metropolitan.idAvatar border
TS
metropolitan.id
PARAAAAH!!!!! Cewek Cantik ini Dipukuli Anggota DPR















METROPOLITAN.ID – Dita Aditia Ismawati hanya bisa menangis. Matanya memar. Wanita yang tercatat beralamat di Bukit Cimanggu City Blok 0, Tanahsareal, Kota Bogor itu mengaku dianiaya anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu. Tak terima dengan perlakuan bosnya, Dita pun melaporkannya ke Bareskrim Mabes Polri.
Laporan Dita tertuang dalam tanda bukti lapor nomor TBL/73/1/2016/Bareskrim dengan laporan polisi nomor: LP/106/1/2016/Bareskrim tertanggal 30 Januari 2016. Laporan dibuat sendiri oleh Dita yang menyebut pekerjaannya sebagai Staf Ahli DPR RI.
Dalam laporan tercatat terlapor adalah Masinton Pasaribu, anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP Perjuangan atas perkara dugaan tindak pidana penganiayaan sebagaimana dijelaskan Pasal 351 KUHP.
Informasi yang dihimpun, peristiwa dugaan penganiayaan terjadi di sekitar wilayah Cikini, Cawang dan Jakarta Pusat pada Kamis (21/1). Awalnya Dita dijemput Masinton dan sopirnya, Husni. Karena Husni diinstruksikan Masinton membawa mobilnya, akhirnya hanya Dita dan Masinton yang ada di dalam mobil.
”Saya masih di dalam mobil, otomatis pelaku (MP) menyetir dan interogasi saya bawa putar-putar, saya tidak diizinkan turun pulang, terus saya dibawa puter-puter di jalan sambil dimaki-maki dan saya nangis,” cerita Dita.
Lantaran terus menangis dan meminta pulang, menurut Dita, Masinton lalu memakinya, ”Diem lo anj**g, malah nangis lagi!”. Dita pun menggebrak dashboard mobil dan meminta dipulangkan. ”Bawa gw pulang, gw cuma mau pulang dan istirahat badan cape. Atau telepon temen gw karena janji mau anter gw pulang”. Pada saat itulah, menurut Dita, tonjokan dua kali melayang kena pelipis matanya. Tonjokan itu dilakukan dengan tangan kiri Masinton.
Di tempat terpisah, Masinton membantah semua tuduhan Dita. ”Itu gua abis dari acara pulang sama sopir, ada bertiga. Dia (Dita) telepon TA (Tenaga Ahli) aku malam itu. Dia mabuk di Cikini minta dijemput karena nggak bisa bawa mobil,” kata Masinton.
Masinton juga membantah Dita adalah staf ahli. Menurut dia, Dita merupakan asisten pribadinya. Saat peristiwa, menurutnya, Dita ikut bersama mobil yang ditumpanginya bersama Tenaga Ahli (TA) Abraham Leo Tanditasik. Dita duduk di depan samping sopir, sedangkan Masinton di belakang bersama Leo.
Dita meminta mobilnya yang diparkirkan di Kantor NasDem dibawa sopir Masinton, sehingga mereka menuju Kantor NasDem. Setelah mobil Dita dibawa sopir, mobil Masinton disopiri Leo. Masinton lalu duduk di belakang, sedangkan Dita duduk di samping sopir.
”Di Jalan Otista tengah malam, dia di mobil bentar-bentar histeris, bentar-bentar gedein tape. Ya gimana orang mabuk, muntah-muntah. Aku diam saja,” ujar Masinton.
Dugaan penganiayaan lalu terjadi saat tiba-tiba, kata Masinton, Dita menarik setir mobil yang sedang melaju. Buk! Dita terkena pukul pada bagian mata kanan. Namun menurut Masinton, bukan dia yang memukulnya.
”Setirnya ditarik, kaget dong sopir aku yang bawa mobil. Tangannya ditepak karena mobil tiba-tiba ngerem. Dia reflek kena wajahnya,” katanya. Soal laporan Dita ke Bareskrim menurut Masinton itu hak Dita.
Leo mengakui pada 21 Januari 2016 ia semobil dengan Masinton saat akan pulang ke rumah jabatan anggota DPR di Kalibata, Jakarta pukul 23:00 WIB. Dita minta dijemput Leo ke Camden Bar di Jalan Cikini II Menteng. Penjelasan Dita ke Leo via telepon saat itu minta dijemput karena kondisinya sedang mabuk berat.
”Di dalam mobil saya sampaikan ke Pak Masinton saya mau jemput Dita karena sudah mabuk minuman beralkohol. Berhubung sudah malam, Pak Masinton beserta sopirnya ikut mengantarkan saya ke jalan Cikini II,” jelasnya.
Saat tiba di depan Camden Bar Cikini, sopir Masinton bernama Husni menjemput Dita ke dalam Camden Bar. Dita kemudian menuju mobil Masinton dalam keadaan sempoyongan. Dita duduk di paling depan samping kiri sopir.
Dita meminta ke sopir agar mobilnya diambilkan di lokasi parkiran Kantor DPP Partai NasDem di Menteng, sehingga Leo yang membawa mobil Masinton. Dita pun duduk di depan, Husni dan Masinton duduk di belakang. Mobil mengarah ke Kantor DPP Partai NasDem untuk mengantarkan demi mengambil mobil Dita di parkiran Kantor NasDem.
Setelah ke luar dari parkiran Kantor NasDem, mobil berjalan beriringan. Mobil Dita yang dikemudikan Husni berjalan di belakang mengikuti mobil Masinton. Sepanjang perjalanan menuju Cawang, Dita yang duduk di depan dalam kondisi mabuk berat sering berteriak histeris. Tiba-tiba tertawa sambil membesarkan volume tape mobil.
Lebih lanjut menurut Leo, di sekitar Jalan Matraman Dita muntah-muntah karena mabuk berat. Di saat mobil yang dikemudikan Leo melintasi Jalan Otista sambil berteriak histeris, Dita bergerak tiba-tiba menarik setir mobil yang dikemudikan. Mobil oleng ke kiri jalan dan nyaris menabrak trotoar.
”Dengan sigap dan refleks saya melakukan pengereman mendadak sambil menepis tangan Dita yang dalam posisi menarik setir atau kemudi mobil. Tepisan tangan kiri saya mengenai tangan dan wajah Dita. Dita teriak histeris di dalam mobil, Pak Masinton berupaya menenangkan Dita,” paparnya.
Setibanya di depan MT Haryono Square Dita turun. Wajahnya agak memerah dan lebam karena terkena tepisan tangan kiri Leo yang memakai cincin batu akik. Masinton kemudian menawarkan Dita berobat ke klinik terdekat.
Selanjutnya Masinton menyuruh sopirnya, Husni, mendampingi Dita yang dalam kondisi mabuk. Sedangkan Leo dan Masinton pulang ke Kalibata, tak lama kemudian Husni datang menyusul ke Kalibata.
Sementara itu, anggota Badan Advokasi dan Bantuan Hukum Partai NasDem, Wibi Andrino yang mendampingi Dita membantah pernyataan anggota DPR RI Masinton Pasaribu yang menyebut ada empat orang di dalam mobil. Menurut Wibi, hanya ada Masinton dan Dita di dalam mobil tersebut.
”Di mobil cuma ada dua (orang) antara Masinton yang nyetir dan Dita,” kata Wibi. Ia juga membantah Dita dalam kondisi mabuk saat penganiayaan. ”Tidak ada (mabuk), biar Dita yang menjelaskan ” ujarnya.
Kasus itu terjadi pada Kamis (21/1) , tapi mengapa Dita baru lapor ke Bareskrim sembilan hari setelahnya? Ternyata laporan Dita terkait posisinya sebagai pengurus biro perempuan dan anak DPW NasDem DKI Jakarta.
Saat ada rapat NasDem, Wibi melihat mata Dita lebam seperti kena pukulan. Setelah ditanya, baru dia tahu kalau Dita dipukul Masinton. ”Pas rapat matanya bonyok. Kenapa mata lo? Dia nggak ngomong, nggak ngaku, malah nangis. Setelah ditanya-tanya, akhirnya baru ngaku (dipukul Masinton),” ujar Wibi.
Menurut Wibi, meskipun kader NasDem, Dita bekerja profesional sebagai staf Masinton dari PDIP. “Masinton menjemput Dita. Di perjalanan, mungkin Dita sebagai TA-nya Masinton, kok nongkrong-nongkrong sama orang NasDem, jangan-jangan nanti ada yang dibahas-bahas rahasia dapur kan. Dita bilang nggak ada, nggak ada ngomong apa-apa kok. Cekcok di perjalanan, ya melayanglah itu tangan,” jelasnya.

