REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjuangan komunitas Lesbi, Gay, Bixesual dan Transgender (LGBT) adalah kembali menjadi normal. Pengamat Pendidikan dari Universitas Paramadina, Andreas Tambah menyarankan agar mereka kembali normal.

"kehidupan normal, dia harus punya keinginan berubah ke kehidupan normal," kata Adreas, Sabtu (23/1).

Andreas mengatakan dirinya memiliki seorang teman yang termasuk di dalam katagori LGBT. Pertama, adalah salah satu teman perempun yang pernah disakiti pria. Dari sana, temanya tersebut beralih menjadi seorang homoseksual atau untuk perempuan adalah lesbi. Namun pada akhirnya temannya tersebut telah sembuh, karena memiliki teman baik.

Penyembuhan itu, dapat dilakukan dengan didampingi oleh teman, keluarga dan psikolog. Permasalahannya adalah apakah mereka mau berubah atau tidak di dalam dirinya. "Teman saya baik, menikah sembuh dan tidak bermasalah," kata dia.

Menanggapi adanya kelainan seksual menyukai sesama jenis, Adreas mengatakan itu dapat terjadi bukan karena Tuhan, melainkan karena sakit. Salah satu yang menyebabkan mereka menjadi seorang homoseksual adalah karena pergaulan.

Meskipun di Amerika Serikat (AS) telah ada UU pernikahan sesama jenis, namun tidak semuanya. Dia yakin, kalau mereka kembali kehidupan normal bisa.



Rep: c21 / Red: Taufik Rachman