tarif tidak akan terlalu besar. Yaitu sebesar Rp 17 per kilowatt hour (kWh) untuk pelanggan rumah tangga R-I dengan daya 1.300 VA sampai 2.200 VA, pelanggan R-2 (3.500 VA-5.500 VA), pelanggan R-3 (6.600 VA keatas). Lalu, pelanggan bisnis B-2 dengan daya 6.600 VA - 200 kVa.
Penurunan sebesar Rp 13 per kWh untuk pelanggan bisnis B-3, seperti mal dan hotel, daya diatas 200 kVa. Kemudian, kantor pemerintah diatas daya 200 kVa dan 6.600-200 kVa.
"Industri besar, tegangan tinggi daya 30.000 kVa (I-4), layanan khusus TR/TM/TT, penerangan jalan umum P-3, turun Rp 11 per kWh."
Sebelumnya, PLN juga telah menurunkan tarif listrik pada Januari 2016. Penurunan tarif itu dipengaruhi nilai kurs Rupiah dan harga minyak Indonesia dan keberhasilan PLN melakukan efisiensi operasi.
"Hal ini menyebabkan menurunnya Biaya Pokok Penyediaan Listrik (BPP). Kontribusi terbesar penurunan tarif listrik Januari 2016 dibanding Desember 2015 adalah keberhasilan PLN melakukan efisiensi operasi," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Untuk tarif listrik di tegangan rendah atau rumah tangga turun dari Rp 1.509,38 per kWh menjadi Rp 1409,16 per kWh. Tarif listrik di tegangan menengah atau bisnis dan Kantor Pemerintah turun dari Rp 1.104,73 per kWh menjadi Rp 1.007,15 per kWh.
"Tarif listrik di tegangan tinggi atau industri turun dari Rp 1.059,99 per kWh menjadi Rp 970,35 per kWh," pungkas Benny.