RUMAH DITA DI BOGOR SEPI
Penganiayaan yang diduga menimpa Dita membuat warga Bogor terkejut. Tak terkecuali di lingkungan rumahnya Kompleks Bukit Cimanggu City, RT 04/14, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.
Pantauan Metropolitan, kondisi rumah Dita berada di Blok O 8C, Nomor 8, terlihat sepi. Rumah bercat kuning itu kini sudah tidak diisi Dita, sebab sudah disewakan kepada orang lain. Di rumah itu hanya ada sepeda anak-anak dan motor yang terparkir di halaman.
Petugas keamanan Pos 10, Muhamad Madun mengatakan, Dita merupakan putri pertama Lilis Sulistiawati, dan menurutnya sudah beberapa tahun tidak pernah ke rumahnya.
Bahkan jika ada orang yang ingin mengontrak rumahnya tidak langsung kepada Dita, tetapi melalui ibundanya. “Terakhir saya lihat Dita pada 2014, itu dia jarang sekali dia ke sini,” ujarnya kepada Metropolitan, kemarin.
Di mata warga, Dita dikenal sebagai sosok yang baik. Madun bahkan sering diberi uang oleh Dita saat bertemu. Namun, Madun tidak mengetahui aktivitas Dita selama ini. Saat bertanya kepada Lilis, ia hanya menjawab anaknya sedang kuliah di Jakarta. “Baik banget, cuma memang jarang ke sini, padahal dia pernah tinggal di sini,” imbuhnya. (mam/c/det/rep/er/wan)

Sumur.. Cekidot : http://www.metropolitan.id/2016/02/c...i-anggota-dpr/
Diubah oleh metropolitan.id 01-02-2016 07:43
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
4K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan